Pergi

Happy reading.....

Mentari berjalan menyusuri jalan dengan air mata yang sudah mengalir deras. Dadanya terasa sesak, dan begitu sakit, karena kenyataan yang baru saja dia hadapi benar-benar membuat kesedihannya semakin mendalam.

Kenyataan yang begitu pahit membuat Mentari berpikir, jika itu hanyalah sebuah mimpi. Dan dia ingin terbangun dari mimpi buruk itu, tapi ternyata Mentari salah saat hujan mengguyur tubuhnya hingga basah kuyup.

'Jika kak Ardi menikah dengan mba Tina. Lalu, bagaimana dengan kandungan ku ya Allah? Bagaimana dengan anak yang berada dalam perutku?' batin Mentari sambil menengadahkan kepalanya ke atas, membiarkan hujan membasahi wajah cantiknya.

Tubuhnya merosot seperti tidak mempunyai tenaga sama sekali. Dia benar-benar rapuh, dan hanya air mata saja yang mewakili rasa sakitnya saat ini.

Badannya terasa lemas, akibat tidak memakan asupan apapun dari pagi, membuat Mentari tidak memiliki tenaga sama sekali. Dia bangkit sambil berjalan dengan sempoyongan menuju ke rumah.

Sesampainya di rumah, Mentari masih termenung. Dia masih tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja dia hadapi. Air matanya bahkan terus mengalir deras tanpa bisa ditahan, walaupun Mentari sudah sekuat tenaga untuk menahannya, tetapi rasa sakit di dalam hati Mentari tidak bisa lagi dia pungkiri.

''Jika kak Ardi menikah dengan mba Tina. Lalu, janji-janji yang selama ini dia ucapkan, dan juga janji untuk menikahiku bagaimana? Kenapa semua terjadi kepadaku, ya Allah? Kenapa kau memberikanku cobaan yang begitu berat?'' gumam Mentari sambil menatap kosong ke arah luar.

Tiga bulan lebih, dia menanti kepulangan Ardi ke Indonesia. Dan saat mengetahui jika Ardi sudah pulang ke Indonesia, tiba-tiba saja dia mendapatkan sebuah kenyataan yang membuatnya bahagia tetapi sekaligus membuatnya merasakan sakit yang begitu dalam.

''Aku harus pergi. Aku tidak mau, jika kak Ardi mengetahui tentang kehamilanku. Itu bisa membuat pernikahannya bersama Mba Tina, batal.''

Mentari bertekad untuk meninggalkan Ardi dan pergi jauh dari pria itu. Walaupun sebenarnya Mentari ingin memberitahu kenyataannya kepada Ardi, tetapi dia tidak bisa saat mengetahui jika Ardi dan juga Tina akan menikah.

Dia tidak ingin menjadi penghalang antara Tina dan Ardi. Mentari juga dapat melihat raut wajah bahagia Mama Ranti, saat di rumah kediaman Anjasmara. Dia tidak ingin membuat wajah bahagia itu menjadi sebuah tangisan.

'Biarkan aku yang mengalah. Biarkan aku yang pergi, demi kebahagiaan keluarganya kak Ardi. Mungkin, memang aku dan dia tidak berjodoh, dan akan aku besarkan anak ini seorang diri.' batin Mentari dengan tekad yang penuh. Kemudian dia melangkah masuk ke dalam kamar dan membereskan pakaiannya.

Akan tetapi, sebelum itu dia mengirim pesan kepada Bu Raya untuk berhenti bekerja di cafe milik Ardi, dengan alasan dia akan pulang kampung. Padahal, Mentari ingin menjauh dari kehidupan Ardi.

*********

Di kediaman Anjasmara, Ardi tengah membaringkan tubuhnya di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamar dengan wajah yang gelisah. Dia baru saja pulang 2 hari yang lalu dari Jepang.

