Ex chapter 4

" Haaaah " cia menghela nafas panjang untuk mengeluarkan sedikit beban yang terasa penuh di kepalanya

" Ciaaaa!! Darimana saja kau, kenapa kau tidak kembali bersama tuan Ken, kenapa kau memakai baju yang berbeda dengan pagi tadi?? apa terjadi sesuatu?? ada apa dengan bibirmu itu? Bibirmu bengkak cia!! Apa kau habis jatuh?? "

Serentetan pertanyaan dari Grace membuat cia merasa semakin pusing, apa yang Grace tadi bilang?? Bibirnya bengkak?? cia menyentuh bibirnya kemudian mengeluarkan cermin kecil dari dalam tas, saat ia lihat, bibirnya benar-benar seperti habis di sengat lebah, apalagi ada sedikit luka di bibir bawahnya, ini pasti karena darien menggigitnya tadi,

Saat cia akan mengembalikan cermin itu ke tempat yang seharusnya, ia menemukan sesuatu yang aneh, cia mengambilnya dan ternyata..

"Astaga cia!! Apa kau menjadi sugar baby??!!" Teriak Grace terkejut, karena saat ini cia sedang memegang sebuah kartu black card

Yang mustahil cia miliki,

Cia langsung menutup bibir kurang ajar Grace dengan telapak tangannya, " Ssssst Grace jangan keras-keras! Kita menjadi pusat perhatian karena teriakanmu " ucapnya sambil tetap menyumpal bibir Grace dengan tangan, " Hhha dia memang suka bercanda yang tidak jelas hha " cia tertawa kikuk mencoba mencairkan suasana, setelah dirasa semua sudah tidak menatap mereka lagi, cia melepas tangannya dari bibir Grace

" Akan aku ceritakan nanti dan yang paling penting, aku tidak punya pekerjaan sampingan bernama sugar baby!! " kesal cia karena Grace sembarangan menuduhnya menjadi ani-ani, " Aku akan keruanganku, byee Grace!! " pamitnya kemudian ia berbalik dan berjalan ke arah lift eksklusif para petinggi perusahaan

***

Tok tok tok

" Masuk "

cia masuk setelah mendapat persetujuan dari sang pemilik ruangan

" Ada apa dengan pakaian mu cia?? Apa terjadi sesuatu?? " Tanya Ken khawatir, saat melihat perubahan baju yang cia pakai

" Aku tidak sengaja menumpahkan jus alpukat ku tadi, jadi aku harus mengganti pakaianku dulu di rumah makanya aku terlambat, maaf Ken " cia terpaksa berbohong kepada ken, masa iya ia harus mengatakan yang sebenarnya(**)

" Lain kali hati-hati cia, dan....bibirmu terluka!!" Panik ken saat melihat ada sedikit luka di bibir bawah cia

" Aku mengutukmu darien(**)!!! " jerit batin cia, " Hehe tadi aku tidak sengaja terkena gelas saat akan meminum jus alpukatku, kalau begitu aku permisi, ada berkas yang harus aku selesaikan " buru-buru cia kabur sebelum mendapat pertanyaan yang membuatnya harus berbohong lagi

cia membuka tasnya lagi kemudian mengambil kartu black card milik darien, cia pikir darien sudah lupa karena tidak membahas itu lagi, ternyata dia menyelipkannya kedalam tas

" Haaaaah " cia menghela nafas panjang lagi, entah Sudah berapa kali ia menghela nafas panjang hari ini(**), Kemudian ia mulai fokus mengerjakan berkas- berkas dan menyusun jadwal ken

Mackenzie corp

" Ambil semua barang-barang yang penting dirumah cia pindahkan ke rumahku, aku ingin semuanya beres saat aku pulang "

" Baik tuan "

kemudian orang yang diberi tugas itu pergi meninggalkan tuannya untuk mengerjakan semua perintah tanpa ada kesalahan sedikit pun, karena tuannya tidak suka dengan kesalahan, sekecil apapun itu.

Darien menyeringai senang merasa semua sudah ada dibawah kendalinya lagi

" Mi amor " ucapnya kemudian mengambil sebuah figura yang berada di atas meja kerjanya

" Welcome home "

dddrt dddrt

Getaran ponsel mengalihkan tatapan darien dari foto Alecia yang ia ambil saat masih SMA

" Halo pa "

" Kauuu! Kau belum papa izinkan untuk kembali ke Indonesia! " Teriak suara yang darien panggil sebagai papa

" Aku tidak peduli, lagipula disana sudah sangat stabil untuk ditinggalkan, darien sudah mengabulkan permintaan papa, sekarang waktunya darien mewujudkan keinginan darien "

" Mamamu mencemaskan mu karena kau tiba-tiba hilang, setidaknya kau izin dulu ke mamamu, haah " terdengar suara helaan nafas dari seberang sana

" Sampaikan maafku kepada mama " darien melihat ke arah jam tangannya, ternyata sudah pukul 14:30 WIB berarti di Madrid baru pukul 08:30 pagi

" Kalau begitu darien tutup telponnya dan selamat pagi pa ma "

Tuut

" Michael keruanganku " panggil darien lewat interkom yang terhubung langsung ke ruang sekretaris pribadinya

Tok tok tok

" Masuk "

" Ada yang bisa saya bantu tuan? "

" Ikut aku "

" Baik tuan " tanpa banyak bicara, Michael langsung mengikuti kemana tuannya pergi

Basement Mackenzie corp

Darien duduk di kursi penumpang dengan sebuah tablet yang sudah nyaman berada di genggaman tangannya

" Heaven Club "

" Baik tuan " Michael mulai melajukan mobilnya meninggalkan gedung Mackenzie corp, ke tempat tujuan tuannya

Heaven Club

Bau rokok dan minuman langsung menyambut Indra penciuman darien begitu ia masuk ke dalam club, bukannya muak, darien justru menyukainya, kaki panjangnya itu mulai menaiki satu persatu anak tangga menuju lantai 3, lantai yang dikhususkan untuk para kaum elit dan berduit

Desain dan suasana di lantai 3 sangat berbeda sekali dengan lantai 1, lantai 1 adalah tempat orang-orang yang kelihatannya elit tapi kantong sulit,

Begitu masuk, darien langsung disambut dengan 3 temannya dan tak lupa 3 perempuan kurang belaian yang sedang asik bergelayut manja di pangkuan mereka

" Liat siapa yang akhirnya kembali " celetuk Bastian dengan tangan yang sibuk membelai pinggang wanita di pangkuannya

" Kau butuh wanita darien? " kini max yang berbicara

" Tidak, aku sudah mendapatkan milikku kembali, aku tidak butuh wanita kurang belaian seperti kalian" ucap darien sambil duduk disebelah Mike

" Sombong sekali kau, aku tebak mmm cia right?? " mike terkekeh takjub dengan sahabatnya yang masih setia dengan cinta pertamanya

" Aaaa cia, aku ingat gadis itu, dia sangat cantik dan seksi " ucap max yang langsung diangguki lainnya, kecuali darien

Darien langsung menatap tajam ke tiga sahabatnya, tidak suka saat mereka membicarakan miliknya

" Ooooh calm down darien, kami tidak akan merebut milikmu, dan hentikan tatapan itu, kau membuatku merasa sedang dikuliti hidup-hidup " ucapan Bastian membuat Max dan Mike tertawa senang karena sudah berhasil menjahili darien

" Tapi.. kau memang benar max, cia, dia sangat luar biasa " lanjut Bastian yang langsung mendapat lemparan gelas dari sang pemilik manik biru, untung saja gerak refleks Bastian sangat bisa diandalkan, kalau tidak, mungkin gelas itu akan berhasil melubangi kepalanya

" Oke, aku berhenti " Bastian menyerah, ia takut darien akan benar-benar membunuhnya saat ini juga

" kalian bisa singkirkan wanita-wanita kurang belaian itu, aku muak melihatnya "

Bastian terkekeh " jangan berdusta darien, kau lupa apa penyebab kalian putus?? kau tergoda wanita yang kau bilang memuakkan ini "

darien hanya menatap datar ketiganya

" dan apa kau lupa?! kita ini masih jomblo, bukan sepertimu, jadi kita perlu sesuatu untuk dimainkan " sahut max membuat Bastian dan Mike mengangguk-anggukan kepala mereka lagi, setuju dengan ucapan max

darien bangkit dari duduknya kemudian berjalan keluar

" hei darien!! aku hanya bercanda!! " ucap Bastian panik

" aku harus menjemput KEKASIHKU dan aku terlalu sibuk untuk menanggapi para pengangguran seperti kalian "

Blaaam, suara pintu ditutup dengan penuh kasih sayang

" cih kami pengangguran yang berduit!! " teriak Bastian berharap darien masih bisa mendengarnya

max terkekeh " yaaah, dia mulai sombong lagi seperti dulu"

" kau benar max " sahut mike

kemudian ketiganya bersulang, mewakili sahabatnya yang kembali kepelukan sang mantan

Terpopuler

Comments

Devii Arga

Devii Arga

aku mampir lagi y kak

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!