Flashback on
Delon melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Tangan kirinya menyentuh sebuah tangan yang melingkar di perutnya. Luna Anjani, gadis itu tersenyum hangat di balik punggung Delon. Mereka dalam perjalanan pulang dari taman kota. Karena ini malam Minggu, Delon mengajak Luna jalan jalan.
Setelah menempuh waktu sekitar 20 menit, Delon menghentikan laju motornya tepat di depan rumah Luna.
"Sampai"ucap Delon mematikan mesin motornya.
"Makasih"ucap Luna tersenyum manis.
"Iya, sama sama"ucap Delon menerima uluran helm dari Luna.
"Kok rumahnya sepi?"tanya Delon.
"Iya, ibuk lagi di rumah saudara yang sakit"jawab Luna. Delon menganggukan kepalanya paham.
"Aku masuk ya"pamit Luna. Namun saat Luna hendak berbalik, tangannya di cekal oleh Delon.
"Kenapa?"tanya Luna bingung.
"Emm, boleh mampir?"tanya Delon balik. Tanpa pikir panjang, Luna mengiyakan permintaan kekasihnya itu. Dengan saling bergandengan tangan, sepasang kekasih itu memasuki rumah.
Luna berniat membiarkan pintunya terbuka karena mereka hanya berdua. Bisa menimbulkan fitnah nantinya jika ada yang tau mereka hanya berdua. Namun dengan cepat Delon menutup pintu rumah Luna bahkan menguncinya. Luna awalnya akan melayangkan komentar. Namun belum sempat Luna berucap, bibir Luna lebih dulu di bungkam Delon dengan c*iuman.
Delon ******* bibir Luna lembut. Luna tak membalas l*matan itu, dirinya sibuk dengan pikirannya sendiri. Apa ini? Delon mencium ku? pikir Luna. Merasa tak ada respon dari Luna, Delon menjauhkan bibirnya. Dia menatap Luna dengan tatapan berbeda.
"Lun"panggil Delon sayu.
Luna tersentak kaget dan menatap Delon. Delon kembali menc*um bibir Luna lembut. Sangat lembut. Hingga tanpa sadar Luna terbuai dalam kelembutan yang Delon berikan. Kini tangan Luna sudah melingkar di leher Delon. Bahkan bibirnya sudah menerima l*matan Delon. Dengan kaku Luna menggerakan lidahnya. Membalas l*matan yang diberikan Delon.
Delon semakin gencar saat Luna membalas c*umannya. Kini tangan Delon yang semula mengelus punggung Luna, kini sudah berpindah tempat. Tangan nakal itu sudah berada tepat di dada Luna yang masih tertutup oleh baju dan bra yang Luna kenakan. Delon meraba dan mer*mas dada Luna lembut hingga membuat Luna melenguh di sela sela c*umannya.
Delon yang semakin terbakar gairah dan Luna yang sudah kehilangan akal sehatnya hanya pasrah saja saat Delon melakukan hal yang seharusnya tak mereka lakukan. Setelah hampir 1 jam mereka bergelut tanpa busana, kini Delon merebahkan tubuhnya di samping Luna yang membelakanginya.
Setelah kejadian itu, Delon dan Luna sering melakukannya lagi dan lagi. Luna sebenarnya sering juga menolak, namun Delon selalu meyakinkannya bahwa jika Luna hamil dirinya akan bertanggung jawab. Jadilah Luna pasrah dan mend*sah keenakan di bawah kungkungan Delon.
Flashback off
.
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Delon. Bukan hanya satu tamparan. Karena itu sudah tamparan kedua yang dia dapat.
Niken yang syok langsung memanggil Delon dan Diman sang suami. Namun siapa sangka Rina langsung memberikan hadian sebuah tamparan untuk Delon. Dan setelah mendengar cerita sang anak lagi lagi Delon mendapatkan tamparan dari Diman.
"Kamu benar benar keterlaluan, bapak tak pernah mendidik kamu menjadi laki laki bejat Delon"teriak Diman emosi.
"Nanti malam kamu menikah dengan Luna, dan bapak akan kirim kamu ke kampung halaman bapak dulu, tinggalah disana, renungkan kesalahan kalian"lanjut Diman.
"Dan bapak akan mengambil semua fasilitas mu"lanjut Diman lagi.
"Nggak bisa gitu dong pak, aku udah nikah, kalau semua bapak ambil aku biaya hidup Luna pakai apa"protes Delon.
"Kerja, kamu sebagai kepala keluarga harusnya mikir"tegas Diman.
"Tapi pak, aku cuma lulus SMP, mana ada yang mau terima kerja"protea Delon lagi.
"Sekarang kamu baru bisa bicara seperti itu, saat kamu melakukan hal menjijikan itu apa kamu berfikir apa akibatnya"ucap Diman sinis.
"Keputusan bapak sudah bulat, nanti malam kalian akan menikah dan langsung bapak kirim kalian ke kampung"tegas Diman dan segera meninggalkan ruang tamu.
Niken hanya menangis tak bisa membantu apapun. Karena saat suaminya itu sudah berkehendak, maka tak ada yang bisa membantah.
"Buk, bantu aku"pinta Delon pada Niken.
"Ibu nggak bisa bantu apa apa, kamu tanggung saja apa yang sudah kamu lakukan"uap Niken berlalu meninggalkan Delon. Niken sebenarnya juga kasian pada anaknya itu. Namun Niken juga terlampau kecewa pada apa yang di perbuat anaknya itu.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments