Aden Bikin Ulah

Kini setiap hari Abi bangun pagi. Sebelumnya dia meminta agar Egi membangunkan dirinya jika Egi bangun. Abi juga membantu Salma menyiapkan sarapan di dapur. Ini adalah hal mengasyikkan yang pernah ia alami selama hidup. Sebelumnya ia tak pernah menyentuh peralatan dapur apalagi membuat mie instan sendiri. Semua kebutuhan hidupnya dilayani pembantu.

Menu pagi kali ini adalah tumis kangkung. Abi teringat dengan menu kesukaannya waktu kecil dulu. Jadi ia bersemangat sekali saat diminta bantuan oleh Salma memotong sayur.

Abi bingung bagaimana memotong sayur itu, alhasil sayuran itu berupa potongan kecil-kecil. Abi menunjukkan hasil kerjanya, Salma hanya geleng - geleng kepala saja. Bahkan saat menghaluskan bumbu, air mata Abi berjatuhan.

"Kamu nangis?" telisik Salma.

"Bawang ini yang bikin aku nangis." terang Abi sambil mengusap matanya dengan lengan.

Ada saja aksi Abi yang bikin tepuk jidat. Saat Salma akan menggoreng telur, Abi mengambil alih pekerjaan itu. Bukannya kuning dan putih telur yang Abi goreng, melainkan kulit telur.

Salma tak bisa menyembunyikan kelucuan itu, ia pun tertawa. Abi yang melihat Salma ikut tertawa juga.

Sarapan pun sudah siap. Orang-orang yang terlihat seperti keluarga kecil itu menikmati makanan dengan menu sederhana.

Salma sudah rapi dan siap pergi untuk membeli tahu. Egi pun juga sudah ganteng siap pergi ke sekolah. Untuk cowok yang satu ini, meski pakai baju apa saja ya tetep aja ganteng. Abi sudah siap berangkat bekerja.

Ini adalah hari pertama ia bekerja. Mengingat jerih payah Egi yang mengumpulkan uang untuk membeli mainan baru, Abi menjadi semangat berlipat - lipat untuk bekerja. Di tambah demi membuat si calon kekasih untuk tetap tersenyum.

Abi mulai bekerja pukul 7 dan akan selesai pukul 12 siang. Tugasnya yang pertama adalah mengangkat beberapa karung yang baru saja datang. Karung itu berisi kedelai. Pekerjaan ini terlihat berat ketimbang berhadapan dengan layar laptop. Meski demikian dengan tubuh atletis nya, Abi tak menyerah untuk mengangkut karung - karung itu.

Setelah mengangkat karung, Abi juga diminta untuk mencuci kedelai yang sudah di rendam. Banyak tugas Abi lainnya. Pekerja di pabrik itu ada 25 orang termasuk Abi. Salah satunya ada Aden yang sejak tadi tak menyukai cara kerja Abi yang baginya hanya mencari muka saja.

Saat hanya ada Abi seorang di tempat itu, Aden datang menghampirinya. "Wah - wah, rajin sekali kamu ya orang baru!" cibir Aden seraya menahan ember berisi air limbah dengan kakinya, ember itu hendak Abi angkat.

Dari tatapan matanya saja, Abi tahu pria ini tak menyukai dirinya.

"Oh tentu saja, aku masih muda dan harus bekerja keras untuk masa depanku." sahut Abi yang sedang berada dalam posisi membungkuk.

"Cih, masa depan apa yang kamu inginkan, aku tak percaya kamu adalah saudara sepupu Salma."

Abi melirik sepatu Aden. "Alasan apa kamu mengganggu pekerjaanku?"

"Salma adalah gadis terbaik di desa ini. Yang aku mau, jauhi dia!"

"Kalau aku bilang tidak mau kamu mau apa?"

Aden melotot tajam dan menggulingkan ember yang berada di bawah kakinya. Seketika itu lantai menjadi basah.

"Aku tak kan membiarkan pendatang sepertimu menikmati hidup."

Abi mengepalkan tinju dan siap melayangkan pukulan. Saat itu juga pemilik pabrik datang untuk mengecek perkerjaan Abi. Cak To terlihat marah. Ruangan itu menjadi becek.

"Bekerja yang benar Abi. Kalau pekerja lain lewat, mereka bisa terpeleset. Segera bereskan kekacauan ini!"

Abi mengabaikan emosinya yang hampir meledak tadi. Ia diam saja dan hanya mengangguk.

Aden pergi dan mengarahkan tinju peringatan.

Abi mengabaikan lagi amarahnya. Jika ia meladeni Aden dan sampai terdengar Salma, bisa kacau urusan mendapatkan calon kekasih.

Tak lama kemudian Salma datang membawa ember sebagai wadah tahu di kios Cak To.

"Eum, Cak To, bolehkah saya menemui Abi sebentar?" izin Salma saat Cak To memindahkan tahu.

"Ya, temui saja dia!"

