Kembalikan Jubah itu!

Langkah Shine seketika tersentak, hingga mundur selangkah ke belakang. Takut-takut di pandanginya wajah ibunya yang sama dengannya takut dan pucat.

Tatapannya menyelidik, siapa pria itu. Tampilannya tentu saja tidak seperti manusia normal dengan sayap yang mengepak. Tampak seram, terlebih sorot mata pria itu.

"Ibu...." desis Shine menatap wajah ibunya. Keadaan itu berputar membawanya kembali ke masa itu, masa kelam, penuh ketakutan yang tidak berhasil dia lupakan.

Shine ingat 20 tahun lalu sosok yang sama muncul untuk membawa ibunya pergi dari hadapannya. Saat itu dia masih sangat kecil, tapi ingatan tentang masa lalu itu terus membayang, bahkan sudah terpaku mati di dalam pikirannya.

Kini sosok yang sama muncul kembali di hadapan mereka, sedang duduk bersama ibunya dan tampak dari tatapan Shine, pria itu seperti menahan ibunya untuk tetap berada di sana.

Wajah Shine memucat, apakah ini waktu untuk ibunya pergi meninggalkan dunia ini? Dulu gadis itu pikir setelah 18 tahun usianya, Darker akan kembali menjemput ibunya, nyatanya tidak ada malaikat pencabut nyawa yang datang kembali menemui mereka, hingga 20 tahun berlalu kehidupan mereka sungguh tenang tidak ada yang mengusik tapi ternyata munculnya sosok yang kini ada di hadapannya itu membuat ketakutan Shine akan nyawa ibunya yang direnggut oleh makhluk itu kembali menghantuinya.

"Shine..." Pekikan ibunya membuat kesadaran Shine kembali melepaskan diri dari lamunan panjang mengenai masa lalu. Sekuat tenaga dia mencoba menggali keberaniannya untuk menghadapi makhluk yang kini ada di hadapan dirinya.

"Kau siapa? Mengapa kau datang ke sini? tanya Shine berpura-pura lupa dengan perjanjian yang dia buat pada malaikat itu 20 tahun lalu.

"Aku malaikat pencabut nyawa yang ingin membawa ibumu," ucap malaikat itu dengan suara tegas. Pencahayaan di ruang tamu itu memang sangat temaram hingga membuat Shine begitu sulit untuk melihat dengan jelas wajah pria itu.

Ibunya memang sudah sakit-sakitan dan dia sendiri pun terkejut melihat ibunya sudah beraktivitas bahkan memasakkan makanan untuk dirinya. Selama ini Lara hanya berbaring dan selama ini Shine yang mengurus segala keperluan wanita itu, kadang meminta bantuan pada tetangga mereka yang dia gaji harian.

Hal itulah yang membuat Shine sempat terkejut, dia pikir ibunya memang sudah sembuh. Namun, kini ketika melihat malaikat pencabut nyawa itu datang, apakah menurut catatan mereka umur ibunya memang sudah sangat pendek dan inilah saatnya wanita itu mengikuti ajalnya?

"Kenapa kau bisa menemukan kami? Kenapa kau datang lagi?" tanya Shine mendekat, kini dia lebih berani untuk mendekat, menatap wajah pria itu.

"Ibumu sudah pernah sekali menghindar dari suratan kematiannya, dan kali ini dia tidak bisa mengelak lagi. Aku harus membawa jubah yang pernah diberikan ayahku kepadamu karena itu adalah pusaka dari keluargaku!" terang pria itu yang akhirnya menyadarkan Shine bawa pria itu bukanlah pria yang sama yang pernah menemui mereka dulu.

"Kau ingin mengambil jubah ini, tapi kalau kau mengambilnya artinya aku harus ikut denganmu?" ucap Lara dengan tenang. Sebenarnya dia sudah ikhlas menerima kematian yang datang menyapanya.

Lagi pula dia juga sudah tua, beban dalam hatinya juga sudah tidak ada lagi karena putri satu-satunya yang dia perjuangkan kini sudah bisa berdiri di kakinya sendiri menjadi seorang dokter yang hebat dan itu sudah cukup bagi Lara.

"Benar, walaupun bukan aku yang membawamu menuju alam baka tetapi malaikat lainnya yang bisa mendeteksi keberadaanmu akan datang dan membawamu dengan paksa," terang malaikat itu.

"Lantas kau sendiri, bagaimana kau bisa menemukan keberadaan kami? Bukankah pria yang dulu, maksudku ayahmu yang memberikan jubah ini, ke mana dia sekarang?" tanya Shine yang sedikit sudah berkurang rasa takutnya.

Tampak mimik wajah pria itu berubah sedikit lebih kelam dan mengernyitkan kening, pertanda ada beban di dalam pikirannya dan Shine tebak itu berhubungan dengan ayahnya.

"Kau tidak perlu tahu di mana ayahku sekarang, yang jelas aku datang untuk mengambil kembali yang menjadi milik kami!" jawabnya dengan dingin.

Wajah dari pria itu sangat mirip dengan ayahnya. Namun, yang pasti ini jauh lebih mudah hingga Shine percaya bahwa pria yang ada di hadapannya ini adalah putra dari malaikat yang dulu menolong ibunya.

"Siapa namamu?" tanya Shine yang sudah melupakan fase di mana ketakutannya tadi.

"Apa itu penting untukmu?" tanya pria itu.

"Tentu saja penting. Jika nanti ada datang dan menagih jubah itu pada kam, aku bisa memberitahu bahwa ada seorang malaikat yang sudah mengambilnya dan mengaku sebagai anaknya," jawab Shine tidak ingin terkecoh.

"Aku Deathlyn, satu-satunya putra dari Darker of Hazard dan aku minta segera serahkan jubah itu!"

"Lantas bagaimana kalau kami tidak mau memberikannya?" tantang Shine yang kini berada di tingkat penuh percaya diri, say goodbye untuk rasa takut yang tadi menjalar di hatinya.

"Hai manusia, apa kau sehebat itu hingga berani menantangku?" umpat Deathlyn memicingkan mata dan tampak sudut bibirnya terangkat seolah menjadi bentuk penghinaan yang biasa diberikan kepada Shine atas ucapan wanita itu.

Shine menutup mulutnya. Dia memang bodoh berpikir bahwa bisa menyembunyikan sesuatu dari seseorang yang punya kekuatan magic.

"Apa tidak ada cara lain agar jubah itu masih tetap bersama kami? Kau pasti tahu ketika kau mengambilnya, ibuku akan segera didatangi oleh malaikat pencabut nyawa yang sudah lama mencarinya," ucap Shine yang kini nadanya lebih rendah. Dia tahu posisinya saat ini ada di bawah, jadi tidak mungkin dia masih bisa bersikap arogan.

Deathlyn diam, seketika menatap intens ke arah wajah shine yang tepat ada di hadapannya. Seharusnya dia marah pada keluarga itu, karena mereka ayahnya menderita, bahkan kehormatan keluarga mereka juga sudah diinjak-injak oleh sebangsanya karena dianggap sudah menjadi penghianat.

Selama ini ayahnya menutup mulut tentang keberadaan wanita itu, tidak ada satupun yang tahu mengapa seorang Darker, malaikat yang paling disegani di negerinya justru tidak berhasil membawa satu nyawa yang seharusnya bisa dengan gampang diambil.

Berulang kali raja malaikat menanyakan perihal aduan para tetua yang melaporkan dirinya karena sudah melanggar aturan negeri malaikat dan mengabaikan tugas yang diembankan kepadanya tapi tetap saja pria itu menutup mulut mengatakan bahwa dia tidak menemukan wanita yang seharusnya sudah di bawah ke alam baka.

Darker akhirnya ditahan. Keluarga diasingkan, beruntung leluhur Darker adalah orang terpandang yang sempat berkuasa, walaupun kini sudah tidak lagi. Jadi, mereka tidak dieksekusi dengan hukuman mati tapi diasingkan ke sebuah tempat terpencil dan setelahnya Deathlyn yang saat itu sedang berada dalam pengembaraan kembali dan diberikan perintah langsung oleh raja malaikat untuk menuntaskan kembali tugas ayahnya yang dulu sempat terbengkalai.

Amarah yang sudah dia siapkan ketika turun ke bumi dan mencari wanita itu dengan susah payah kini hilang seketika ketika melihat wajah dan tatapan lembut dari mata gadis pemberani itu. Namun, di atas segalanya Deathlyn tidak berkutik setelah melihat liontin yang ada di leher wanita itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!