"Arumi," Arumi di kagetkan dengan suara pria dingin.
"Ya tuan ada apa," ucap Arumi dengan perasaan yang gugup,sebelumnya ia biasa biasa saja jika bertemu dengan Jonathan namun kali ini ia menjadi canggung.
"Kau di panggil malah bengong, telinga mu tuli ya," sahut Jonathan
"Maaf tuan,"
"Ikut ke ruang kerja ku sekarang juga,ada yang ingin aku bicarakan,"
"Baik tuan," kemudian Arumi mengikuti langkah Jonathan dari belakang.
"Aku harus berbicara sekarang juga sama si dekil ini,selagi ibu tidak ada dirumah," gumam Jonathan dalam hatinya. Ia sengaja pulang lebih awal setelah tau ibunya pergi arisan dengan teman teman nya,ini adalah kesempatan Jonathan untuk berbicara dengan Arumi .
setelah sampai diruang kerja, Jonathan langsung duduk dengan kaki disilang.
"Duduk," ucap Jonathan pada Arumi,lalu Arumi mengikuti perintah Jonathan.
"Eh tunggu tunggu,kau tak boleh duduk di kursi ku,kau membuat ku jijik," ucap Jonathan tanpa peduli dengan perasaan seorang wanita di depan nya.
"Apa benar aku semenjijikan ini," gumam Arumi dalam hatinya.
"Ehem ehem aku mau berbicara dengan mu soal pernikahan kita,sekarang aku mau tanya sama kamu! kenapa kamu mau menerima perjodohan ini," sahut Jonathan dengan nada yang meninggi.
"Tentu saja karna aku mencintai tuan," jawab Arumi tanpa fikir panjang.
"Apa? kau mencintaiku, sejak kapan kau menaruh perasaan mu itu hah," Jonathan semakin geram dengan jawaban Arumi.
"Sejak saya bekerja disini tuan,"
"Enak saja kau mencintai ku , ingat ya wanita yang mencintai ku itu harus wanita berkelas bukan modelan sampah seperti kamu," geram Jonathan.
"Tapi inilah kenyataan nya bahwa aku mencintai mu," rasanya saat ini juga Jonathan ingin menendang wanita yang berada dihadapan nya ia benar benar tak habis fikir dengan pembantu seperti Arumi .
"Tentu saja kau pasti mencintai ku karna aku ini memang tampan dan kaya raya," sinis Jonathan pada Arumi.
"Astaga dia ke pedean sekali jadi cowok," lirih Arumi.
"Kamu harus membatalkan pernikahan ini sekarang juga,aku akan memberimu banyak uang tapi tolong pergi dari hidup ku," Jonathan menawarkan persyaratan pada Arumi.
"Saya tidak bisa,Saya akan tetap menerima keinginan Tante Nita, ini demi ibu mu dan saya sudah berjanji pada Tante Nita jadi maaf saya tak bisa membatalkan nya," Arumi sengaja berbicara seperti ini karna ia sudah berjanji pada Tante Nita .
"Sialan kau, arghhhh," Jonathan mengacak acak rambutnya di depan Arumi, tentu saja Arumi tahu kenapa sikap Jonathan seperti itu .
"Baiklah kalau kau tak mau dengan tawaran ku maka bersiap siap lah kau akan menderita di tangan ku," Jonathan tersenyum sinis pada Arumi, Arumi hanya diam ia menyesal denga perkataan nya,ia ingin bilang pada Jonathan bahwa terpaksa menerima pernikahan ini,namun suaranya serasa tercekat ia tak bisa mengatakan itu pada Jonathan.
"Aku menerima apapun konsekuensi nya," lalu Arumi pergi meninggal ruang kerja Jonatan,sedari tadi Arumi sudah tak kuat menahan air matanya,namun ia tahan karna ia tak mau di jatuhkan oleh calon suaminya itu.
**
POV arumi
setelah pergi dari ruangan kerja Jonathan ,aku langsung lari ke kamar ku tanpa menghiraukan orang lain (pembantu) yang melihatku,aku benar benar sakit hati dengan perkataan calon suami ku,apa aku semenjijikan itu di matanya,kalau dia tak mau menikah dengan ku kenapa dia tak menolak nya, ia malah mengancamku,ia juga menginginkan aku menderita.
