EX chapter 2

haiii cookie balik lagiii>.< semoga kalian suka sama cerita cookie

maaf kalo masih banyak typonya hhe>.<

Entah kenapa waktu satu jam terasa sangat lambat bagi cia, apalagi dengan sepasang manik biru yang tidak berhenti mengawasinya

" Terimakasih sudah bersedia bekerja sama dengan perusahaan kami Mr Mackenzie " Ucap Ken kemudian mereka saling berjabat tangan

" Mr Wijaya, apa saya boleh meminjam sekretaris anda? "

" Uhuuk uhuk " cia tersedak jus alpukat yang sedang ia nikmati, untung Ken dengan sigap menepuk-nepuk punggungnya, " Haaah haaah terimakasih Ken " ucap cia kemudian menoleh kearah manik biru itu

Saat mata kami saling bertemu, yang ia dapati adalah manik biru itu sedang menatapnya dengan tajam, dan jangan lupa dengan ekspresi datarnya itu, membuat cia bertanya-tanya, apakah ia sudah berbuat salah?

" Maaf Mr Mackenzie, apa anda kenal dengan sekretaris saya? " Tanya Ken sambil sesekali melihat kearah cia

" saya sangat mengenalnya " jawab darien dengan seringai andalannya

" Kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi cia?? "

Rasa Panik langsung menyerang cia, rasanya ia ingin sekali membungkam mulut seksi darien dengan steak di hadapannya

" Ya emm kami hanya saling kenal saja,yaa begitu!! " jawab cia kikuk

" Jadi...apakah saya boleh meminjam sekretaris anda?? " ulang darien lagi

" Emm..apa kau tak keberatan cia?? "

" Tidak apa-apa Ken,maaf nanti aku akan terlambat ke kantormu " ucap cia merasa tidak enak kepada Ken

" It's okay cia,kabari aku kalau terjadi sesuatu padamu " bisik Ken lirih di telinga cia

tanpa disadari keduanya, kedua tangan darien sudah terkepal kuat siap menghajar siapapun yang berani menyentuh miliknya, tapi ia tahan,

Setelah Ken keluar dari cafe, cia langsung menatap sepasang manik biru itu dengan tatapan tak bersahabat, " Maaf tuan aku rasa tidak ada lagi yang perlu kita bahas "

Darien menyeringai, " Mm benarkah?! "

" Apa yang kau lihat hah!!! ", cia mengikuti arah tatapan darien, " Dasar mesum!!! " refleks ia langsung menutupi kedua pahanya dengan tas selempang yang ia bawa

" Kau semakin berani cia, kau lupa apa yang sudah pernah ku katakan padamu?? " sepasang manik biru itu terus menatapnya dengan tajam, apa ini semacam Dejavu? tentu saja cia ingat apa yang dimaksud darien, dia paling tidak suka melihatnya memakai pakaian yang mencetak lekuk tubuh, apalagi sekarang ia sedang memakai kemeja berlengan balon berwarna cream dengan dua kancing yang sengaja ia buka dipadu padankan dengan rok span selulut dengan belahan sekitar 5cm di belakang,

Dengan keberanian yang entah cia dapatkan darimana, ia balas menatapnya dengan tajam tepat di kedua manik biru itu, " bukan urusanmu! Lagipula kita ini siapa? Ku rasa kita tidak sedekat itu untuk saling memperingati satu sama lain!! "

" Kau milikku cia " Jawab darien dengan entengnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, sementara tubuhnya ia sandarkan di kursi kemudian menyilang kakinya, seolah-olah dia adalah seorang bos yang perkatannya tidak bisa di bantah siapapun

Dan cia, ia bisa merasakan aura itu, aura seorang pemimpin yang selalu mengekangnya dulu, rasa marah langsung menguasai cia, apalagi saat darien mengatakan bahwa ia miliknya, Ia selalu seenaknya sendiri, " Heh! kau lupa siapa yang dulu berselingkuh dan sekarang dengan tidak malunya kau mengatakan bahwa aku milikmu!! hah lucu sekali " sarkas cia

" Dia yang datang sendiri menawarkan tubuhnya padaku, kenapa tidak ku gunakan saja "

" Kauu.. kau tidak berubah darien!! " cia langsung berdiri dan berjalan meninggalkan manusia tidak tahu diri itu, tapi gagal, karena pria pemilik manik biru itu berhasil mencekal tangannya

" Lepas...darien!! Turunkan akuuu!!! " teriak cia saat darien dengan entengnya menggendongnya ke atas bahu

" Diam cia " ucap darien sambil menepuk pelan paha cia

" Darien!!! Turunkan aku sekarang juga!! " cia masih mencoba untuk memberontak dari atas gendongannya, tapi rasa malu mengalahkannya, apalagi sekarang ia menjadi pusat perhatian para pengunjung di cafe, akhirnya cia memilih untuk diam

*Parkiran violet cafe

Darien menurunkan cia tepat di samping mobil sport Lamborghini Aventador miliknya,

cia sudah tidak terkejut lagi, dulu saat masih menjalin hubungan dengannya, darien sering sekali menjemputnya dengan mobil mewah yang berbeda-beda di setiap harinya

" Masuk cia " perintah darien dengan tatapan tidak mau dibantah,

dengan ogah-ogahan cia duduk disamping kursi kemudi, kemudian darien masuk dan mulai menjalankan mobil entah kemana,

Rasanya ia sangat malas untuk bertanya

" Aku suka kalau kau jadi penurut mi amor "

" Hhhmm " cia lebih memilih menatap keluar jendela daripada meladeni kata-katanya

Sudah hampir 30 menit tapi mobil sport ini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti,

Merasa jenuh karena terus diam di sepanjang perjalanan, akhirnya cia memilih untuk bertanya kepada darien " Sebenarnya kita mau kemana!! Kau tidak lupa kan kalau aku masih BEKERJA!! " rasanya setiap kali berbicara dengan darien, rasa amarah langsung datang merasukinya

" Kita akan pulang kerumah kita mi amor "

" Berhenti memanggilku begitu!!, siapa juga yang mau tinggal dengamu!!Aku tidak mau!!turunkan aku disiniii!! "

Cup

Deg

" Kau semakin berisik mi amor "

" Apa yang kau lakukan!!! " Marah cia sambil mengusap-usap bibirnya dengan brutal

"Jangan lakukan itu, bibirmu akan terluka" ucap darien sambil mengusap lembut bibir cia dengan tangan kirinya

" Kauuu!! hah aku capek meladenimu huh!! "

Darien terkekeh

cia kembali memalingkan wajahnya ke arah luar jendela

10 menit kemudian, mobil sport milik darien akhirnya berhenti tepat di depan sebuah gerbang tinggi berwarna hitam, tiba-tiba gerbang itu terbuka sendiri, yaaah tidak heran, sekarang teknologi semakin maju dan yang paling penting darien ia orang yang mampu tidak, saangaat mampu untuk membeli barang-barang yang harganya fantastis itu, dasar orang-orang kaya, selalu membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak penting, cia mendengus merasa kesal sendiri entah karena apa

cup

" kau melamunkan apa mi amor "

" berhenti mencium bibirku!! "

" aku suka melakukan itu "

" tapi aku tidak sukaa!! "

mendengar protesan dari cia membuat darien terkekeh, merasa lucu dengan tingkah Kekasihnya " turunlah kita sudah sampai "

" dasar seenaknya sendiri " gerutu cia tapi tetap menuruti kata-kata darien, satu kata yang bisa menggambarkan rumah, tidak, mansion di depannya ini, MAHAL

Darien menarik tangan cia lembut untuk berjalan mengikutinya

haah! cia lupa kalau ia masih di jam kerja, bisa-bisanya ia melupakan hal sepenting itu " Darien aku harus kembali ke kantor, Ken pasti menungguku " ia mencoba menarik tangan kanannya yang berada di genggaman tangan darien, tapi ia urungkan, karena sepasang manik biru itu langsung menatapnya dengan tajam

" jangan sebut nama pria lain di depanku cia, aku tidak suka "

" dia bosku darien!! "

" jangan membantah ku cia "

entah karena terlalu fokus berdebat dengan darien atau karena terlalu fokus mengendalikan amarah, kini cia sudah berada di dalam sebuah kamar mewah bernuansa hitam putih

" Dariennnn aaah!! apa yang akan kau lakukan!! " tiba-tiba saja darien mendorongnya ke atas kasur, sehingga sekarang posisinya berbaring diatas kasur dengan darien yang sudah ada diatasnya,

Darien menyeringai " kau pasti tahu apa yang akan kulakukan "

" lepas..." hep

cuup

Darien mel**** bibir cia dengan brutal, cia mencoba memberontak, tapi kedua tangannya sudah dicekal tangan kiri darien, sedangkan tangan kanannya menahan tengkuk cia agar dapat memperdalam ciuman mereka, cia menutup bibirnya rapat-rapat, menolak lidah darien yang mencoba masuk kedalam mulutnya,

tak kehabisan akal, darien menggigit kasar bibir bawah cia, membuat cia refleks membuka mulutnya, tak menyia-nyiakan kesempatan, lidah darien langsung melesat masuk mengeksplor semua isi mulut cia

" huuup haaah darie..mmm " entah kenapa cia malah merespon ciuman dari darien, tubuhnya tiba-tiba saja bergerak sendiri,

mendapat balasan dari cia membuat darien semakin bersemangat melahap bibir yang sudah 5 tahun ia rindukan

cia memukul-mukul dada darien, tanda ia sudah mulai kehabisan nafas " haaaah haaaah " cia menghirup rakus udara disekitarnya, untuk mengisi paru-parunya yang terasa kosong

Darien terkekeh, kemudian mengecup bibir cia singkat, ingat hanya mengecup

" aku tahu kau juga menyukainya mi amor "

Terpopuler

Comments

Yuseva ❤️❤️

Yuseva ❤️❤️

harusnya kalau pasangan selingkuh jangan dibuat balikan dong Thor...

2023-07-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!