Bab 5

Arumi keluar dari ruang ganti dengan gaun berwarna putih,Arumi terlihat sangat cantik.

"Cantik," satu kata dari Jonathan dan Arumi mendengar Jonathan yang sedang memujinya.

"Bagaimana tuan apakah ini sangat cocok dengan nona Arumi,"

"Em ya cocok sih," jawab Jonathan,barusan ia memujinya cantik sekarang ia pura pura tak peduli

"Baiklah kalau begitu," ucap Dina

lalu Arumi kembali lagi keruang ganti,hanya cukup satu kali mencoba gaun nya sudah sangat terlihat cocok.

"Sudah," kata Jonathan

"Iya sudah tuan,"

"Kalau begitu ayo kita ke mall," ajak Jonathan pada Arumi karna memang ini kemauan ibunya ia tak bisa menolak karna sang ibu mengirim seseorang untuk melaporkan perlakuan nya

"Tuan kalau tuan tidak mau mengajak ku ke mall,aku tidak apa apa tuan, aku bisa pulang sendiri,"

"Bisa ga sih kamu diam jangan banyak bicara,"

"Maaf tuan," ucap Arumi dengan kepala menunduk,ia bingung harus berbicara apa pada Jonathan karna setiap ia bicara selalu saja salah Dimata Jonathan.

Kemudian mereka berdua kembali kedalam mobil lalu pergi ke mall yang tak jauh dari sini.

"Turun," kata Jonathan,Arumi hanya menurut saja.

Mereka berdua masuk ke dalam mall dengan tangan Jonathan yang menggandeng tangan Arumi.

"Aku harus pura pura memperlakukan Arumi seperti ini,biar ibu tahu bahwa aku memperlakukan nya dengan baik," gumam Jonathan dalam hatinya.

"Cepat pilih barang yang kamu mau,"

"Pilih apa tuan,"

"Malah nanya, ya terserah kamu lah mau apa,"

lalu Arumi melihat harga yang ada di baju

"Astaga kenapa ini mahal sekali, tuan aku tidak mau beli," kata Arumi setelah melihat harganya.

"Dasar kampungan di suruh beli malah ga mau,aneh,"

"Karna ini harga nya mahal tuan,"

"Terlalu banyak bicara,minggir biar aku pilihkan," kemudian Jonathan mengambil 3 gaun,2 tas,dan juga sepasang sepatu begitupun sandalnya.

"Tuan ini terlalu banyak,aku tidak mau," ucap Arumi

"Astaga dasar kampung, nanti ibu marah kalau aku ga beliin kamu barang barang ini,"

"Tapi ini mahal tuan,aku ga biasa beli harga baju semahal ini,"

"Terserah lah," kemudian Jonathan langsung membayarnya.

"Nih bawa buat kamu,"

"Terimakasih tuan,maaf kan saya sudah merepotkan mu,"

"Hem," Jonathan hanya dengan jawaban berdehem.

setelah selesai belanja di mall, Jonathan mengajak Arumi makan di restourant milik almarhum papa nya.

"Kita mau kemana lagi tuan,"

"Apa kamu buta atau gimana,lihat tuh ada namanya jelas," Jonathan selalu berbicara ketus tidak ada kata lembut dengan Arumi

"Tapi aku masih kenyang," kata Arumi

"Memang siapa yang mau nyuruh kamu makan?"

"Terus kita mau apa disini?"

"Ya mau makan lah," Arumi menggaruk hidungnya yang tidak gatal ia bingung dengan ucapan tuan nya.

"Kenapa? yang mau makan itu aku bukan kamu," ketus Jonathan

"Ya sudah tuan kalau begitu saya tunggu di mobil saja,"

"Tidak bisa,kamu harus tetap ikut," Arumi hanya pasrah dengan perlakuannya.

Jonathan tidak suka dengan keramaian jadi ia memesan ruangan khusus.

"Wah ruang makan nya indah sekali tuan,"ucap Arumi dengan polos nya.

"Cih dasar kampungan,"

Jonathan menikmati makanan nya sendiri ia tak mempedulikan Arumi yang berada dihadapan nya.

Tiba tiba ponsel Jonathan berdering

"Hallo ya Bu ada apa,"

"Jo kenapa kamu makan sendirian disana,kenapa Arumi ga di pesenin makanan,apa kamu mau bikin anak orang mati hah," ucap Nita di sebrang sana

Jonathan menepuk jidat nya,"astaga aku lupa dengan mata mata di sekitarku," gumam Jonathan

"Ya Bu aku sudah pesenin, ibu tenang aja," kemudian Jonathan mematikan ponsel nya.

Arumi yang melihat wajah kesal Jonathan,ia penasaran lalu ia memberanikan untuk bertanya.

"Tuan ada apa dengan Tante Nita,"

"Diam kau,ini tuh gara gara kamu pembawa sial,"

"Ko jadi saya yang di salahin tuan," kata Arumi

"Gara gara kamu ga makan disini,ibu jadi marah,"

"Apa urusan nya tuan kenapa harus marah,"

argh rasanya Jonathan ingin marah marah disini karna kepolosan Arumi yang membuat ia geram. Tak lama kemudian para pelayan restoran membawakan makanan untuk Arumi.

"Cepat makan," ketus Jonathan

"Tapi saya kenyang tuan,"

"Habiskan, atau aku akan melemparmu ke jalan,"

"Ba baik tuan," Arumi menurut saja, Arumi tak berani membantah lagi kalau tuan nya sudah marah.

Setelah selesai makan,mereka kembali ke mobil.

"Jalan pak Mul," perintah Jonathan

"Nona kenapa tuan,"

Arumi serasa sesak nafas wajah nya merah rasanya ia ingin pingsan.

"Saya kekenyangan pak Mul,tolong saya,"

Jonathan tersenyum bahagia membuat Arumi seperti ini

"Astaga nona kenapa makan terlalu banyak," tanya pak Mul

"Sudah cepat jalan jangan banyak tanya,"

"Baik taun," kemudian pak Mul menjalankan mobilnya,ia kasian melihat Arumi yang merasakan sesak nafas karna terlalu banyak makan.

"Makan nya kalau disuruh makan ya makan jangan nolak," ketus Jonathan

"Tapi saya memang masih kenyang tuan,"

"Alasan saja, ini tujuan mu kan biar ibu memarahi ku,"

"Tapi aku ga bohong tuan,"

"Cih," Jonathan sangat malas berbicara dengan Arumi yang menurutnya selalu berbohong.

setelah menempuh perjalanan 1 jam mereka sudah sampah di rumah Tante Nita.

"Hai sayang,kamu sudah pulang," ucap Nita karna senang Jonathan mengajak calon mantunya jalan jalan.

"Ya Tante,"

"Tapi kenapa wajahmu memerah Arumi,"

"Saya tidak apa apa Tante,saya mau istirahat dulu,"

"Kamu nginap disini ya,jangan pulang," kata Nita

"Maaf Tante,ibu saya sendiri dirumah jadi ga bisa nginap disini,"

"Yah gagal dong,tapi gak apa apa deh kan dua hari lagi kamu akan tinggal disini selamanya," Kata Nita

"Maaf bu,setelah nikah Jo tidak akan tinggal disini,Jo mau tinggal di apartemen saja,"

"Ga bisa gitu dong Jo,ibu ga mau sendiri di sini,"

"kalau ibu ga mau,ya sudah batalkan saja pernikahannya,"

"No, tidak bisa,kamu harus tetap menikah," lalu Jonathan pergi meninggalkan Arumi dan ibunya ia paling malas berdebat dengan ibunya apalagi tentang pernikahan yang tak di ingin kan.

"Tante maaf,saya mau pulang sekarang aja karna udah mau malam,"

"Ya sudah biar pak Mul yang antar ya,kamu ga boleh jalan kaki,"

"Ya sudah Tante,saya nurut saja," kemudian Arumi kembali lagi ke mobil niatnya ingin istirahat dulu tapi mengingat ibunya yang kurang sehat ia ingin segera pulang.

"Tunggu Arumi, ini Tante bawa makanan buat ibu kamu tolong di makan ya,"

"Terimakasih Tante maaf aku selalu ngerepotin Tante,"

"Tidak apa apa,Tante ga merasa di repotin. Ya sudah hati hati di jalan ya,besok pak Mul yang akan menjemput lagi,"

"Tapi Tan,"

"Sudah ,pokonya ikutin apa kata Tante,"

"Ya sudah saya pulang dulu Tan,terimakasih atas semuanya," lalu Arumi mencium tangan Nita dan pamit untuk pulang.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kalo arumi jumpa lelaki lain kau akan menyesal Jonathan..

2023-08-02

0

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

kamu pasti nyesel nanti jo

2023-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!