Sikap Mom & Daddy Amilia

Sudah 2 hari Chessy tinggal di Mension keluarga Mahendra

Kedua orang tua Amilia pun tidak mempermasalahkan kehadiran Chessy dirumah mereka, bagi sepasang suami isteri itu kebahagiaan putrinya adalah yang utama apalagi Chessy adalah sosok gadis yang baik dan juga sopan

Chessy beralasan pada kedua orangtuanya menginap di rumah sahabatnya itu karena Amilia sendirian di rumah, dan orangtuanya sedang pergi keluar negeri

Tidak ada rasa curiga sedikitpun pada Chessy, kedua orang tuanya percaya pada putrinya begitu saja

" Loe jangan terus menerus bersedih kayak gini dong Ches, bagaimana orang tua loe enggak curiga nantinya kalau muka loe aja udah bikin orang yang melihatnya jadi khawatir kayak gitu" ucap Amilia yang melihat Chessy sedang murung di kamarnya

Chessy menarik nafas panjang dan membuangnya kasar

" Terus gue harus bagaimana Mil ?" tanya Chessy yang menoleh sekilas menatap sendu sahabat baiknya itu

" Ini bagaikan mimpi buruk tapi sayangnya ini nyata, hal yang tidak akan pernah bisa terhapus seumur hidup gue" Chessy menundukkan wajahnya dan menitikkan air mata

" Noda ini akan selamanya ada dan tidak akan pernah bisa hilang" lirihnya

Amilia terhenyak mendengar ucapan yang keluar dari bibir sahabatnya itu ia pun menepuk-nepuk bahu Chessy berusaha untuk memberinya kekuatan dan semangat

" Gue enggak tahu harus melakukan apa Chess buat ngebantu loe, gue juga ikut sakit melihat loe kayak gini, kalau seandainya gue bisa mengulang waktu, gue enggak akan pernah ngebiarin loe sendirian malam itu" Amilia merasa sangat menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan malam itu

"Ini semua juga salah gue Chess yang bisa-bisanya gue lupa sama loe hanya karena seorang Denis" Ungkap Amilia merasa begitu bersalah karena lebih memilih berdansa dengan Denis dan membiarkan sahabatnya sendirian dan berakhir petaka

Chessy menggeleng pelan " Ini bukan salah loe Mil, mungkin ini memang hukuman buat gue yang enggak nurut apa kata orang tua" ucap Chessy yang juga merasa menyesal karena membantah larangan ayah dan bundanya

" Ya gue juga kan ikut andil karena udah ngebujukin loe buat datang ke acara pestanya Claudia"

" Udahlah Mil jangan nyalahin diri loe terus, kalau enggak ada loe gue juga enggak tahu deh bagaimana nasib gue selanjutnya" Chessy merebahkan kepalanya di bahu sang sahabat

" Kita hadapi ini sama-sama ya Ches, apapun yang terjadi nanti loe harus cerita sama gue dan jangan pernah menutupi hal apapun dari gue, sekecil apapun itu" pinta Amilia dan Chessy mengangguk mengiyakan

Setelah banyak berbincang-bincang, saling curhat satu sama lain akhirnya keduanya pun memilih untuk tidur karena waktu juga sudah menunjukkan pukul 10 malam

Pagi harinya Chessy bangun lebih awal karena merasa tidak enak sudah menumpang tinggal di rumah Amilia, jadi pagi itu Chessy memilih untuk membantu bibi yang yang tengah sibuk di dapur

" Duh non Chessy sebaiknya non balik lagi aja ke kamar, saya takut tuan dan nyonya besar marah kalau melihat non Chessy bantu bibi di dapur apalagi non Amilia bisa marah besar nanti sama bibi" ucap bi Suroh art yang bekerja pada keluarga Mahendra

" Saya justru yang merasa enggak enak bi kalau cuma diam aja enggak bantu apa-apa" ucap Chessy yang kekeh ingin membantu bi Suroh memasak

" Tapi non Chessy ini kan tamu masa malah masak di dapur "

Chessy tersenyum " Bi justru saya tamu disini, saya harus tau diri bi" ucapnya

" Udahlah bi jangan protes terus yang ada nanti malah telat loh bikin sarapannya" tambahnya lagi

" Iya juga sih non tapi_"

" Enggak usah ada tapi-tapian bi, nanti saya yang akan tanggung jawab kalau dimarahi" ucap Chessy

Bi Suroh pun akhirnya pasrah apalagi jika dilihat dari gerakannya Chessy terlihat seperti sudah biasa dengan aktivitas di dapur

Setelah hampir 2 jam berlalu Chessy dan bi Suroh pun telah selesai dengan kegiatan masak memasaknya

Chessy pun tidak lupa membantu bi Suroh menata masakannya di atas meja makan, setelah selesai Chessy berpamitan pada bi Suroh untuk membersihkan dirinya

Kini di ruang makan sudah ada tuan Mahendra dan Nyonya Naura

" Bi Amilia dan Chessy belum turun?" tanya Nyonya Naura pada bi Suroh

" Emmm se..!" Belum selesai dengan ucapannya kedua gadis tersebut sudah datang menghampiri

" Pagi mom...pagi dad!" sapa Amilia pada mommy dan Daddy nya

" Pagi sayang!" sapa balik sang mommy

" Pagi putri daddy!" tuan Mahendra pun balik menyapa putri kesayangannya

" Pagi om... tante...!" kini giliran Chessy yang menyapa

" Pagi sayang!" ucap nyonya Naura balik menyapa sahabat putrinya itu sedangkan tuan Mahendra hanya tersenyum

Seperti biasanya nyonya Naura selalu melayani sang suami terlebih dahulu, mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi dan lauk pauknya barulah setelah itu ia mengisi piringnya sendiri

" Masakan pagi ini rasanya kok berbeda dari biasanya ya mom, apa ini perasaan daddy aja ya?" ucap tuan Mahendra setelah menyuap satu suapan

Chessy nampak takut-takut jika masakannya tidak sesuai dengan selera di lidah tuan Mahendra dan juga nyonya Naura

" Duh.. apa mereka akan marah ya karena gue udah lancang membuatkan mereka sarapan tanpa izin lagi?" batin Chessy

Gadis itu menggigit bibir bawahnya dan merasa ketar-ketir melihat reaksi pasangan suami isteri yang ada di hadapannya

" Masa sih dad!" nyonya Naura yang merasa penasaran pun langsung memasukkan satu suapan kedalam mulutnya

Deg

Deg

Deg

Degup jantung Chessy berdegup dengan kencang begitu juga dengan bi Suroh yang tengah berdiri di ambang pintu dapur harap-harap cemas takut mendapatkan kesalahan jika sampai sarapan pagi ini membuat tuan dan nyonya besarnya marah

" Iya dad, masakan Suroh pagi ini terasa jauh lebih enak dari biasanya ya" ucap nyonya Naura yang merasa makanan yang dia makan sangat enak

" Yang benar mom?" Amilia pun jadi penasaran dengan ucapan Daddy dan mommy nya

Amilia lalu mencicipi makanan yang sudah ada di atas piringnya dan seketika matanya pun berbinar

" Emm... iya mom, tumben masakan bi Suroh rasanya beda begini" puji Amilia

Sementara Chessy yang berada di sampingnya bisa bernapas lega

" Kalau masakan bi Suroh kayak gini setiap hari mommy bisa gendut ini" Seloroh wanita paru baya itu

" Chessy ayok dimakan sarapannya ini enak loh !" ucap Amilia

Chessy tersenyum kikuk lalu dengan gerakan pelan ia pun memasukkan makanannya ke dalam mulut

" Untung saja mereka suka!" batin Chessy

Bi Suroh yang merasa tidak enakpun mendapat pujian dari majikannya itu akhirnya memilih untuk menghampirinya

" Wahhh... bi, sarapan pagi ini luar biasa loh bi rasanya enak banget, besok buatkan lagi ya bi buatkan yang banyak sekalian bi buat bawa bekal ke sekolah!" ucap Amilia dengan mulut yang masih mengunyah saat bi Suroh datang menghampiri

Glek

Bi Suroh menelan salivanya kasar lalu melirik sekilas ke arah Chessy

" Emmm... maaf non bibi kayaknya enggak bisa membuatkan sarapan yang seperti ini buat non Amilia!" jawabannya takut-takut

" Loh kenapa memangnya bi?" tanya mommy Naura seraya menautkan alisnya

" Maafkan saya nyonya...tuan, emmm... itu anu.. sebenarnya yang membuat sarapan pagi ini bukan bibi tapi non Chessy bibi cuma bantu-bantu aja tadi di dapur!" ucap bi Suroh yang sebenarnya takut dimarahi karena sudah membiarkan Chessy yang merupakan tamu di rumah itu membantunya memasak di dapur

Chessy pun merasa bersalah karena sudah berbuat lancang

Amilia menatap ke arah sahabatnya ada senyum yang tersungging di bibirnya sementara kedua orangtuanya masih bergeming membuat bi Suroh dan Chessy nampak ketar-ketir

" Ma... maafkan Chessy om..tante, maaf karena Chessy sudah berbuat lancang!" ucap gadis itu menundukkan wajahnya merasa bersalah

Mommy Naura dan Daddy Mahendra melirik satu sama lain dan detik berikutnya keduanya pun tersenyum

" Ya ampun Chessy ini justru menjadi sarapan yang luar biasa loh menurut tante, ternyata kamu itu pandai memasak ya? tante suka sekali dengan masakan kamu ini, sangat enak!" puji mommy Naura

" Benar, om juga suka. kapan-kapan kamu ajari tuh Amilia memasak biar bisa masak seperti kamu jangan cuma pintar main game aja!" Daddy Mahendra pun ikut menimpali

" Daddy apa sih, aku kan enggak suka di dapur takut terkena minyak" protes Amilia

" Kalau sudah biasa juga tidak akan takut, ingat kamu itu calon ibu rumah tangga setidaknya bisa memasak walaupun sekedar masakan sederhana" Ucap Daddy Mahendra membuat Amilia mengerucutkan bibirnya

Setelah selesai sarapan Daddy dan mommy Naura berpamitan pada Amilia dan Chessy, keduanya akan sama-sama berangkat ke kantor pagi itu

Dan sebelum mereka pergi Amilia pun meminta izin kepada keduanya untuk mengantarkan Chessy pulang

Chessy pun mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua Amilia karena sudah mengizinkannya untuk menginap

" Jangan merasa sungkan sayang, kalau kamu mau menginap lagi di sini juga tidak apa-apa, tante justru senang karena Amilia jadi ada temannya" ucap Mommy Naura seraya mengusap pipi Chessy dengan lembut

" Terima kasih tante" ucap Chessy

" Lain waktu buatkan om sarapan seperti pagi ini ya!" ucap Daddy Mahendra yang langsung membuat gadis itu menoleh ke arahnya

" Tentu saja om, lain waktu Chessy akan membuatkan om dan tante sarapan yang enak" ucap Chessy dengan wajah berseri

Amilia yang berada di sampingnya pun tersenyum, ia merasa sangat senang karena sejak kejadian itu Chessy seperti kehilangan senyumnya dan pagi ini dia bisa melihat ada binar ketenangan di hati sahabatnya itu

" Janji ya?" ucap Daddy Mahendra

" Chessy janji om!"

" Oke, om tunggu loh janjinya!"

" Siap om!"

Mereka pun tertawa bersama, pagi itu terasa begitu hangat, Chessy tidak menyangka kedua orang tua Amilia begitu menerima kehadirannya dengan sangat baik, membuatnya seketika jadi merindukan ayah dan bundanya yang sudah hampir 3 hari tidak bertemu sejak ia pamit pergi ke pesta ulang tahun temannya

