Bab 5 Aku setuju

Salim menatap heran ke arah sang bos. Sejak kedatangannya di perusahaan bosnya itu tidak berhenti tersenyum.

Apa yang terjadi padamu bos?

Salim asisten kepercayaan Andre, mereka pernah bersahabat saat dibangku SMP, pertemuan tak terduga mereka yang akhirnya membawa mereka dalam hubungan atasan dan bawahan.

Meskipun salim sifatnya sedikit kaku namun dia asisten sekaligus sekertaris yang dapat diandalkan.

"Apa jadwalku berikutnya?" tanya Andre pada asisitennya.

"Tidak ada lagi tuan," jawab Salim.

"Aku akan pulang lebih cepat hari ini," ucap Andre membuat Salim bingung, karena tak biasanya bosnya itu akan pukang lebih cepat karena selama di Yogyakarta bosnya itu menjadi gila kerja.

"Baik tuan."

Tepat jam tiga Andre keluar dari perusahaannya. Ia mengendarai mobilnya sendiri. Dia sudah hafal jalanan kota Yogyakarta, meskipun belum sempat untuk menikmati wisata yang ada di kota itu.

Tak lama mobilnya berhenti di parkiran apartemen. Ia segera keluar sudah tak sabar untuk sampai ke unitnya. Entahlah kenapa dia sangat terburu - buru.

Ia membuka pintu unitnya lalu masuk ke dalam setelah menutup pintu kembali. Sepi. Itu yang ia pikirkan.

"Kemana dia? " Ia mengedarkan pandangannya ke dapur, ke sofa dekat televisi namun ia tak menemukan wanita itu. Merasa tidak ada dimana - mana ia melangkah mendekati kamar yang ditempati Risa. Ia berdiri di depan pintu, sedikit ragu untuk membuka pintu yang ia yakini pintu itu tidak terkunci.

Tangannya terulur memegang gagang pintu, semenit kemudian setelah mengambil keputusan Andre membuka pintu itu. Ia masuk lebih ke dalam, melangkah mendekati tempat tidur, wanita itu tidur dengan nyenyak. Andre menatapnya tanpa berkedip. Pemandangan yang sering ia lakukan dulu, jauh dilubuk hatinya ia merindukan wanita ini. Wanita yang sudah menempati hatinya dan mungkin hingga saat ini.

Terbit senyum tipis di bibirnya. Ia duduk ditepi ranjang. Membelai lembut pipi mulus yang sedikit chubby itu. Melihat pergerakan Risa, Andre segera berdiri sambil berkacak pinggang, sepertinya sentuhannya membangunkan wanita itu.

Perlahan wanita itu membuka matanya, ia melihat bayangan sang bos, Risa menajamkan pandangannya, takut - takut ia salah liat, namun itu benar. Ia terlonjak kaget kemudian bangkit dari tidurnya.

"Kau, apa yang kau lakukan dikamarku? " tanya Risa terkejut.

"Begitukah sikapmu kepada bosmu, dan apa yang kau lakukan, tidur seenaknya, mau makan gaji buta ya, " hardik Andre.

"Maaf ... " cicit Risa merasa bersalah, sebab ia memang salah seenaknya tidur. Itu bukan rumahnya tapi ia hanya pembantu malah bertingkah seperti majikan.

"Pekerjaanku sudah selesai, jadi aku harus apa di apartemen ini kalau tidak tidur," adunya pada majikan yang terlihat menyeramkan.

"Kau alasan saja, " Bentak Andre, lalu ia keluar dari kamar Risa tanpa menunggu jawaban Risa. Ia melangkah keluar menuju kamarnya.

Risa masih terpaku, mendengar ucapan keras Andre membuatnya bergeming. Sedetik kemudian ia melirik jam di nakas.

"Sudah jam empat sore, aku tidur terlalu lama, pantas saja dia marah" Gumam Risa lalu menghela nafas panjang. "Aku tidak pernah melihatnya marah seperti itu, ada apa dengannya?"

Risa mengikat rambutnya asal lalu keluar dari kamar, berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam. Dia akan masak masakan kesukaan Andre, ayam geprek, tahu geprek dan tak lupa sambal pedas.

Setelah selesai menggoreng ayam geprek Risa langsung mandi lalu melaksanakan sholat ashar karena ia belum sholat. Setelah sholat ia melanjutkan untuk membuat sambal ayam geprek ala Risa tentunya. Setelah selesai ia menata semuanya di atas meja makan.

Ia duduk di depan televisi sambil menunggu Andre keluar.

Sementara di dalam kamar Andre merutuki dirinya sendiri, karena gugup dan takut ketahuan ia memarahi Risa hal yang tak pernah ia lakukan dari dulu. Tentu sebagai player dia selalu memperlakukan wanita dengan lembut. Meskipun ia seorang player ia belum pernah melakukan hubungan yang benar - benar intim hanya mencicipi sedikit.

"Hampir saja ketahuan, " rutuk Andre sambil mengusap wajahnya kasar. Ia tersenyum mengingat wajah Risa saat ia marahi.

Setelah membersihkan diri dan melaksanakan sholat Andre berdiri di dekat jendela, pikirannya melayang jauh.

*

*

*

Pov Andre

Sejak kejadian di restoran waktu itu aku memperhatikan gadis imut yang sedang membicarakan kami. Dan saat itu ide buruk itu muncul dikepalaku.

"Mau bertaruh? aku akan mendapatkan tubuhnya hanya dalam 2 bulan, " ucapku waktu itu dengan keyakinan penuh

Tunggulah sebentar lagi sayang. Aku akan mendapatkanmu, dan aku akan meninggalkanmu disaat kau sangat mencintaiku. Ucapku dalam hati waktu itu sembari melihat ke arah gadis imut yang akan aku jadikan target.

Aku berusaha mendekatinya dan hanya dalam beberapa hari aku berhasil mengajaknya kencan, dan sejak itu kami sering bersama sampai menjadi sepasang kekasih. Aku melarangnya untuk memberitahu sahabatnya tentang hubungan kami supaya tidak rumit saja.

Aku masih berusaha untuk menyentuhnya namun ucapannya selalu mematikan hasratku ada rasa ingin melindungi wanita itu, rasa tak ingin merusaknya.

Dua bulan pun berlalu aku dan dia masih berhubungan, malah aku merasa nyaman dengannya sampai wanita itu tahu tentang taruhan itu dan dia memgakhiri hubungam kami.

Aku tahu wanita itu sangat terluka tapi dia berusaha untuk tegar. Aku menerima keputusannya untuk mengakhiri hubungan kami karena memang tidak ada yang harus dipertahankan.

Setelah itu aku tak pernah melihatnya lagi, aku tak pernah bertanya tapi aku mendengar dari sahabatnya yang merupakan kekasih sahabatku Evan. Ternyata ayahnya pindah tugas keluar kota dan dia memilih pindah kuliah.

Awalnya aku biasa saja tapi semakin hari hati ini semakin rindu, aku sangat merindukannya. Tapi apa yang akan aku lakukan. Meskipun hubungan kami berlanjut aku tidak bisa membuatnya selalu berada di sisiku, aku memiliki janji yang harus aku tepati pada orang lain. Tapi rasa rindu ini semakin menggebu saat aku melihatnya kembali setelah beberapa tahun. Aku tak mampu untuk menahannya lagi, memeluknya tentu saja tidak mungkin, untuk dilihat olehnya saja harus membuatnya kesal dulu. Tidak ada lagi tatapan memujanya padaku, aku seperti orang asing, dia tidak menganggapku ada. Bisa bayangkan bagaimana perasaanku, ternyata diabaikan itu tidak enak.

Waktu aku melihatnya dirumah sakit dan tahu masalah yang dialaminya, ada dorongan untuk membantunya sekaligus ide gila untuk menjeratnya agar bisa di sisisku meskipun tak selamanya.

Pov End

*

*

Tok

Tok

Tok

Andre menoleh ke arah pintu kamarnya yang diketuk dari luar.

"Tuan makan malam sudah siap, " panggil Risa dari luar kamar Andre.

Dia masih memanggilku tuan.

Andre melangkah mendekati pintu lalu membukanya. Risa masih berdiri di depan pintu.

"Apa tuan mau makan malam sekarang?' tanya Risa lagi.

" Hemmmm"

Risa melangkah lebih dulu ke ruang makan yang diikuti oleh Andre di belakangnya.

Risa menyiapkan piring dan mengisi nasi beserta lauknya, dia sudah seperti seorang istri saja. Setelah itu mereka makan dalam diam sampai mereka selesai makan.

"Maaf, untuk kejadian hari ini, tapi sungguh aku sudah mengerjakan semuanya dan aku tidak tahu harus melakukan apalagi, " ucap Risa membuka perbincangan.

Andre hanya menatapnya, sedetik kemudian baru ia berucap. "Baiklah karena hari ini hari pertamamu menjadi asistenku, aku memaafkanmu anggap saja kau sedang training. Dan ... aku setuju dengan syaratmu, " ucap Andre.

Entah Risa harus bahagia atau apa, karena itu sepertinya sama saja. Tidak akan mengubah apapun.

...****************...

Mampir yuk

Terpopuler

Comments

Hartaty

Hartaty

na h benarkan hahaha

2023-06-30

0

Devi Lusi

Devi Lusi

ah andre ada janji sama cew lain kacau kasian risa klo sampai terluka untuk k2 kalinya

2023-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lima ratus juta
2 Bab 2 Jangan pernah menoleh kebelakang
3 Bab 3 Aku punya syarat
4 Bab 4 Ciuman mahal
5 Bab 5 Aku setuju
6 Bab 6 Setahun dua tahun kedepan
7 Bab 7 Aku tidak mau jadi perawan tua
8 Bab 8 Kau harus bertanggung jawab
9 Bab 9 Tatapan para ibu
10 Bab 10 Bos menyebalkan
11 Bab 11 Aduh sakit
12 Bab 12 Haruskah kita menikah
13 Bab 13 Merindukanmu
14 Bab 14 Bolehkah aku egois
15 Bab 15 Jantungmu kenapa?
16 Bab 16 Merasa kesal
17 Bab 17 Tidak jadi menikahimu bos
18 Bab 18 Melakukan apapun
19 Bab 19 Aku akan mencobanya
20 Bab 20 Masa lalu
21 Bab 21 Menghamilimu
22 Bab 22 Aku bukan shancai
23 Bab 23 Aku mencintaimu
24 Bab 24 Selamat tinggal kekasihku
25 Bab 25 Apa yang aku pikirkan?
26 Bab 26 Kemana dia?
27 Bab 27 Tolong aku
28 Bab 28 Lupakan
29 Bab 29 Bisa dibuang dengan mudah
30 Bab 30 Kau bisa menerimaku?
31 Bab 31 Tidak ada jatah
32 Bab 32 Hanya membuatnya yang enak
33 Bab 33 Akan melahirkan
34 Bab 34 Sepiring berdua
35 Bab 35 Karena kau istriku
36 Bab 36 Law of proyection
37 Bab 37 Hanya itu yang aku punya
38 Bab 38 Kita ketahuan
39 Bab 39 Kau harus cepat sembuh
40 Bab 40 Dimana istriku?
41 Bab 41 Jodoh tak akan kemana
42 Bab 42 Pilihan hidup
43 Bab 43 Aku tidak mau
44 Bab 44 Dia membenciku
45 Bab 45 Maaf sudah tak tahan
46 Bab 46 Maafkan aku
47 Bab 47 Dia istriku
48 Bab 48 Geli - geli enak
49 Bab 49 Menyembunyikan hubungan
50 Bab 50 Hidup tanpaku
51 Bab 51 Aku tidak boleh melakukannya
52 Bab 52 Wanita memang ciptaan Tuhan yang unik
53 Bab 53 Dia tak mencintaiku lagi
54 Bab 54 Kepalaku sakit
55 Bab 55 Mereka kembali bersama
56 Bab 56 Sepertinya sepasang kekasih
57 Bab 57 Lima minggu
58 Bab 58 Tak bisa tidur tanpanya
59 Bab 59 Sangat enak
60 Bab 60 Beri sedikit pelajaran
61 Bab 61 Apa yang kalian lakukan?
62 Bab 62 Dia istriku
63 Bab 63 Curahan hati dua sahabat
64 Bab 64 Wanita pelakor
65 Bab 65 Lili melihatnya
66 Bab 66 Jalang suamiku
67 Bab 67 Istriku baik - baik saja
68 68 Janda oh No! oh yes!
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Lima ratus juta
2
Bab 2 Jangan pernah menoleh kebelakang
3
Bab 3 Aku punya syarat
4
Bab 4 Ciuman mahal
5
Bab 5 Aku setuju
6
Bab 6 Setahun dua tahun kedepan
7
Bab 7 Aku tidak mau jadi perawan tua
8
Bab 8 Kau harus bertanggung jawab
9
Bab 9 Tatapan para ibu
10
Bab 10 Bos menyebalkan
11
Bab 11 Aduh sakit
12
Bab 12 Haruskah kita menikah
13
Bab 13 Merindukanmu
14
Bab 14 Bolehkah aku egois
15
Bab 15 Jantungmu kenapa?
16
Bab 16 Merasa kesal
17
Bab 17 Tidak jadi menikahimu bos
18
Bab 18 Melakukan apapun
19
Bab 19 Aku akan mencobanya
20
Bab 20 Masa lalu
21
Bab 21 Menghamilimu
22
Bab 22 Aku bukan shancai
23
Bab 23 Aku mencintaimu
24
Bab 24 Selamat tinggal kekasihku
25
Bab 25 Apa yang aku pikirkan?
26
Bab 26 Kemana dia?
27
Bab 27 Tolong aku
28
Bab 28 Lupakan
29
Bab 29 Bisa dibuang dengan mudah
30
Bab 30 Kau bisa menerimaku?
31
Bab 31 Tidak ada jatah
32
Bab 32 Hanya membuatnya yang enak
33
Bab 33 Akan melahirkan
34
Bab 34 Sepiring berdua
35
Bab 35 Karena kau istriku
36
Bab 36 Law of proyection
37
Bab 37 Hanya itu yang aku punya
38
Bab 38 Kita ketahuan
39
Bab 39 Kau harus cepat sembuh
40
Bab 40 Dimana istriku?
41
Bab 41 Jodoh tak akan kemana
42
Bab 42 Pilihan hidup
43
Bab 43 Aku tidak mau
44
Bab 44 Dia membenciku
45
Bab 45 Maaf sudah tak tahan
46
Bab 46 Maafkan aku
47
Bab 47 Dia istriku
48
Bab 48 Geli - geli enak
49
Bab 49 Menyembunyikan hubungan
50
Bab 50 Hidup tanpaku
51
Bab 51 Aku tidak boleh melakukannya
52
Bab 52 Wanita memang ciptaan Tuhan yang unik
53
Bab 53 Dia tak mencintaiku lagi
54
Bab 54 Kepalaku sakit
55
Bab 55 Mereka kembali bersama
56
Bab 56 Sepertinya sepasang kekasih
57
Bab 57 Lima minggu
58
Bab 58 Tak bisa tidur tanpanya
59
Bab 59 Sangat enak
60
Bab 60 Beri sedikit pelajaran
61
Bab 61 Apa yang kalian lakukan?
62
Bab 62 Dia istriku
63
Bab 63 Curahan hati dua sahabat
64
Bab 64 Wanita pelakor
65
Bab 65 Lili melihatnya
66
Bab 66 Jalang suamiku
67
Bab 67 Istriku baik - baik saja
68
68 Janda oh No! oh yes!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!