Hari ini mereka bertiga pulang kerja langsung menerima amplop berisi uang,memang ditempat mereka bekerja, masih manual dalam pemberian gaji.
"Alexa hari ini kamu sudah menerima gaji,jadi hari ini berarti kamu ke rumah sakit untuk menemui orang tuamu?" Tanya Tiara dia mengingatkan Alexa agar tidak melupakan mamanya yang mungkin masih di rumah sakit merawat adiknya.
"Iya,aku harus memberikan mereka uang."
"Semoga adikmu sehat-sehat saja,kamu harus lebih peduli dengan keluargamu,biar bagaimana pun mereka lah yang menolong mu di saat kamu susah." Ucap Tiara mengingatkan Alexa agar lebih peduli dengan orang tuanya.Tiara sangat berbeda dengan Sonia,disaat Tiara sangat peduli dengan Alexa Sonia lebih memilih diam karena dia sudah masa bodoh dengan sikap Alexa yang kelewat bodoh.
Tidak terasa mereka sampai di depan kontrakan,saat itu ketiganya kandung berhenti saat melihat seorang pria berdiri di teras rumah dan membelakangi mereka.
"Revan..." Ucap Alexa dengan nada yang hampir tidak terdengar.Sonia yang tidak peduli langsung berjalan dan mendekati pintu mungkin ketiganya sudah mengenali pria itu karena sudah beberapa kali datang mengunjungi Alexa disaat gajian seperti sekarang ini.
"Sayang kamu sudah datang,aku sudah menunggumu dari tadi." Ucap Revan dengan senyuman yang sangat menawan membuat hati Alexa langsung meleleh.Dia berlari menghampiri Revan lalu memeluk pria itu dengan erat.
"Sayang kamu datang,aku sangat merindukan kamu." Ucap Alexa saat dia masih memeluk erat tubuh Revan.Sikap Alexa langsung membuat Tiara naik darah,karena saat itu dia sudah yakin kalau pria itu akan mengambil semua gaji Alexa.
Tiara benar-benar jijik melihat pria itu,andai saja Alexa bisa dinasehatinya mungkin dia sendiri akan mengusir pria itu dari kontarakan mereka,senyumnya yang pura-pura membuatnya semakin muak.
Tiara batuk-batuk kecil menyadarkan Alexa,dan seketika Alexa melepaskan pelukannya dan mempersilahkan Revan duduk di kursi yang ada di teras kontrakan,mereka menyiapkan kursi di teras sengaja untuk para pacar mereka yang datang berkunjung.
"Tunggu yang sayang aku akan buatkan teh untukmu." Ucap Alexa.Terlihat jelas wajah Alexa yang sangat bahagia,bahkan saat ini mungkin dia sudah melupakan janjinya kepada orang tuanya.
Kebodohannya itulah yang membuat Tiara semakin muak melihat Alexa yang memang benar-benar bodoh sekali.Saat Alexa sudah masuk kedalam rumah Tiara yang masih berdiri jauh dari Revan langsung datang menghampiri Revan.
"Ehem....Sepertinya rumah ini lagi kedatangan lintah penghisap ,jaman sekarang memang pria jadi benalu pun tidak akan malu yang penting uang mengalir harga diri mah belakangan." Sindir Tiara dan ucapan Tiara membuat Revan tersinggung dan marah.
"Apa maksud kamu bicara seperti itu didepan ku kamu sedang menyindir aku?" Revan mulai marah dan saat itu Alexa datang membawa segelas teh.
"Kamu tersinggung dengan ucapan ku,itu artinya kamu merasa,memang kamu pria tidak punya harga diri sedikit pun,punya pacar sepertimu lebih baik dibuang dan di jadikan santapan buaya,karena aku tidak Sudi memiliki pria benalu seperti mu."
"Kamu....
"Tampar...Tampar coba tampar kalau kamu berani,aku akan menjebloskan kamu ke penjara."Tiara memekik saat Revan ingin melayangkan pukulan ke wajah Tiara dia menatap Revan dengan sangat sinis saat itu Sonia sudah keluar dari dalam kamar mandi dan menghampiri mereka yang sedang ribut.
Dengan bodohnya,Alexa malah memeluk Revan,dengan erat,dia bagaikan perempuan yang tidak punya harga dirinya.
"Sudah sayang jangan di tanggapi,maafkan temanku." Ucap Alexa dan itu membuat Tiara sangat membenci Alexa dia menutup mulutnya karena dia tidak menyangka kalau Alexa akan membela Revan kekasihnya.
"Apaan sih kalian ribut disini?Tiara kamu taukan kalau Alexa wanita yang sudah buta,bahkan dia tidak bisa membedakan mana pria yang tulus dan mana yang modus,lihat aku jamin pria ini datang kesini hannya ingin meminta gaji Alexa yang baru saja diterimanya,setelah diterima dia akan pergi dan tidak akan menghubungi Alexa beberapa Minggu ke depan, setelah mau gajian lagi pria ini akan terus menghubunginya.Sampai mulutmu berbisa pun Tiara, menasehati Alexa dia tidak akan pernah sadar akan hal itu." Ucap Sonia panjang lebar.
"Bisa tidak kalian jangan berbicara seperti itu,sudah berapa kali aku katakan Revan bukan pria serendah itu,please." Ucap Alexa.Sonia dan Tiara langsung masuk kedalam rumah saat Alexa masih berbicara panjang lebar dan hal itu membuatnya malu di hadapan Revan.
"Seharunya kamu tidak bisa berteman dengan orang seperti mereka,itu tidak baik dengan hubungan kita,sayang aku tidak mau kehilangan kamu,aku akan membahagiakan kamu disaat aku sudah wisuda dan punya pekerjaan yang bagus aku akan menjadikan kamu ratu di rumah kita nantinya." Ucap Revan sambil menggenggam kedua tangan Alexa dan itu membuatnya semakin gila dan melupakan orang tuanya yang sudah menunggunya.
"Sayang,kita keluar ya,kita ke kamarku sebentar,aku sangat merindukanmu." Ucap Revan sambil memegang dagu Alexa dan menatap wajahnya yang begitu kusam.
Kata-kata gombal Revan yang sangat murahan,akan secepat kilat membuat hati Alexa meluapkan segalanya,dia akan lupa dengan mamanya yang sudah menunggunya di rumah sakit.
"Oke sayang aku ganti pakaian dulu." Ucap Alexa lalu dia masuk kedalam rumah dan melihat Sonia dan Tiara sedang menghitung gaji mereka.
Alexa tidak mau menyapa mereka lagi hal itu sudah biasa saat kekasihnya datang dia akan melupakan segalanya bahkan orang tuanya.Saat Alexa keluar dari dalam kamar dan memakai baju rapi serta tas kecilnya yang sudah buruk.
"Hmm...Semoga pria itu tidak membuang mu suatu saat,agar kamu tidak gila pada saat itu terjadi,ingat orang tuamu tidak makan di rumah sakit." Alexa tidak peduli dengan sindiran Tiara dia langsung pergi keluar dari dalam rumah dan meninggalkan mereka berdua.
Tiara hannya bisa menghela napas panjang saat mendengar taksi online pesanan mereka sudah meninggalkan halaman rumah,dia hannya merasa iba dengan orang tuanya yang tidak punya pegangan apa pun di rumah sakit karena kemarin dia mendengar percakapan mereka.
"Kamu kenapa? Kamu pusing banget mikirin dia." Ucap Sonia setelah selesai menghitung uang dan menyimpannya kedalam lemarinya sebelum dimasukkan ke ATM masing-masing.
"Aku hannya merasa iba dengan Tante Maya ,aku tidak bisa membayangkan jika Tante Maya menjadi ibuku.Sonia bisa kah kamu menemaniku ke rumah sakit untuk memberikannya uang pegangan aku benar-benar tidak tega semalam aku sudah mendengar kalau Tante Maya tidak punya uang pegangan sama sekali." Ucap Tiara dengan wajah memohon kepada Sonia.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Kadek Ariani
ini sih terlalu bodoh. disaat km ditinggalkan sama si Revan gak akan ada yg simpati sedikit pun dengan mu.
2023-02-03
1