RAHASIA ALMIRA

MOBIL Yang dikendarai oleh David dan Almira itu telah sampai di depan gerbang rumah Almira. Pak Nasir yang saat itu sedang ketiduran karena lelah telah melakukan onani itu terbangun kaget mendengar suara bell gerbang berbunyi. Ia segera buru-buru memakai celana nya dan setelah itu keluar pos untuk membuka pintu gerbang.

Disana Almira nampak kesal sekali menunggu dan David masih ada di situ menemani Almira.

"Mungkin Pak Nasir ketiduran sayang."

"Iya sayang sepertinya." Ujar Almira dan tak lama pintu gerbang pun terbuka.

"Pak Nasir kenapa lama sekali?" Tanya Almira ketus.

"Maaf Non, Bapak ketiduran hehe." Ucap Pak Nasir beralasan.

"Yasudah kalau begitu aku pamit dulu ya sayang." Ucap David dan Almira hanya mengangguk sambil tersenyum saja.

Almira langsung masuk ke dalam rumah dan David pun pulang ke hotel tempat nya selama ini tinggal. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan saat itu Ibu Melinda sudah tertidur. Almira kaget ketika melintas di ruangan tamu, ia melihat Ibu nya tertidur disitu.

"Mamah?" Ucap nya kaget dan Almira segera mendekati Ibu nya untuk membangunkan nya.

"Mah bangun Mah, mengapa Mamah tidur disini...???" Ibu Melinda pun terbangun dan mengucek-ucek mata nya.

"Kamu baru pulang Nak...? Jam berapa sekarang...???"

"Baru jam sepuluh Mah. Ayo Mah tidur dikamar jangan di sini."

"Mamah tidur di sini karena menunggu kamu pulang Nak, Mamah khawatir kamu kenapa-kenapa." Seketika hati Almira tersentuh akan ucapan Ibu nya itu.

"Almira baik-baik saja kok Mah." Lalu Almira pun mengantar Ibu nya ke kamar nya dan setelah itu Almira masuk ke dalam kamar nya.

Almira segera melepas pakaian nya itu dan ia bercermin di depan kaca besar.

"Badan ku terlihat agak melar sekali, apa jangan-jangan ini efek cairan nya David yang menyatu dengan cairan ku dirahimku ini yah?" Almira bicara sendirian dan ia pun lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. David sudah pulang ke hotel nya berada dan ia kini sudah berbaring diranjang nya. Seperti biasa ia hanya memakai ****** ***** saja dan tangan nya meraba apa yang tersembunyi dibalik ****** ***** nya itu. Ia menatap layar ponsel nya dan disana ada Poto Ibu Melinda.

David menghayal lagi dan ia benar-benar sudah seperti orang yang memiliki kelainan dalam hal seksual. Setelah lama-lama ia menghayali kemolekan tubuh Ibu Melinda, pikiran nya lelah juga dan akhirnya ia tertidur dengan lelap nya. Esok pagi telah tiba, seperti biasa Ibu Melinda akan pergi berangkat ke kantor nya.

Pagi itu Almira tak keluar dari kamar nya dan Ibu nya bertanya kepada Pembantu yang biasa membangunkan anak nya itu.

"Kemana Almira Sumi? Apakah dia sudah bangun?"

"Non Almira belum bangun seperti nya Nyonya. Tadi sudah saya bangunkan, tapi tetap tak ada jawaban dari Non Almira."

"Oh yasudah." Ucap Ibu Melinda dan ia segera pergi ke kamar anak nya.

Ketukan pintu dan panggilan dari Ibu Melinda akhirnya membangunkan Almira dari tidur nya. Ia bangun agak lemas sekali dan ia paksakan untuk bangun, lalu membuka kunci pintu kamar nya itu.

"Tumben kamu baru bangun sayang, memang nya kamu tak kuliah hari ini...???"

"Almira kurang enak badan Mah." Ucap Almira seraya mengusap-usap tubuh nya. Ibu Melinda pun melihat wajah anak nya itu memang pucat dan ia langsung berkata,

"Astaga Mamah baru sadar, wajah mu pucat sekali sayang. Ayo Mamah antar ke rumah sakit, kamu perlu berobat sayang." Almira pun menuruti ibu nya dan kemudian mereka pergi ke rumah sakit.

Saat itu pula David menghubungi Almira dan ponsel Almira pun berbunyi.

"Siapa yang menghubungi mu itu Nak?"

"Oh ini..., teman Almira yang semalam." Ujar Almira dan ia langsung mengangkat panggilan tersebut. Ibu Melinda pun segera ingat akan wajah lelaki tampan itu.

"Ada apa dia menghubungi mu Almira?" Tanya Ibu Melinda kepada Almira yang saat itu sedang menjawab pertanyaan David.

"David aku hari ini tak bisa masuk kuliah dulu, badan ku demam. Aku sedang pergi bersama Mamah ke rumah sakit." David yang sudah berada di dalam mobil nya pun bertanya,

"Kamu pergi ke rumah sakit mana? Aku akan datang menjenguk mu sayang." Ucapan David itu hanya didengar oleh Almira saja karena Almira membekap rapat-rapat lubang suara panggilan ponsel nya itu.

"Sebentar David, aku harus bertanya dulu kepada Mamah ku. Apa kamu boleh menjenguk ku atau tidak."

Kemudian Almira pun bertanya kepada ibu nya,

"Apa boleh teman Almira ini datang menjenguk Almira Mah???"

"Teman yang mana?" Tanya Ibu Melinda datar.

"Teman lelaki yang semalam menjemput Almira itu Mah." Jawab Almira dan ia melihat keraguan diwajah ibu nya, Namun memang sudah watak nya galak dan judes. Jadi raut wajah Ibu Melinda terlihat berkesan marah, padahal dalam hati nya ia sangat senang sekali bisa bertemu dengan lelaki tampan yang ia kagumi itu.

"Boleh." Hanya jawaban singkat itu saja dari Ibu Melinda. Almira pun tak menyangka ibu nya akan memperbolehkan teman lelaki nya itu datang menjenguk nya.

Kemudian Almira pun segera berkata kepada David untuk pergi ke rumah sakit yang sedang dituju itu dan ia pun bilang bahwa ia diperbolehkan menjenguk nya setelah mendapat izin dari ibu nya. David pun dengan semangat nya segera menuju ke rumah sakit yang berada agak jauh dari hotel nya berada. Ibu Melinda lalu bertanya kepada Almira setelah Almira mematikan panggilan ponsel nya itu.

"Siapa nama lelaki itu Almira? Mengapa dia sangat perhatian sekali kepada mu?" Pertanyaan tersebut membuat Almira kikuk dan bingung ingin menjawab dengan alasan apa.

"Hmm anu, hanya sekedar teman Kampus saja kok Mah." Ujar Almira beralasan.

"Yakin teman Kampus bisa seperhatian itu kepada mu Nak? Mamah rasa seperti nya kamu dan lelaki itu sudah berpacaran. Jangan berbohong didepan Mamah Nak, bilang saja apa ada nya." Almira di cecar pertanyaan seperti itu oleh ibu nya dan ia pun akhirnya pasrah tak mau menutupi RAHASIA nya yang sudah berpacaran dengan David.

ALMIRA pun menganggukan kepala nya dan ia melihat reaksi ibu nya biasa saja.

"Mamah tak marah?" Pertanyaan Almira itu dijawab oleh Ibu nya.

"Mamah memang marah besar kepada mu karena diam-diam sudah menjalin hubungan dengan lelaki itu. Padahal Mamah sudah melarang mu agar jangan tergoda lelaki manapun sebelum kamu lulus kuliah."

"Tapi Mah, Almira tak tahan jika dikekang seperti itu. Almira iri kepada teman sekampus Mah, mereka masing-masing memiliki pasangan. Almira malu jika disebut Jomblo oleh teman-teman sekampus, makanya Almira diam-diam berpacaran dengan David. Lagipula David orang nya baik kok Mah." Ucapan Almira itu tak digubris oleh Ibu nya dan membuat Almira kesal sendiri jadi nya.

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!