Mentari pagi mulai memasuki ruangan yang menjadi saksi bisu Claire sudah kehilangan kesuciannya baru direnggut oleh Jason Monta.
Panasnya cuaca membuat sosok Claire terusik balik selimut putih tebal namun, hanya bergerak sedikit saja sekujur tubuhnya kaku serta perih.
Kedua bola mata itu melebar melihat Jason terlelap hingga pandangannya turun ke bawah memperlihatkan perut sixpack kotak-kotak itu.
Claire menitikkan air mata sambil dipejamkan memikirkan yang terjadi kemarin malam sungguh mengerikan untuknya. Ternyata ia tidak bermimpi bayangan Jason menguasainya dan tidak mengindahkan suara jeritannya.
Secara perlahan Claire bangun agar tidak mengusik pria yang sudah menghancurkan masa depannya. Namun, hanya bergerak sedikit rasa sakit itu kembali terasa nyeri.
"Ya Tuhan sakit sekali," keluhnya menahan kedua kakinya agar tidak bergerak.
Setelah merasa lebih baik kembali menggerakkan kedua kakinya menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya yang lengket serta jejak cairan milik Jason masih banyak bercucuran walaupun sudah satu malam berlalu.
Claire terus berusaha turun dari tempat tidur tapi tangan kekar itu menahan tubuhnya yang hampir turun dari tempat tidur.
"Kau mau ke mana?" cegah Jason datar.
"Lepaskan!" sentak Claire karena ia jijik dengan pria seperti Jason.
"Apa sesakit itu?" tanya Jason santai tanpa peduli Claire menatapnya seperti itu.
"Aku membencimu," teriaknya dan akhirnya pecah juga tangisannya dalam ruangan yang terlihat kacau karena ulah Jason semalam.
Claire berusaha melupakan semua yang terjadi kemarin malam karena tidak sanggup melihat kelakuan Jason kehausan sama sekali tidak peduli dengan keadaannya yang kesakitan.
"Wanita ini keras kepala," decak Jason lalu ikut juga turun sama seperti Claire.
Claire dapat mendengar yang diucapkan Jason barusan namun ia sama sekali tidak peduli tetap memilih menuju kamar mandi. Ingin secepatnya rasa sakit pada sekujur tubuhnya hilang karena sangat menyakitkan.
"Lebih baik pria ini mengirimku ke alam lain daripada menyiksaku," batin Claire.
"Kalau kau mau ke kamar mandi pakailah pakaian, setidaknya jangan menggoda pria perkasa sepertiku," bisik Jason dari belakang.
"Untuk apa? Bukankah ini yang kau inginkan? Kau yang mengatakan sudah membeliku jadi untuk apa aku lagi mengenakan pakaian?" tanya Claire penuh emosi serta kebencian melihat wajah tampan Jason.
Setelah mengatakan itu Claire masuk ke dalam kamar mandi, Jason sesekali mengedipkan kedua matanya mencerna ucapan Claire barusan.
"Dia menantangku? Apa dia tidak takut melihat benda pusakaku ini?" gumam Jason sambil melihat kebawah sang junior Monta tidur lelap.
Sementara itu Claire membasahi sekujur tubuhnya dengan air dingin sambil mengusap setiap jejak yang ditinggalkan Jason kemarin malam. Isakannya memenuhi kamar mandi dan membiarkan air tersebut terus membasahinya.
"Aku tidak akan pernah memaafkan pria sepertimu Jason?" teriak Claire hingga suaranya sampai ke kamar.
"Claire, buka pintunya?!" pekik Jason lalu menuju pintu kamar mandi memastikan Claire baik-baik aja.
Namun tidak ada sahutan dari dalam hanya suara air yang mengalir deras. Air hampir naik masuk ke dalam kamar, Jason terbelalak dia merasa ada yang tidak beres didalam sana.
"Pria gila aku membencimu?!" maki Claire terus menyumpahi Jason pria yang sudah mengambil segalanya darinya.
Pintu tiba-tiba kena dobrak air langsung masuk ke dalam kamar, Jason tidak menyangka sosok Claire bisa nekat melakukan semua ini.
"Claire?!" pekik Jason langsung menangkap tubuh Claire agar tidak jadi menenggelamkan wajahnya dalam bathtub.
"Lepaskan untuk apa lagi aku hidup di dunia ini kau sudah mengambil segalanya." Suara Claire bergema sampai memekikkan telinga Jason.
Jason langsung menarik Claire keluar dari sana agar bisa tenangkan diri karena dia tahu wanita yang tidak pernah kena sentuh akan terguncang. Jason meraih piyamanya langsung mengenakan kepada Claire.
"Kau wanita yang merepotkan bisa-bisanya sepagi ini aku harus bangun cepat untuk mengurus wanita sepertimu," kesal Jason. Namun, Claire tidak peduli sama sekali yang diucapkan Jason ia terus mengumpati pria tersebut hasil perbuatannya yang keji terhadapnya.
Kamar Jason hanya ada satu di lantai itu namun bukan berarti ruangan itu hanya memiliki satu kamar tidur.
"Untuk sementara kita akan tidur di sini?" ucap Jason datar setelah meletakkan Claire diatas tempat tidur.
"Untuk apa kau menolongku?" tanya Claire terisak ia memalingkan wajahnya ke samping karena tidak mau menatap Jason.
"Karena aku belum puas terhadapmu, kau tidak lupakan yang kukatakan kemarin kan? Sinta dan Larisa menandatangani surat pernyataan segala sesuatu ada pada dirimu milikku sekarang. Aku membelimu dengan harga yang mahal, jadi aku berhak atas apa yang aku lakukan terhadapmu termaksud membuangmu kapan aja!" Tubuh Claire bergetar mendengar kembali ucapan Jason.
Jason menuju nakas menyeduhkan kopi Italia dan roti panggang masih hangat. Jason sarapan pagi sekaligus menikmati wajah sendu Claire diatas tempat tidur dengan rambut basahnya.
"Tuan, boleh aku tahu alasannya kenapa ibu dan Larisa menjualku kepada pria sepertimu? Padahal kau pasti mudah mendapatkan wanita lebih baik ketimbang wanita sepertiku?" tanya Claire sesenggukan.
Rasa sakit pada sekujur tubuhnya masih terasa sampai detik ini.
"Kau tidak tahu perihal masalah ini atau berpura-pura tidak tahu?" tanya Jason penuh selidik.
Claire mengusap sisa air matanya lalu berdiri menghampiri Jason masih menikmati sarapan paginya. Walaupun terlihat mengunggah selera namun sedikitpun tidak ada niat untuk mencicipinya.
Jason melirik sekilas kearah tempat tidur lalu hentikan acara sarapan paginya karena Claire hendak mau menghampirinya.
"Aku mau bicara." Jason mengerutkan keningnya tiba-tiba Claire lunak tidak seperti tadi.
"Lebih baik kau sarapan dulu, kau butuh tenaga karena semalam terlalu banyak mengeluarkan keringat. Ingat! Nanti malam kau harus lebih kencang berteriak biar sensasi kedua biar lebih nikmat," bisik Jason penuh seringai.
"Baiklah aku terima semua kejadian yang menimpaku tapi ada satu mau aku katakan kepadamu. Jangan salahkan aku suatu saat mengandung anakmu karena hubungan terlarang ini kau yang ciptakan bersama ibu dan Larisa." Setelah mengatakan itu Claire meninggalkan Jason disana yang mematung.
Claire bergetar tidak pernah bayangkan bisa mengatakan itu kepada Jason namun, karena situasi yang membuatnya menjadi wanita buruk dalam sekejap karena ulah mereka bertiga.
"Kalaupun kau tumbuh nanti, maaf sampai kapanpun kau tidak akan pernah kuterima di dunia ini," ucap Claire pilu sambil mengusap perutnya yang rata.
"Anak? Dia baru mengatakan soal anak?" Mata Jason menyala dia tidak sudi kalau Claire mengandung anaknya tanpa ada ikatan.
Hubungannya dengan Claire hanya sebatas jual beli karena dia hanya menikmati wanita yang masih suci.
Jason menatap punggung Claire hendak hilang balik kamar mandi.
"Kau harus minum ini karena aku tidak sudi wanita hasil jual beli mengandung anakku!" Claire bergetar hebat perasannya sakit mendengar perkataan Jason.
"Semurah itukah aku di matamu?" teriak Claire.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments