Perjanjian

Tidak ada tawaran itu, semua hanya ada dalam benak Shine. Darker tetap ingin membawa ibunya walau gadis kecil itu sudah menawarkan benda yang tadi tampak sangat menarik buat pria misterius itu, tapi setelah lama mengamati benda di lehernya itu, Darker pun menolak.

"Sorry little girl, aku tidak bisa. Ini sudah menjadi tugasku."

Darker lalu menatap kembali ke arah Lara. "Bergegaslah, malam sudah akan berakhir," ucapnya kembali membuat Lara panik.

Dia menyerah. Pasrah, kalau benar pria itu malaikat pencabut nyawa kemanapun Lara pergi pria itu pasti bisa menemukannya jadi lebih baik dia menyerah saja. Namun, yang menjadi beban pikirannya adalah bagaimana nanti nasibnya Shine ketika dia sudah tiada.

"Shine, mama pergi, Nak," ucapnya memeluk Shine semakin erat, tapi Shine tidak mau melepas Lara hingga Darker kembali menggunakan kekuatan memisahkan ibu anak itu, dan berhasil. Shine sudah terduduk di kursi dengan tangan menyatu tidak bisa bergerak sama sekali untuk kembali mengejar ibunya.

"Aku mohon lepaskan putriku bukankah kau ingin membawaku? Jangan lukai dia," pinta Lara.

Mendengar raungan Lara, Darker akhirnya melepaskan ikatan kasat mata Shine hingga gadis itu bisa berlari ke arah Lara lagi. Tidak ada yang tetangga yang akan mendengar kehebohan yang terjadi di rumah itu karena Darker sudah menguncinya dengan kekuatannya agar apapun yang terjadi, tidak sampai ke telinga orang lain, bahkan sekalipun bom meledak di rumah itu para tetangga mereka tidak akan mendengarnya.

"Shine, jadilah anak baik, jangan ikuti ibu," ucap Lara mengangkat tangan, meminta Shine berhenti.

Melihat kini ibunya yang justru meminta dirinya menjauh memuat Shine berpikir kalau Lara di bawah tekanan Darker, jadi sekuat tenaga dia berlari dan menyeruduk Darker bak banteng mengamuk.

Dengan satu tangannya Darker menahan kepala Shine yang ingin menyerangnya, tapi seketika Darker terdiam, kala menyentuh puncak kepala anak itu. Kekuatan yang ada dalam diri Darker beraksi dan pria itu pun akhirnya mendapatkan penglihatan.

Tidak semua makhluk sebangsanya memiliki kemampuan untuk melihat masa depan, hanya Darker di negeri itu yang bisa melakukannya. Kekuatan itu tidak serta merta bisa dipergunakan ketika dia ingin, hanya bila keadaan yang memacu untuk mengeluarkan kekuatan itu dengan sendirinya, baru akan bisa digunakan, seperti saat ini. Dia sendiri tidak mengerti mengapa kekuatan itu muncul setelah sejak lama tidak pernah digunakan lagi.

Dalam bayangan itu dia bisa melihat sosok gadis itu yang tampak mengenakan jubah kebesaran dan kebanggaan bangsanya, dengan senjata yang menyerupai tombak yang dia tancapkan di tanah menantang musuh terbesar bangsanya yang sampai saat ini tidak bisa mereka kalahkan.

Darker ingat legenda yang sudah diwariskan oleh para leluhur mereka, mengenai ksatria wanita yang akan bisa menyelamatkan bangsa mereka dari kutukan dan suatu saat pintu yang menghubungkan antara dunia ksatria wanita itu dan dunia mereka akan terbuka.

Bertahun-tahun para ksatria, panglima bahkan banyak malaikat yang memiliki kekuatan besar ditugaskan raja malaikat untuk mencari keberadaan ksatria wanita yang sudah diramalkan itu, tapi tidak satupun dari mereka yang menemukannya.

"Apa mungkin, bahwa gadis kecil ini akan menjadi warrior itu?" batin Darker masih mengamati Shine.

Lantas bagaimana nasib Shine nanti jika dia membawa Lara pergi dari dunia itu? Siapa yang akan menjaga Shine dan mendidiknya? Melindungi serta membesarkannya dengan baik?

Catatan dari para penatua di bangsanya yang menuliskan takdir seseorang di dunia manusia ini bahwa Shine akan mengalami banyak penderita dan juga liku-liku kehidupan yang keras.

Darker ingat, syarat agar warrior itu bisa masuk ke negri mereka adalah harus berusia 18 tahun dan harus tetap mempertahankan kegadisannya.

Untuk seketika Darker bimbang apa yang harus dia lakukan. Kalau dia tidak membawa Lara sekarang, maka raja malaikat yang akan menghukumnya tapi kalau dia membawa Lara maka tidak ada yang menjamin bahwa Shine akan baik-baik saja hingga sampai batas usia yang matang dan bisa masuk kembali ke dunianya.

Lama berpikir akhirnya dia akan memutuskan hal yang pastinya akan membuat dirinya dihukum. Namun, tidak ada jalan lain, dia tidak boleh memikirkan dirinya sendiri semua ini dilakukan untuk menyelamatkan kutukan yang melanda bangsanya.

Dalam mengemban tugasnya, justru Darker tidak menyangka, tanpa sengaja justru bertemu dengan gadis yang mereka cari. Lara mengamati darker yang masih membeku menatap putrinya itu.

"Ada apa? Bukankah tadi kau ingin kita pergi, aku mohon jangan sakiti putriku," ucap Lara menjatuhkan diri, memohon di hadapan Darker.

"Aku tidak akan membawanya," ucap Darker mengalihkan pandangannya dari wajah Shine ke arah Lara.

"Aku ingin membuat perjanjian dengan mu. Dengarkan baik-baik. Aku memang ditugaskan untuk menjemputmu, tapi karena ada alasan lain, aku akan membiarkanmu tetap hidup," ucap Darker dengan tenang.

Mendengar hal itu tentu saja Lara sangat gembira. Dia bahkan memekik kaget, tidak percaya atas apa yang dia dengar. Bayangkan saja seseorang yang sudah diambang kematian, akhirnya terbebas.

"Benarkah?" tanya Lara dengan suara bergetar.

"Dengan satu syarat. Dengarkan baik-baik, kau harus menjaga Shine dengan baik, jangan sampai hal buruk terjadi padanya. Dia tidak boleh berpacaran dengan siapapun, disentuh oleh pria manapun, sampai aku datang kembali nantinya untuk menemuimu!"

Lara semakin bingung dengan ucapan Darker. Apa sekarang pria itu justru mengejar putrinya? Ketakutan muncul di wajah Lara. Apa nyawanya kini digantikan oleh Shine?

"Apa setelah itu kau justru membawanya pergi?" tanya Lara ragu.

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Setelah aku pergi, mungkin akan datang Malaika maut lainnya yang akan mencarimu, tapi aku akan memberimu sesuatu yang membuat mereka tidak bisa mengendus dan menemukan keberadaanmu. Kau juga harus meminta Shine untuk menyimpan liontin itu dibalik bajunya, karena cahaya dari liontin itu bisa menuntun malaikat maut mendatangi kalian," terang Darker panjang lebar.

Setelah menjelaskan semuanya, Darker mengeluarkan sebuah jubah berwarna hitam pekat. "Ini adalah milik leluhurku, diwariskan pada kami turun temurun. Aku pinjamkan ini padamu. Dengan ini tidak akan ada malaikat maut yang akan menemukanmu. Kau bisa hidup tenang, hingga di hari tuamu nanti," ucap Darker. "Berdiri'lah!" perintahnya.

Lara menurut, dia berdiri di hadapan pria itu, lalu Darker memakaikan jubah itu dan mengikatnya di leher Lara. Tidak siapapun yang bisa melihat benda itu. Lara sendiri pun tidak merasa memakainya, seperti biasa saja mengenakan pakaiannya sendiri.

Hanya mereka bertiga yang bisa melihat benda itu kini sudah menyelimuti tubuh Lara. "Shine, jadilah anak yang baik, bertumbuh hingga kelak aku bisa meminta pertolonganmu, sebagai balas budi karena sudah menolong mu dan melepaskan ibumu," ucap Darker sebelum menghilang dari hadapan mereka.

Terpopuler

Comments

Neng Ati

Neng Ati

lanjut thor

2023-02-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!