Bab 3 - revisi

BAB 3

Satu minggu berlalu

Pesawat pribadi bertuliskan R.B terbang menuju Birmingham, Inggris. Semua terjadi secara mendadak dan tanpa persiapan. Isak tangis wanita paruh baya tak henti sedari siang ini, wanita cantik itu selalu memeluk putranya.

Sesuatu yang tidak terduga menghantam keras kapal berlayar, bongkahan batu besar melubanginya hingga kapal itu retak dan perlu usaha keras mengembalikan seperti semula.

“Kasihan.” Cicit wanita paruh baya terus menangisi menantu perempuannya.

Sementara seorang ibu di kursi lain tampak tenang dan santai membaca majalah kecantikan, sesekali menyesap teh hangat dan mengigit cemilan di depannya. Tentu saja ia bisa tenang, untuk apa cemas berlebihan. Masih ada hal penting yang harus diperhatikan dan pikirkan dari pada cemas dan menangis, hanya merusak penampilan saja.

Lalu pria tampan yang duduk memeluk wanita paruh baya, menatap kosong ke depan. Jiwanya seolah keluar dari raga dan menapaki dunia lain entah kemana dan dimana. Sesuatu berputar cepat, semesta seakan tidak mendukung dan berpihak padanya.

Baru saja ia mengecap indah dan manisnya kehidupan cinta, berumah tangga dengan wanita yang dicintainya, ia dapatkan hati perempuan itu susah payah. Bukan perjuangan singkat dan instan seperti kamu yang lapar masak mie.

Dengan waktu ia korbankan demi cinta gadisnya, tapi sekarang akar kokoh yang mereka bangun, terusik oleh angin dan badai yang datang dari luar sana, iya badai akan menguji janji suci ikatan cinta antara sepasang suami istri.

“Sayang, bertahanlah.” Harapan seorang suami yang menyayangi dan mencintai istrinya.

“Bukankah kamu janji, kita berdua pasti bahagia sampai mati nanti. Tanpa kamu bagaimana aku bisa hidup dan menjalani ini semua? Bertahanlah sayang, aku mohon.” Air matanya menetes terjun bebas. Asal tahu saja, dia bukanlah pria lemah yang mudah menangis apalagi karena wanita. Tapi wanita ini sangat spesial dan berarti dalam hidupnya.

Istri yang dicintainya tengah berjuang melawan sakit di rumah sakit, kabar suara dari dokter menusuk jantung dan menghempaskan kebahagiaan yang mereka rajut.

Seandainya saja bisa, pasti sepasang suami istri ini akan memutar waktu demi hidup pernikahannya yang damai dan tanpa ujian.

Pesawat pribadi milik keluarga Bradley tiba di bandar udara, beberapa mobil pun telah siap menjemput Tuan Muda Bradley dan Nyonya Besar Bradley yang sedang dirundung masalah. Sementara ibu lainnya menuruni anak tangga dengan anggun tanpa beban dan bahagia bisa menapaki negeri ini lagi.

“Cepat bawa ke GB Hospital.” Titah Dariel Janesh Bradley yang cemas luar biasa pada wanitanya.

Mobil melesat cepat, pengawalan ketat di kerahkan, ia tidak ingin lalu lintas menghambat laju kendaraan miliknya.

“Dariel mama.......mama tidak percaya, ini semua pasti mimpi, menantuku.” Tangis Mama Nayla tak berhenti, belasan jam wanita ini menangis sampai kedua mata sipitnya membengkak, hidung, pipi serta alisnya memerah.

Sampai di GB Hospital, Dariel berlari menuju lantai 2 gedung. Ia tidak lagi memedulikan wibawanya, tidak lagi peduli hal lain. Dengan tangan kokoh menggenggam mamanya, wanita paruh baya yang rapuh dan mudah jatuh.

Suara napas terengah-engah, dokter yang baru saja keluar dari ruang perawatan menyambut kehadiran tuan muda putra pemilik rumah sakit. “Dimana istriku? Dimana?.” Aura dingin dan tatapan mata coklatnya tajam.