Kemudian Ardi merogoh ponselnya yang berada di saku celana, lalu menghubungi nomor Mentari, tetapi nomor itu malah tidak aktif. Dan beberapa kali Ardi menelponnya, masih operator yang menjawab.

''Aku harus ketemu dengan Mentari. Aku ingin sekali menemuinya, rasanya rinduku sudah tidak tertahan lagi.'' Ardi pun bangkit dari tidurnya kemudian dia berjalan keluar kamar untuk menuju mobil, tapi baru saja kakinya menapaki anak tangga yang terakhir tiba-tiba Mama Ranti memanggil dirinya.

''Kenapa Mah?'' tanya Ardi kepada Mama Ranti.

''Ardi, kamu dan Tina 'kan akan menikah. Jadi, kamu harus mempersiapkan diri untuk untuk memulai hidup yang baru. Ingat Nak, walaupun kamu tidak mencintai Tina, tapi Mama yakin kok, kalian suatu hari nanti pasti akan saling mencintai.''

''Mah, tapi Ardi mencintai orang lain, Mah. Ardi tidak mencintai Tina,'' ucap Ardi dengan wajah yang lesu.

Mama Ranti menepuk pundak Ardi, kemudian dia berkata, ''Tapi kamu harus tetap menikahi Tina. Itu adalah pesan terakhir Riko. Ingat Nak, kamu berhutang budi kepadanya,'' ucap Mama Ranti sambil menatap Ardi dengan tatapan yang serius.

Pria itu menghela nafas dengan panjang, saat mendengar penuturan sang Mama.

Ardi kembali melanjutkan langkahnya untuk keluar dari kediaman Anjasmara. Kemudian dia masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil itu menuju rumah Mentari. Akan tetapi, di tengah jalan sekretarisnya Menelpon Ardi dan meminta pria itu untuk datang ke kantor, karena ada beberapa berkas yang harus ditandatangani.

Ardi mencoba menolaknya, tetapi sekretaris itu bilang jika berkas yang harus ditandatangani Ardi sangat penting. Jadi mau tidak mau, Ardi pun pergi ke kantor baru dia akan pergi ke rumah Mentari.

Tepat jam 05.00 sore, pekerjaan Ardi selesai. Dan dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pujaan hatinya. Ardi pun melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi agar cepat sampai di kediaman Mentari.

Saat dia sampai di rumah Mentari, Ardi mengetuk pintu rumah itu beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban. Kemudian Ardi mengeluarkan ponselnya dan mencoba menelpon Mentari, tetapi tetap saja nomor itu tidak aktif.

''Maaf Tuan, apa Tuan mencari mbak Mentari?'' tanya seorang ibu-ibu yang melewati rumah Mentari.

''Iya Bu, Mentari ke mana ya? Tumben sekali jam segini rumahnya kosong?'' tanya Ardi kepada ibu-ibu tersebut.

''Mbak Mentari tadi siang pergi Tuan, dan dia membawa tas yang besar. Sepertinya Mbak Mentari pergi jauh. Mungkin merantau ke kota Tuan,'' jawab Ibu tersebut saat mengingat jika Mentari keluar dari rumah sambil membawa tas yang besar.

Dahi Ardi mengkerut heran saat mendengar jawaban ibu-ibu tersebut. Sebab yang Ardi tahu, jika Mentari tidak mempunyai sanak saudara, dia sebatang kara. Lalu ke mana wanita itu pergi?

''Terima kasih ya Bu, atas infonya.'' Ibu itu pun mengangguk, kemudian pergi meninggalkan Ardi yang masih berdiri di halaman rumah sederhana milik Mentari.

Ardi mencoba menelepon Mentari kembali, tetapi nomornya masih tidak aktif. Dengan wajah yang lesu dan juga frustasi, Ardi pun masuk ke dalam mobil dan pulang ke rumah, tetapi pikirannya terus mengarah ke mana Mentari pergi.

'Ya ampun sayang, ke mana kamu pergi? Kenapa kamu tidak mengabari aku? Aku benar-benar cemas. Padahal aku ingin sekali bertemu denganmu, tapi kamu malah pergi,' batin Ardi yang sangat merindukan Mentari.

Sesampainya Ardi di rumah, dia hendak menaiki tangga untuk ke kamarnya, tapi seketika seorang pelayan menghentikan langkah Ardi hingga membuat pria itu menengok ke arah pelayan tersebut.

''Maaf Tuan jika saya lancang, tapi saya hanya ingin mengatakan. Tadi siang saya melihat Nona Mentari di sini, tapi Nona Mentari menangis Tuan,'' ucap pelayan tersebut kepada Ardi.

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Ragil Tia

Ragil Tia

kataei ke jepang,tapi koei plang ujung ujung hamil 🤰 bingung AQ tu

2023-12-02

0

S

S

Ya Tuhan jadi Riko meninggal.kasihan belum juga nikah.

2023-06-01

1

Lela

Lela

g usah bawa2 nama tuhan, orang pas buat juga g inget sama tuhan kok

2023-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Pergi
3 Kamu Kemana, sayang?
4 Hanya Sebuah Wasiat
5 Berbohong
6 Tugas Dari Bu Nur
7 Masih Sangat Dalam
8 Mirip
9 berbicara
10 Mabuk
11 Terpaku
12 Mirip
13 Aku menemukanmu
14 Apa Ada Tempat Di hatinya Untuku
15 Aku Ingin Bahagia Dulu
16 Sampai Kapan, ya Allah?
17 Mulai Cuek
18 Bertemu Kembali
19 Bingung
20 Aku Begitu Merindukanmu
21 Penyakit Tina
22 Bunga Pulang
23 Tidak Masuk Akal
24 Asal-usul wasiat Ardi 1
25 Asal Usul wasiat Riko 2
26 Tolakan Mentari
27 Aku Tidak Bisa
28 Jujur Pada Bunga
29 Permainan Takdir
30 Menghindari
31 Kamu Akan Menyesal, Kak.
32 Pingsan
33 Menyesal
34 Tahu Semuanya
35 Apa Kau Sudah Gila?
36 Aku Akan Menikahimu
37 Makan Malam
38 Jujur
39 Semua Kecewa
40 Kedatangan Mama Ranti
41 Hampir Keceplosan
42 Pria Mirip Riko
43 Kemarahan Mama Ranti
44 Datang ke Rumah Ortu Riko
45 Kebenaran Riko
46 Janur Kuning Akan Melengkung
47 Mana Tinaku Yang Dulu?
48 Membagi Jatah
49 Benar-benar Wanita Hebat
50 Pertanyaan Bagas
51 Saran Tante Imelda
52 Sebuah Tisue Bernoda Darah
53 Rencana Tante Imelda
54 Harus Ku Selidiki
55 Tidak Bisa di Hubungi
56 Dia Raka Bukan Riko
57 Panggilan Seseorang
58 Apakah Dia Tinaku?
59 Setangkai Mawar
60 Kamu Selingkuh Dengan Dia?
61 Pulang
62 Kenyataan Sebenarnya
63 Mulai Menyesal
64 Dilema
65 Tidak Bisa Memaafkan
66 Keputusan Bulat
67 Solusi Yoga
68 Berbicara Pada Mama Dan Papa
69 Mulai Merubah Diri
70 Sebuah Kotak
71 Pelukan Terakhir
72 Sedikit Kecewa
73 Tidak Sama
74 Resmi Bercerai
75 Jangan Merebut Pasangan Orang
76 Pertanyaan Raka
77 TES DNA
78 Promo Novel: Di Tikung Keponakan
79 Fitting Baju di Butik Tina
80 Fositif
81 Promo Novel: My Teacher I Love You
82 Kalian Menikah Saja
83 Pindah
84 Promo Novel: Pelakor? siapa takut!
85 Adik Untuk Luke
86 Anak Angkat
87 Cahaya untuk Tina
88 Pikiran Nakal Raka
89 Promo Novel : Menikahi Sahabatku
90 Datang Ke Acara Resepsi Mantan
91 Hidup RT (Raka dan Tina)
92 Aku Mencintaimu
93 PROMO NOVEL : Hati Yang Terbagi
94 Pingsan
95 Kritis dan Koma
96 Jebakan Sasa
97 Promo Novel : Istri Kocak Tuan Muda
98 Lo Yang Buat Gue Cengeng
99 Merespon
100 Amarah Bunga Meluap
101 Promo Novel: Jatuh Ke Tangan Tuan Muda
102 Novel Baru Author : Antara Dendam Dan CINTA
103 Dia Bukan Mas Riko
104 Ular Buruk Rupa
105 Kehilangan
106 Aku Tidak Mau Bertemu Kamu
107 Pelajaran untuk Sasa
108 Larangan Raka
109 Kau Sudah Mengetahuinya?
110 Hasil Rontgen 1
111 Hasil Rontgen 2
112 Kedatangan Sasa
113 Menjadi Kaluarga Yang SAMAWA
114 Pergi Ke Thailand
115 Tuduhan Ardi
116 Bertemu Camer
117 Menetapkan Tanggal Pernikahan
118 Kecelakaan
119 Harus Kehilangan
120 Merasa Tak Berguna
121 Pernikahan
122 Yoga Dan Amelia
123 Sama Sama tengah Mengandung
124 Ultah Mama Ranti
125 Promo Novel : Cinta Untuk Erina
126 Kevin Jonathan
127 Di Antar Kevin
128 Kebaikan Aurora
129 Mendekati Aurora
130 Kedatangan Bagas
131 Di Kunci Di Toilet
132 Di Kurung Di Toilet 2
133 Ajakan Kevin
134 Apakah Kamu Mau Menjadi Kekasihku?
135 Kamu Jatuh Cinta
136 Jadian
137 Peringatan Bagas Untuk Novi
138 Hamil Lagi
139 Pesan Itu Lagi
140 Menangkap Peneror
141 Buka Bersama
142 Akan Menikah
143 Tunangan
144 Kecelakaan
145 Kedatangan Yoga
146 Kandas
147 Malam Yang Berkesan
148 Menikah
149 Dua sahabat Durjana
150 Bulan Madu
151 TAMAT
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Pergi
3
Kamu Kemana, sayang?
4
Hanya Sebuah Wasiat
5
Berbohong
6
Tugas Dari Bu Nur
7
Masih Sangat Dalam
8
Mirip
9
berbicara
10
Mabuk
11
Terpaku
12
Mirip
13
Aku menemukanmu
14
Apa Ada Tempat Di hatinya Untuku
15
Aku Ingin Bahagia Dulu
16
Sampai Kapan, ya Allah?
17
Mulai Cuek
18
Bertemu Kembali
19
Bingung
20
Aku Begitu Merindukanmu
21
Penyakit Tina
22
Bunga Pulang
23
Tidak Masuk Akal
24
Asal-usul wasiat Ardi 1
25
Asal Usul wasiat Riko 2
26
Tolakan Mentari
27
Aku Tidak Bisa
28
Jujur Pada Bunga
29
Permainan Takdir
30
Menghindari
31
Kamu Akan Menyesal, Kak.
32
Pingsan
33
Menyesal
34
Tahu Semuanya
35
Apa Kau Sudah Gila?
36
Aku Akan Menikahimu
37
Makan Malam
38
Jujur
39
Semua Kecewa
40
Kedatangan Mama Ranti
41
Hampir Keceplosan
42
Pria Mirip Riko
43
Kemarahan Mama Ranti
44
Datang ke Rumah Ortu Riko
45
Kebenaran Riko
46
Janur Kuning Akan Melengkung
47
Mana Tinaku Yang Dulu?
48
Membagi Jatah
49
Benar-benar Wanita Hebat
50
Pertanyaan Bagas
51
Saran Tante Imelda
52
Sebuah Tisue Bernoda Darah
53
Rencana Tante Imelda
54
Harus Ku Selidiki
55
Tidak Bisa di Hubungi
56
Dia Raka Bukan Riko
57
Panggilan Seseorang
58
Apakah Dia Tinaku?
59
Setangkai Mawar
60
Kamu Selingkuh Dengan Dia?
61
Pulang
62
Kenyataan Sebenarnya
63
Mulai Menyesal
64
Dilema
65
Tidak Bisa Memaafkan
66
Keputusan Bulat
67
Solusi Yoga
68
Berbicara Pada Mama Dan Papa
69
Mulai Merubah Diri
70
Sebuah Kotak
71
Pelukan Terakhir
72
Sedikit Kecewa
73
Tidak Sama
74
Resmi Bercerai
75
Jangan Merebut Pasangan Orang
76
Pertanyaan Raka
77
TES DNA
78
Promo Novel: Di Tikung Keponakan
79
Fitting Baju di Butik Tina
80
Fositif
81
Promo Novel: My Teacher I Love You
82
Kalian Menikah Saja
83
Pindah
84
Promo Novel: Pelakor? siapa takut!
85
Adik Untuk Luke
86
Anak Angkat
87
Cahaya untuk Tina
88
Pikiran Nakal Raka
89
Promo Novel : Menikahi Sahabatku
90
Datang Ke Acara Resepsi Mantan
91
Hidup RT (Raka dan Tina)
92
Aku Mencintaimu
93
PROMO NOVEL : Hati Yang Terbagi
94
Pingsan
95
Kritis dan Koma
96
Jebakan Sasa
97
Promo Novel : Istri Kocak Tuan Muda
98
Lo Yang Buat Gue Cengeng
99
Merespon
100
Amarah Bunga Meluap
101
Promo Novel: Jatuh Ke Tangan Tuan Muda
102
Novel Baru Author : Antara Dendam Dan CINTA
103
Dia Bukan Mas Riko
104
Ular Buruk Rupa
105
Kehilangan
106
Aku Tidak Mau Bertemu Kamu
107
Pelajaran untuk Sasa
108
Larangan Raka
109
Kau Sudah Mengetahuinya?
110
Hasil Rontgen 1
111
Hasil Rontgen 2
112
Kedatangan Sasa
113
Menjadi Kaluarga Yang SAMAWA
114
Pergi Ke Thailand
115
Tuduhan Ardi
116
Bertemu Camer
117
Menetapkan Tanggal Pernikahan
118
Kecelakaan
119
Harus Kehilangan
120
Merasa Tak Berguna
121
Pernikahan
122
Yoga Dan Amelia
123
Sama Sama tengah Mengandung
124
Ultah Mama Ranti
125
Promo Novel : Cinta Untuk Erina
126
Kevin Jonathan
127
Di Antar Kevin
128
Kebaikan Aurora
129
Mendekati Aurora
130
Kedatangan Bagas
131
Di Kunci Di Toilet
132
Di Kurung Di Toilet 2
133
Ajakan Kevin
134
Apakah Kamu Mau Menjadi Kekasihku?
135
Kamu Jatuh Cinta
136
Jadian
137
Peringatan Bagas Untuk Novi
138
Hamil Lagi
139
Pesan Itu Lagi
140
Menangkap Peneror
141
Buka Bersama
142
Akan Menikah
143
Tunangan
144
Kecelakaan
145
Kedatangan Yoga
146
Kandas
147
Malam Yang Berkesan
148
Menikah
149
Dua sahabat Durjana
150
Bulan Madu
151
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!