Chessy pulang ke rumah

Chessy baru saja sampai di rumah sederhana milik keluarganya, ia pulang ditemani Amilia karena ia masih merasa takut menghadapi kedua orang tuanya sendirian

" Udah enggak usah gugup gitu, kalau sikap loe kayak gini justru malah bikin mereka curiga" ucap Amilia mengingatkan Chessy yang nampak gugup dan gelisah

" Iya, ini juga gue udah berusaha untuk bersikap tenang tapi tetap aja rasanya tuh gugup banget takut mereka curiga sama gue Mil" sahut Chessy yang memang tidak pernah berbohong kepada kedua orangtuanya

Amilia menggenggam tangan Chessy yang terasa sangat dingin dan berusaha untuk menenangkannya

" Loe harus bisa Chess, kecuali ya kalau loe memang sudah siap untuk mereka mengetahui semuanya" ucap Amilia yang membuat Chessy seketika membulatkan matanya

" Enggak... gue enggak mau mereka tahu, jika mereka tahu pasti mereka akan sangat sedih dan juga kecewa banget sama gue" ucap Chessy yang dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya

" Yaudah kalau gitu loe harus bisa bersikap tenang dan bersikaplah seperti biasanya !"

" Iya,akan gue usahakan"

Keduanya pun berjalan memasuki rumah tersebut dengan tangan yang masih berpegangan

" Assalamualaikum" ucap Chessy dan Amilia bersamaan saat memasuki rumah yang bercat warna putih itu

" Wa'alaikum salam!" jawab seseorang dari dalam rumah

Ceklek

" Sayang!" ucap bunda Dian

" Bunda!" Chessy tiba-tiba memeluk bundanya lalu menangis

Amilia hanya bisa menghela nafas panjang melihat reaksi Chessy saat bertemu dengan bundanya

" Loh putri bunda kok nangis sih?" ucap bunda Dian yang terkejut dengan tingkah putrinya itu lalu mengajaknya masuk ke dalam rumah

" Ayok masuk!" ucap bunda Dian pada Amilia

" Terima kasih tante" ucap Amilia seraya mengekor masuk ke dalam rumah

Sampainya di ruang tamu Chessy kembali memeluk bunda Dian

" Ih tumben banget anak bunda manja gini, enggak malu apa sama temannya?" Bunda Dian mengusap-usap punggung sang putri tersayang

Setelah merasa jauh lebih tenang Chessy pun mengurai pelukannya lalu cepat-cepat menghapus air matanya yang sempat menetes

" Kamu kenapa hem?" tanya bunda Dian dengan nada lembut pada sang putri

Chessy tersenyum lalu melingkarkan tangannya di pinggang sang bunda " Kangen!" ucapnya dengan manja

Bunda Dian yang mendengar jawaban putrinya sungguh dibuat gemas, ia pun mencubit hidung mancung putri kesayangannya itu

" Baru tiga hari menginap sudah kangen bagaimana kalau sudah menikah nanti" ucap bunda Dian yang seketika membuat Chessy terdiam

Jlep

Menikah? Chessy terus terngiang dengan satu kata itu, apakah ada laki-laki yang mau menikah dengannya? mau menerima keadaan dirinya apa adanya?

Chessy menggelengkan kepalanya berkali-kali membuat bunda Dian dan Amilia memicingkan matanya menatap Chessy

" Sayang!" panggil bunda Dian meraih tangan putrinya lalu mengusap-usap punggung tangannya

" Bun, Chessy enggak mau menikah.. " Amilia membelalakkan matanya mendengar ucapan sahabatnya itu begitu juga dengan bunda Dian

" Loh kok putri bunda ngomongnya kayak gitu sih?" Bunda Dian mengusap lembut pipi bulat Chessy

" Chessy enggak mau menikah bun, Chessy mau sama bunda dan ayah aja, Chessy enggak mau pisah dengan kalian, Chessy mohon bun jangan usir Chessy dari rumah ini!" Ucap Chessy yang tiba-tiba saja sudah menitikkan air matanya karena merasa begitu takut kedua orang tuanya tidak bisa menerima pil pahit sebuah kenyataan yang sungguh sangat menyakitkan itu

Amilia yang melihat Chessy menangis sedikit merasa cemas, ia takut Chessy kembali teringat malam kelamnya itu dan membuatnya kembali histeris

" Chess!" panggil Amilia menatap Chessy lembut seraya menggelengkan kepalanya pelan berharap Chessy mengerti isyarat yang ia berikan

Chessy dengan cepat menghapus air matanya kembali dan memaksakan senyum diwajahnya

" Bunda jangan paksa Chessy untuk menikah ya, Chessy masih ingin meraih cita-cita Chessy dulu bun, Chessy juga belum siap untuk berpisah sama ayah... sama bunda" ucap Chessy yang terasa begitu getir dan menyayat hati

" Iya sayang, bunda sama ayah tidak akan memaksa kamu untuk menikah muda kok, ya kecuali_"

" Kecuali apa bun?" tanya Chessy penasaran

" Kecuali jika kamu berbuat nakal" seloroh bunda Dian seraya terkekeh

Deg

Wajah Chessy seketika berubah pias, ia begitu tertampar keras oleh ucapan bunda Dian

Nakal? dalam artian apa nih nakalnya? pikir Chessy dan juga Amilia

" Ishh, bunda cuma bercanda sayang, lagipula mana mungkin putri bunda yang cantik ini berbuat nakal, memangnya mau diusir sama ayah?"

Glek

Chessy dan juga Amilia terasa sulit menelan salivanya yang tercekat di tenggorokan

Apakah kata NAKAL artian bunda itu adalah melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan dengan seseorang yang belum halal

Keduanya nampak melamun memikirkan nasib yang akan menimpa Chessy kedepannya jika sampai semua orang tahu apa yang sudah terjadi pada dirinya terlebih lagi kedua orangtuanya

" Kalian kenapa?" tanya bunda Dian yang melihat ketegangan di wajah Chessy dan juga Amilia

" Eh, enggak kenapa-napa kok bun cuma horor aja dengarnya kalau sampai di usir dari rumah" sahut Chessy seraya menggigit bibir bawahnya

" Ya makanya kamu jangan nakal biar enggak di usir!" ucap bunda Dian sambil terkekeh

" Udah ah enggak usah membicarakan sesuatu yang jelek kayak gitu, putri bunda mah enggak akan diusir dari rumah ini kan anak bunda mah anak baik iyakan Amilia?"

" Eh? emm...I..iya tante" jawab Amilia yang merasa sangat gugup

Amilia dan Chessy kini sudah berada di dalam kamar, sementara bunda Dian sedang memasak untuk makan siang

Selesai dengan kegiatan memasaknya bunda Dian langsung pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap

Hari ini bunda Dian mau mengantarkan bekal makan siang untuk ayah Harry yang berada di kantor tapi sebelum berangkat bunda Dian menghampiri putrinya terlebih dahulu yang tengah berada di dalam kamar

Tok

Tok

Tok

Sesampainya di depan pintu kamar Chessy, Bunda Dian pun mengetuk pintu kamarnya

" Chessy sayang, buka pintunya nak!" panggil bunda Dian dari balik pintu memanggil nama putrinya

" Iya bun, sebentar!" teriak Chessy dari dalam kamarnya

Ceklek

Chessy membuka pintu kamarnya dan sudah ada bunda Dian yang berdiri di ambang pintu

" Iya ada apa bun?" tanya Chessy setelah membuka pintu kamarnya

" Bunda tadi sudah masak, kamu ajak Amilia makan siang bareng gih, bunda mau ke kantor ayah dulu mau antar bekal makan siangnya!" ucap bunda Dian pada sang putri

" Iya bun nanti Chessy ajak Amilia makan!" sahut Chessy

" Yaudah, kalau gitu bunda pergi dulu ya kamu hati-hati di rumah !" pesan bunda Dian sebelum berangkat

" Iya bun, bunda juga hati-hati ya di jalan!" ucap Chessy pada sang bunda

Chessy kembali masuk ke dalam kamarnya setelah bunda Dian pergi

" Ada apa?" tanya Amilia yang tengah duduk di atas tempat tidur sambil berbalas pesan

" Bunda menyuruh kita makan" Sahut Chessy

" Wah bunda loe pengertian banget ya Chess, tau aja kalau gue udah lapar" ucap Amilia lalu tergelak sendiri

" Iya dong bunda siapa dulu " ucap Chessy dengan bangga

" Iya...iya... bunda loe memang bunda siapa lagi" ucap Amilia dan membuat Chessy tertawa

" Yaudah kalau gitu kita makan sekarang aja yuk!" ajak Chessy

" Boleh lah, tapi tunggu sebentar ya gue mau membalas pesan dulu" ucap Amilia membuat Chessy mengerutkan keningnya merasa sedikit penasaran karena sedari tadi Amilia terlihat begitu serius berbalas pesan dengan seseorang

" Loe dari tadi serius banget Mil, berbalas pesan dengan siapa sih?" tanya Chessy yang memang sangat penasaran

" Oh, ini gue lagi berbalas pesan dengan kakak gue" jawab Amilia dengan jari yang masih berjoget dengan lincahnya di layar ponselnya

" Kakak loe?" tanya Chessy

Amilia menganggukkan kepalanya " Iya Chess, Kakak gue yang baru aja pulang dari Jerman " Sahut Amilia lagi

" Tapi dari kemarin kok kakak loe enggak ada di rumah?" tanya Chessy

" Ya karena kakak gue enggak mau pulang ke mansion Daddy, dia lebih betah tinggal di apartemennya" terang Amalia dan Chessy pun mengangguk pelan

Setelah selesai berbalas pesan dengan Sang Kakak Amilia pun ikut turun ke bawah bersama Chessy

Keduanya lalu menikmati makan siang mereka bersama-sama, menikmati makanan yang sudah di hidangkan di atas meja makan

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gak mungkin Amar kan?? Secara Amar kan juga baru pulang..

2023-09-20

0

Haslinda

Haslinda

kakak amilia pasti yg tidur ama chessy

2023-03-19

0

Edah J

Edah J

bagus ceritanya ka author 😉👍

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Chessy Sadarlah!"
3 Permintaan Chessy
4 Sikap Mom & Daddy Amilia
5 Chessy pulang ke rumah
6 Kedatangan Sang adik
7 Pulang ke mansion
8 Cerita Amilia
9 Bertemu Claudia
10 Datang ke rumah Amilia
11 Bertemu dengan Amar
12 Menghindar
13 Kedatangan Amilia
14 Trauma pada Laki-laki?
15 Merasa bersalah
16 Keterkejutan Ayah dan Bunda
17 Mencemaskan Chessy
18 Kemarahan Ayah
19 Gadis yang sama
20 Mencari Ayah
21 Amilia terkejut
22 Pelukan Ayah
23 Pengakuan
24 Pengakuan 2
25 Penasaran Amilia
26 Penolakan Chessy
27 Tauran?
28 Berbicara dari hati ke hati
29 Merasa terharu
30 Kedatangan Ketiga sahabat
31 Menjelang akad
32 Sah
33 Pulang Ke rumah
34 Kedatangan Amilia
35 Menginap
36 Cinta ataukah rasa tanggung jawab semata
37 Naik Angkot
38 Mual Lagi?
39 Merasa diintai
40 Cerita Chessy
41 Pura-pura tidur
42 Bertemu Alex
43 Calon mantu
44 Diam-diam menikahinya
45 Mengajak Chessy?
46 Perhatian Amar
47 Penolakan Amar
48 Teman Opa dan sang Cucu
49 Ketakutan Seorang Chessy
50 Ke mall
51 Mengendap-endap
52 Kepulangan Opa Bara
53 Obrolan Kakak adik
54 Chessy memilih pergi
55 Pingsan
56 Kejujuran Amar
57 Amar diam
58 Ikhlas
59 Menjemput Amilia ke sekolah
60 ucapan pedas Claudia
61 Kembali teringat
62 Mengetahui Fakta yang sebenarnya
63 Memaafkan
64 Keterkejutan Amilia
65 Bertemu Opa kembali
66 Perdebatan
67 Sikap Amilia
68 Amilia bertemu kembali dengan Denis
69 Cerita Amilia
70 Ke perusahaan Amar
71 Ke Perusahaan Amar 2
72 Pergi Bersama Amar
73 Tamu tak diundang
74 Dad Mahendra
75 Pengakuan Malika
76 Permintaan ibu hamil
77 Tingkah Bumil
78 Perasaan Amilia
79 Amilia menghilang
80 Ulah Denis
81 Ketakutan Amilia
82 Kondisi Amilia
83 Berusaha Menenangkan
84 Pulang
85 Salah paham
86 Penjelasan
87 Kemana Amar?
88 Mood Bumil
89 Bersama Dad Mahendra
90 Chessy di culik
91 Misi penyelamatan 1
92 Misi Penyelamatan 2
93 Misi penyelamatan 3
94 Membawa Chessy
95 Chessy sadar
96 Berusaha menenangkan pikirannya
97 Kedatangan orang tua
98 Ungkapan Hati
99 Berita heboh
100 Berita yang menggemparkan
101 Kekhwatiran
102 Kembali ke sekolah
103 Ungkapan perasaan
104 Pulang bareng
105 Keraguan Hati Amilia
106 Chessy!
107 Penjelasan Alex
108 Pulang ke mansion
109 Ucapan terima kasih
110 Kedatangan Opa Bara
111 Opa Bungkam
112 Perhatian untuk Chessy
113 Orang tua Jihan
114 Kedatangan dua pemuda
115 Drama nasi pecel
116 Gara-gara Kora-kora
117 Ujian dimulai
118 Kekecewaan Chessy
119 Ke Cafe
120 Amilia
121 Lamaran
122 Petuah mommy Naura
123 Kabur?
124 Keadaan Chessy
125 Kesedihan Amilia
126 Kemarahan Amilia
127 Filling Amilia
128 Ide Konyol Amilia
129 Selena dan Jihan
130 Baku Hantam
131 Terkejut
132 Penasaran Chessy
133 Melahirkan
134 Akhir Bahagia
135 Bonus Chapter 1
136 Bonus Chapter 2
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Perkenalan
2
Chessy Sadarlah!"
3
Permintaan Chessy
4
Sikap Mom & Daddy Amilia
5
Chessy pulang ke rumah
6
Kedatangan Sang adik
7
Pulang ke mansion
8
Cerita Amilia
9
Bertemu Claudia
10
Datang ke rumah Amilia
11
Bertemu dengan Amar
12
Menghindar
13
Kedatangan Amilia
14
Trauma pada Laki-laki?
15
Merasa bersalah
16
Keterkejutan Ayah dan Bunda
17
Mencemaskan Chessy
18
Kemarahan Ayah
19
Gadis yang sama
20
Mencari Ayah
21
Amilia terkejut
22
Pelukan Ayah
23
Pengakuan
24
Pengakuan 2
25
Penasaran Amilia
26
Penolakan Chessy
27
Tauran?
28
Berbicara dari hati ke hati
29
Merasa terharu
30
Kedatangan Ketiga sahabat
31
Menjelang akad
32
Sah
33
Pulang Ke rumah
34
Kedatangan Amilia
35
Menginap
36
Cinta ataukah rasa tanggung jawab semata
37
Naik Angkot
38
Mual Lagi?
39
Merasa diintai
40
Cerita Chessy
41
Pura-pura tidur
42
Bertemu Alex
43
Calon mantu
44
Diam-diam menikahinya
45
Mengajak Chessy?
46
Perhatian Amar
47
Penolakan Amar
48
Teman Opa dan sang Cucu
49
Ketakutan Seorang Chessy
50
Ke mall
51
Mengendap-endap
52
Kepulangan Opa Bara
53
Obrolan Kakak adik
54
Chessy memilih pergi
55
Pingsan
56
Kejujuran Amar
57
Amar diam
58
Ikhlas
59
Menjemput Amilia ke sekolah
60
ucapan pedas Claudia
61
Kembali teringat
62
Mengetahui Fakta yang sebenarnya
63
Memaafkan
64
Keterkejutan Amilia
65
Bertemu Opa kembali
66
Perdebatan
67
Sikap Amilia
68
Amilia bertemu kembali dengan Denis
69
Cerita Amilia
70
Ke perusahaan Amar
71
Ke Perusahaan Amar 2
72
Pergi Bersama Amar
73
Tamu tak diundang
74
Dad Mahendra
75
Pengakuan Malika
76
Permintaan ibu hamil
77
Tingkah Bumil
78
Perasaan Amilia
79
Amilia menghilang
80
Ulah Denis
81
Ketakutan Amilia
82
Kondisi Amilia
83
Berusaha Menenangkan
84
Pulang
85
Salah paham
86
Penjelasan
87
Kemana Amar?
88
Mood Bumil
89
Bersama Dad Mahendra
90
Chessy di culik
91
Misi penyelamatan 1
92
Misi Penyelamatan 2
93
Misi penyelamatan 3
94
Membawa Chessy
95
Chessy sadar
96
Berusaha menenangkan pikirannya
97
Kedatangan orang tua
98
Ungkapan Hati
99
Berita heboh
100
Berita yang menggemparkan
101
Kekhwatiran
102
Kembali ke sekolah
103
Ungkapan perasaan
104
Pulang bareng
105
Keraguan Hati Amilia
106
Chessy!
107
Penjelasan Alex
108
Pulang ke mansion
109
Ucapan terima kasih
110
Kedatangan Opa Bara
111
Opa Bungkam
112
Perhatian untuk Chessy
113
Orang tua Jihan
114
Kedatangan dua pemuda
115
Drama nasi pecel
116
Gara-gara Kora-kora
117
Ujian dimulai
118
Kekecewaan Chessy
119
Ke Cafe
120
Amilia
121
Lamaran
122
Petuah mommy Naura
123
Kabur?
124
Keadaan Chessy
125
Kesedihan Amilia
126
Kemarahan Amilia
127
Filling Amilia
128
Ide Konyol Amilia
129
Selena dan Jihan
130
Baku Hantam
131
Terkejut
132
Penasaran Chessy
133
Melahirkan
134
Akhir Bahagia
135
Bonus Chapter 1
136
Bonus Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!