Kamu Kemana, sayang?

Happy reading.....

''Apa! Mentari kesini? Kapan? Jam berapa?'' Ardi sangat kaget saat mendengar ucapan pelayan itu.

''Tadi siang, Tuan. Saat ada acara lamaran disini.''

Bagai di sambar geledek, Ardi termangu mendengar penuturan pelayan tersebut. Setelah mengatakan itu, pelayan pun pergi meninggalkan Ardi yang masih terdiam di tempat.

Pikiran Ardi seperti sebuah kertas kosong saat mengetahui jika Mentari datang ke rumahnya tadi siang. Dia sangat yakin, jika Mentari mendengar ucapan dan pembicaraan soal pernikahannya bersama Tina.

Dengan langkah gontai Ardi menaiki tangga menuju kamarnya. Dia mencoba menelepon Mentari kembali namun tidak diangkat sama sekali, dan itu membuat Ardi benar-benar frustasi.

''Aku yakin, Mentari pergi karena dia mendengar pembicaraan Mama tadi siang. Ya ampun sayang, kamu bener-bener salah paham,'' ucap Ardi dengan nada yang lirih sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Ardi tidak bisa tidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul 02.00 pagi. Dia masih mencoba menelpon Mentari, tapi masih tidak ada jawaban sama sekali, nomornya benar-benar tidak aktif.

Sementara itu di tempat lain, Mentari sedang berada di dalam bus menuju ke sebuah kota. Entah kenapa tujuannya saat ini adalah kota Pemalang, sebab Mentari pernah ke sana bersama sang nenek satu kali menemui temannya.

Tepat jam 04.00 pagi mobil telah sampai di kota Pemalang, kota yang kecil namun penduduknya begitu ramah. Setelah itu Mentari turun dari bus dan bertemu dengan tukang becak.

''Mbak, mau kemana?'' tanya tukang becak itu kepada Mentari.

Gadis itu terdiam, dia tidak tahu kemana harus pergi. Apalagi di Pemalang Mentari tidak mempunyai sanak saudara, bahkan tidak mempunyai kerabat yang dia kenal. ''Saya tidak tahu Pak, saya perantau. Apakah di sini ada kosan yang murah?'' tanya Mentari pada tukang becak tersebut.

''Oh, kalau kosan banyak Mbak. Mbaknya bukan asli Pemalang ya?''

Mendengar pertanyaan dari tukang becak, Mentari langsung menggeleng. ''Bukan Pak, saya asli dari kota jakarta,'' jawab Mentari dengan sopan.

Tukang becak itu mengerti, kemudian dia meminta Mentari untuk menaiki becaknya dan mengantarkan dia ke kosan yang tak jauh dari sana. Gadis itu senang, karena di kota yang tidak dia kenal itu dia bertemu dengan orang baik.

''Ini kosannya Mbak, sebentar biar saya panggilkan dulu pemilik kosannya,'' ucap tukang becak tersebut saat mereka sudah sampai di depan kosan.

Mentari melihat jejeran rumah rumah petak di hadapannya. 'Semoga kebahagiaanku dimulai dari sini,' batin Mentari berharap akan kebahagiaannya di masa depan.

Tak lama tukang becak tersebut keluar bersama seorang ibu-ibu yang berumur 50 tahun. Dan Mentari langsung mengungkapkan niatnya untuk menyewa kontrakan tersebut yang ternyata kontrakan itu perbulannya 500.000. Mentari langsung membayar selama tiga bulan, karena uangnya dari gaji bekerja sangatlah cukup.

Dia juga akan mencoba mencari pekerjaan, karena tidak mungkin Mentari berdiam diri saja dengan keadaannya yang sedang hamil.

Dia pun merebahkan tubuhnya di atas kasur lantai dengan kipas kecil dan juga satu lemari di sana. Mentari sudah sangat bersyukur mendapatkan fasilitas seperti itu, kemudian dia mencoba memejamkan matanya menyelam ke alam mimpi.

Sampai adzan subuh tiba, Mentari masih belum bisa memejamkan matanya. Dia kembali menangis saat mengingat ucapan mama Ranti tentang pernikahan antara Ardi dan juga Tina.

'Kenapa ya Allah, rasanya begitu sakit saat mengingat kejadian kemarin siang. Bantu aku untuk melupakan semuanya ya Allah, aku butuh dukungan. Berikan aku kekuatan serta kesabaran untuk menghadapi ujian ini ya Allah,' batin Mentari sambil menatap langit-langit kontrakan nya.

Dia menghapus air matanya, kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan menunaikan shalat subuh.

************

Tepat jam 08.00 pagi, Ardi sudah bersiap dengan pakaian santainya. Dia bahkan tidak sarapan sama sekali, karena saat ini pikiran Ardi tengah mengarah kepada Mentari. Dia benar-benar tidak bisa tidur semalaman, karena memikirkan keberadaan Mentari saat ini yang tidak tahu rimba nya.

Ardi melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju cafe, karena saat ini itulah tempat yang Ardi tuju. Saat sampai di sana Ardi segera turun dan masuk ke dalam cafe. Dia mencari Mentari dan mengawasi setiap karyawan namun tidak melihat keberadaan kekasihnya.

'Kamu kemana sayang? Tidak mungkin jika kamu belum datang ke cafe?' batin Ardi sambil mengacak rambutnya dengan frustasi.

Kemudian dia berjalan masuk ke ruangan Bu Raya. Dengan gerakan cepat, Ardi membuka pintu Bu Raya tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Membuat wanita yang berumur 40 tahun itu kaget saat melihat Ardi masuk dengan wajah yang letih dan lesu.

''Pak Ardi, tumben pagi-pagi ke sini?'' tanya Bu Raya saat melihat Ardi masuk ke dalam ruangan nya dan menelisik dengan kedua matanya.

''Apa Mentari tidak masuk ke cafe? Kenapa dia tidak ada?'' tanya Ardi tanpa menjawab pertanyaan dari Bu Raya.

Wanita itu mengerutkan dahinya saat mendengar pertanyaan Ardi. ''Loh, Mbak Mentari 'kan sudah mengundurkan diri Pak kemarin siang. Dia nge-chat saya, katanya dia mau pulang kampung Pak. Dan dia juga sudah izin sama Bapak,'' jelas Bu Raya dengan tatapan heran mengarah kepada Ardi.

''Apa! Mengundurkan diri? Saya tidak pernah menyetujui pengunduran diri dia. Lalu, ke mana dia pergi?'' Ardi begitu kaget saat mendengar jika Mentari mengundurkan diri dari cafe nya.

Bu Raya menggeleng dengan cepat. ''Maaf Pak, saya tidak tahu kemana dia pergi. Dia hanya mengatakan jika dia akan pulang kampung Pak. Setelah itu tidak ada kabar lagi sampai sekarang,'' jawab Bu Raya.

''Aaagghhh .....''

Ardi mengacak rambutnya, kemudian mengusap wajahnya dengan kasar. Dia berteriak dengan frustasi, dia yakin jika Mentari telah mendengar semua pembicaraan keluarganya kemarin hingga gadis itu pergi dari hidupnya. Karena tidak mungkin jika Mentari pergi begitu saja tanpa sebab.

Tanpa mengucapkan apapun, Ardi keluar dari ruangan Bi Raya menuju mobilnya, kemudian di memukul setir beberapa kali, bahkan air matanya mengalir tanpa bisa ditahan lagi.

Rasanya begitu sesak di hati Ardi, saat mengetahui kekasih tercintanya telah pergi meninggalkannya. Sakit, hancur dan perih, itulah yang Ardi rasakan saat ini, karena dia tahu kenapa Mentari pergi.

''Maafkan aku sayang. Maafkan aku ... kamu benar-benar salah faham. Aku memang akan menikah dengan Tina, tapi aku tidak pernah mencintainya. Kenapa kamu tidak meminta penjelasanku dulu sebelum kamu pergi? Aku harus mencari kamu kemana, sayang?'' ucap lirih Ardi sambil menelungkupkan wajahnya di setir mobil dengan air mata yang sudah membanjiri wajahnya.

Dia benar-benar tidak sanggup kehilangan Mentari, dan Ardi tahu jika Mentari tidak mempunyai sanak saudara satu pun. Rasa bersalah seketika menyergap di hati Ardi. Padahal dia ingin sekali memeluk tubuh kekasihnya, memadu kasih dan juga menghabiskan waktu bersama, dia juga ingin menikahi Mentari.

Akan tetapi takdir berkata lain, Tuhan seakan mempermainkan perasaan Ardi. Disaat dia sudah bisa untuk melupakan perasaannya kepada Bunga, dan disaat dia sudah bisa mencintai Mentari sepenuh jiwanya. Wanita itu malah pergi meninggalkannya karena kesalahan yang tidak ingin Ardi lakukan.

''Kenapa Tuhan? Kenapa kau selalu mempermainkan perasaanku? Kenapa ...!'' teriak Ardi sambil memukul setir beberapa kali sambil menangis.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Asih Thea

Asih Thea

biar pun km tida cinta SM Tina tetap aja menteri sakit hati klu Kam sampai menikah SM tina

2023-08-07

0

sri mindaryati

sri mindaryati

Pemalang...kota tempatku dilahirkan,semoga ceritanya menarik

2023-03-08

0

Kholifah

Kholifah

Ardi..Ardi...lagian..udah pergi 3 bulan..plg2 k Indonesia mlah lamaran sama Tina..harusnya sblm lmaran ngomong dulu k Mentari...🤦‍♀️😔 biar g ada salah paham...

2023-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Pergi
3 Kamu Kemana, sayang?
4 Hanya Sebuah Wasiat
5 Berbohong
6 Tugas Dari Bu Nur
7 Masih Sangat Dalam
8 Mirip
9 berbicara
10 Mabuk
11 Terpaku
12 Mirip
13 Aku menemukanmu
14 Apa Ada Tempat Di hatinya Untuku
15 Aku Ingin Bahagia Dulu
16 Sampai Kapan, ya Allah?
17 Mulai Cuek
18 Bertemu Kembali
19 Bingung
20 Aku Begitu Merindukanmu
21 Penyakit Tina
22 Bunga Pulang
23 Tidak Masuk Akal
24 Asal-usul wasiat Ardi 1
25 Asal Usul wasiat Riko 2
26 Tolakan Mentari
27 Aku Tidak Bisa
28 Jujur Pada Bunga
29 Permainan Takdir
30 Menghindari
31 Kamu Akan Menyesal, Kak.
32 Pingsan
33 Menyesal
34 Tahu Semuanya
35 Apa Kau Sudah Gila?
36 Aku Akan Menikahimu
37 Makan Malam
38 Jujur
39 Semua Kecewa
40 Kedatangan Mama Ranti
41 Hampir Keceplosan
42 Pria Mirip Riko
43 Kemarahan Mama Ranti
44 Datang ke Rumah Ortu Riko
45 Kebenaran Riko
46 Janur Kuning Akan Melengkung
47 Mana Tinaku Yang Dulu?
48 Membagi Jatah
49 Benar-benar Wanita Hebat
50 Pertanyaan Bagas
51 Saran Tante Imelda
52 Sebuah Tisue Bernoda Darah
53 Rencana Tante Imelda
54 Harus Ku Selidiki
55 Tidak Bisa di Hubungi
56 Dia Raka Bukan Riko
57 Panggilan Seseorang
58 Apakah Dia Tinaku?
59 Setangkai Mawar
60 Kamu Selingkuh Dengan Dia?
61 Pulang
62 Kenyataan Sebenarnya
63 Mulai Menyesal
64 Dilema
65 Tidak Bisa Memaafkan
66 Keputusan Bulat
67 Solusi Yoga
68 Berbicara Pada Mama Dan Papa
69 Mulai Merubah Diri
70 Sebuah Kotak
71 Pelukan Terakhir
72 Sedikit Kecewa
73 Tidak Sama
74 Resmi Bercerai
75 Jangan Merebut Pasangan Orang
76 Pertanyaan Raka
77 TES DNA
78 Promo Novel: Di Tikung Keponakan
79 Fitting Baju di Butik Tina
80 Fositif
81 Promo Novel: My Teacher I Love You
82 Kalian Menikah Saja
83 Pindah
84 Promo Novel: Pelakor? siapa takut!
85 Adik Untuk Luke
86 Anak Angkat
87 Cahaya untuk Tina
88 Pikiran Nakal Raka
89 Promo Novel : Menikahi Sahabatku
90 Datang Ke Acara Resepsi Mantan
91 Hidup RT (Raka dan Tina)
92 Aku Mencintaimu
93 PROMO NOVEL : Hati Yang Terbagi
94 Pingsan
95 Kritis dan Koma
96 Jebakan Sasa
97 Promo Novel : Istri Kocak Tuan Muda
98 Lo Yang Buat Gue Cengeng
99 Merespon
100 Amarah Bunga Meluap
101 Promo Novel: Jatuh Ke Tangan Tuan Muda
102 Novel Baru Author : Antara Dendam Dan CINTA
103 Dia Bukan Mas Riko
104 Ular Buruk Rupa
105 Kehilangan
106 Aku Tidak Mau Bertemu Kamu
107 Pelajaran untuk Sasa
108 Larangan Raka
109 Kau Sudah Mengetahuinya?
110 Hasil Rontgen 1
111 Hasil Rontgen 2
112 Kedatangan Sasa
113 Menjadi Kaluarga Yang SAMAWA
114 Pergi Ke Thailand
115 Tuduhan Ardi
116 Bertemu Camer
117 Menetapkan Tanggal Pernikahan
118 Kecelakaan
119 Harus Kehilangan
120 Merasa Tak Berguna
121 Pernikahan
122 Yoga Dan Amelia
123 Sama Sama tengah Mengandung
124 Ultah Mama Ranti
125 Promo Novel : Cinta Untuk Erina
126 Kevin Jonathan
127 Di Antar Kevin
128 Kebaikan Aurora
129 Mendekati Aurora
130 Kedatangan Bagas
131 Di Kunci Di Toilet
132 Di Kurung Di Toilet 2
133 Ajakan Kevin
134 Apakah Kamu Mau Menjadi Kekasihku?
135 Kamu Jatuh Cinta
136 Jadian
137 Peringatan Bagas Untuk Novi
138 Hamil Lagi
139 Pesan Itu Lagi
140 Menangkap Peneror
141 Buka Bersama
142 Akan Menikah
143 Tunangan
144 Kecelakaan
145 Kedatangan Yoga
146 Kandas
147 Malam Yang Berkesan
148 Menikah
149 Dua sahabat Durjana
150 Bulan Madu
151 TAMAT
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Pergi
3
Kamu Kemana, sayang?
4
Hanya Sebuah Wasiat
5
Berbohong
6
Tugas Dari Bu Nur
7
Masih Sangat Dalam
8
Mirip
9
berbicara
10
Mabuk
11
Terpaku
12
Mirip
13
Aku menemukanmu
14
Apa Ada Tempat Di hatinya Untuku
15
Aku Ingin Bahagia Dulu
16
Sampai Kapan, ya Allah?
17
Mulai Cuek
18
Bertemu Kembali
19
Bingung
20
Aku Begitu Merindukanmu
21
Penyakit Tina
22
Bunga Pulang
23
Tidak Masuk Akal
24
Asal-usul wasiat Ardi 1
25
Asal Usul wasiat Riko 2
26
Tolakan Mentari
27
Aku Tidak Bisa
28
Jujur Pada Bunga
29
Permainan Takdir
30
Menghindari
31
Kamu Akan Menyesal, Kak.
32
Pingsan
33
Menyesal
34
Tahu Semuanya
35
Apa Kau Sudah Gila?
36
Aku Akan Menikahimu
37
Makan Malam
38
Jujur
39
Semua Kecewa
40
Kedatangan Mama Ranti
41
Hampir Keceplosan
42
Pria Mirip Riko
43
Kemarahan Mama Ranti
44
Datang ke Rumah Ortu Riko
45
Kebenaran Riko
46
Janur Kuning Akan Melengkung
47
Mana Tinaku Yang Dulu?
48
Membagi Jatah
49
Benar-benar Wanita Hebat
50
Pertanyaan Bagas
51
Saran Tante Imelda
52
Sebuah Tisue Bernoda Darah
53
Rencana Tante Imelda
54
Harus Ku Selidiki
55
Tidak Bisa di Hubungi
56
Dia Raka Bukan Riko
57
Panggilan Seseorang
58
Apakah Dia Tinaku?
59
Setangkai Mawar
60
Kamu Selingkuh Dengan Dia?
61
Pulang
62
Kenyataan Sebenarnya
63
Mulai Menyesal
64
Dilema
65
Tidak Bisa Memaafkan
66
Keputusan Bulat
67
Solusi Yoga
68
Berbicara Pada Mama Dan Papa
69
Mulai Merubah Diri
70
Sebuah Kotak
71
Pelukan Terakhir
72
Sedikit Kecewa
73
Tidak Sama
74
Resmi Bercerai
75
Jangan Merebut Pasangan Orang
76
Pertanyaan Raka
77
TES DNA
78
Promo Novel: Di Tikung Keponakan
79
Fitting Baju di Butik Tina
80
Fositif
81
Promo Novel: My Teacher I Love You
82
Kalian Menikah Saja
83
Pindah
84
Promo Novel: Pelakor? siapa takut!
85
Adik Untuk Luke
86
Anak Angkat
87
Cahaya untuk Tina
88
Pikiran Nakal Raka
89
Promo Novel : Menikahi Sahabatku
90
Datang Ke Acara Resepsi Mantan
91
Hidup RT (Raka dan Tina)
92
Aku Mencintaimu
93
PROMO NOVEL : Hati Yang Terbagi
94
Pingsan
95
Kritis dan Koma
96
Jebakan Sasa
97
Promo Novel : Istri Kocak Tuan Muda
98
Lo Yang Buat Gue Cengeng
99
Merespon
100
Amarah Bunga Meluap
101
Promo Novel: Jatuh Ke Tangan Tuan Muda
102
Novel Baru Author : Antara Dendam Dan CINTA
103
Dia Bukan Mas Riko
104
Ular Buruk Rupa
105
Kehilangan
106
Aku Tidak Mau Bertemu Kamu
107
Pelajaran untuk Sasa
108
Larangan Raka
109
Kau Sudah Mengetahuinya?
110
Hasil Rontgen 1
111
Hasil Rontgen 2
112
Kedatangan Sasa
113
Menjadi Kaluarga Yang SAMAWA
114
Pergi Ke Thailand
115
Tuduhan Ardi
116
Bertemu Camer
117
Menetapkan Tanggal Pernikahan
118
Kecelakaan
119
Harus Kehilangan
120
Merasa Tak Berguna
121
Pernikahan
122
Yoga Dan Amelia
123
Sama Sama tengah Mengandung
124
Ultah Mama Ranti
125
Promo Novel : Cinta Untuk Erina
126
Kevin Jonathan
127
Di Antar Kevin
128
Kebaikan Aurora
129
Mendekati Aurora
130
Kedatangan Bagas
131
Di Kunci Di Toilet
132
Di Kurung Di Toilet 2
133
Ajakan Kevin
134
Apakah Kamu Mau Menjadi Kekasihku?
135
Kamu Jatuh Cinta
136
Jadian
137
Peringatan Bagas Untuk Novi
138
Hamil Lagi
139
Pesan Itu Lagi
140
Menangkap Peneror
141
Buka Bersama
142
Akan Menikah
143
Tunangan
144
Kecelakaan
145
Kedatangan Yoga
146
Kandas
147
Malam Yang Berkesan
148
Menikah
149
Dua sahabat Durjana
150
Bulan Madu
151
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!