BAB 5
Dariel termangu membaca pesan Denna, rupanya gadis di sisinya adalah Fredella Dominique, calon istrinya. Kerlingan mata hazel, hidung bangir, bibir merekah delima dan aroma manis buah-buahan dari gadis itu menyihir Dariel. Keduanya sama-sama terdiam, mengamati satu sama lain.
Sedangkan Fredella waspada jika pria di depannya berbuat hal tidak senonoh.
“Om......om permisi aku salah mobil.” Cicit Fredella, memutar tubuh hendak membuka pintu tapi gerakannya kalah cepat, Dariel lebih dulu mengunci pintu mobil.
“Heh, Om jangan kurang ajar. Aku mau pulang, buka om pintunya atau aku teriak !!!!! Buka om.” Kesal Fredella, mata hazel yang sebelumnya memancarkan ketenangan berubah rasa takut juga amarah.
“Menarik.” Batin Dariel.
“Kita pulang, kamu Fredella Dominique, kan? Sebaiknya kita kenalan lebih dulu, aku Dariel kakaknya Denna dan.................salah satu dosen di sini.”
Kepala geniusnya berpikir terlalu cepat, mulutnya pun tidak sinkron dengan kenyataan, hingga Dariel mengatakan dirinya sebagai dosen di Universitas. Padahal jelas profesinya sebagai CEO Grup RB bukan dosen. Ia hanya bisa merutuki dirinya sendiri “Sial, kenapa bisa begini?.”
Mata hazel Fredella benar-benar melemahkan Dariel, pria yang selalu sedatar dan sedingin es ini bisa luluh dalam sekejap dengan kehangatan dari tatapan calon istrinya.
Runtuh sudah pertahanan Dariel, baru pertama kali ia begitu ingin memiliki seseorang, sebelumnya banyak wanita yang menawarkan diri tetapi satu pun tidak ada yang menarik perhatian.
“Oke Dariel, mungkin ini hanya rasa kagum atas kecantikan wanita, sial tapi suaranya benar-benar lembut.” Batin Dariel yang tersiksa.
“Jadi benar om, Kakaknya Denna? Dia tidak pernah cerita apapun tentang kakak laki-lakinya? Om bukan penculik?.”
Dalam hati Dariel tertawa geli, bisa-bisanya ia yang berwajah tampan, dan langganan masuk majalah bisnis tidak dikenal oleh wanita muda ini. Ah tentu keahlian dan kegemaran mereka berbeda, untuk apa wanita itu membaca majalah bisnis? Fakultas Kimia sangat bersebrangan dengan pekerjaan Dariel.
Sekarang Dariel mendadak pusing bagaimana bisa ia menjadi seorang dosen esok hari di Universitas? Fakultas Kimia? Terakhir mempelajari materi, senyawa, perubahan zat sudah sangat lama.
“Yah benar, masih tidak percaya? Kamu bisa tanya pada Denna sekarang !! satu lagi jangan panggil om !!!!.”
Dariel memang seorang om tapi bagi keempat keponakannya, bukan orang lain. Apalagi perempuan dewasa seperti Fredella memanggilnya om, benar-benar merusak jati diri.
“Oke, aku harus panggil apa? Kelihatannya usia kita berbeda jauh, aku dan Denna saja berbeda satu tahun, pasti om jauh lebih tua, eh maaf.” Fredella menundukkan kepala, kikuk dan gugup. Jujur saja baru pertama kali bertemu dengan kakak dari sahabatnya.
“Bisa panggil aku dengan panggilan yang sama dengan Denna, kakak.” Senyum Dariel.
Entah apa yang dimiliki gadis muda disampingnya ini, benar-benar berdampak luar biasa. Seorang CEO dingin dan disegani dalam dunia bisnis, harus bertekuk lutut pada perempuan muda disampingnya.
Mata Fredella yang indah, gerakan bulu mata, d-e-s-a-h-an napas sungguh memabukkan bagi Dariel, hatinya langsung berdebar cepat untuk pertama kali. Mungkinkah ini cinta pada pandangan pertama? Kenapa bisa dan dari mana semua ini datang?. Tidak, bukan. Bukan secepat ini memastikan perasaan untuk calon istrinya.
Dariel sosok pria yang bertanggung jawab sekaligus memanfaatkan situasi, ia sedikit memaksa Fredella. Ya setelah tiba di gedung apartemen sederhana, pria dewasa ini memaksa mengantar sampai depan pintu. Benar-benar sampai depan pintu, karena Fredella masih ketakutan pada pria yang mengaku kakak dari sahabatnya. Pintu pun tertutup tepat di depan hidung mancung Dariel.
Jika wanita pada umumnya akan mengajar, mengiba, menyerahkan diri, lalu bersikap manis, tidak dengan Fredella. Gadis itu langsung membangun benteng pertahanan tinggi, hingga Dariel berpikir apa yang membuat calon istrinya takut? Wajah? Jelas tampan dan menunjukkan pria baik-baik. Penampilan? Jelas rapi dan bergaya casual layaknya anak muda.
“Fredella Dominique.” Gumam Dariel terus tersenyum mengingat wajah manis calon pendamping hidupnya. Mungkin jika orang lain yang melihat, mengira dirinya terkena gangguan jiwa, tersenyum dan bersenandung. Dariel yang semula sukar melafalkan nama ‘Fredella’ kini sangat lancar dan candu.
Memasuki pelataran mansion utama, ia tersenyum sinis pada mama dan adik bungsunya, “Baiklah rencana dua wanita itu memang berhasil dan sangat luar biasa idenya, patut diacungi jempol. Sekarang tugas mereka membantu menyelesaikan masalah baru.” Menghembuskan napas kasar.
“Hi kak..... pulangnya lama, kakak kemana dulu? Aku kangen, apa kakak mengantar Fredella sampai apartemennya?.”
“IYA DENNA IYA, dan kamu juga mama harus bantu kakak.” Dariel memasang wajah datar dan dinginnya. Ia mulai cerita bagaimana hari ini bertemu Fredella, gadis bermata hazel yang membuatnya tergoda sekaligus berdebar.
“Wah, kakak jatuh cinta pada pandangan pertama, Fredella memang berbeda ka, dia punya magnet khusus yang membuat orang lain menyukainya. Aku senang dia sebentar lagi jadi kakak ipar ku, YES.” Sorak Denna. Putri bungsu Rayden Bradley ini juga tidak menyangka kakaknya akan terkena panah asmara Dewa Amor, padahal banyak dikelilingi wanita cantik dan seksi di luar sana.
Dariel memegang kepala, rasa pusing menjalar, ia mengatakan akan menjadi dosen Fakultas Kimia di Universitas. Sontak mama dan adiknya tercengang, membuka bibir tanda tidak percaya. Tapi sekilas senyum terbit pada bibir Mama Nayla, dengan kekuasaan Bradley, putranya itu bisa diterima sebagai dosen fakultas Kimia, dan satu lagi Dariel meminta khusus menjadi dosen pembimbing tugas akhir Fredella.
Mulai detik ini Dariel memerintahkan kepala penanggung jawab rumah tangga mencari buku yang akan dia pelajari. Tidak masalah semua berlawanan dengan keahliannya saat ini, anggap saja pentingnya mempelajari hal baru.
Usaha Dariel sangat besar sampai makan malam pun dirinya masih membaca kamus istilah kimia.
Otaknya melepaskan hormon oksitosin dan vasopresin, yang melebur menjadi satu hingga senyawa dopamine muncul memberi rasa euforia pada seseorang yang tengah jatuh cinta.
“Sial.” Gerutu Dariel di hatinya, kerlingan mata Fredella, gerakan bibir, serta harum buah pada tubuhnya menghantui pria ini. Sampai bayangan gadis cantik itu ada di sebelahnya, duduk manis menikmati santap malam.
“Hah sepertinya besok harus menemui psikiater.” Keluh Dariel.
Anggota keluarga yang melihat perubahan sikap Dariel hanya tersenyum geli, bukan hal pertama di keluarga ini melihat seseorang yang akan menjadi budak cinta.
Denna yang telah selesai makan, berniat menggoda kakaknya, duduk di sisi Dariel dan mulai menghubungi Fredella, panggilan video itu tersambung dan diterima.
“Hi.....Fredella, bagaimana kakakku menyenangkan dan baik, bukan?.” Suara ceria Denna memenuhi ruang makan.
Sontak Dariel tersedak mendengar nama dan suara calon istrinya, sangat dekat, menggoda serta candu.
"Uhuk..."
“Kak Dariel, sapa Fredella, ayo cepat.” Paksa Denna yang tidak tahu pria ini gugup setengah mati.
Dariel menolehkan kepala beberapa detik, wajah cantik gadis itu memenuhi layar ponsel, rambutnya diikat tinggi, leher jenjang dan putihnya memacu adrenalin seorang pria muncul di pikiran Dariel, bibir merah delima Fredella pasti terasa manis ditambah aroma buah yang ingin ia nikmati.
“F*** Denna, adik kurang ajar.” Desis Dariel merasa sensasi tidak biasa. Ia meninggalkan ruang makan dengan perasaan kacau balau.
...TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Embun Kesiangan
wkwkwk kan kan, makanya jangan sok jaim, Der
2023-02-15
3