pengantin penganti
03
Mayang kini sudah sampai diruangan tempat putra serta suaminya berada. Tampak anaknya tengah mondar-mandir dengan gelisah sedangakan suaminya hanya menatap putranya sambil memijit pangkal hidunga karena pusing. Mungkin saja dirinya pusing melihat anaknya seperti cacing kepanasan.
"Mom," Laskar berdiri kala melihat kedatangan istrinya. Langsung saja laki-laki itu mendekati Mayang.
"Sudah ada kabar dari wanita itu Rag?" Mayang langsung saja to the point kepada sang putra yang seperti cacing kepanasan.
Ragil menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Mayang yang tengah bersedekap dada. "Belum Mom," jawab Ragil lemah. Sudah berulang kali Ragil berusaha menelpon calon istrinya namun hasilnya tetap nihil. Bahkan panggilan yang dia lakukan selalu saja di luar jangkauan.
"Cih!!!! Wanita seperti itu yang selalu kamu banggakan Ragil? Wanita yang bahkan tidak bertanggung jawab atas tugasnya. Lalu bagaimana jika nanti dia benar-benar menjadi istri kamu, yang ada kamu bakal menyesal Ragil!!" Mayang menatap nyalang putra.
"Mom, aku yakin Savia pasti akan kembali. Tunggulah sebentar lagi Mom, mungkin saja dia masih di jalan." ujar Ragil yang masih percaya dengan pikirannya.
"Tunggu sampai kapan? Lihat hanya 8 menit lagi pernikahan kamu akan berlangsung Ragil. Jangan berharap dengan apa yang tidak pasti akan datang. Sesuai dengan apa yang Mom katakan jika pernikahan ini tidak boleh gagal, maka dari itu Mom sudah mencarikan pengantin penganti untuk kamu. Suka tidak suka maka pernikahan ini akan tetap terjadi," Mayang berbicara dengan tegas sambil menatap bergantian suami dan putranya.
"Tapi Mom---"
"Tidak ada tapi-tapian. Ingat di bawah sudah banyak tamu undangan yang hadir dan jangan membuat keluarga kita malu dan kehilangan muka hanya lantaran wanita pilihan kamu yang tidak datang dan pergi tanpa memberi kabar sedikitpun. Jangan bertindak bodoh dengan membatalkan pernikahan ini." Mayang menatap putranya dengan tajam. "Sekarang kamu bersiaplah karena mempelai wanitanya mungkin saja sudah selesai di rias." tambah Mayang.
Dengan berat hati Ragil hanya menganggukkan kepalanya. Dirinya sudah tak bisa lagi protes dengan apa yang dilakukan ibunya. Membatalkan pernikahan ini juga akan membuat keluarganya mendapatkan cemoohan dari orang luar, bahkan dampak yang paling parah tentu saja pada perusahaan mereka. Perusahaan mereka pasti akan mengalami kerugian sampai ratusan juta bahkan bisa lebih dari itu. Tentu saja Ragil tak ingin itu terjadi kepada perushaan yang dirintis keluarganya dari nol.
*****
Ragil kini sudah duduk di depan pak penghulu serta laki-laki paruh baya yang baru saja di kenal namanya oleh Ragil. Restu Raindika, itulah nama yang kini sudah hafal di kepala Ragil. Tak lupa juga Ragil mengingat nama mempelai wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya, Atika Azzahra. Nama yang cukup bagus namun, Ragil juga berharap nama itu sesuai dengan orangnya cantik atau bahkan imut.
Dua orang wanita tengah menggandeng wanita bak ratu khayangan. Mata Ragil menangkap sosok di samping wanita yang akan menjadi istrinya. Ibunya, Mayang tengah mengandeng calon menantunya dengan senyum mengembang di bibirnya. Banyak yang mengangumi kecantikan sang mempelai wanita. Bahkan Ragil sendiri juga tak bisa menampilk ucapan orang-orang mengenai calon istrinya. Dia memang sangat cantik bahkan lebih cantik dari pada Savia. Bukan Ragil ingin membandingkan tapi, itulah kenyataan yang terpampang nyata di depannya saat ini.
"Bisa kita mulai Nak Ragil?" tanya Pak penghulu ketika Atika sudah duduk di samping Ragil.
Ragil mengangguk. "Sudah Pak,"
Restu menjabat tangan Ragil yang terasa dingin dan juga sedikit berkeringat. Mungkin saja Ragil merasakan grogi karana ini juga yang pertama bagi dirinya.
"Bismillaahirrohmaanirrohiim, saya nikahkan dan kawinkam putri kandungku Atika Azzahra dengan engkau, Ragil Alfaizan dengan seperangkat alat sholat serta satu buah rumah dibayar tunai!!"
"Saya terima nikah dan kawinnya, Atika Azzahra dengan maskawin tersebut dibayar tunai!!" Satu tarikan nafas akhirnya Ragil berhasil mengucapkan janji suci yang mana kini dirinya sudah di emban dengan suatu tanggung jawab dalam sebuah ikatan pernikahan.
"Bagaimana saksi?" tanya pak penghulu kepada mereka yang menjadi saksi atas pernikahan antara Ragil dan juga Atika.
"SAH!!"
"SAH!!!"
"Allâhummaj’al hâdzal ‘aqda ‘aqdan mubârakan ma’shûman wa alqi bainahumâ ulfatan wa qarâran dâiman wa lâ taj’al bainahumâ firqatan wa firâran wa khishâman wakfihimâ mu’natad dunyâ wal âkhirah," Artinya: Ya Allah, jadikanlah akad ini sebagai ikatan yang diberkahi dan dilindungi, tanamkan di antara keduanya kerukunan dan ketetapan yang langgeng, jangan Engkau jadikan di antara keduanya perpecahan, perpisahan dan permusuhan, dan cukupi keduanya bekal hidup di dunia dan akhirat.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments