Bab 5

"Kamu tenang dulu Tin, aku tau apa yang harus dilakukan, apa kamu pikir aku setuju Santo nikahi Yani? sama, ora sudi aku juga, tapi disini kita harus bermain cerdik, kamu tenang saja, aku sudah punya rencana untuk masalah ini, Santo tidak akan pernah menikahi anak itu, aku pastikan itu." Arip nampak begitu yakin dengan rencananya dan Tini semakin penasaran rencana apa yang disusun kakaknya.

"Mas... aku penasaran sama rencanamu, memangnya mas Arip punya rencana apa tentang masalah ini?" Tini menatap lekat ke arah kakak laki lakinya, tak ingin diliputi rasa penasaran yang mengusik hatinya, Tini langsung menodong penjelasan pada kakak satu satunya.

"Yang pasti kita harus bermain cerdik dan rapi Tin, agar warga tidak menilai buruk pada keluarga kita, harusnya kamu juga tau, siapa Yani itu, anak ingusan itu sudah terdidik untuk jadi orang munafik dan licik, tak beda jauh dari ibunya." Arip tersenyum miring saat mengingat cerita dari Reno beberapa hari lalu, entah sengaja apa sekedar keceplosan, Reno membuka aibnya tentang hubungannya dengan Yani, dan ini semakin membuat Arip yakin, jika Yani dan keluarganya hanya ingin menjebak dan memanfaatkan Santo keponakannya untuk menutupi kehamilan Yani, karena tidak mungkin Yani mau menuntut Reno, Karena miskin dan tidak punya pekerjaan tetap, pasti akan lebih malu, bisa saja para tetangga akan mencemoohnya, karena begitu mudah menyerahkan kehormatan.

"Maksud kamu apa mas? Emangnya ada apa dengan Yani?" Tini menautkan kedua alisnya, berusaha mencerna ucapan sang kakak, memang Tini tidak menyukai keluarga Yani, karena mereka memang terkenal aneh dan ajaib, tapi untuk tau bagaimana Yani, Tini memang begitu kurang paham, maklum karena Tini setiap hari sibuk dengan bekerja, berangkat pagi dan pulang hampir menjelang magrib, hingga Tini hampir tidak pernah bergaul apa lagi nimbrung dengan tetangga.

"Dari desas desus yang aku dengar dari orang orang, Yani sering ketauan berduaan dengan Reno di pinggir sungai dekat tegalan nya Mbah Sima, dan tidak hanya itu saja, Yani juga sering ketauan pergi dengan agung bahkan ketauan jalan bareng dengan Kirman hingga membuat istri Kirman murka, bahkan sempat Yani dihajar sama istrinya Kirman."

"Astagfirullah...." Tini sampai membuka mulutnya hingga membentuk huruf O sangking terkejutnya.

"Amit amit jabang bayi, ya Alloh kok ada perempuan model begitu, dia masih anak kemarin sore, SMU saja belum lulus tapi kelakuannya sudah kayak begitu, duh jangan sampai Santo terseret dan masuk ke dalam keluarga gila itu, demi apapun aku nggak iklas." Bu Tini bersungut sungut.

"Makanya itu, kita harus mencari celah untuk menghentikan ini, karena disini Santo juga ikut andil menikmatinya, heran aku sama bocah itu, bandel nya nggak hilang hilang, cari masalah saja, panggil Santo kesini, aku mau bicara sama anak itu." Pak Arip sedikit emosi dengan polah keponakannya yang memang sulit dibilangin, selalu ngeyel dan suka berbuat seenaknya.

Tanpa menjawab, Tini langsung beranjak untuk mencari Santo, dan ternyata Santo sedang asik main game di belakang rumah.

"Santo! itu pakde mu mau bicara, temui dan nurut dengan apa yang nanti pakde mu katakan, cukup ini yang terakhir kamu membuat masalah, ibu sudah pusing dengan semua ulahmu." Dengan rasa kesal, bu Tini memanggil Santo dan terus mengomel berharap anaknya itu mau berubah, tapi si anak hanya menanggapinya dengan santai bahkan acuh, semua omongan ibunya hanya masuk kuping kiri dan keluar kuping kanan.

"Santo, jawab jujur pertanyaan pakde, apa benar kamu pernah tidur sama Yani? Kapan dan sudah berapa kali kalian melakukan itu?"

Baru saja duduk, tapi Santo sudah diberondong pertanyaan oleh pak Arip.

"Baru tiga kali, dan itu Santo juga sudah suruh Yani untuk minum pil KB sebelum melakukan, kalau sekarang dia hamil, ya bukan karena Santo, paling juga anaknya orang lain, Yani kan sama siapa saja mau." Tanpa malu dan bersalah Santo menjawab semua pertanyaan pakde nya dengan santai dan terkesan acuh.

"Astagfirullah...." Pak Arip dan Bu Tini seketika langsung beristighfar mendengar pengakuan Santo, Bu Tini langsung memijat pelipisnya yang mendadak terasa pusing, sedangkan pak Arip nampak mengusap wajahnya dengan kasar, suasana menjadi hening larut dengan pikirannya masing masing.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

"Kesel ibu, pingin rasanya ibu cakar itu muka si Tini, lagaknya sudah kayak cantik sendiri, sombong dan angkuhnya amit amit, kalau saja ibu nggak mikirin nasib Yani, sudah ibu Hajar wanita itu, sayangnya kita butuh anaknya untuk bertanggung jawab pada Yani, kepaksa ibu sedikit bersabar, tapi lihat saja kalau mereka mau menyangkal dan menghindar, ibu akan bikin perhitungan." 

Bu Sumi langsung mengomel, tak terima dengan hinaan keluarga calon besannya, dengan bersungut sungut dan penuh amarah Bu Sumi meluapkan semua kekesalannya.

Melihat istrinya marah marah, Parjo memilih untuk pergi ke warung tetangganya sekedar minum kopi, dari tadi kepalanya sudah mau pecah dengan masalah yang ada, belum lagi harus mendengar Omelan sang istri bikin semakin pusing.

Yani lebih memilih masuk kamar dan fokus dengan ponselnya, tak mau ambil pusing dengan yang terjadi, jangankan menyesal justru Yani asik berkirim pesan dengan pria yang baru dikenalnya di aplikasi biru miliknya, seolah apa yang menimpanya saat ini adalah hal biasa yang tak harus disesali, Yani justru semakin larut dengan percakapan yang menjurus pada obrolan orang dewasa dengan pria yang bernama Beni, pikir Yani, mencari kebahagian itu yang utama, tak perduli dengan tanggapan dan penilaian orang terhadap dirinya, asalkan diri bahagia, masa bodoh dengan omongan orang lain, hamil diluar nikah juga wajar wajar saja, jaman sudah berubah, banyak yang seperti dirinya di luaran sana, sebelum menjadi istri Santo, Yani ingin berpetualang sekali lagi, tentunya dengan diam diam, 'aaah indahnya hidup dalam kebebasan.' pikir Yani dalam hatinya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (ongoing)

#Coretan pena Hawa (ongoing)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (ongoing)

#Sekar Arumi (ongoing)

#Wanita kedua (Tamat)

New karya Hawa

#Negeri dongeng Alisia

#Wanita Berkubang Dosa

#Cinta berbalut Nafsu

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!