"Lo mau langsung pulang apa tetep di kampus?" tanya Sada.
"Pulang." jawab Reno mengingat semalam hanya tidur sebentar.
"Oke. Aku ke bengkel dulu buat ambil gerobak." ucap Sada.
Setelah mereka berpisah, Reno di hampiri cowok yang ditabraknya tadi. Cowok itu bersama teman-temannya.
"Hallo.. gue denger Lo anak baru ya?" tanya cowok yang ternyata ketua genknya yang bernama Genk Kobra.
"Iya. Permisi." Reno langsung pergi tidak ingin memperpanjang permasalahan seperti yang disarankan oleh Sada.
Tapi mereka tak membiarkan Reno pergi dan malah memukulnya habis-habisan. Di sana Reno hanya diam aja membiarkan tubuhnya menerima pukulan bertubi-tubi. Seperti sebuah pertunjukan banyak mahasiswa yang melihatnya tapi tidak turut serta membantu Reno hingga.
"Kalo berani jangan keroyokan!" ucap seorang cewek berkacamata yang tak lain adalah Maya.
Mereka pun mengehentikan aksinya, Maya langsung menghampiri Reno dan membantunya untuk bangun "wihh pacarnya datang nih." ucap salah satu dari mereka membuat yang lainnya ikut tertawa.
"Lo nggak papa?" tanya Maya perhatian.
Reno hanya menggelengkan kepalanya tanda ia sedang baik-baik saja. Beruntung pukulan yang ia terima hanyalah pukulan ringan sehingga tubuhnya hanya sakit sedikit.
"Woi... apa ini?" ucap Rio, anggota genk Serigala.
"Mending kalian nggak usah ikut campur karena kami juga tidak ikut campur urusan kalian." ucap Alex yang menjadi ketua genk macan.
"Bubar!" Rio langsung membubarkan para penonton di sana dan seketika mereka langsung bubar.
Alex yang merasa sedang tidak aman langsung mengikuti isyarat dari Rio dibandingkan ia dan anak buahnya babak belur.
Alvin, Rio, dan Bima terkenal sangat sadis masalah menghukum kelompok lain. Sudah banyak kelompok yang ia bubarkan karena mereka sesuka hati perlakuannya pada mahasiswa lain.
Maya tak memperdulikan mereka dan langsung mengajak Reno pergi disusul oleh Luna. Alvin sejak tadi hanya fokus memandang gadis berkacamata dengan rambut terikat dua itu. Ia seperti tak asing dengan wajah itu.
"Sini, gue obatin luka Lo." Maya mengeluarkan kotak obatnya tapi Reno menolaknya dan malah pergi usai mengucapkan terima kasih.
"Keren." ucap Maya semakin kagum pada Reno. Ia yakin jika tadi Reno sengaja diam saja.
"Hah? Keren dari mananya?" tanya Luna terkejut.
"Yuk katanya mau ke mall!" Maya mengalihkan pembicaraannya.
Sampai di mal, Maya pamit ke kamar mandi untuk merubah tampilannya dengan satu set baju yang ia beli berbahan Levis. Luna yang melihatnya merasa sangat senang "ini baru Maya yang gue kenal." ucapnya.
Ia terlihat sangat cantik, tidak ada baju kebesaran, kacamata, dan rambut terkuncir dua "Lo udah selesai milih baju?" Luna menunjukkan sekitar 5 set baju yang sudah ia beli "okey, yuk ke kasir habis itu gue antar Lo pulang." lanjutnya.
"Lo mau ke mana?" tanya Luna.
"Ada urusan gue."
Setelah membayar barang-barang Luna, Maya langsung memakai mobil yang sudah disiapkan di depan. mobil warna pink kesukaannya dengan atap terbuka.
"May, mobil siapa ini?" tanya Luna kagum.
"Mobil gue. Buruan naik!" Luna pun langsung bersemangat naik. Baru kali ini ia memakai mobil semewah ini. Memang tak salah pilih teman dirinya.
********
"Selamat siang semuanya... di ulang tahun gue yang ke 21 ini kalian bebas makan semua makanan enak yang ada di pesta ini!" ucap cewek ditengah-tengah kerumunan pesta yang diadakan di hotel bintang 5 milik keluarganya.
"Wowww!!" teriak teman-temannya yang datang.
"Maya mana ya.. apa dia lupa hari ini ultah gue?" tanyanya pada temannya.
"Tunggu bentar lagi. Dia pasti datang." ucap temannya yang bernama Bellina.
"Selamat ultah ya San. Semoga Lo nggak jomblo di usia yang ke 21 ini." ucap Alvin.
"Sialan Lo Vin. Ini?" Ia memandang cewek disebelahnya.
"Gue Kirana, pacar Alvin." cewek itu memperkenalkan diri dan tak lupa juga memberikan kado mewah untuk Sania.
"Oh halo, Sania dan ini sahabat gue Bellina." balas Sania.
"Selamat ultah adem kecil. Dah tua aja nih." Rio langsung memeluk Sania tapi hal itu dihentikan Bima.
"Ingat Lo udah punya pacar. Main nyosor aja." ucap Bima.
"Tau nih si tua bangka." ledek Sania.
"Kan sama adek gue. apa salahnya." ucap Rio tak terima.
"Adek dari Hongkong?"
"Udah-udah, udah pada tua masih aja berantem." lerai Bellina.
"Tau nih." sahut Sania.
Mereka. berlima terlihat sangat akrab, Karina yang merasa asing di sana hanya diam saja.
"Btw Maya nggak datang?" tanya Bima.
"Halo... bestie-bestie ku!" ucap Maya dari arah belakang langsung memeluk Sania dan Bellina.
"Haii... Mau. Kangen banget kita sama Lo." ucap Sania membalas pelukan Maya.
"Sorry, tadi macet di jalan." ucapnya.
"Hallo May.. makin cantik aja Lo pulang dari Australia." ucap Bima.
"Hai Bim. Lo juga tambah cakep." balas May.
"Kalo gue May?" Reno tak ingin kalah.
"Hem.. kalo dilihat dari wajah Lo sih.. Lo tambah playboy kali ya.." ledek Maya mengundang yang lain tertawa setuju.
"Yah May, gue udah tobat kali." ucap Rio melas.
"Kalo Alvin May?" tanya Bima menyenggol Alvin yang sejak tadi hanya diam saj saat Maya datang.
"Hemm.. sama kayak Rio mungkin. Tambah playboy." ucapnya sambil melirik Kirana.
"Heh.. Lo hina cowok gue?" bela Kirana.
"Oh cowok Lo, sorry." ucap Maya.
Keadaan semakin panas, Alvin berusaha menenangkan Kirana. Ia tau kenapa Maya mengatakan demikian karena ia selingkuhi saat masih pacaran. Tapi di Lubuh hatinya yang terdalam Alvin hanya mencintai Maya seorang.
"Mana kado gue." Sania berusaha mencairkan suasana.
"Nih..," Maya memberikan kadonya. Seketika Sania langsung membuka kado sahabatnya itu.
Karina yang tau isinya apa terkejut dan langsung menutupi hidungnya dengan kedua tangannya "Bau kali. Cantik-cantik seleranya rendah." guman Kirana tapi tetap didengar yang lain.
"Kalo Lo nggak suka ya pergi aja!" ucap Bellina tak terima Maya dihina.
"Udah Bel." Sania berusaha menengahi mereka karena tak mau pestanya hancur "Dan Kirana, gue memang pesen nih makanan belut goreng dari Maya. Ya.. karena rasanya benar-benar enak." jelas Sania.
"Iya Kir. Lo wajib coba, enak banget tau." timpal Rio.
"Sorry ya.. gue nggak level sama makana itu." ucap Kirana.
"Hidih.. sok banget sih." Guman Bellina yang sudah tak suka Kirana ketika ia baru datang.
"Nanti kalo dah habis jangan dibuang ya bungkusnya. Ada hadiah tersembunyi." Ucap Maya.
Akibat penasaran Sania langsung membukanya dan betapa terkejutnya mereka kado itu liburan ke Korea + tiket VIP nonton BTS yang harganya sangat mahal.
"May, gue nggak mimpi kan ini?" tanya Sania begit bahagia.
"Nggak. Dan ini buat Bellina." Tak lupa ia juga memberikan dua tiket untuk Bellina sama seperti Sania. Seketika mereka langsung berpelukan.
"Lo emang sahabat kita yang paling top. Makasih luv..luv...." ucap mereka.
Kirana yang tau hadiah Maya begitu mewah merasa iri "Gue juga sering ke Korea. Kalo kalian butuh hotel penginapan di san bilang aja sama gue. Biar gue sediakan." ucapnya membanggakan diri.
"Makasih ya Kir, di sana Bellina juga ada hotel jadi tidak perlu repot-repot." Jelas Sania.
"Oh." ucap Kirana semakin sebal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments