Langkah Flow terhenti ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Serena memecahkan semua mangkuk dan piring berisi makanan yang dia masak dengan susah payah...hatinya teriris menyadari Serena tak pernah mau menerima kenyataan kalau dia tinggal disini dan di dalam pengasuhan Flow...
''Apa yang kau lakukan Serena..'' ucap Flow dengan mata berkaca-kaca..
Serena menoleh dengan tajam....ia berdiri menantang Flow...
''Bukankah aku sudah bilang jangan pernah memasak untukku...aku tidak ingin makan masakanmu..''
Flow tersenyum dingin..
''Mengapa kau tidak mau makan masakanku Serena...apa kau jijik padaku..''
''Yah...aku akan mengatakannya dengan jujur..yah...aku sangat jijik pada pekerjaanmu dan kau...Mami...aku lebih baik tidak di angkat darimu dari panti asuhan dari pada harus hidup dengan wanita sepertimu...aku tidak tahan lagi..''
Berta akhirnya memilih meninggalkan mereka berdua....
''Jadi kau jijik padaku, padahal besar harapanku agar bisa membahagiakanmu Serena..inilah balasan..''
''Apa yang bisa aku dapatkan Mami....aku bahkan menjadi bahan hinaan di sekolah sebagian besar dari mereka malah mengatakan aku sebenarnya adalah anakmu...mereka bilang kita mirip dan hal ini membuatku muak Mami..aku bahkan tidak sudi punya ibu sepertimu dan aku hanya berharap kau bukan ibu kandungku Mami..''desis Serena kejam..
Hancur hati Flow mendengar ucapan Serena yang terlalu kejam kepadanya, bahkan dia sudah mencoba untuk menahan semua kemarahan dari gadis remaja ini kepadanya..
Serena tak pernah bersikap hormat atau lembut padanya, di setiap kesempatan gadis ini selalu membuang muka...namun sekali lagi Flow mencoba mengalah..
''Katakan lagi apa yang kau rasakan..katakan semuanya..''
AIrmata Serena menetes...
''Mereka lalu bilang padaku bahwa aku sebenarnya hanya untuk di persiapkan Mami untuk menjadi penerusmu di Pesona Dewi sana...tapi Mami..aku akan tegaskan kepadamu bahwa aku tak akan pernah mau menjadi penerusmu disana...setelah mendapatkan ijasah maka aku akan pergi dari kota ini...''
Kali ini Flow mengangkat wajahnya...ia pun terdiam dan hampir saja jatuh karna rasa sakit di kepalanya..namun sekali lagi Serena tidak bergeming...dia terlalu marah pada wanita malam ini...
''Serena.....hidup tidak mudah, kau terlalu muda untuk mengerti kau juga tak perlu mendengarkan kata orang.''
''Mengapa aku tak boleh mendengarkan mereka..bagaimana dengan Mammi..apakah mami senang hidup seperti ini...apa mami menikmatinya..''
''Dengarkan aku Serena..suka atau tidak kau sedang berada di dalam perlindungan seorang wanita sepertiku....kita terikat sekarang dan aku....''
''Tidak akan mungkin terjadi Mami, kkta tidak terikat darah....aku bukan keturunan kotor sepertimu aku akan merubah hidupku aku janji....aku akan meninggalkan rumah ini dengan cepat..'' usai berkata Serena melangkah dengan keangkuhan menuju kamarnya..
Meninggalkan Flow yang tersungkir jatuh di tempat duduknya dan mulai meneteskan airmataya,...kata-kata gadis itu terlalu tajam untuk di dengar...
Flow menyentuh dadanya yang terasa nyeri....ia lalu kembali mengeluarkan sebatang rokok dan mulai menyalakannya..wanita itu duduk di dalam ruang makan sendirian...airmatanya jatuh ketika dia melihat makanan yang dia masa susah payah jatuh di lantai..
Tangisannya awalnya pelan berubah menjadi semakin sesegukan ketika menyadari sikap Serena terlalu keras, kepadanya....airmata Flow menetes di wajahnya yang begitu sendu.
Semoga suatu saat Serena bisa mengerti segalanya...
*********
Sedangkan di kamar...
Serena menjatuhkan semua barang miliknya...dan berteriak keras..mengapa dia tidak marah,...mengapa wanita itu tidak membentaknya atau mengusirnya..mengapa sikapnya seperti itu semakin membuat Serena muak..
Mami Flow adalah wanita yang kejam jika dia sedang berada di rumah Pesona Dewi..dia bisa memukul dan membentak bahkan melakukan yang lebih dari itu namun mengapa dia tidak berani melakukan apapun pada Serena...seakan dia tabah dan sabar menghadapi sikap Serena yang memberontak..hal itu semakin membuat Serena kesal karna ia ingin Mami Flow membencinya dan marah jadi ketika dia pergi dari rumah, Serena tidak punya beban....
''Aku benci tinggal di tempat ini...aku benci........''jerit Serena menangis dengan keras....
********
Besok paginya...
Serena turun dari tangga dan menghentikan langkahnya ketika dia melihat Mami Flow sedang meminta bibi Berta melilit tubuhnya dengan kain tebal..gadis itu terdiam di tempatnya..apa yang sedang di lakukan wanita itu..
Aneh sekali...
''Jadi tuan Marco tidak mendapatkan gadis perawan yang dia inginkan..''
Flow mengangguk....
''Berta aku takut sekali..pria itu sangat kejam bahkan mereka adalah keluarga Mafia yang paling di segani di kota ini...dia punya saudara kembar yang juga seorang Mafia..aku takut dia tak akan pernah mau menerima jika aku telah membohonginya..''
''Tapi ini bukan salah Nyonya...''
''Aku membebaskan wanita itu karna dia sedang hamil....Berta entah mengapa dia mengingatkan aku tentang masa laluku..aku melepaskannya tanpa tau kalau aku akan menghadapi masalah yang besar dari tuan Marco..''
''Bagaimana sekarang apa yang harus kita lakukan nyonya..jika tuan Marco marah maka apa yang akan dia lakukan..'' tanya Berta hati-hati...''
Flow gemetar sesaat kemudian dia menatap Berta dengan mata yang basah...
''Jika terjadi sesuatu padaku Berta..aku mohon...lindungi Serena..sebaiknya kau membawa dia pergi dari sini....kebetulan dia membenciku kan,...itu lebih baik dan aku akan merasa baik-baik...''
''Apa maksud nyonya..kami tak akan pergi...meninggalkan nyonya..''
''Berta...kau tidak tau siapa tuan Marco sebenarnya....dia akan membunuhku dan bahkan mencari keturunanku Berta...hanya Serena yang aku punya sekarang...aku tak bisa membiarkan sesuatu terjadi kepadanya,..'' suara Flow terdengar gemetar menahan rasa takut.
Airmata Berta mengalir deras di wajahnya..
''Nyonya Flow...''
''Aku mohon....meski aku hina..meski anakku sendiri membenciku..aku tak perduli Berta...aku ingin dia selamat...aku ingin dia lebih baik dariku aku mencintainya..''tatap Flow dengan wajah pucat.
''Oh nyonya Flow....''
Sementara itu..
Bagi petir yang menyambar di siang bolong, wajah Serena seperti di tampar dengan keras.....
Tubuh Serena kaku di pertangahan tangga,...airmatanya menetes disana...mendengar kebenaran yang ia dengar...ia tertawa kesal..tidak mungkin..tidak mungkin jika dia adalah putri seorang Germo tidak mungkin..
Serena mengepalkan tangannya menahan rasa sakit di dadanya..itukah sebabnya..Mami Flow selalu mengalah kepadanya,...? Mami selalu tersenyum walau Serena membentaknya dengan kasar karna dia adalah putri kandungnya...?
Tangisan Serena pecah di sana, ia mengigit bibirnya agar tangisannya tidak terdengar....jadi dia tidak sendirian namun dia punya seorang ibu dan dia adalah Mami Flow...
Serena menghapus jejak airmatanya lalu menatap Mami Flow yang sedang melapisi tubuhnya...
Serena menuruni tangga dan berdehem hingga Flow dan Berta menoleh terkejut..wajah Flow menjadi pucat ia menatap Berta dengan takut..
Serena mendekat sekuat tenaga menatap mata Flow dengan tajam..
''Aku lapar...''ucapnya dengan suara dingin..
Flow menatap Berta...
''Berta masak sesuatu untuknya...aku akan ke kamar...''
''Tidak....aku tak mau Bibi yang memasak untukku...aku mau Mami yang memasak untukku..''ucap Serena menahan rasa perih di hatinya..
''Apa...''ulang Flow seakan tan percaya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
kalea rizuky
anak g tau trima kasih ne uda di angkat bacotnya mending buang aja
2025-01-09
0
Maya Sari
beneran sedih pantesan aja diriku d suruh sediain tisu😂
2023-02-01
5