Terpopuler

Comments

Rhiedha Nasrowi

Rhiedha Nasrowi

saya kok curiga ya kalo yang tidur sama chessy itu kakak nya Amilia 🤔🤔🤔

2023-05-05

0

⍣⃝ꉣꉣ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 hiat

⍣⃝ꉣꉣ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 hiat

baik banget ortunya Amilia . seneng deh kalo punya sahabat Kya gni

2023-04-01

0

Edah J

Edah J

Seneng deh ortu nya Amalia welcome bangett👍

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Chessy Sadarlah!"
3 Permintaan Chessy
4 Sikap Mom & Daddy Amilia
5 Chessy pulang ke rumah
6 Kedatangan Sang adik
7 Pulang ke mansion
8 Cerita Amilia
9 Bertemu Claudia
10 Datang ke rumah Amilia
11 Bertemu dengan Amar
12 Menghindar
13 Kedatangan Amilia
14 Trauma pada Laki-laki?
15 Merasa bersalah
16 Keterkejutan Ayah dan Bunda
17 Mencemaskan Chessy
18 Kemarahan Ayah
19 Gadis yang sama
20 Mencari Ayah
21 Amilia terkejut
22 Pelukan Ayah
23 Pengakuan
24 Pengakuan 2
25 Penasaran Amilia
26 Penolakan Chessy
27 Tauran?
28 Berbicara dari hati ke hati
29 Merasa terharu
30 Kedatangan Ketiga sahabat
31 Menjelang akad
32 Sah
33 Pulang Ke rumah
34 Kedatangan Amilia
35 Menginap
36 Cinta ataukah rasa tanggung jawab semata
37 Naik Angkot
38 Mual Lagi?
39 Merasa diintai
40 Cerita Chessy
41 Pura-pura tidur
42 Bertemu Alex
43 Calon mantu
44 Diam-diam menikahinya
45 Mengajak Chessy?
46 Perhatian Amar
47 Penolakan Amar
48 Teman Opa dan sang Cucu
49 Ketakutan Seorang Chessy
50 Ke mall
51 Mengendap-endap
52 Kepulangan Opa Bara
53 Obrolan Kakak adik
54 Chessy memilih pergi
55 Pingsan
56 Kejujuran Amar
57 Amar diam
58 Ikhlas
59 Menjemput Amilia ke sekolah
60 ucapan pedas Claudia
61 Kembali teringat
62 Mengetahui Fakta yang sebenarnya
63 Memaafkan
64 Keterkejutan Amilia
65 Bertemu Opa kembali
66 Perdebatan
67 Sikap Amilia
68 Amilia bertemu kembali dengan Denis
69 Cerita Amilia
70 Ke perusahaan Amar
71 Ke Perusahaan Amar 2
72 Pergi Bersama Amar
73 Tamu tak diundang
74 Dad Mahendra
75 Pengakuan Malika
76 Permintaan ibu hamil
77 Tingkah Bumil
78 Perasaan Amilia
79 Amilia menghilang
80 Ulah Denis
81 Ketakutan Amilia
82 Kondisi Amilia
83 Berusaha Menenangkan
84 Pulang
85 Salah paham
86 Penjelasan
87 Kemana Amar?
88 Mood Bumil
89 Bersama Dad Mahendra
90 Chessy di culik
91 Misi penyelamatan 1
92 Misi Penyelamatan 2
93 Misi penyelamatan 3
94 Membawa Chessy
95 Chessy sadar
96 Berusaha menenangkan pikirannya
97 Kedatangan orang tua
98 Ungkapan Hati
99 Berita heboh
100 Berita yang menggemparkan
101 Kekhwatiran
102 Kembali ke sekolah
103 Ungkapan perasaan
104 Pulang bareng
105 Keraguan Hati Amilia
106 Chessy!
107 Penjelasan Alex
108 Pulang ke mansion
109 Ucapan terima kasih
110 Kedatangan Opa Bara
111 Opa Bungkam
112 Perhatian untuk Chessy
113 Orang tua Jihan
114 Kedatangan dua pemuda
115 Drama nasi pecel
116 Gara-gara Kora-kora
117 Ujian dimulai
118 Kekecewaan Chessy
119 Ke Cafe
120 Amilia
121 Lamaran
122 Petuah mommy Naura
123 Kabur?
124 Keadaan Chessy
125 Kesedihan Amilia
126 Kemarahan Amilia