Salma menuju ke belakang kios. Di sana ia melihat Abi yang sedang mengepel.

"Abi!"

"Salma?" Abi begitu bahagia di saat suasana hatinya sedang terpuruk oleh ulah Aden tadi.

"Kenapa lantai jadi becek begini?"

"Oh itu, aku lalai saat membawanya ke belakang tadi, jadinya tumpah deh!" bohong Abi.

"Nih, aku bawakan kamu nasi. Aku mau pergi dulu ke sekolah Egi. Ntar takutnya pas kamu pulang, aku belum tiba di rumah."

"Ke sekolah Egi ? Ada apa emangnya ?" tanya Abi penasaran, perasaan Egi nggak cerita kalau ada panggilan wali murid.

"Itu, aku lupa buat kasih uang pembayaran buku ke dia, kemarin dia bilang hari ini terakhir pembayaran. Kalau telat ia tidak bisa ikut ulangan semester." tutur Salma.

"Oh baiklah. Apa menu siang ini sama dengan yang kita makan pagi tadi?" Abi menerima rantang dari tangan Salma.

" Kenapa, kamu nggak suka ?"

"Eh bukan. Aku suka banget kok. Apalagi rasanya pedas-pedas manis."

"Kalau mau protes lagi sana kamu masak sendiri!" omel Salma.

"Enggak kok. Aku akan selalu suka apa pun masakan kamu." Mendengar Abi mengucapkan itu membuat hati Salma mendadak berdesir.

"Ya udah aku balik dulu. Semangat kerja nya biar hasilnya memuaskan!"

"Pasti Salma. Kamu hati - hati di jalan ya !"

Kemudian Salma pergi. Perbincangan yang singkat itu terekam jelas di mata Aden. Aden mengepalkan tinju dan melayangkan ke udara.

Salma hanya menempuh seperempat jam perjalanan untuk sampai di sekolah Egi. Setelah memarkirkan sepeda motor ia menuju ruang guru.

"Berapa uang untuk pembayaran buku atas nama Egi Syahputra, Bu?" tanya Salma pada salah satu guru di ruangan itu.

" Sebentar ya Mbak, saya cek di buku catatan," ujar guru.

" Siswa atas nama Egi Syahputra kelas 2 sudah melunasi pembayaran sebesar 75 ribu kemarin. Jadi lunas tidak ada tunggakan biaya untuk bulan ini." terang guru itu membuat Salma berpikir, uang dari mana yang Egi dapatkan.

Salma bergegas pulang dan akan menanyakan nanti saat Egi sampai di rumah.

Setibanya di rumah, Salma masuk ke dalam kamar Egi dan menemukan celengan ayam yang bertuliskan ' Buat Beli Mobil Mainan '.

"Egi mendapatkan uang dari mana?" batinnya.

...****************...

Manda mendatangi kantor dimana Abi bekerja. Dia merasa tak yakin jika Abigail Rizki mendadak menjadi gembel.

Sebelumnya Ethan sudah mengatur semuanya. Ia memberi tahu semua orang di kantor untuk menyimpan rahasia kalau CEO perusahaan itu sedang menjalankan misi mencari cinta sejati.

Dan saat Manda bertanya pada bagian resepsionis, ia mendapatkan berita kalau CEO di perusahaan itu bukanlah Abigail melainkan CEO baru bernama Marco.

"Kalian tahu kenapa Abigail bisa dipecat dari perusahaan Astra Internasional ini?"

"Saya hanya mendengar kalau tuan Abigail mengalami kebangkrutan dalam semalam dan saya tidak tahu kabarnya setelah beliau dipecat."

Manda manggut - manggut dan percaya dengan mudahnya.

Setelah kepergian Manda, resepsionis itu menghubungi Ethan dan menyampaikan kalau ada seorang wanita cantik menanyakan kabar CEO perusahaan AI.

...****************...

Abi baru saja pulang dan mendapati Salma tengah bersiap untuk membuka toko.

"Abi, kamu istirahat saja dulu, aku bisa melakukan sandiri."

"Tidak apa Salma, aku tadi sudah cukup istirahat kok di tempat kerja."

"Kamu menyukai pekerjaan di sana?"

Abi mengangguk. Saat kedua kakinya melangkah ia tanpa sengaja menyenggol jerigen yang berisi minyak goreng. Karena Salma tak menutup nya dengan rapat, minyak goreng itu jadi rata ke lantai.

"Tidak ...!!" pekik Salma histeris. Pasalnya minyak goreng tinggal segitu.

Terpopuler

Comments

Mulaini

Mulaini

Ayo Abi kamu menyenggol jerigen yang berisi minyak goreng dan Salma marah gak ya sama kamu?

2023-03-19

0

Radya Arynda

Radya Arynda

semangaaat 💪💪💪💪

2023-03-08

0

nisa

nisa

abi" awaz kedok sepupu palsu terbongkar lho kasihan salma nnti dpt mslh😑
lanjuttt kk

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!