Bab 4 Ciuman mahal

Risa menutup mata sejenak. Lalu menatap tajam pada laki - laki dihadapannya itu dengan tatapan yang entahlah sebelum mengucapkan syaratnya.

"Jika kau sengaja ataupun tidak sengaja ... menciumku maka hutangku akan terbayar 100 juta," ucapnya tegas tanpa keraguan namun hatinya yang ragu rasanya tidak masuk akal ciumannya semahal itu, memangnya siapa dia pikir Risa. Ia tidak mau terjebak terlalu lama bersama mantan terindahnya itu. Ya Risa akui, ia merasa terpuruk saat hubungan mereka berakhir dulu, namun apa yang bisa ia lakukan selain menerima.

Risa masih mempertahankan ekspresi seriusnya meskipun hatinya tertawa meremehkan. Dia saja begitu bagaimana dengan Andre.

"Kau yakin sekali aku akan menciummu, meskipun dulu kita pernah melakukannya," jawab Andre remeh. "Dan pastinya kau juga menikmatinya, " lanjutnya telak membuat Risa kesal. "Aku hanya tidak menyangka yang dulunya gratis sekarang seharga 100 juta." Andre menyunggingkan senyum remehnya.

Risa mengepalkan kedua tangannya dengan tetap mempertahankan raut wajah datarnya. Ia harus tenang batinnya.

"Aku hanya berjaga - jaga saja, siapa tahu kau kerasukan setan dan mencobanya," Balas Risa tenang.

"Kau tidak berpikir ciumanmu seharga 100 juta itu terlalu mahal, padahal di kipi - kipi malam lima rarus juta bisa dapat semuanya, mencicip, membelai dan menyentuhnya tentu saja, aku bisa mendapat kepuasan daripada hanya sekedar ciuman."

"Baiklah kalau kau tidak menerima syaratku, aku akan mencari cara lain untuk membayar hutang itu," gertak Risa mencoba peruntungannya. Ciuman 100 juta menggelikan sekali.

Meskipun benar di jual siapa yang akan membeli ciumannya seratus juta, artis bukan, siapalah dia.

"Akan aku pertimbangkan setelah melihat hasil kerjamu hari ini, mulailah bekerja hari ini dan itu kamarmu," tunjuk Andre ke kamar yang terletak disebelah kamarnya.

"Kamar? " tanya Risa bingung.

"Sepertinya kau belum membaca semua perjanjiannya, bacalah! " titah Andre.

"Aku akan ke kantor dulu, aku akan sarapan disana karena tidak mungkin kau memasak hari ini, jadi mulai besok siapkan sarapan untuku," ucap Andre lalu ia beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan Risa yang masih kebingungan. Melangkah menuju pintu depan, ia berbalik sebelum membuka pintu apartemen.

"Semangat bekerja," lanjutnya lagi dengan tersenyum smirk.

Risa menatapnya tajam. Ia mengalihkan tatapannya pada dokumen perjanjian yang dipeganganya. Kini ia sendirian di apartemen itu, daritadi ia belum sempat melihat sekitar apartemen. Apartemen yang terlihat cowok banget. Tidak ada hiasan yang berwarna pink ataupun warna segar lainnya,, hanya warna gelap namun terkesan elegan dan maskulin seperti yang punya.

"Ah ... apa yang aku pikirkan?"gumamnya lirih sambil memukul kepalanya.

Lalu ia membuka dokumen itu kembali, membacanya satu persatu dengan seksama. Dan..

"Andre ... " teriaknya lantang, ia terlihat kesal setelah selesai membaca perjanjian itu.

"Apa - apaan ini, dia menipuku eh menjebakku .... Ah ... Kenapa aku percaya begitu saja padanya. Kalau saja aku tidak termakan provokasinya mungkin ini tidak akan terjadi," ucapnya penuh frustasi.

"Bagaimana ini, aku terjebak dengannya, perjanjian sialan. Tidak ... tidak ... aku harus tetap tenang, aku harus memikirkan cara agar dia memecatku dan hutang pun lunas." Sekilas pemikiran muncul dibenaknya.

"Apa aku harus mencari pekerjaan sampingan ya, supaya cepat lunas, tapi perjanjian ini." Risa menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kerja mulai pagi sampai malam, menyiapkan sarapan dan jam tujuh waktu sarapan, berarti jam enam sudah mulai kerja."

"Sampai makan malam selesai atau setelah Andre tidak membutuhkan bantuannya lagi. Berarti jam kerjaku mulai pagi sampai malam, lalu apa yang harus aku kerjakan di waktu siang setelah selesai membersihkan apartemen." Tiba - tiba ide cemerlang melintas dipikirannya.

"Aku akan mencari pekerjaan lain setelah selesai mengerjakan semua pekerjaan disini, bukan ide yang buruk."

Lalu ia masuk kedalam kamar yang tadi disuruh sang bos untuk ditempati. Ia menyapu pandangannya ke sekitar. "Kamar yang nyaman, seleranya bagus sesuai dengan dompetnya." ucapnya sambil terkekeh kecil.

Ia melangkah ke arah lemari, lalu membukanya. Ia terkejut melihat isi lemari, sebagian isinya adalah barang - barangnya yang ada di apartemennya yang di Jakarta dan sebagiannya lagi adalah barang baru.

"Ternyata barang - barangku ada disini, dan baju baru ini untukku atau milik wanitanya?" Mendadak ia merasa tidak suka.

Lalu ia mengambil salah satu baju rumahan yang nyaman dipakai, yaitu daster kekinian. Risa mengganti baju kantornya dengan baju yang ia ambil dari dalam lemari. Ia membuka bajunya begitu saja tanpa ke kamar mandi, lalu ia keluar dari kamar untuk mulai bekerja. Dia memulai dari ruang tamu, ia mengambil sapu, alat pel dan juga lap.

"Aku akan membuat apartemen ini kinclong seperti kulit wajah yang glowing."

Setelah membersihkan seluruh ruangan sekarang tinggal kamarnya dan kamar Andre. Ia membersihkan kamarnya dulu baru masuk ke dalam kamar bosnya.

Ceklek.

Dengan ragu ia masuk ke dalam kamar itu.

"Harus dibersihkan juga atau tidak ya, tadi dia berpesan untuk bekerja dengan baik dan tidak melarangku untuk masuk ke kamar pribadinya." Risa berpikir sejenak dengan jari mengetuk kepalanya. "Berarti boleh dong? "

"Aku ijin masuk ya, aku akan membersihkan kamarnya," ucapnya saat masuk lebih dalam ke kamar Andre. Ia memperhatikan seluruh kamar Andre. Aroma maskulin menyeruak memenuhi ruangan itu. Aroma yang dulu membuatnya terbuai, membuatnya hilang kendali sampai jatuh sejatuhnya ke dalam pelukan pria itu.

"Cinta tak berbalas, menyedihkan sekali, bagaimana bisa aku tidak curiga sama sekali, mana mungkin pria sepertinya akan mencintaiku dengan sepenuh hati, dia juga terkenal playboy, ternyata cinta memang menutup segalanya," lirihnya.

Tak ingin berlama memikirkan masa lalu, ia segera membersihkan kamar Andre dan juga kamar mandinya. Setelah selesai ia keluar menuju dapur untuk melihat bahan apakah yang ada di kulkas. Setelah selesai bersih - bersih perutnya jadi keroncongan.

"Masak apa ya, paling cepat kayaknya mie instan spesial pakek telur." Risa mulai memasak. Setelah selesai ia membawanya ke depan televisi.

"Aromanya... Emmmm.... Enak banget." Lalu ia melahap mie yang sudah matang itu sampai tandas.

"Ah kenyang sekali," ucapnya sambil memegang perutnya.

Risa melirik jam yang tergantung di dinding. " Sudah pukul sebelas." Risa mematikan televisi lalu melangkah ke dalam kamar. Tugasnya sudah selesai semua, rumah sudah bersih, cucian sudah, sekarang ia membersihkan diri dulu sebelum melaksanakan sholat dhuhur.

Setelah sholat Risa berbaring di atas ranjang.

"Pekerjaanku begini saja ternyata, tapi lumayan menguras tenaga, baiklah jalani saja dulu, jarang - jarang nih dapat tidur siang selain weekend," gumamnya sambil menatap langit - langit

"Apa dia baik - baik saja setelah putus dariku, ah apa yang aku pikirkan tentu saja dia baik - baik saja, memangnya aku berharap apa? dia menangisiku, tidak mungkin." Memikirkannya membuat Risa sedikit kecewa.

Lalu ia terlelap terbang ke alam mimpi.

...****************...

Mampir yuk

Terpopuler

Comments

Indah Alifah

Indah Alifah

kok aku mikir dia tidk baik2 saja risa

2023-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lima ratus juta
2 Bab 2 Jangan pernah menoleh kebelakang
3 Bab 3 Aku punya syarat
4 Bab 4 Ciuman mahal
5 Bab 5 Aku setuju
6 Bab 6 Setahun dua tahun kedepan
7 Bab 7 Aku tidak mau jadi perawan tua
8 Bab 8 Kau harus bertanggung jawab
9 Bab 9 Tatapan para ibu
10 Bab 10 Bos menyebalkan
11 Bab 11 Aduh sakit
12 Bab 12 Haruskah kita menikah
13 Bab 13 Merindukanmu
14 Bab 14 Bolehkah aku egois
15 Bab 15 Jantungmu kenapa?
16 Bab 16 Merasa kesal
17 Bab 17 Tidak jadi menikahimu bos
18 Bab 18 Melakukan apapun
19 Bab 19 Aku akan mencobanya
20 Bab 20 Masa lalu
21 Bab 21 Menghamilimu
22 Bab 22 Aku bukan shancai
23 Bab 23 Aku mencintaimu
24 Bab 24 Selamat tinggal kekasihku
25 Bab 25 Apa yang aku pikirkan?
26 Bab 26 Kemana dia?
27 Bab 27 Tolong aku
28 Bab 28 Lupakan
29 Bab 29 Bisa dibuang dengan mudah
30 Bab 30 Kau bisa menerimaku?
31 Bab 31 Tidak ada jatah
32 Bab 32 Hanya membuatnya yang enak
33 Bab 33 Akan melahirkan
34 Bab 34 Sepiring berdua
35 Bab 35 Karena kau istriku
36 Bab 36 Law of proyection
37 Bab 37 Hanya itu yang aku punya
38 Bab 38 Kita ketahuan
39 Bab 39 Kau harus cepat sembuh
40 Bab 40 Dimana istriku?
41 Bab 41 Jodoh tak akan kemana
42 Bab 42 Pilihan hidup
43 Bab 43 Aku tidak mau
44 Bab 44 Dia membenciku
45 Bab 45 Maaf sudah tak tahan
46 Bab 46 Maafkan aku
47 Bab 47 Dia istriku
48 Bab 48 Geli - geli enak
49 Bab 49 Menyembunyikan hubungan
50 Bab 50 Hidup tanpaku
51 Bab 51 Aku tidak boleh melakukannya
52 Bab 52 Wanita memang ciptaan Tuhan yang unik
53 Bab 53 Dia tak mencintaiku lagi
54 Bab 54 Kepalaku sakit
55 Bab 55 Mereka kembali bersama
56 Bab 56 Sepertinya sepasang kekasih
57 Bab 57 Lima minggu
58 Bab 58 Tak bisa tidur tanpanya
59 Bab 59 Sangat enak
60 Bab 60 Beri sedikit pelajaran
61 Bab 61 Apa yang kalian lakukan?
62 Bab 62 Dia istriku
63 Bab 63 Curahan hati dua sahabat
64 Bab 64 Wanita pelakor
65 Bab 65 Lili melihatnya
66 Bab 66 Jalang suamiku
67 Bab 67 Istriku baik - baik saja
68 68 Janda oh No! oh yes!
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Lima ratus juta
2
Bab 2 Jangan pernah menoleh kebelakang
3
Bab 3 Aku punya syarat
4
Bab 4 Ciuman mahal
5
Bab 5 Aku setuju
6
Bab 6 Setahun dua tahun kedepan
7
Bab 7 Aku tidak mau jadi perawan tua
8
Bab 8 Kau harus bertanggung jawab
9
Bab 9 Tatapan para ibu
10
Bab 10 Bos menyebalkan
11
Bab 11 Aduh sakit
12
Bab 12 Haruskah kita menikah
13
Bab 13 Merindukanmu
14
Bab 14 Bolehkah aku egois
15
Bab 15 Jantungmu kenapa?
16
Bab 16 Merasa kesal
17
Bab 17 Tidak jadi menikahimu bos
18
Bab 18 Melakukan apapun
19
Bab 19 Aku akan mencobanya
20
Bab 20 Masa lalu
21
Bab 21 Menghamilimu
22
Bab 22 Aku bukan shancai
23
Bab 23 Aku mencintaimu
24
Bab 24 Selamat tinggal kekasihku
25
Bab 25 Apa yang aku pikirkan?
26
Bab 26 Kemana dia?
27
Bab 27 Tolong aku
28
Bab 28 Lupakan
29
Bab 29 Bisa dibuang dengan mudah
30
Bab 30 Kau bisa menerimaku?
31
Bab 31 Tidak ada jatah
32
Bab 32 Hanya membuatnya yang enak
33
Bab 33 Akan melahirkan
34
Bab 34 Sepiring berdua
35
Bab 35 Karena kau istriku
36
Bab 36 Law of proyection
37
Bab 37 Hanya itu yang aku punya
38
Bab 38 Kita ketahuan
39
Bab 39 Kau harus cepat sembuh
40
Bab 40 Dimana istriku?
41
Bab 41 Jodoh tak akan kemana
42
Bab 42 Pilihan hidup
43
Bab 43 Aku tidak mau
44
Bab 44 Dia membenciku
45
Bab 45 Maaf sudah tak tahan
46
Bab 46 Maafkan aku
47
Bab 47 Dia istriku
48
Bab 48 Geli - geli enak
49
Bab 49 Menyembunyikan hubungan
50
Bab 50 Hidup tanpaku
51
Bab 51 Aku tidak boleh melakukannya
52
Bab 52 Wanita memang ciptaan Tuhan yang unik
53
Bab 53 Dia tak mencintaiku lagi
54
Bab 54 Kepalaku sakit
55
Bab 55 Mereka kembali bersama
56
Bab 56 Sepertinya sepasang kekasih
57
Bab 57 Lima minggu
58
Bab 58 Tak bisa tidur tanpanya
59
Bab 59 Sangat enak
60
Bab 60 Beri sedikit pelajaran
61
Bab 61 Apa yang kalian lakukan?
62
Bab 62 Dia istriku
63
Bab 63 Curahan hati dua sahabat
64
Bab 64 Wanita pelakor
65
Bab 65 Lili melihatnya
66
Bab 66 Jalang suamiku
67
Bab 67 Istriku baik - baik saja
68
68 Janda oh No! oh yes!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!