Sore menjelang terlihat Putri sedang bermalas-malasan dikamarnya,'' Ayumi itu ternyata nyebelin juga ya? memangnya seberapa dekat sih mereka itu? aku sebagai tunangan Rangga seolah tidak tau apa-apa, merasa seperti orang asing jadinya.'' gumamnya lesu, ia merasa tak tau apapun tentang tunangan nya sendiri, sedangkan Ayumi sepertinya sangat mengenal Rangga luar dalam, tiba-tiba saja Putri merasa insecure.
'' Sebenarnya sejauh apa Ayumi tau tentang Rangga? kok aku seperti merasa terancam ya sama dia?'' gumamnya lagi, Putri terus saja memikirkan itu hingga membuat kepala nya pusing. Gadis itu melirik jam dinding yang ada dikamarnya, yang sudah menunjukan pukul enam sore.
Ting..
Terdengar suara notifikasi di ponselnya dengan malas Putri meraih ponsel tersebut yang ia letakan diatas nakas tempat tidur.'' Niko? ada apa dia chat gue?'' gumamnya sambil membuka isi pesan dari Niko
( Kamu gk datang ke cafe Put?)
Dengan malas Putri membalas
( Entah lah, rasanya malas gue )
Begitulah balasan pesan yang dikirim oleh gadis itu.
( Tumben biasanya gk pernah absen)
Niko kembali mengirim pesan namun Putri hanya membaca saja tanpa berniat untuk membalasnya. Namun tiba-tiba Niko kembali mengirim pesan pada gadis itu, membuat Putri berdecak kesal.'' Apaan lagi sih dia mengirimi gue pesan? udah tau gue lagi badmod'' gerutunya, namun tetap membuka pesan yang dikirimkan Niko padanya.
Saat membaca pesan dari Niko Putri langsung bangkit dari tidurnya.'' Waah ini gk bisa dibiarin nih, gercep juga tuh cewek ternyata, sebaiknya gue langsung kesana sekarang, eh sebaiknya mandi dulu,, ya kali mau ketemuan sama pacar gk mandi.'' gumamnya yang langsung menuju kamar mandi dengan cepat.
Sementara itu dicafe Rangga terlihat sedang bersama dengan pamannya, adik dari ibunya yang bertugas sebagai manager dicafe miliknya.
'' Om, ini benarkan laporan keuangannya?'' tanya Rangga yang sedikit ragu
'' Tentu saja, itu hasil laporan keuangan bulan ini.'' jawab sang paman
'' Tapi bukankah Niko bilang pelanggan kita stabil? bahkan bertambah, tapi kok bisa laporannya malah menurun drastis seperti ini?
'' Oh jadi kamu mencurigai om? dan lebih percaya pada anak bau kencur itu yang baru membantu selam dua tahun ini? sementara om? kamu kan tau dari awal papa kamu membuka cafe ini, om sudah ikut andil didalamnya, lalu bagai mana bisa kamu berpikir om yang makan keuntungan cafe ini?'' ucapnya tak senang, karna dicurigai oleh Rangga keponakannya sendiri
'' Bukannya begitu om hanya saja--,''
'' Rangga! asal kamu tau ya, semua kebutuhan pada naik, semua mahal, belum lagi daging yang di impor dari luar, itu biayanya tidak sedikit.'' sambungnya memotong kalimat Rangga.
'' Itu aku juga tau om, tapi kan ada potongan harga dari supplier, apa lagi kita mengambil barang dalam jumlah banyak.'' ucapnya
'' Aahh, sudahlah Rangga! om kecewa sama kamu, dengan kamu bicara seperti itu, artinya sama saja kamu sudah menuduh om telah mengambil keuntungan dari cafe ini.'' ucapnya tak terima, lalu pergi begitu saja meninggalkan Rangga. Pemuda itu hanya bisa menghela nafas panjang, walau bagi mana pun Irwan adalah pamannya, ia tak boleh mengambil keputusan terburu-buru, setelah ini Rangga akan menyelidiki siapa yang bertanggung jawab dalam masalah ini.
Diluar ruangan Rangga terlihat Ayumi sedang ngobrol bersama Niko, merek terlihat akrab karna Niko juga mengenal gadis itu, bahkan Niko tau, jika dulu Ayumi pernah menyukai sepupunya Rangga, namun tentu nya sepupunya itu tidak mengetahuinya.
'' Kenapa pindah kekota ini, Ay?'' tanya Niko pada gadis itu.
'' Aku hanya mengikuti mamaku aja Ko, siapa sangka disini aku malah bertemu kalian, oya tadi kok aku gk liat kamu bareng Rangga waktu disekolah?
'' Iya, tadi aku ada kegiatan, makanya gk bareng dia, Oya apa kamu masih menyukai dia??'' tanya Niko, yang sengaja menyebut kan kata dia, namun gadis itu pasti tau yang ua maksud.
'' Jujur iya, tapi aku takut setelah aku mengatakan perasaanku dia akan menjauhiku, maka dari itu aku lebih memilih memendamnya, agar pertemanan ku dengannya tetap terjaga.
'' Sebaiknya begitu.'' sambung Niko
'' Memangnya kenapa? kamu juga gk setuju ya jika aku sama dia?
'' Bukan itu, apa Rangga ada bilang sama kamu kalau dia sudah punya pasangan?
'' Oya- benarkah? aku tidak tau, tapi bagus lah semoga saja mereka cocok.'' ucapnya sambil tersenyum kecut. Saat Juno hendak kembali bicara tiba-tiba ia melihat Putri datang, membuatnya langsung bangkit dari duduknya.
'' Sebentar ya Ay, aku kesana dulu.'' ucap Niko yang langsung meninggalkan gadis itu.
' Mau kemana dia?'' gumamnya yang terus memperhatikan pemuda tersebut.
'' Hai cantik.'' sapa Niko yang kini sudah berada dihadapan gadis belia itu dan siapa lagi kalau bukan Putri
'' Mana Rangga?' tanya Putri saat tak melihat kekasihnya bersama Niko
'' Ada, lagi diruangannya.'' jawab Niko
'' Kalau cewe itu dimana?
'' Ayumi maksudnya?
'' Siapa lagi emang?
'' Ada didalam, kenapa mau ketemu sama dia?
'' Gk ah, gue mau langsung keruangan Rangga aja.'' jawabnya yang langsung melangkah menuju ruangan Rangga, Putri sempat memperhatikan sekitar cafe yang terlihat ramai dengan pengunjung, namun ia tak melihat keberadaan Ayumi disana
Mana tuh cewek, bukannya tadi Niko bilang dia didalam? apa mungkin diruangan nya Rangga?
Batinnya, entah kenapa membayangkan itu Putri menjadi kesal
'' Hai Putri.'' sapa seseorang membuat gadis itu langsung menoleh kearahnya.
'' Alex.'' ucap gadis itu
'' Apa kabar? lama gk ketemu.'' ucapnya
'' Baru satu minggu Lex.'' jawabnya malas, lelaki itu memang selalu begitu, ujung-ujungnya, pasti mengungkapkan perasaan, Putri sudah hapal itu, lagi pula Putri tak pernah terlalu menanggapi perasaan pemuda itu, karna cintanya hanya milik pada Rangga
'' put aku--,''
'' Udah deh Lex, gue tuh bosen dengernya, becanda mulu deh
'' Yaudah, aku gk akan bahas lagi, oya temani kau yuk? kita duduk disana.'' ucapnya sambil menunjuk salah satu meja yang ada disudut ruangan.
'' Entar dulu, gue mau mastiin sesuatu dulu, loe duluan aja.'' ucapnya.
'' Benar ya? aku tunggu loh.'' ucap Alex sambil meninggalkan Putri, sementara gadis itu langsung menuju ruangan kekasihnya.
'' Rangga sedang apa kalian?'' tanya Putri saat melihat Rangga sedang menyentuh pergelangan kaki Ayumi. Rangga yang kaget langsung menghempaskan kaki gadis itu membuat nya langsung menjerit kesakitan.
'' Aaww, Rangga kenapa kamu banting kaki aku? sakit tau!" protesnya sambil meringis
'' Maaf aku gk sengaja.'' jawabnya, yang kemudian fokus menatap wajah Putri yang terlihat sudah tak bersahabat
'' Putri itu tadi gk seperti yang kamu pikirkan, aku hanya menolongnya karna kakinya tersandung meja tadi.'' jelas Rangga yang tak ingin kekasihnya itu salah paham.
'' Aku tau terusin aja, kenapa berhenti? kasihan loh kakinya itu pasti sakit banget.'' ucapnya, semetara Ayumi menatap satu persatu wajah keduanya, disitu ia bisa menyimpulkan sesuatu, dan ia yakin jika keduanya sedang menjalin suatu hubungan.
'' Apa kalian sepasang kekasih??'' tanya Ayumi, membuat keduanya langsung menoleh kearah gadis itu. Saat Putri hendak membuka suara , Rangga lebih dulu menjawabnya.
'' Putri adalah tunanganmu Ay dan sebentar lagi aku akan menikahinya.'' jawab Rangga yakin, Ayumi yang mendengar itu langsung merasakan sesak di dadanya.
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments