Serena terbangun dari tidurnya ketika seseorang mengguncang tubuhnya dengan kuat..Serena mengangkat wajahnya dan membeku ketika melihat Berta sang pengasuh menatapnya dengan ketakutan..
Wajah Serena masih mengantuk, sementara dia sudah di paksa bangun..
''Bibi Berta...mana Mami...''
Seingat Serena sebelum dia tertidur lelap, Mami sedang bersamanya dan memeluknya lalu menceritakan masa lalu mereka tentang laut yang luas. Mami bilang kalau Mami sangat menyukai laut hingga menamakan nama belakang Serena Ocean yang berarti lautan..
Mata Serena berkaca-kaca membayangkan dia masih merindukan Mami..
''Mami.....''
''Serena kita tidak punya banyak waktu lagi Bibi sudah menaikan semua barang-barang kita di mobil juga ijasahmu kita harus pergi sekarang Serena...''
''Tidak...mana Mami...aku tidak akan pergi tanpa Mami.''jerit Serena dengan mata yang basah..
Ingatan Serena terbang pada pembicaraan Bibi dan Mami tadi pagi...gadis itu mendekati bibi Berta dan memegang bahunya..
''Bibi katakan dimana Mami..''
Mata Berta berkaca-kaca tampak takut..
''Serena...Mami sedang berada di rumah pesona Dewi sedang bekerja jadi Mami meminta bibi membawanya pergi karna mami akan menyusul..''
Serena menggeleng ingatan tentang pria bernama Marco sanggup membuat Serena langsung waspada..
''Aku tak akan pergi tanpa Mami..''
Serena masih menggunakan dres tanpa lengan panjangnya sampai kaki lalu menyambar jaketnya dan berlari keluar dari kamar miliknya dan menuruni tangga, sementara Berta begitu terkejut dengen kenekatan Serena..bukankah Serena membenci nyonya..? Berta berlari keluar dari kamar dan menyusul Serena yang sedang memakai sepatunya..
''Nona Serena apa yang kau lakukan..''
''Aku akan memanggil Mami kita akan pergi dari sini bersama..''
Serena bangkit dan hendak melangkah keluar ruangan namun Berta langsung mencekal tangannya..
''Nona Serena hentikan...''
''Mengapa bibi harus menghentikan aku..''mata Serena merah padam menahan rasa sakit di matanya...
''Jangan pergi kau tak tau apa yang terjadi disana Serena, saat ini ada banyak anak buah tuan Marco yang berjaga kau tak akan lolos malahan mereka akan menangkapmu Serena..''jerit Berta dengan tatapan takut..
Serena meneteskan airmata...
''Mana mungkin aku pergi Bibi.....mana mungkin aku pergi dan meninggalkan Mami..''
Berta tak mampu menahan rasa sedihnya sampai meneteskan airmatanya dia mendekati Serena dan menyentuh bahunya sedikit menekan disana..
''Mami sangat mencintaimu Serena, Mami juga telah meminta bibi untuk menyimpan semua aset atas namamu dan menjagamu...''
''Aku tidak mau Bibi..aku tak akan pernah membiarkan dia melakukan hal itu...aku tidak akan pergi tanpanya...aku akan menyusulnya sekarang..''
Serena menepis pegangan bibi Berta padanya lalu melangkah ke dapur dan mengambil pisau kecil dan menyimpannya di balik saku celana jeans pendeknya di bakik dres..
''Apa yang coba kau lakukan ini Serena..kau tau kalau kau bisa mati jika berbuat nekat..''
''Aku tak perduli bibi...jika aku mati maka aku akan lebih baik mati bersama Mami dari pada melarikan diri dan menyesal seumur hidup...aku tidak akan melakukannya Bibi..''
''Oh...bagaimana aku meyakinkanmu Serena, kau tidak tau siapa tuan Marco dia adalah pria yang sangat kejam...dia akan membunuhmu dalam sekejap atau paling buruknya adalah dia akan menjadikanmu budaknya...''
''Tapi aku tak bisa pergi Bibi...tangisan Serena peca saat itu juga...sangat mengerikan jika aku harus hidup tanpa ibu kandungku bukan...aku mencintainya...aku ingin dia hidup bersamaku bibi..aku tak ingin pergi tanpanya..''isak Serena dengan sesegukan..
Berta membeku menyadari Serena sudah mengetahui segalanya, gadis itu tampak nekat..
''Kau sudah tau segalanya nona Serena...''
''Yah...aku baru tau kebenaran itu tadi pagi dan bibi pikir sebagai anak apa yang harus aku lakukan...aku akan membawa Mami dengan resiko apapun aku....tak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi pada Mami..dan aku akan menghadapi pria itu,...''
Berta menggeleng kembali mencekal tangan Serena ketika gadis muda itu melangkah cepat menuju pintu..
''Nona Serena...kau tau Mami tak akan pernah memaafkan bibi jika bibi membiarkanmu kesana....''
''Tenang saja....aku tak akan melibatkan siapapun..bibi tunggu saja aku...aku pasti akan kembali tapi jika aku tidak kembali maka aku mungkin sudah mati...''
Bibir Berta menundukan kepalanya dengan tangisan yang putus asa, harus bagaimana lagi dia menjelaskan pada nona Serena kalau semuanya tidak akan baik-baik saja...namun naluri seorang anak untuk melindungi ibunya tak bisa di bendung Serena itu terlihat jelas di matanya yang tajam membara..
''Dengarkan bibi,.....Bibi akan menunggumu di pintu samping rumah itu...bibi akan menunggumu Serena jadi pastikan kau pulang dengan cepat..''
Serena mengangguk penuh airmata ia menunggu ketika bibi Berta menghampirinya dan memberinya pelukan dukungan...
''Kau anak yang cantik dan kau sangat kuat Serena....kau pasti bisa melakukannya, bawa Mami Flow kembali...''
Serena mengangguk penuh airmata dan menghapus airmatanya...
''Bibi Berta...terimakasih...kau sangat baik..''
''Aku mencintai kalian berdua seperti anak dan cucuku sendiri..jadi berjuanglah sayang,...semoga kau bisa membawanya pulang..''
''Yah...itu pasti bibi...'' isak Serena lalu tersenyum..
Setelah itu Serena melangkah keluar dari rumahnya,...
***********
Marco Antoni adalah pria paling berbahaya di dunia mafia..pria itu sama sekali tidak segan untuk membunuh siapapun yang di anggap mengganggunya, meski masih muda dia adalah pria yang berkuasa dan paling di segani...
Pria tampan namun berhati kejam itu melangkah memasuki rumah Pesona Dewi milik Mami Flow...
pria itu sangat marah hari ini karna ia mendapat kabar kalau Mami Flow tidak bisa menyediakan gadis perawan untuk dirinya..
Tentu saja dia marah..bagaimana mungkin seorang Germo murahan mempermainkan dirinya...malam ini wanita itu akan lenyap tanpa bekas..
Pintu gerbang di buka dan pria itu melangkah masuk dengan tatapannya sedingin es..para wanita penghibur disana hanya menundukan kepalanya takut, biasanya mereka akan menggoda pelanggan namun kali ini berbeda...mereka sangat ketakutan dan berharap tidak di pilih tuan Marco yang akhirnya melampiaskan kemarahan kepada mereka.
Marco melangkah masuk dan langsung bertemu dengan sosok Mami Flow yang berdiri dengan tatapan datarnya..
Mereka berdiri saling berhadapan...
''Flower,.......bagaimana tidurmu tadi malam...''
Flow menguatkan dirinya walau sebenarnya dia gemetar menghadapi pria yang paling kejam di dunia Mafia...Flow benar-benar susah payah menutupi ketakutannya..
Tidak...Flow tidak takut mati karna ketika memilih terjun dalam dunia gelap ini Flow sudah siap mati namun entah mengapa ada separuh hatinya yang tidak rela ketika membayangkan wajah Serena putrinya...ada ketakutan meninggalkan Serena di dalam dunia yang kejam ini sendirian...
Dengan enteng, Marco mengambil pistol miliknya lalu mengarahkannya lurus pada sosok Flow yang menghela nafas...
''Ada kata-kata terakhir..''ucap Marco sebelu menarik pelatuknya..
Flow berkaca-kaca seketika..
Serena..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Nor Azlin
katanya ini sambungan cerita dari penyamaran sang mafia kejam ya ..dimana sambungannya cerita Anna yang di culik...& terus ada cerita serina aku jadi keliru ni...thor boleh bagi tau kan penasaran jadinya ni😂😂
2023-03-16
0