Aku menangis sesegukan di kamar ku,aku tak bisa menahan air mata ini,aku terlihat biasa biasa saja di depan Jonathan namun pada kenyataan nya,aku aku tak sekuat itu.
Belum nikah saja sudah bikin sakit hati gimana kalau nanti aku sudah menjadi istrinya," ucap Arumi pada dirinya sendiri .
PKK
"tok tok Arumi," ucap Nisa pembantu yang berada di rumah ini .
"buka pintunya Arumi,enak aja kau malah tidur bukan nya kerja," karna Nisa
"Ada apa Nisa,"ucap Arumi di balik pintu kamarnya .
"Malah nanya lagi, ya cepetan lah beresin cucian yang di bawah," ketus Nisa .
"Baiklah aku akan kesana,"
"Jangan mentang mentang mau di nikahin sama bos,malah seenak nya tidur," ucap Nisa dengan ketus.
"Sabar Arumi sabar , semua orang pasti akan menghinamu," lalu Arumi kembali memulai pekerjaan nya.
Jonathan yang masih. diruang kerja ia benar benar disibukkan dengan pekerjaannya,sebenarnya ia juga sedang memikirkan bagaimana pernikahan ini di batalkan,namun karna mendengar jawaban dari Arumi,ia menjadi kesal dan bingung harus bagaimana,sedangkan ibunya selalu menuntut nya untuk menikahi Arumi.
"Arggh aku benar benar pusing memikirkan nya, kenapa bisa bisa nya si pembantu itu mencintaiku,rasanya aku mual setelah mendengar dari ucapan dia bisa bisanya aku seorang ceo tampan di cintai sama si dekil,apa kata karyawan ku nanti jika mereka tahu bahwa si Arumi itu istriku. Arggh memikirkan nya sudah membuatku gila,,ini semua gara gara ibu arrgghh," kesal Jonathan
Tanpa Jonathan sadari,sedari tadi ibunya mendengar kan ucapan Jonathan.
"Kalau kamu tak mau menikah,ya sudah pergi dari rumah ini dan jangan lupa untuk fasilitas nya ibu cabut," ucap Nita membuat Jonathan menganga dengan ucapan sang ibunya .
"I ibu sejak kapan kau disini," sahut Jonathan dengan nada bicara terbata bata.
"Sedari tadi,ibu sudah mendengar kan semuanya,kalau begitu beres kan barang barang mu dan pergi dari rumah ini dan jangan lupa kunci mobil nya berikan pada ibu," ucap Nita lalu meninggalkan Jonathan yang masih mencerna ucapan sang ibu .
"Apa ibu serius dengan ucapan nya, ah ini tidak bisa di biarkan lebih baik aku menerima tawaran ibu daripada harus menjadi gelandangan," Jonathan pergi mencari ibunya,ia ingin meminta maaf soal ucapan nya tadi .
"Ibu tunggu,"
"Ada apa lagi sih Jo,ibu cape mau istirahat. Sudah pergi sana bereskan baju baju mu,"
"Tidak ibu,aku tidak mau pergi dari sini. Baiklah aku akan menuruti ke inginan ibu dan aku janji bakal membahagiakan Arumi,"
"Apa kata kata mu serius,"
"Tentu saja aku serius Bu,aku janji," ucap Jonathan dengan permohonan.
"Bagus lah kalau begitu, mulai besok kamu harus mengajak Arumi jalan jalan ke mall sekalian fitting baju pengantin kalian," ucap Nita.
"Baiklah Bu," lalu Jonathan pergi meninggalkan ibunya dengan wajah frustasi.
"Anakku memang gila harta,aku sudah tau sikapnya,ia pasti menerima tawaranku,tapi bagus ini lebih baik daripada ia harus menghabiskan waktu dengan Clara," gumam Nita ia merasa senang sudah bisa membuat putra satu satunya menuruti permintaan nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Reni Fitrianty
paling gk suka baca novel klu tulisannya pajang smpai bawah,bacanya cepat bosen gk ada kelangnya
2023-02-11
0
Amelia Syharlla
ternyata jonatan takut kere
2023-02-11
0