127 Filling Amilia
128 Ide Konyol Amilia
129 Selena dan Jihan
130 Baku Hantam
131 Terkejut
132 Penasaran Chessy
133 Melahirkan
134 Akhir Bahagia
135 Bonus Chapter 1
136 Bonus Chapter 2
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Perkenalan
2
Chessy Sadarlah!"
3
Permintaan Chessy
4
Sikap Mom & Daddy Amilia
5
Chessy pulang ke rumah
6
Kedatangan Sang adik
7
Pulang ke mansion
8
Cerita Amilia
9
Bertemu Claudia
10
Datang ke rumah Amilia
11
Bertemu dengan Amar
12
Menghindar
13
Kedatangan Amilia
14
Trauma pada Laki-laki?
15
Merasa bersalah
16
Keterkejutan Ayah dan Bunda
17
Mencemaskan Chessy
18
Kemarahan Ayah
19
Gadis yang sama
20
Mencari Ayah
21
Amilia terkejut
22
Pelukan Ayah
23
Pengakuan
24
Pengakuan 2
25
Penasaran Amilia
26
Penolakan Chessy
27
Tauran?
28
Berbicara dari hati ke hati
29
Merasa terharu
30
Kedatangan Ketiga sahabat
31
Menjelang akad
32
Sah
33
Pulang Ke rumah
34
Kedatangan Amilia
35
Menginap
36
Cinta ataukah rasa tanggung jawab semata
37
Naik Angkot
38
Mual Lagi?
39
Merasa diintai
40
Cerita Chessy
41
Pura-pura tidur
42
Bertemu Alex
43
Calon mantu
44
Diam-diam menikahinya
45
Mengajak Chessy?
46
Perhatian Amar
47
Penolakan Amar
48
Teman Opa dan sang Cucu
49
Ketakutan Seorang Chessy
50
Ke mall
51
Mengendap-endap
52
Kepulangan Opa Bara
53
Obrolan Kakak adik
54
Chessy memilih pergi
55
Pingsan
56
Kejujuran Amar
57
Amar diam
58
Ikhlas
59
Menjemput Amilia ke sekolah
60
ucapan pedas Claudia
61
Kembali teringat
62
Mengetahui Fakta yang sebenarnya
63
Memaafkan
64
Keterkejutan Amilia
65
Bertemu Opa kembali
66
Perdebatan
67
Sikap Amilia
68
Amilia bertemu kembali dengan Denis
69
Cerita Amilia
70
Ke perusahaan Amar
71
Ke Perusahaan Amar 2
72
Pergi Bersama Amar
73
Tamu tak diundang
74
Dad Mahendra
75
Pengakuan Malika
76
Permintaan ibu hamil
77
Tingkah Bumil
78
Perasaan Amilia
79
Amilia menghilang
80
Ulah Denis
81
Ketakutan Amilia
82
Kondisi Amilia
83
Berusaha Menenangkan
84
Pulang
85
Salah paham
86
Penjelasan
87
Kemana Amar?
88
Mood Bumil
89
Bersama Dad Mahendra
90
Chessy di culik
91
Misi penyelamatan 1
92
Misi Penyelamatan 2
93
Misi penyelamatan 3
94
Membawa Chessy
95
Chessy sadar
96
Berusaha menenangkan pikirannya
97
Kedatangan orang tua
98
Ungkapan Hati
99
Berita heboh
100
Berita yang menggemparkan
101
Kekhwatiran
102
Kembali ke sekolah
103
Ungkapan perasaan
104
Pulang bareng
105
Keraguan Hati Amilia
106
Chessy!
107
Penjelasan Alex
108
Pulang ke mansion
109
Ucapan terima kasih
110
Kedatangan Opa Bara
111
Opa Bungkam
112
Perhatian untuk Chessy
113
Orang tua Jihan
114
Kedatangan dua pemuda
115
Drama nasi pecel
116
Gara-gara Kora-kora
117
Ujian dimulai
118
Kekecewaan Chessy
119
Ke Cafe
120
Amilia
121
Lamaran
122
Petuah mommy Naura
123
Kabur?
124
Keadaan Chessy
125
Kesedihan Amilia
126
Kemarahan Amilia
127
Filling Amilia
128
Ide Konyol Amilia
129
Selena dan Jihan
130
Baku Hantam
131
Terkejut
132
Penasaran Chessy
133
Melahirkan
134
Akhir Bahagia
135
Bonus Chapter 1
136
Bonus Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!