...🍀🍀🍀...
Selena bingung, seharusnya dia sudah mati karena jantung dan hatinya dimakan oleh Hyacinth. Tapi kenapa dia malah berada di kamar mandi, memegang sikat cuci dan memakai pakaian maid. Dan--ada seseorang yang memanggilnya dengan nama Ruby.
"Kau--siapa? Dan siapa Ruby?" tanya Selena didalam wujud Ruby itu pada si wanita yang berdiri di ambang pintu kamar mandi.
"Kau ini bicara apa? Kalau sudah selesai membersihkan kamar mandinya, cepatlah ke dapur! Kau harus ikut membantu memasak bersama yang lainnya." kata wanita muda itu kata Ruby.
Ruby berdiri tegak didepan wanita muda itu, dia menatapnya bingung. Dia masih belum menangkap apa yang terjadi saat ini. Bukankah harusnya dia sudah berada bersama ibu, ayah dan juga adik nya di akhirat?
"Jelaskan apa maksudmu? Aku siapa?" tanya Ruby.
"Kau jangan banyak bertanya, atau nyonya Hilda akan menghukummu lagi!" seru si wanita itu jutek, bukannya menjawab tapi dia malah bicara lain-lain.
Ruby menarik baju si wanita berpakaian pelayan itu dan membuat tubuhnya berdekatan. Ruby menatap tajam padanya tanpa rasa takut.
"Kau! Apa kau mau memukulku? Apa kau BERANI?" sentak wanita muda itu dengan bingung, sebab si Ruby yang pendiam tiba-tiba saja berani menatapnya dan hendak memukulnya.
"Ku suruh kau menjawab pertanyaanku, bukannya bicara yang lain-lain. Siapa aku ini, siapa kau, lalu dimana aku berada? Kau hanya perlu menjawab 3 pertanyaan ini, maka kau akan ku lepaskan." kata Ruby dengan menarik baju si pelayan itu semakin kencang.
"Kau ini kenapa? Apa kau kerasukan?!" hardik wanita muda itu dengan bingung.
"Kau siapa?!" sentak Ruby dengan tajam.
"A-aku..."
"Jawab!" bentak Ruby tak sabar.
"Aku Anya, pelayan di mansion ini!" seru Anya kesal, namun dia takut pada sepasang mata berwarna merah yang menatapnya itu. Apalagi tangan Ruby masih mencengkram bajunya.
"Lalu--siapa aku?" tanya Ruby lagi.
"Masa kau tidak mengenal dirimu sen--"
Kata-kata Anya terhenti manakala Ruby mencengkram bajunya semakin erat, matanya melotot seakan mau keluar. Sungguh menakutkan untuk Anya.
"Kau adalah Rubiana Asteria, pelayan di mansion ini."
'Apa dia kerasukan setan? Kenapa dia jadi seperti ini?' batin Anya kaget.
"Baik, lalu mansion siapa ini dan berada di kerajaan mana ini?" Ruby langsung menanyakan dua pertanyaan sekaligus.
"I-ini adalah mansion Duke Abraham di kerajaan Lostier." jelas Anya yang membuat Ruby terdiam dan akhirnya ia melepaskan cengkeramannya dari Anya. Ruby bergumam sendiri. Ia paham sekarang bagaimana keadaannya.
Entah bagaimana caranya jiwanya berpindah pada tubuh Rubiana Asteria. Seorang pelayan di mansion Duke Abraham di kerajaan Lostier, kerajaan yang tak jauh dari kerajaan Istvan dan sempat bermusuhan dengan Istvan.
"Kau sudah gila, sepertinya kau kerasukan setan!" seru Anya marah dengan sikap Ruby padanya.
"Kau bilang aku harus kemana?" tanya Ruby tanpa mau berbasa-basi dan mendengarkan ocehan Anya. Kini dia mempunyai tujuan
"Ke dapur, cepatlah!" ujar Anya lalu beringsut pergi dari sana dengan wajah marah. Dia agak terganggu dengan tatapan yang menyimpan amarah di dalam diri Rubiana. Anya yang paling dekat dengan Ruby, alias memusuhinya. Dia tau bahwa Ruby itu adalah gadis polos dan penakut, lalu apa-apaan dengan tatapan dan sikapnya itu.
Rubiana terdiam sejenak di dalam kamar mandi itu, matanya menyiratkan kesedihan dan kemarahan yang mendalam. "Ibu...ayah...Arsen...aku bersumpah akan membalaskan dendam ini. Aku bersumpah tidak akan mati sebelum membalaskan dendam ini, Hyacinth! Aku akan membunuhmu! Aku akan menghancurkanmu!" tangan Ruby bergetar hebat, dia menahan tangis dan marah dalam dirinya pada Hyacinth, pria yang sudah membuatnya kehilangan keluarga dan kerajaannya.
Ruby tak sengaja melihat gelang yang terpasang ditangannya. "Gelang ini...apa karena gelang ini, aku hidup kembali walau dalam tubuh orang lain?" gumamnya pelan.
****
Sementara itu di kerajaan Istvan, kini Hyacinth telah berkuasa dan menjadi Raja baru dari kerajaan itu. Hyacinth mendapatkan kekuatan dari Liliana, Maximilian dan juga Selena.
Semua orang di kerajaan itu tunduk padanya, tidak ada pilihan lain selain patuh. Sebab Hyacinth mengancam akan menghancurkan negeri itu dan rakyatnya bila menentang pemerintahannya ini.
"Barak...apa kau melihat ini? Lihatlah sekarang aku sudah menjadi raja, akulah penguasa yang paling kuat di seluruh benua ini." kata Hyacinth dengan bangga duduk di singgasana raja sebelumnya yaitu Maximilian Gallan Istvan yang sudah di bunuhnya kemarin malam.
"Saya ucapkan selamat Yang Mulia, tapi--ada satu masalah lagi yang kurang sempurna dan harus anda penuhi sebagai seorang Raja. Agar mengukuhkan posisi anda saat ini." tutur Barak.
"Apa?" Hyacinth melirik ke arah Barak, si ajudan setianya itu rela berkorban jiwa dan raganya untuk Hyacinth.
"Anda harus memilih seseorang untuk mengisi kursi permaisuri." jawab Barak yang membuat Hyacinth berpikir keras.
"Kursi permaisuri?"
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
ciru
cakeep.
2023-06-23
0
Ramadhani Kania
ayo Ruby...kmu jngn lmah....hncurkn orang yg tlah mengambil klwrgamu....
2023-02-05
0
Suya
lanjut!!
2023-02-03
1