“Silahkan masuk tuan, tapi jangan mengganggu pasien. Nyonya harus istirahat sebelum melakukan operasi.”

Pintu kamar rawat terbuka pelan, Dariel hanya bisa menahan tangisnya. Bagaimana tidak seseorang yang memberi warna dalam hidupnya terbaring penuh alat medis, kedua mata indahnya tertutup rapat, hanya monitor dan gerakan pada dada yang menunjukan istrinya masih bernapas.

“Sayang aku datang.” Lirih Dariel, kakinya melangkah pelan menghampiri ranjang pasien.

Bibir merah delima yang selalu menjadi candu baginya berubah pucat dan mengering, wajah merona wanitanya kali ini seperti tidak dialiri darah merah, istrinya tampak kurus dan ringkih. Jejak air mata membekas pada kedua pelipis serta pipi.

Perawat bilang istrinya beberapa jam yang lalu tidak bisa dikendalikan, meraung menangis tanpa henti, hingga suntik obat penenang diberikan.

Fredella Dominique menjalani rasa sakitnya selama satu minggu ini seorang diri tanpa siapapun mendampingi. Tujuannya ke Inggris untuk menyelesaikan terkait pengambilan ijazah tapi petaka menimpanya tanpa diduga dan pemberitahuan lebih dulu.

Fredella menutup rapat dan tidak memberitahu kedua orangtuanya, apalagi sang suami. Ia berusaha menyembunyikan fakta pahit yang menerjang, tapi kenyataannya dia tidak bisa lagi bertahan dan masuk ruang perawatan khusus.

Dokter lah yang membuka fakta tajam itu pada suami Fredella.

Bahkan tidak ingin merepotkan siapapun, Fredella tidak mengunjungi mansion utama Bradley di Birmingham, padahal kedua kakek dan nenek suaminya tinggal di mansion megah itu.

“Permisi Tuan Muda Bradley, kami akan membawa Nyonya Fredella ke ruang operasi, silahkan tuan menunggu di depan ruang tindakan.” Tutur perawat dengan intonasi hati-hati, jangan sampai menyinggung macan yang sedang bersedih didepannya ini.

“Hem.” Jawab Dariel.

Dariel duduk di kursi ruang tunggu , tangannya menyatu terkepal kuat, pikirannya hanya satu tertuju pada Fredella, istri cantiknya yang sangat ia cintai. Sementara Mama Nayla memeluk Mama Anggi, Nenek Dariel yang juga datang setelah mendapatkan informasi dari direktur GB Hospital.

“Bagaimana bisa ma, menantuku itu sehat. Selama ini tidak ada gejala apapun.” Isak tangis Mama Nayla yang sangat terpukul.

Sedangkan Dariel tidak bisa hanya duduk, ia berdiri bahkan mondar mandir di depan pintu ruangan operasi. Tidak rela istrinya mengalami sakit dan luka, janji Dariel saat mereka menikah akan selalu menjaga Fredella dan membahagiakannya.

Jujur saja ia tak kuasa melawan ujian ini, kenyataan yang tidak bisa diputar atau ditentangnya. “Fredella aku mencintaimu, kita akan melewati ini berdua sayang." Gumam Dariel memejamkan kedua mata, menyandar pada dinding dingin, lapisan bajunya tidak mampu menahan dingin yang masuk.

Kata orang cinta itu indah

Kata orang cinta itu tanpa air mata

Tapi sekarang cinta membawa air mata pada kehidupan rumah tangga Dariel dan Fredella. Rasanya ingin peluk dan memasang dinding kuat yang tidak bisa ditembus apapun termasuk rasa sakit.

Tapi sekali lagi, sehebat apapun Dariel ia hanyalah manusia biasa yang lemah dan tidak sempurna. Kekuatannya tidak bisa menghalangi takdir yang datang.

Suara ponselnya bergetar sejak ia turun dari pesawat, Dariel hanya tersenyum miring membaca siapa nama penelpon itu. Untuk sejenak ia berpikir jahat tak berperasaan. “Kenapa harus istriku, kenapa bukan kamu.” Bengis Dariel dalam dada yang sesak dan sulit bernapas.

Entah apa yang akan terjadi ke depannya, dalam hidup ini. Ia sudah cukup menyakiti Fredella dan sekarang akan semakin bertambah sakit.

Tubuh kekar pria tampan ini pun luruh di atas lantai, matanya menutup pelan, bayangan cantiknya Fredella saat tersenyum membawa Dariel pada kenangan masa lalu yang indah.

...TBC...

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

up 1000 bab torr

2023-03-03

1

Embun Kesiangan

Embun Kesiangan

semangat for up thor💪⚘

2023-02-14

1

Embun Kesiangan

Embun Kesiangan

masih penuh tanda tanya. siapakah 'kamu' itu?😯

2023-02-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - (revisi)
2 Bab 2 - (Revisi)
3 Bab 3 - revisi
4 Bab 4 - revisi
5 Bab 5 - revisi
6 Bab 6 - revisi
7 Bab 7 - revisi
8 Bab 8 - revisi
9 Bab 9 - revisi
10 Bab 10 - revisi
11 Bab 11 - revisi
12 Bab 12 - revisi
13 Bab 13 - revisi
14 Bab 14 - Ada Untukmu
15 Bab 15 - Pulang
16 Bab 16 - Pertemuan
17 Bab 17 - Percaya
18 Bab 18 - Terbagi
19 Bab 19 - Makan Malam
20 Bab 20 - Hal Gila
21 Bab 21 - Ketegasan
22 Bab 22 - Rapuh
23 Bab 23 - Kala Pilu Datang
24 Bab 24 - Kejutan
25 Bab 25 - Hancur
26 Bab 26 - Terhempas Terbawa Angin
27 Bab 27 - Kecewa
28 Bab 28 - Malam Sial
29 Bab 29 - Seumur Hidup Denganmu
30 Bab 30 - Sedikit Demi Sedikit
31 Bab 31 - Sesak
32 Bab 32 - Memberi Ruang dan Waktu
33 Bab 33 - Rencana
34 Bab 34 - Beraksi
35 Bab 35 - Konsultasi
36 Bab 36 - Melupakan
37 Bab 37 - Melupakan (2)
38 Bab 38 - Hanya kamu
39 Bab 39 - Menepati Janji
40 Bab 40 - Manfaatkan Istri
41 Bab 41 - Kita Juga Bisa
42 Bab 42 - Masalah Baru
43 Bab 43 - Bingung Judulnya
44 Bab 44 - Belum Pasti
45 Bab 45 - Bagai Neraka
46 Bab 46 - Dariel vs Rico
47 Bab 47 - BAHAGIA BERUJUNG LUKA
48 Bab 48 - Pergi (Aku Mengalah)
49 Bab 49 - PERTEMUAN PERTAMA
50 Bab 50 - Ada Yang Salah
51 Bab 51 - Kenyataan
52 Bab 52 - Kecerobohan Marisa
53 Bab 53 - Takdir Kejam
54 Bab 54 - Siapa, Om?
55 Bab 55 - Tidak Ada Perasaan
56 Bab 56 - Tidak Ada Arti
57 Bab 57 - Tanpa Kabar
58 Bab 58 - Kesempatan
59 Bab 59 - Tersiksa
60 Bab 60 - Benda Keberuntungan
61 Bab 61 - Jangan Tinggalkan Aku sayang
62 Bab 62 - Mencari Tahu
63 Bab 63 - Hidup Terpisah
64 Bab 64 - Maaf Dari Clarissa
65 Bab 65 - Tidak Sesuai Harapan
66 BAB 66 - Posesif
67 Bab 67 - Kedua dan Terakhir
68 Bab 68 - Alasan
69 Bab 69 - Tragedi
70 Bab 70 - Mertua
71 Bab 71 - Hanya Jadi Fantasi
72 Bab 72 - Terbayang
73 Bab 73 - Salah Menjawab
74 Bab 74 - Seandainya
75 Bab 75- Sama Terluka
76 Bab 76 - Terakhir Kali
77 Bab 77 - Terlalu Larut
78 Bab 78 - Di mana?
79 Bab 79 - Terlambat Menyadari
80 Bab 80 - Aneh
81 Bab 81 - Terkejut
82 Bab 82 - Perdebatan
83 Bab 83 - Permintaan Pertama
84 Bab 84 - Harapan selalu Ada
85 Bab 85 - Tidak Ada Tangisan Lagi
86 Bab 86 - Menunggu Hasil
87 Bab 87 - Penantian
88 Bab 88 - Mendadak
89 Bab 89 - Terhalang
90 Bab 90 – Kebingungan Ayu
91 Bab 91 - Depresi
92 Bab 92 - Mengetahui Kenyataan
93 Bab 93 - Semakin Sakit dan Lelah
94 Bab 94 - Di Balik Kaca
95 Bab 95 - Kepergian Ayu
96 Bab 96 - Kedatangan Tamu
97 Bab 97 - Satu Minggu Bersama
98 Bab 98 - Ada Apa?
99 Bab 99 - Terus Berusaha
100 Bab 100 - Kamu Bisa!!!
101 Bab 101 - Rival Balap Mobil
102 Bab 102 - Bersama Keluarga
103 Bab 103 - Jodoh
104 Bab 104 - Hidup Sampai Tua
105 Bab 105 - Penolakan
106 Bab 106 - Bobby dan Ethan
107 Bab 107 - Usaha Bobby
108 Bab 108 - Perpisahan
109 Bab 109 - Permohonan
110 Bab 110 - Syarat
111 Bab 111 - Siapa Yang Menghasut?
112 Bab 112 - Kamu Masa Depanku
113 Bab 113 - Ragu-ragu
114 BAB 114 - Malu
115 BAB 115 - Panggil Aku Baby
116 BAB 116 - Gaun
117 BAB 117 - Mami Kezia
118 BAB 118 - Tiga Sumbatan
119 Bab 119 - Jalan Baru
120 BAB 120 Dariel & Fredella
121 BAB 121 - Dariel & Fredella
122 BAB 122 - Bobby & Ayu
123 BAB 123 - Ethan
124 I'M A BILLIONAIRE
125 BAB 124 - Eberardo Mikhael Torres
126 BAB 125 - Tamat
127 TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
128 TRAP MY STEPMOTHER
129 SUAMI KECIL MILIK BU GURU
130 Istri Terlupakan Mr Casanova
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1 - (revisi)
2
Bab 2 - (Revisi)
3
Bab 3 - revisi
4
Bab 4 - revisi
5
Bab 5 - revisi
6
Bab 6 - revisi
7
Bab 7 - revisi
8
Bab 8 - revisi
9
Bab 9 - revisi
10
Bab 10 - revisi
11
Bab 11 - revisi
12
Bab 12 - revisi
13
Bab 13 - revisi
14
Bab 14 - Ada Untukmu
15
Bab 15 - Pulang
16
Bab 16 - Pertemuan
17
Bab 17 - Percaya
18
Bab 18 - Terbagi
19
Bab 19 - Makan Malam
20
Bab 20 - Hal Gila
21
Bab 21 - Ketegasan
22
Bab 22 - Rapuh
23
Bab 23 - Kala Pilu Datang
24
Bab 24 - Kejutan
25
Bab 25 - Hancur
26
Bab 26 - Terhempas Terbawa Angin
27
Bab 27 - Kecewa
28
Bab 28 - Malam Sial
29
Bab 29 - Seumur Hidup Denganmu
30
Bab 30 - Sedikit Demi Sedikit
31
Bab 31 - Sesak
32
Bab 32 - Memberi Ruang dan Waktu
33
Bab 33 - Rencana
34
Bab 34 - Beraksi
35
Bab 35 - Konsultasi
36
Bab 36 - Melupakan
37
Bab 37 - Melupakan (2)
38
Bab 38 - Hanya kamu
39
Bab 39 - Menepati Janji
40
Bab 40 - Manfaatkan Istri
41
Bab 41 - Kita Juga Bisa
42
Bab 42 - Masalah Baru
43
Bab 43 - Bingung Judulnya
44
Bab 44 - Belum Pasti
45
Bab 45 - Bagai Neraka
46
Bab 46 - Dariel vs Rico
47
Bab 47 - BAHAGIA BERUJUNG LUKA
48
Bab 48 - Pergi (Aku Mengalah)
49
Bab 49 - PERTEMUAN PERTAMA
50
Bab 50 - Ada Yang Salah
51
Bab 51 - Kenyataan
52
Bab 52 - Kecerobohan Marisa
53
Bab 53 - Takdir Kejam
54
Bab 54 - Siapa, Om?
55
Bab 55 - Tidak Ada Perasaan
56
Bab 56 - Tidak Ada Arti
57
Bab 57 - Tanpa Kabar
58
Bab 58 - Kesempatan
59
Bab 59 - Tersiksa
60
Bab 60 - Benda Keberuntungan
61
Bab 61 - Jangan Tinggalkan Aku sayang
62
Bab 62 - Mencari Tahu
63
Bab 63 - Hidup Terpisah
64
Bab 64 - Maaf Dari Clarissa
65
Bab 65 - Tidak Sesuai Harapan
66
BAB 66 - Posesif
67
Bab 67 - Kedua dan Terakhir
68
Bab 68 - Alasan
69
Bab 69 - Tragedi
70
Bab 70 - Mertua
71
Bab 71 - Hanya Jadi Fantasi
72
Bab 72 - Terbayang
73
Bab 73 - Salah Menjawab
74
Bab 74 - Seandainya
75
Bab 75- Sama Terluka
76
Bab 76 - Terakhir Kali
77
Bab 77 - Terlalu Larut
78
Bab 78 - Di mana?
79
Bab 79 - Terlambat Menyadari
80
Bab 80 - Aneh
81
Bab 81 - Terkejut
82
Bab 82 - Perdebatan
83
Bab 83 - Permintaan Pertama
84
Bab 84 - Harapan selalu Ada
85
Bab 85 - Tidak Ada Tangisan Lagi
86
Bab 86 - Menunggu Hasil
87
Bab 87 - Penantian
88
Bab 88 - Mendadak
89
Bab 89 - Terhalang
90
Bab 90 – Kebingungan Ayu
91
Bab 91 - Depresi
92
Bab 92 - Mengetahui Kenyataan
93
Bab 93 - Semakin Sakit dan Lelah
94
Bab 94 - Di Balik Kaca
95
Bab 95 - Kepergian Ayu
96
Bab 96 - Kedatangan Tamu
97
Bab 97 - Satu Minggu Bersama
98
Bab 98 - Ada Apa?
99
Bab 99 - Terus Berusaha
100
Bab 100 - Kamu Bisa!!!
101
Bab 101 - Rival Balap Mobil
102
Bab 102 - Bersama Keluarga
103
Bab 103 - Jodoh
104
Bab 104 - Hidup Sampai Tua
105
Bab 105 - Penolakan
106
Bab 106 - Bobby dan Ethan
107
Bab 107 - Usaha Bobby
108
Bab 108 - Perpisahan
109
Bab 109 - Permohonan
110
Bab 110 - Syarat
111
Bab 111 - Siapa Yang Menghasut?
112
Bab 112 - Kamu Masa Depanku
113
Bab 113 - Ragu-ragu
114
BAB 114 - Malu
115
BAB 115 - Panggil Aku Baby
116
BAB 116 - Gaun
117
BAB 117 - Mami Kezia
118
BAB 118 - Tiga Sumbatan
119
Bab 119 - Jalan Baru
120
BAB 120 Dariel & Fredella
121
BAB 121 - Dariel & Fredella
122
BAB 122 - Bobby & Ayu
123
BAB 123 - Ethan
124
I'M A BILLIONAIRE
125
BAB 124 - Eberardo Mikhael Torres
126
BAB 125 - Tamat
127
TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
128
TRAP MY STEPMOTHER
129
SUAMI KECIL MILIK BU GURU
130
Istri Terlupakan Mr Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!