Kaos oblong yang warnanya sudah tak cerah lagi itu melekat di tubuh seorang pria bertubuh atletis. Sambil memperhatikan penampilannya di depan cermin, pria itu sedikit mendesah. "Ketampananku pasti berkurang jika aku berpenampilan gembel seperti ini."
Dengan penampilan lusuh dan dekil, Abi sengaja mencegat Manda di tempat kerjanya.
Abi melihat sang kekasih baru saja turun dari mobil mewah. Seorang pria yang tak asing baginya juga ikut menyusul Manda turun.
"Bukankah itu Tio?" mata Abi tak salah lihat. Sepertinya pria bernama Tio itu bukan orang biasa. Cara berpakaian dan kendaraannya pun sudah menunjukkan kalau ia pria kaya.
Sebelum Tio pergi, ia memberikan pelukan dan ciuman pada Manda. "Selamat bekerja Sayang, pulang nanti aku akan menjemputmu!"
"Iya,"
Sepertinya Manda tak merasa bersalah atau pun menganggap hal ini bukan suatu masalah diperlakukan manja seperti itu padahal statusnya adalah calon istri orang lain. Tapi bagi Abi itu adalah pelanggaran keras.
Abi mempercepat langkahnya dan menarik tangan Manda. Sontak Manda berteriak histeris.
"Lepaskan aku, dasar gembel!"
"Manda, ini aku," ujar Abi memberi tahu.
"A-Abi, jangan bohong kamu, calon suamiku bukan gembel sepertimu, enyah kamu dari hadapanku!" hardik Manda.
Tio tak tinggal diam melihat sang kekasih ditarik paksa oleh pria gila. "Lepaskan tangan kotormu itu dari kekasihku !" hardik Tio.
Fakta kini terlihat jelas siapa Tio sebenarnya.
"Jadi benar, kalian berdua menjalin hubungan di belakangku?" Abi benar - benar kecewa dengan sikap Manda.
Tio mengernyitkan dahi seperti tak asing dengan wajah gembel itu. "Manda, kamu mengenal gembel ini?"
Sudah 5 tahun pacaran tentu Manda hafal betul pemilik suara Abi dan postur tubuhnya. "Dia Abi. Tapi sangat tidak mungkin kamu berpenampilan buruk seperti ini."
Abi menarik sudut bibirnya, meski rasa sakit datang menderma ia tetap menampilkan ketenangan. "Semalam perusahaanku bangkrut dan diambil alih oleh musuhku. Kekayaan dan semua fasilitas yang aku punya disita oleh bank. Tak ada harta yang aku bawa untuk saat ini. Aku jatuh miskin. Bahkan keluargaku sudah tak sudi lagi menerima ku." terang Abi bohong.
Mendengar itu Manda jadi bergidik, ia percaya begitu saja dengan keadaan Abi yang sekarang. "Cuih, untung saja aku belum menikah denganmu. Aku tak bisa membayangkan jika hidup menjadi gembel seperti dirimu saat ini. Enyahlah kamu dari hidupku!" hardik Manda.
Abi membulatkan mata tak percaya. Bagai di sayat sembilu rasa hatinya. "Suatu saat kamu pasti akan menyesal dan ingin kembali lagi. Tapi maaf di saat itu aku sudah menemukan cinta sejatiku."
"Aku takkan pernah menyesal. Camkan itu baik-baik!" imbuh Manda segera ia menarik tangan Tio, mengajak selingkuhannya pergi menjauhi Abi.
Meski mata Abi memerah menahan amarah, hatinya memaksa dia untuk tetap bertahan dan tidak menyerah. Dunia tak selebar daun kelor. Perlahan Abi mulai melepas nama Manda yang sudah 5 tahun melekat di hatinya. "Selamat tinggal, mantan!"
Beberapa pengawal datang membawa mobil menghampiri Abigail.
"Tuan Muda, ini baju ganti Anda," Kris menyerahkan setelan kemeja hitam dan sepatu kulit.
Abi menerimanya dan segera masuk ke dalam mobil untuk ganti baju.
"Batalkan semua jadwalku siang ini !" titah Abi saat mobil silver itu melaju. Kris mengangguk dan segera menghubungi seseorang.
Abi pulang ke rumah dan segera menemui ibunya. Sherly tengah menikmati secangkir teh panas bersama putra bungsunya.
"Ibu, bulan depan aku tidak jadi menikah." jelas Abi tanpa memberikan keterangan yang jelas.
Sherly sangat peka dengan si sulung. "Ibu tidak akan memaksa dan terus menunggu untuk menerima menantu yang tepat bagimu. Terkadang jodoh itu datang tanpa kita sadari."
"Sekarang Kakak mengetahui jawabannya bukan?" Ethan meletakkan cangkirnya.
"Manda memang brengsek !" umpat Abi.
"Lantas rencana kamu selanjutnya apa?" tanya Ethan.
"Aku akan mengembara di luar sana, pasti masih ada berlian yang tersembunyi."
"Mengembara ? Apa maksud kamu, Abi ?" tanya Sherly tak paham.
Kemudian Abi menjelaskan pada ibu tercintanya itu.
Seketika itu Abi pamit pergi.
Sherly tak rela jika terjadi sesuatu dengan putranya. Ia meminta Kris untuk memantau Abi di luar sana.
Ethan bersiap untuk terbang ke Australia. Ia adalah dokter muda di luar negeri.
...****************...
Abi mengenakan kembali kaos dekilnya. Ia berjalan menyusuri pinggir kota sambil mengadahkan tangan untuk meminta - minta. Dari siang hingga sore ia tak mendapatkan uang sepeser pun. Perutnya terdengar berisik minta di isi.
Langkahnya berhenti. Matanya memindai dan membaca sekilas tulisan pada banner bertuliskan mie ayam sedap.
Air liurnya hampir saja keluar hanya dengan melihat gambarnya saja.
Seorang penjual datang memergoki Abi. "Hai, kamu mau beli atau lihat-lihat saja!" hardiknya seperti tak suka dengan penampilan Abi yang sukses membuat orang yang melihatnya merasa jijik.
"Pak, aku pesan satu porsi mie ayam tanpa sambal!" seru Abi begitu melihat penjual datang.
Sejenak pedagang itu memandang remeh seolah tak yakin gembel ini punya uang. Pedagang itu segera membuat pesanan Abi. Satu mangkuk mie ayam sedap siap di hidangkan di atas meja. Abi melahapnya dengan rakus. Rasanya sungguh menggugah selera dan jarang sekali ia menikmati makanan seenak ini. Setelah habis satu porsi. Abi beranjak dari kursi sambil membawa mangkuk kosong. "Pak, aku tambah lagi!" ujar Abi.
Pedagang tersebut memberikan satu porsi mie ayam lagi pada Abi.
Selesai menghabiskan makanannya, Abi merogoh kantong celananya sambil bergumam, "Celaka, aku lupa tak membawa dompet!"
Pedagang peka dengan suara lirih Abi. "Jangan bilang kamu tak punya uang, cepat bayar!"
Abi menunjukkan deretan giginya yang rapi. "Sayangnya, itu benar Pak, dompetku tertinggal!"
"Dasar gembel! Mau makan enak tapi nggak mau bayar. Sini kamu!" pedagang itu amat marah dan ingin mencambuk Abi.
"Jika mau gratis, kamu harus terima konsekuensinya dariku, aku cambuk kamu 10 kali." Pedagang itu mengambil ikat pinggang dan tanpa segan memukul ke arah punggung Abi hingga beberapa kali.
Bisa saja Abi melawan, tapi ini juga salahnya karena tak membawa uang.
Dari jauh seorang gadis cantik dengan rambut di ikat menghampiri pedagang itu dan berteriak. "Hentikan, Pak! Dimana rasa manusiawi Anda, Anda bisa masuk penjara atas tuduhan penganiayaan."
Pedagang itu menghentikan aksi brutalnya.
Sementara Abi mendesis menahan perih.
"Apa salah dia?" tanya Salma.
"Dia makan tapi tak mau bayar." sahut si pedagang.
"Aku bukannya tak mau bayar, tapi lupa tak membawa uang." bela Abi.
"Kalau tak punya uang jangan makan di sini!" hardik si pedagang kesal.
Kemudian Salma mengganti uang makan Abi. Salma menuntun motornya karena kehabisan bensin.
Abi mengekor Salma.
Merasa diikuti, Salma berhenti dan menoleh ke belakang.
"Bisakah kamu pergi sekarang, aku perhatikan sejak tadi kamu mengikuti aku terus!" usir Salma merasa risih dengan orang asing itu.
"Aku tak tahu ini daerah mana, aku tak bisa pulang sekarang." tolak Abi yang merasa tersentuh dengan kebaikan Salma barusan.
"Sepertinya kamu bukan warga sini? Atau mungkin kamu orang buangan?" terka Salma asal.
"Aku sudah tak memiliki tempat tinggal, keluargaku tak tahu ada di mana." terang Abi melas.
"Lantas kamu mengikuti aku maunya apa, jangan salah terka dengan membayar makanan kamu tadi, kamu mengira aku orang baik. Oh, kamu salah sangka. Sebaiknya kamu segera pergi dari sini." Salma mulai terlihat watak aslinya. Ia menuntun kembali sepeda motor nya hingga beberapa meter sampai berhenti di penjual bensin.
Padahal bensin sudah di isi tapi motornya tak mau berbunyi.
Suara langkah kaki terdengar jelas kalau ia sedang dibuntuti. Salma menoleh lagi.
"Kamu, kamu mengikutiku!"
"Aku lihat montor kamu mogok, coba aku benahi." tawar Abi.
Hari sudah mulai gelap tidak mungkin ia menuntun motornya sampai rumah. Salma mengizinkan Abi mengecek motornya.
Kurang dalam 5 menit, montor Salma sudah bisa dijalankan. Anehnya saat Salma yang mencoba mengendarai montor itu mogok lagi sampai beberapa kali.
"Aku akan mengantar mu pulang. Jangan takut, aku bukan abang jahat!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Mulaini
Cieee si Abi yang terkesan dengan Salma dan semangat 💪💪
2023-03-19
0
Radya Arynda
semangaaaat abi💪💪💪💪💪💪
2023-03-08
0
nisa
abi" kmn tuh genius km hedeh🤦♂️
masak km mau d tipu cwek sperti manda
buktikan klau manda matre sblm terlambat
2023-02-03
0