"Kau?!"
Mata mereka saling menatap, Dirga yang bingung akhirnya menyela. "Kau kenal dengan Nona Ayuza, Rik?" tanya Dirga dan kepala Erik pun menoleh dengan bersamaan klien Dirga yang bernama Ayuza itu meiliriknya sesaat.
"Ah! tidak, aku hanya pernah bertemu saja, kalau begitu aku pamit." Erik menepuk lengan Dirga lalu melangkah pergi melewati tubuh wanita cantik yang bernama Ayuza itu.
Dirga mempersilahkan kliennya itu masuk kedalam ruangannya. Dan merekapun mulai membicarakan perihal kerrja sama mereka yang baru mulai mereka lakukan.
Ayuza adalah wanita karir yang sangat cerdas, kehidupan sebelumnya yang tidaklah mulus karena sebuah permasalahan dengan ibu tirinya, membuat dia perlahan bangkit dan akhirnya berhasil seperti sekarang ini, ia sukses dengan perusahannya yang dia pimpin bersama dengan orang-orang yang dia percayai. Ayuza wanita yang begitu elegant, cantik dan profesional dalam urusan bisnis.
"Terima kasih Nona Ayuza, kalau begitu bagimana kalau kita mencicipi sajian yang ada di restoran dibawah naungan Purnama Corp ini?" ajak Dirga yang menawari sajian restoran berbintang yang juga dialah pemiliknya.
"Dengan senang hati, Tuan Bima Dirgantara," sahut Ayuza dengan formal.
Merekapun pergi ke sebuah restoran berbintang yang juga letaknya tidaklah telalu jauh dari perusahaannya. Dengan hanya menggunakan satu mobil milik Dirga, yang disetiri langsung oleh asisten priadinya juga dengan asisten Ayuza yang akan ikut makan bersama mereka.
Tibalah mereka disana, Dirga mengambil inisiatif membukakan pintu untuk klien wanita-nya itu, ia bersiap layaknya laki-laki kepada seorang wanita. Walupun itu memang hanya sikap seorang partner bisnis, tidak lebih!
"Silahkan...."
"Terima kasih, Tuan," sahut Ayuza yang keluar dari mobil dengan anggunnya.
Mereka berempat berjalan bersama memasuki restoran tersebut, dengan disambut sangat baik oleh pihak manager restoran karena yang datng kesana adalah bos besar mereka.
"Selamat datang, Tuan Dirga."
"Suguhkan sajian terbaik yang ada disini," ucapnya begitu tegas dan langsung di angguki patuh oleh manager restorannya.
Mereka duduk disebuah ruangan yang tertutup, yang memang diperuntukkan para tamu VVIP, ruangan yang tertutup tentunya akan membuat para tamu merasa privasinya terjaga.
Satu persatu sajian pun dihidangkan, para pramusaji yang membawakan sajian tersebut berbaris tertib, bergiliran meletakan piring-piring yang berisikan sajian terbaik disana.
Di Romm Kitchen, makanan uatama sudah siap diantarkan, tapi tenyata Waitress mereka belum juga ada yang kembali kesana. Seorang Executive Chef yang bertanggung jawab atas sajian itu tentu merasa binggung, ia berpikir sejenak dan kini matanya melihat seorang gadis yang bekerja di bagian Dishwasher, tanpa berpiir lagi iapun meminta gadis tersebut untuk mengantarkan sajian utama itu keruang VVIP.
Dengan terpaksa gadis itupun mengiya'kan apa yang seniornya itu perintahkan. Dengan perasaan ragu karena takut bersikap salah yang akan berujung ia berada dalam masalah, iapun mengambil langkah yang sangat hati-hati, ya, selama ini ia hanya seorang karyawan paru waktu, yang bekerja dibagian dapur diposisi sebagai seorang Dishwasher, atau juga bisa disebut pencuci piring. Dan ini adalah pengalaman perdananya, membawa sajian langsung ketamu VVIP, yang mana ia dengar salasatu tamu itu adalah pemilik restoran tempat dia bekerja.
Pakaiannya kini sudah berganti layaknya seperti Waitress lainnya, karena tidaklah mungkin ia memakai pakaiannya kerjanya yang basah dengan air sabun untuk menyajikan makanan ke tamu apalahi tamu itu adalah Bos besarnya.
"Qila, kok kamu?!" seru seniornya, Jeni. Yang bingung dengan keberadaan juniornya yang memang bukan seorang waitress tapi membawalan sajian.
Ya gadis yang bekerja sebagai pencuci piring itu adalah Aqila Sharma.
"Iya Kak Jen, Tuan Beni yang menyuruhku," sahut Aqila sedikit berbisik.
"Oh yasudah sana masuk!" Aqila mengangguk dalan masuk kedalam sana dengan wajah yang tegang.
"Permisi..." kata Aqila yang mendorong troli berisikan makanan utamanya.
Ayuza dan asistennya juga Leo, asisten Dirga tersenyum ramah membalas ucapan Aqila, tapi saat Dirga mengangkat wajahnya yang sedari sedang pokus pada gawainya, betapa terkejutnya dia, matanya terbelalak, dan bahkan tidak sedikitpun berkedip.
"Kau?" Dirga berkata tanpa sadar dan tentu membuat semua orang menoleh padanya, termaksud Aqila yang sedang meletakan sajian itu kemeja bundar.
"Ya? apa ada yang bisa saya bantu lagi, Tuan?"tanya Aqila yang sebenarnya tengah gugup karena melihat dan mendengar suara Pria itu yang tidak biasa.
Mata Dirga menuju satu titik, tepatnya dileher putih bawah telinga Aqila, yang terdapat tanda merah yang sangat dia kenal. "Benar! dia gadis itu." Batin Dirga.
Aqila menunduk takut, kerena sejak tadi Dirga tidak menurunkan pandangannya. Ayuza yang mengerti perasaan takut Aqila yang dia tahu adalah seorang pelayan, menanyakan langsung pada Dirga. "Tuan Dirga? apa ada yang salah dengan pramusaji ini?" tanya Ayuza.
Dirga menoleh dan berdehem untuk mengalihkan perasaanya, karena ada rasa marah dan gugup yang menjadi satu pada dirinya.
Makan bersama pun usai, Ayuza dan asistennya berpamitan, mobilnya yang ditinggal di parkiran perusahaan Dirga, sudah di antarkan kesana. Dirga dan Leo mengangtarkan hanya sampai depan restoran saja.
"Leo, cari tahu gadis tadi!"
"Gadis mana, Tuan?"
"Ck, gadis yang tadi mengangtarkan sajian penutup!"
"Oh, baik, Tuan." Leo menegeluarkan ponselnya mengecek data pegawai yang bekerja direstoran tersebut.
"Tuan, ada yang aneh," ucap Leo yang menemukan sebuah info.
"Aneh bagaimana?"
"Gadis tadi mengantarkan makanan, tapi datanya yang tertulis, ia disini sebagai Dishwasher."
"Hah? coba berikan!" Dirga mengambil alih ponsel milik Leo dan melihat data Aqila yang memang dia bukanlah seorang Waitress melainkan seorang Dishwasher, yang entah bagaimana bisa seorang pencuci piring bertugas semaunya.
"Apa yang sebenarnya dia inginkan, apa uang yang kuberikan itu kurang?" gumam Dirga dengan gurat penuh amarah. "Ternyata dia sama saja seperti wanita kebanyakan!"
"Tuan?" pangil Leo yang merasa aneh karena Tuannya itu bicara sendiri.
"Panggilkan General Manager disini, suruh menghadap ku segera!" Dirga berbalik dan kembali masuk kedalam restoran, tepatnya kemablli ke ruangan vvip tadi.
Beberapa saat kemudian, seorang pria yang usianya jauh lebih tua dari Dirga, datang dengan mengetuk pintunya terebih dahulu. "Maaf Tuan, apa ada kesalahan?"
Dirga melipat tangannya dan duduk dengan menyilangkan kakinya. "Kau tahu ada kesalahan 'kan?"
"Maaf Tuan, tapi kesalahan apa, tolong beritahu, saya akan memperbaiki kinerja saya."
"Kenapa seorang gadis Dishwasher bisa mengantarkan sajian utama, apa sebebas itu keryawan disini bersikap?"
Seorang GM itu tercengang karena dia pun tidak memngetahui masalah itu. "Apa kau tidak mengetahuinya?" tanya Dirga lagi dan GM itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Pecat dia dari sini, saya tidak menyukai karyawan yang tidak kompeten! jika dia tidak menerima pemecatannya, dia bisa menghadap saya langsung!"
GM itupun berlalu pergi untuk melakukan apa yang diperintahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Alanna Th
org kaya arogan trnyata, pantesn blm punya pendamping 😱😠😜
2023-06-16
0
Nur Inayah
kejam bngt touur jngn di pecat dong touur kan bukn kesalahan dia yg salah yg nyuruh kasian touur
2023-05-21
1
Olivia Deeng
lnjt thor seru ceritax
2023-02-03
0