Sonia dan Tiara sangat kaget mendengar ucapan Alexa,dan mereka saling menatap,mereka tidak menyangka penderitaan Alexa begitu banyak.Selama ini memang Alexa menutup rapat rahasianya besarnya sendirian tapi untuk saat ini dia sudah tidak mampu lagi.
"Apa kamu sudah kehilangan kehormatan mu?" tanya Tiara memastikan kebenaran ucapan Alexa.
"Pantas." Ucap Sonia dan kembali melanjutkan kegiatannya membuka semua barang pemberian Pacarnya.
Sementara Alexa masih saja menangis sesenggukan rasanya begitu berat dia harus memberitahu rahasia besarnya tapi dia sudah tidak mampu lagi untuk menerima semua cemooh dari kedua sahabatnya.
Tiara langsung membungkam,dia tidak tau lagi harus berbicara apa kepada Alexa,pikirannya juga begitu buntu.
"Aku tidak tau lagi harus berbicara apa pun kepadamu,ini aku beli nasi goreng untuk mu silahkan nikmati saja." Tiara memberikan bungkusan itu kepada Alexa.
"Terima kasih,kalian memang sahabat yang paling mengerti keadaan ku." Ucap Alexa lalu membuka bungkusan itu dan mulai menikmatinya,sudah jarang dia menikmati makanan enak kecuali saat sahabatnya memberikan untuknya.
Saat mereka sedang sibuk dengan ponsel masing-masing,tiba-tiba pintunya diketuk oleh seseorang,mereka bertiga saling menatap seakan memberi isyarat agar ada yang mau membuka pintu.
"Baiklah aku yang buka." Ucap Alexa lalu dia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi menuju pintu dan membuka pintu.
"Mama!! Untuk apa kesini malam-malam? Naik apa mama kesini?" Tanya Alexa sambil menatap sekitar halaman dan ternyata dia tidak melihat kendaraan apa pun disana.
"Masuk ma!!"
"Tidak usah,mama hannya sebentar mama hannya mau minta tolong kepadamu,bisakah kamu memberikan aku uang satu juta,adikmu masuk rumah sakit,memang kami ada kartu BPJS tapi aku tidak punya uang pegangan." Ucap mamanya.
Alexa bingung,karena dia juga tidak punya pegangan uang lagi,Tiara dan Sonia saling menatap karena dia tau Alexa tidak punya uang lagi,tapi kali ini mereka tidak mau lagi untuk membantu Alexa agar dia menyadari kesalahannya.
"Maafkan aku ma,sekarang aku tidak punya uang lagi,tapi dua hari lagi aku akan mengunjungi mama ke rumah sakit dan membawa uangnya."Ucap alexa.
"Kamu sama sekali tidak punya uang?" Tanya mamanya,dengan nada pelan,terlihat sekali wanita paruh baya itu kecewa kepada alexa.Tampa berkata-kata mamanya langsung pergi begitu saja.
Alexa sangat sedih,dia langsung duduk sambil terisak,dia sadar kalau belum pernah sekali pun dia bisa menyenangkan ibunya setelah dia bekerja dan kali ini dia benar-benar sangat sedih.
Alexa beranjak dari tempatnya lalu mengejar ibunya,yang sudah pergi semakin jauh di pinggiran jalan,dia langsung memeluk ibunya dari belakang.
"Ma!! maafkan aku,anakmu yang tidak berguna ini,aku janji ma dua hari lagi aku akan datang ke rumah sakit.Tolong katakan ma,Intan dirawat di rumah sakit mana?" Ucap Alexa.Dia masih menagis di punggung mamanya.
"Intan dirawat di rumah sakit murni teguh." Setelah itu Marni mamanya Alexa,melepaskan pelukan tubuh Alexa lalu berjalan kembali meninggalkan tempat itu.
Alexa berjalan dengan langkah gontai menuju kontrakannya,wajahnya terlihat lesu,dia langsung duduk di matras dan bersandar di tempat duduknya,dia terlihat sangat frustasi.
"Lebih baik kamu istrahat saja Alexa,nanti kalau kamu terlalu memikirkan masalahmu,yang ada kamu sakit." Ucap Tiara.
Alexa mulai istrahat, tapi dia terlihat gelisah,mungkin dia masih memikirkan mamanya yang pulang dari kontrakannya dengan tangan kosong sesekali dia bangun lalu minum air putih setelah itu dia tidur kembali dan itu berlanjut sampai beberapa kali,mungkin ada yang mau dia katakan kepada kedua temannya, tapi melihat mereka yang tidak peduli akhirnya dia mengurungkan niatnya.
"Kamu ada apa sih alexa,dari tadi kamu terus gelisah,ada apa?" Tanya Alexa,karena dia tidak nyaman melihat Alexa yang terus menerus gelisah.
"Aku sangat sedih Tiara,aku memang anak yang tidak berguna,baru pertama kalinya mamaku minta uang sejak aku bisa mencari uang,tapi aku malah tidak bisa memberikan permintaanya,aku benar-benar tidak berguna." Ucap Alexa dia memukul-mukul kepalanya ke tembok seakan hidupnya sudah berakhir.
Tiara menghela napas panjang,muak untuk menasehati wanita tolol yang ada di hadapannya tapi dia sangat tidak tega melihatnya jika Alexa,jika semakin terpuruk seperti itu.
"Alexa,kamu memang sudah benar-benar salah,tapi percuma kami menasehati mu,karena apa pun yang kami nasehati kepada mu,bagimu itu salah cinta yang kamu perjuangkan itu memang cinta yang salah,aku hannya berharap matamu bisa secepatnya terbuka untuk menyadari pria yang kamu perjuangkan itu." Ucap Tiara dengan perlahan bukan karena dia kasihan atau apa pun itu,tapi karena dia sudah mulai lelah memberikan nasihat kepada sahabatnya itu.
Setelah menasehati Alexa,Tiara langsung mengambil bantal,lalu dia mulai memejamkan matanya, dia tidak ingin terlambat bangun hannya karena menasehati Alexa padahal nasehatnya pun hannya dia anggap angin olehnya.
Keesokan paginya,mereka bertiga bersiap-siap berangkat ke pabrik,berhubung karena tempat bekerja mereka tidak terlalu jauh dari kontarakan,jadi mereka hannya berjalan kaki beberapa menit sudah sampai.Pagi ini pun wajah Alexa masih terlihat sedih,bahkan pinggiran matanya terlihat menghitam mungkin karena semalaman dia tidak bisa tidur.
****
Sementara itu Revan dan viona sedang bersiap-siap berangkat ke kota tempat dimana Alexa bekerja.Untuk membuat Alexa bahagia, terpaksa sesekali dia menemuinya agar Alexa tetap tergila-gila kepdanya.
"Saat kita disana nanti,apa kamu akan mengajak Alexa tidur bersama mu malam? terus kalau kamu tidur bareng dia aku sama siapa?" Tanya viona dengan nada manjanya.
"Tentu tidak sayang,aku akan menyuruhnya pulang saat aku sudah memberikan kepuasan kepadanya,aku harus melakukan itu kepadanya agar dia semakin jatuh cinta kepadaku dengan begitu dia akan semakin bekerja keras untuk membiayai hidup kita berdua." Ucap Revan dengan nada bangganya,sambil mematut wajahnya di depan cermin.
"Ingat ya,kamu tidak boleh lewat dari satu jam bersamanya,ingat itu."
"Aku tidak bisa janji sayang,tergantung dia,kalau dia minta lama nga papa lah,tenang saja,aku sudah lama tidak mencintainya sejak tubuhnya tinggal tulang dan kulitnya kering seperti orang tidak ada vitamin." Ucap Revan.Dia tidak sadar kalau Alexa sudah bekerja keras untuk dia bahkan dia hannya makan mie instan hannya untuk berhemat.
"Sudah lebih baik kita berangkat secepatnya."Ucap Revan lalu membawa tas ranselnya lalu keluar dari rumah kontrakannya.Revan sengaja ingin menemui Alexa tepat pada saat besok mereka akan gajian.
Sudah biasa bagi,Revan seminggu lagi saat Alexa gajian dia akan rajin menghubungi Alexa, bahkan sangat perhatian kepadanya tapi Alexa sangat sulit untuk menyadari itu semua.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments