SUARA Ponsel David berdering dan ia segera mengambil nya di saku celana jeans nya itu. Yang menghubungi nya itu adalah Almira, pacar nya sendiri.
"Ia sayang?" Tanya David.
"Kamu masih dimana sayang?" Tanya Almira yang saat itu ia sedang berada di dalam mobil nya.
"Aku masih dihotel sayang, ada apa memang nya?"
"Mobilku mogok! Aku tak bisa untuk PERGI MENONTON BIOSKOP Bersama mu kalau begini keadaan nya sayang."
"Waduh kok bisa begitu? bukan nya waktu siang mobil mu baik-baik saja???" Tanya David tak percaya.
"Entahlah, aku sudah beberapa kali menyalakan mesin tetap saja tak mau hidup. Ini aku masih dirumah, aku sudah meminta bantuan Pak Nasir untuk mengecek mesin mobil ini. Katanya mobil ini harus dibawa ke bengkel karena mesin nya ada yang rusak kata Pak Nasir."
"Hmm begitu, yasudah aku yang akan menjemput mu ke rumah mu."
"Kau masih ingat kan jalan menuju rumah ku sayang?"
"Iya aku masih ingat. Yasudah aku tutup dulu panggilan ponsel ini." Almira pun mengiyakan nya dan kini Almira mematikan ponsel nya.
Almira nampak kesal sekali karena mobil sport satu-satunya yang ia miliki itu mogok. Padahal ada banyak mobil digarasi rumah nya, namun Almira tak mau memakai nya dengan alasan sudah bosan. Ia ingin meminjam mobil lamborini punya Ibu nya itu tapi ia tak berani melakukan nya karena takut dimarahi. Ibu Melinda mendengar kegaduhan suara mobil di depan rumah nya dan ia segera bergegas keluar rumah karena penasaran. Kegaduhan itu berasal dari suara mobil yang sedang dicoba hidupkan oleh Pak Nasir, Satpam dirumah itu. Almira berada di depan rumah nya dan ia sedang duduk memperhatikan Pak Nasir.
Ibu Melinda keluar dari dalam rumah dan bertanya kepada anak nya,
"Mobil mu kenapa Nak? Mengapa berisik sekali sejak tadi?"
"Mobil Almira mogok Mah."
"Mogok? Sejak kapan mobil mu itu mogok sayang?"
"Baru kali ini Mah." Jawab Almira dan kemudian Pak Nasir keluar dari dalam mobil. Ia lalu berjalan mendekati majikan dan anak majikan nya itu.
Mata Pak Nasir tak sengaja melihat gumpalan sekal buah dada nya Ibu Melinda dan ia segera menunduk tak berani menatap lama-lama.
"Permisi Ibu, Non Mira. Mobil Non Mira harus dibawa ke bengkel Sepertinya, mesin nya ada yang rusak."
"Yasudah kalau begitu Pak Nasir." Ucap Almira lesu. Pak Nasir pun segera pamit kembali ke pos penjaga dan tak tahan berlama-lama jika berada didekat majikan nya yang cantik dan seksi itu.
Ibu Melinda lalu duduk didekat Almira dan bertanya,
"Sudah bilang saja kepada teman mu Nak bahwa mobil mu mogok dan tak bisa pergi keluar malam ini."
"Teman Almira nanti akan datang menjemput Mah."
"Oh begitu, Yasudah." Pada saat itu suara klakson terdengar diluar gerbang rumah mewah dan besar itu. Seketika raut wajah Almira yang lesu itu bersinar terang kembali.
Ibu Melinda terlihat biasa saja melihat perubahan wajah anak nya itu dan kemudian Almira pamit kepada ibu nya. Didepan pintu gerbang nampak David sedang mengobrol dengan Pak Nasir yang sudah dikenali nya itu. Di pintu yang terbuka itu David sengaja masuk dan berdiri di sana menatap ke arah depan rumah Almira. Disana ia melihat ibu nya Almira dan seketika hati nya berdegup kencang seraya membatin,
'Wow cantik sekali! Bodi nya pun sangat jelas seksi sekali dan montok!'
Ibu Melinda pun melihat wajah anak muda yang tampan itu dan tiba-tiba saja hati nya berdesir indah melihat ketampanan David.
'Ya tuhan tampan sekali anak muda itu! Apakah itu teman nya Almira...???' Ucap batin nya Ibu Melinda mengagumi ketampanan David.
Dari jauh David sengaja memamerkan senyum manis nya kepada Almira dan juga ibu nya. Almira sudah berada di dekat David dan kini mereka sudah keluar dari gerbang rumah itu. Pintu gerbang segera dikunci gembok kembali oleh Pak Nasir dan ia menatap ke arah depan rumah majikan nya itu. Ia melihat majikan nya masih ada disana dan secara diam-diam ia melirik nakal ke arah buah dada majikan nya yang sekal dan montok itu.
Ibu Melinda masih termangu duduk ditempat nya semula. Hatinya masih berdesir indah teringat wajah tampan nya anak muda yang ia lihat tadi.
'Baru kali ini aku merasakan desiran indah di hati ku ini. Mengapa rasa nya sangat menyenangkan sekali ketika aku melihat wajah anak muda itu? Apakah keras nya hati ku ini terbuka lagi hanya untuk seorang lelaki muda seperti anak muda yang tampan itu?' Ibu Melinda membatin begitu dan tanpa ia sadari tali pengikat perut nya terbuka.
Terlihat dua buah dada nya yang montok itu tergantung indah dan sekal. Tak kendor seperti ibu-ibu di umur nya yang sudah tiga puluh sembilan tahun itu. Pemandangan indah itu dimanfaatkan oleh Pak Nasir untuk memotret nya memakai ponsel nya. Pak Nasir hanya cengar-cengir saja dengan perasaan terbuai hayalan nya bersama Ibu Melinda. Ia menatap ponsel nya itu dan barang kelakian nya sudah menegang sejak tadi.
Ibu Melinda merasakan hawa dingin malam itu agak menelusuk ke dalam dada nya. Ia tercengang kaget setelah mengetahui bahwa tali pengikut baju tidur nya itu terbuka lebar. Cepat-cepat ia membetulkan nya lagi dan setelah itu ia langsung masuk ke dalam rumah nya. Pak Nasir dengan gencar nya mengocok barang kelakian nya itu karena ia sudah tak tahan lagi menahan hawa napsu nya. Poto Ibu Melinda yang seksi itu ia manfaatkan untuk menemani nya melalukan Onani didalam pos penjaga.
Diperjalanan David dan Almira sedang berbincang-bincang di dalam mobil. Mereka membicarakan soal hubungan mereka berdua itu dan kemudian merambah kepada Ibu nya Almira.
"Tadi yang duduk didekat mu itu Mamah mu sayang?"
"Iya sayang, itu Mamah ku."
"Ternyata lebih cantik asli nya daripada dengan yang ada di Poto." Almira hanya tersenyum getir saja dan berkata,
"Mamah ku pandai merawat tubuh dan wajah nya. Biaya perawatan nya pun melebihi biaya yang aku keluarkan untuk pergi ke salon." David hanya manggut-manggut saja mendengar nya.
Kemudian Almira berkata lagi sambil merenung menatap kaca depan mobil.
"Mungkin dengan cara seperti itu Mamah ku bisa dengan mudah melupakan Papah ku."
"Oh iya aku belum tahu soal Papah mu. Setelah bercerai dengan Mamah mu, Kemana ia pergi nya...???"
"Papah ku pergi bersama selingkuhan nya dan ia sama sekali tak peduli kepada ku dan juga Mamah ku. Aku yang waktu kecil sayang terhadap Papah ku, kini telah membenci nya setelah aku melihat Ibu dipukuli nya dulu."
"Kejam sekali kalau begitu Papah mu itu sayang."
"Aku tak bisa menyalahkan Papah ku sepenuhnya, karena penyebab Papah ku selingkuh karena kurang nya perhatian istri kepada suami nya."
"Maksud mu bagaimana sayang...???" Tanya David penasaran atas ucapan Almira itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments