Aku Akan Menikahimu Bos

Aku Akan Menikahimu Bos

Bab 1 Lima ratus juta

Setitik bening itu pun terjatuh. Ia terduduk lemas. Semangat yang tadi menggebu karena waktu sudah menunjukkan pukul empat sore yang artinya waktunya pulang kerja, dengan bahagia Risa membereskan meja kerjanya, hari ini pun tidak ada lembur jadi dia bisa pulang ke apartemen lebih cepat, ia sudah tidak sabar utuk nonton sinetron kesukaannya yang judulnya Rindu Karena Rindu.

"Assalamu'alaikum Ibu," sapanya saat ponselnya berdering, ia langsung mengangkatnya saat nama ibu muncul di layar ponselnya.

"Waalaikumsalam, Ris pulanglah! Ayah masuk rumah sakit, " sahut sang ibu.

Jeddar...

Membuatnya terkejut dengan kabar yang baru saja ia dengar. Hampir saja ponselnya terjatuh mendengar kabar sang ayah yang masuk rumah sakit. Padahal seminggu yang lalu ayahnya masih baik - baik saja saat ia pulang ke kota yogyakarta tempat tinggal keluarganya saat ini. Semenjak ayahnya pindah tugas, begitulah kalau pegawai negeri kerjanya pindah - pindah.

"Ayah kenapa Bu?" tanyanya dengan suara yang bergetar. Matanya sudah berkaca - kaca.

"Pulanglah dulu,"jawab ibunya.

"Ya Bu," sahutnya patuh, jawaban sang ibu membuat wanita yang berusia 25 tahun itu semakin cemas. Apakah ayahnya baik - baik saja atau kritis entahlah pikiran Risa kacau.

Ia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi kerjanya lalu menghela nafas panjang, sejenak ia menutup matanya, jatuhlah kristal bening dari kedua sudut matanya. Ia berusaha untuk mensugesti dirinya sendiri. Sesuatu yang ia lakukan setiap ada masalah.

Tenanglah, semua akan baik - baik saja, Ada Allah.

Ucapnya dalam hati sembari menepuk dadanya.

Lalu ia beranjak dari tempat duduknya, tak lupa ia mengambil tas dan ponselnya lalu ia pergi keluar dari perusahaan suami sahabatnya.

Risa bekerja di perusahaan Evan, suami sahabatnya Bella. Tentu saja ia memakai jalur dalam, bukannya tidak mampu untuk melamar pekerjaan seperti biasanya. Dia hanya malas saja dan kebetulan ada kesempatan di depan mata, sangat rugi jika harus dianggurin.

Ia melakukan kesepakatan dengan Evan dan sebagai hadiah Risa akan mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya, waktu itu hubungan mereka sedang tidak baik - baik saja, demi kebahagiaan sahabatnya ia bekerja sama dengan Evan, dan Alhamdulillah sekarang mereka sudah menikah dan hidup bahagia sambil menunggu kelahiran anak mereka.

Risa menghentikan taxi, ia belum mampu untuk membeli mobil, rencananya tahun depan ia akan membeli mobil setelah tabungannya cukup. Setelah taxi itu berhenti Risa langsung masuk, lalu mengatakan tujuannya. Ia akan pulang ke apartemen lebih dulu untuk mengemas beberapa barangnya.

Taxi pun berhenti di depan apartemen yang disewanya, ia turun setelah membayar ongkos taxi.

Risa masuk ke dalam lift yang masih terbuka dengan terburu - buru. Setelah membersihkan diri, sholat dan mengemas barangnya. Ia segera keluar dari apartemen.

Setelah menempuh perjalanan berjam - jam menggunakan bus, barulah ia sampai di kota Yogyakarta. Ia langsung menuju ke rumahnya setelah mendapat pesan dari ibunya untuk istrirahat dulu karena ia sampai hampir tengah malam, baru besok pagi ia akan kerumah sakit untuk menjenguk ayahnya.

Sebenarnya Risa ingin segera ke rumah sakit tapi ibu melarangnya karena ayahnya sudah lebih baik. Ia masuk ke dalam rumah sederhana satu lantai dengan tiga kamar di dalamnya, rumah itu terlihat sepi mungkin adiknya sudah tidur karena ini memang sudah larut malam. Ia membawa duplikat kunci rumah yang ibunya berikan.

Ia menutup kembali pintu depan, tanpa menghidupkan saklar lampu ia berjalan menuju kamarnya.

Ceklek

Risa membuka pintu kamarnya lalu menutupnya kembali. Meletakkan kopernya begitu saja lalu ia merebahkan tubuhnya asal di atas ranjang yang berukuran 140*200.

Ia menatap langit - langit kamar. Terbayang ayahnya yang masih sehat seminggu yang lalu.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada ayah, mengapa aku merasa ada yang disembunyikan oleh ibu," gumam Risa lirih.

Lalu ia menutup matanya karena lelah ia cepat terlelap.

*

*

Keesokam paginya.

Setelah selesai bersiap, Wanita yang memiliki mata bulat dan bulu mata yang lentik itu keluar dari dalam kamar. Hidungnya tidak terlalu mancung, pas dengan bentuk bibirnya, rambutnya pendek sebahu, tubuhnya proporsional tidak kurus juga tidak gemuk tapi berisi, tingginya sekitar 165 cm. Sekali lihat wajahnya biasa saja tapi semakin dilihat kecantikannya semakin terpancar. Terlihat adiknya yang sudah berada di meja makan untuk sarapan. Risa melirik nasi bungkus yang dimakan adiknya.

"Kakak kapan pulang? Kenapa tidak membangunkanku? " tanya Damar sang adik saat melihat kakaknya keluar dari dalam kamar.

"Tadi malam, kau sudah mendengkur saat kakak datang, mana tega kakak membangunkanmu," jawab Risa sambil menyuapkan satu sendok nasi ke mulutnya, mereka terbiasa berbagi makanan.

"Kenapa kau hanya beli satu? "tanya Risa sambil menyuapkan lagi makanan ke mulutnya.

"Aku tidak tahu kakak datang, makanlah aku bisa makan lagi nanti di kampus," sahut Damar yang sudah beberapa kali menyuapkan nasi kemulutnya. Yang penting ada isinya dulu, ntar kalau laper ya tinggal beli lagi.

"Terima kasih, kakak belum makan dari semalam, " ucap Risa lalu memindahkan piring kehadapannya.

"Kakak akan kerumah sakit?" tanya Damar membuat Risa mengangguk karena mulutnya penuh dengan makanan.

"Aku akan mengantar kakak lebih dahulu, nanti pulang kuliah aku akan kerumah sakit."

Risa mengacungkan satu jempolnya tanda setuju.

Setelah selesai sarapan, mereka berangkat ke rumah sakit menggunakan sepeda motor matic milik sang adik. Damar langsung pergi setelah menurunkan kakaknya karena ia ada kuliah pagi.

Risa melangkah ke kamar VIP tempat ayahnya dirawat. Perlahan ia membuka pintu kamar itu. Terlihat ibunya sedang duduk di sofa sementara sang ayah masih terbaring lemah dia atas ranjang pasien.

Ibu Santi menatap sendu kadatangan anaknya. "Kau sudah datang? "tanya ibunya.

Risa mengangguk. "Bagaimana keadaan ayah, Bu? "

Ibu menghembuskan nafasnya pelan. "Ayahmu sudah lebih baik. Kata dokter ada masalah dengan jantungnya."

Risa mengernyitkan keningnya tak percaya, sang ayah tidak punya riwayat penyakit jantung.

"Apa yang terjadi?"

"Ayahmu pingsan saat menerima telepon, ibu langsung membawa ayahmu ke rumah sakit, ibu sangat panik," jelas ibu sedih.

"Bagaimana bisa ada masalah dengan jantung ayah, bukankah selama ini ayah tidak punya penyakit jantung, Bu? " tanya Risa karena yang ia tahu ayahnya tidak pernah punya masalah dengan jantung.

"Mungkin ayahmu terkejut dengan masalah yang dihadapinya," jawab Ibu lirih, terlihat kesedihan dimata sang ibu saat mengucapkannya.

Risa memicingkan kedua matanya. "Masalah?" tanyanya.

Lalu ibu menceritakan apa yang terjadi.

*

*

Risa duduk termenung di taman rumah sakit. Ia masih terkejut dengan kabar yang ia terima. Ayahnya ingin berbisnis karena sebentar lagi akan pensiun. Dan uang yang digunakan ayahnya adalah hasil pinjaman dan juga uang teman - temannya. Mereka patungan untuk memulai bisnis yang katanya menjanjikan. Dan parahnya lagi ayahnyalah yang menjadi penanggung jawab.

Setelah teman - teman ayahnya tahu, mereka menagihnya pada sang ayah. Mereka tidak mau rugi dan dalam beberapa hari ayahnya harus mengembalikan uang itu.

"500 juta, itu tidak sedikit, dari mana aku bisa mendapatkannya dalam beberapa hari," gumam Risa lirih, saat ini ia merasa terpuruk seperti beberapa tahun yang lalu, saat ia pun ditipu oleh seseorang atas nama cinta.

************************

Terpopuler

Comments

Gadih Hazar

Gadih Hazar

Assalamualaikum kak, salam kenal.. katanya kalau PNS pindah2 gitu ya kak, tp aku keluarga PNS ingin pindah malah sulit, tapi kalau pegawai PLN setahu aku sih iya sering di pindah tugas gitu, hehehe itu berarti ayahnya kena tipu bisnis bodong berarti ya kak, memang banyak skrg terjadi.. Semangat kakak, jika berkenan mampir dikisah ku ya kak, aku berharap ada kritik saran juga di kisahku biar aku tahu kisahku layak utk dipublikasikan atau nggaknya nih... hehehe Semangat ya kak author semoga sukses..

2023-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lima ratus juta
2 Bab 2 Jangan pernah menoleh kebelakang
3 Bab 3 Aku punya syarat
4 Bab 4 Ciuman mahal
5 Bab 5 Aku setuju
6 Bab 6 Setahun dua tahun kedepan
7 Bab 7 Aku tidak mau jadi perawan tua
8 Bab 8 Kau harus bertanggung jawab
9 Bab 9 Tatapan para ibu
10 Bab 10 Bos menyebalkan
11 Bab 11 Aduh sakit
12 Bab 12 Haruskah kita menikah
13 Bab 13 Merindukanmu
14 Bab 14 Bolehkah aku egois
15 Bab 15 Jantungmu kenapa?
16 Bab 16 Merasa kesal
17 Bab 17 Tidak jadi menikahimu bos
18 Bab 18 Melakukan apapun
19 Bab 19 Aku akan mencobanya
20 Bab 20 Masa lalu
21 Bab 21 Menghamilimu
22 Bab 22 Aku bukan shancai
23 Bab 23 Aku mencintaimu
24 Bab 24 Selamat tinggal kekasihku
25 Bab 25 Apa yang aku pikirkan?
26 Bab 26 Kemana dia?
27 Bab 27 Tolong aku
28 Bab 28 Lupakan
29 Bab 29 Bisa dibuang dengan mudah
30 Bab 30 Kau bisa menerimaku?
31 Bab 31 Tidak ada jatah
32 Bab 32 Hanya membuatnya yang enak
33 Bab 33 Akan melahirkan
34 Bab 34 Sepiring berdua
35 Bab 35 Karena kau istriku
36 Bab 36 Law of proyection
37 Bab 37 Hanya itu yang aku punya
38 Bab 38 Kita ketahuan
39 Bab 39 Kau harus cepat sembuh
40 Bab 40 Dimana istriku?
41 Bab 41 Jodoh tak akan kemana
42 Bab 42 Pilihan hidup
43 Bab 43 Aku tidak mau
44 Bab 44 Dia membenciku
45 Bab 45 Maaf sudah tak tahan
46 Bab 46 Maafkan aku
47 Bab 47 Dia istriku
48 Bab 48 Geli - geli enak
49 Bab 49 Menyembunyikan hubungan
50 Bab 50 Hidup tanpaku
51 Bab 51 Aku tidak boleh melakukannya
52 Bab 52 Wanita memang ciptaan Tuhan yang unik
53 Bab 53 Dia tak mencintaiku lagi
54 Bab 54 Kepalaku sakit
55 Bab 55 Mereka kembali bersama
56 Bab 56 Sepertinya sepasang kekasih
57 Bab 57 Lima minggu
58 Bab 58 Tak bisa tidur tanpanya
59 Bab 59 Sangat enak
60 Bab 60 Beri sedikit pelajaran
61 Bab 61 Apa yang kalian lakukan?
62 Bab 62 Dia istriku
63 Bab 63 Curahan hati dua sahabat
64 Bab 64 Wanita pelakor
65 Bab 65 Lili melihatnya
66 Bab 66 Jalang suamiku
67 Bab 67 Istriku baik - baik saja
68 68 Janda oh No! oh yes!
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Lima ratus juta
2
Bab 2 Jangan pernah menoleh kebelakang
3
Bab 3 Aku punya syarat
4
Bab 4 Ciuman mahal
5
Bab 5 Aku setuju
6
Bab 6 Setahun dua tahun kedepan
7
Bab 7 Aku tidak mau jadi perawan tua
8
Bab 8 Kau harus bertanggung jawab
9
Bab 9 Tatapan para ibu
10
Bab 10 Bos menyebalkan
11
Bab 11 Aduh sakit
12
Bab 12 Haruskah kita menikah
13
Bab 13 Merindukanmu
14
Bab 14 Bolehkah aku egois
15
Bab 15 Jantungmu kenapa?
16
Bab 16 Merasa kesal
17
Bab 17 Tidak jadi menikahimu bos
18
Bab 18 Melakukan apapun
19
Bab 19 Aku akan mencobanya
20
Bab 20 Masa lalu
21
Bab 21 Menghamilimu
22
Bab 22 Aku bukan shancai
23
Bab 23 Aku mencintaimu
24
Bab 24 Selamat tinggal kekasihku
25
Bab 25 Apa yang aku pikirkan?
26
Bab 26 Kemana dia?
27
Bab 27 Tolong aku
28
Bab 28 Lupakan
29
Bab 29 Bisa dibuang dengan mudah
30
Bab 30 Kau bisa menerimaku?
31
Bab 31 Tidak ada jatah
32
Bab 32 Hanya membuatnya yang enak
33
Bab 33 Akan melahirkan
34
Bab 34 Sepiring berdua
35
Bab 35 Karena kau istriku
36
Bab 36 Law of proyection
37
Bab 37 Hanya itu yang aku punya
38
Bab 38 Kita ketahuan
39
Bab 39 Kau harus cepat sembuh
40
Bab 40 Dimana istriku?
41
Bab 41 Jodoh tak akan kemana
42
Bab 42 Pilihan hidup
43
Bab 43 Aku tidak mau
44
Bab 44 Dia membenciku
45
Bab 45 Maaf sudah tak tahan
46
Bab 46 Maafkan aku
47
Bab 47 Dia istriku
48
Bab 48 Geli - geli enak
49
Bab 49 Menyembunyikan hubungan
50
Bab 50 Hidup tanpaku
51
Bab 51 Aku tidak boleh melakukannya
52
Bab 52 Wanita memang ciptaan Tuhan yang unik
53
Bab 53 Dia tak mencintaiku lagi
54
Bab 54 Kepalaku sakit
55
Bab 55 Mereka kembali bersama
56
Bab 56 Sepertinya sepasang kekasih
57
Bab 57 Lima minggu
58
Bab 58 Tak bisa tidur tanpanya
59
Bab 59 Sangat enak
60
Bab 60 Beri sedikit pelajaran
61
Bab 61 Apa yang kalian lakukan?
62
Bab 62 Dia istriku
63
Bab 63 Curahan hati dua sahabat
64
Bab 64 Wanita pelakor
65
Bab 65 Lili melihatnya
66
Bab 66 Jalang suamiku
67
Bab 67 Istriku baik - baik saja
68
68 Janda oh No! oh yes!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!