2. Keberangkatan

Elara sudah siap dengan barang-barang yang dikemasnya.

Besok, tepatnya pagi-pagi sekali Elara harus berangkat meninggalkan kediamannya. Ia benar-benar dipindahkan ke luar kota, tepatnya ke Hamburg yang jaraknya cukup jauh dari kota Berlin.

Perjalanan itu memakan waktu sekitar 3 jam 8 menit jika menggunakan transfortasi darat, sedangkan menggunakan penerbangan dibutuhkan waktu kurang lebih sekitar satu jam, atau tergantung penerbangan yang nantinya ia pilih.

Elara memilih transfortasi udara untuk mempersingkat waktu kepergiannya dan kebetulan tiket itu sudah ia kantongi.

"Hai, Ela?"

"Ya, ada apa, Kyle?" Elara menyahut telepon seluler dari Kyle pada malam itu.

"Kau jadi berangkat besok?"

"Hmm, aku sudah mendapatkan tiketnya."

"Kenapa kau tidak resign saja dari Universitas itu, kau bisa menjadi asisten dosen di tempat lain tapi masih di kota Berlin." Terdengar Kyle memberi Elara saran.

Elara tersenyum sendu di posisinya meski ia tahu Kyle tidak dapat melihat itu.

"Haruskah ku katakan padamu bahwa aku tidak memiliki pilihan lain kecuali ini?" ujar Elara disertai tawa kecil.

"Sebenarnya ada apa, El? Kenapa kau bisa dipindahkan? Aku sudah bertanya beberapa kali tapi kau tidak mau mengatakan apa masalahnya. Mungkin kita masih bisa membicarakannya dengan rektor kampus agar kau tidak jadi dipindahkan ke Hamburg?"

"Sudahlah, Kyle. Aku juga sudah bersedia dengan tawaran ini. Lagipula Hamburg masih berada di negara Jerman. Apa yang kau risaukan?"

"Aku takut kau melupakanku disini."

Elara tertawa lagi. "Kita masih bisa bertemu, sesekali. Tawaran ini lebih baik daripada aku harus kembali ke rumah orangtuaku di Indonesia. Bagaimana menurutmu?"

Disana, Kyle berdecak sekilas. "Baiklah, Hamburg lebih baik ketimbang kau harus pulang ke Indonesia. Kau benar, setidaknya itu masih berada di kawasan yang bisa ku datangi daripada negara asalmu yang ku pikir akan memakan waktu lebih lama jika aku hanya berniat untuk mengunjungimu saja," ujarnya pasrah.

"Baiklah, Kyle. Aku tutup teleponnya. See you ..."

"See you, besok ku antar ke Bandara."

"Thank, Kyle."

...***...

Kyle menepati janjinya, ia mengantarkan Elara ke Bandar Udara dan melepas kepergian gadis itu dengan rasa berat hati.

Elara bukan hanya sekedar sahabat bagi Kyle, tapi Elara juga sudah dianggap anak oleh ibunya. Elara punya tempat tersendiri dalam hatinya, hingga Kyle lebih memilih melajang sampai ia bisa melihat ada seseorang yang dapat dipercaya dan bisa melindungi Elara.

"Berhati-hatilah, aku berharap kau mendapat teman baik disana." Kyle melepas kepergian Elara dengan hati yang berat.

Elara tersenyum simpul. "Ya, aku akan mendapatkannya, tapi tidak akan ada yang sebaik dan seperti dirimu," ujarnya terus terang.

"Kau terlalu jujur, Elara."

"Kau terlalu baik padaku, Kyle."

Mereka tertawa bersama dan akhirnya Elara sudah harus memasuki area keberangkatan.

Elara melambaikan tangan dari jauh dan dibalas Kyle dengan lambaian yang sama.

Elara mulai berdoa sebelum penerbangannya. Perjalanan ini terasa biasa bagi Elara karena dulu dia sering pulang pergi Indonesia-Jerman atau sebaliknya. Jadi, menurut Elara perjalanannya hari ini dari Berlin ke Hamburg terasa sama saja. Elara hanya merasa sedih karena dia harus meninggalkan Berlin, padahal dia tinggal disana sudah cukup lama.

Elara sudah duduk dengan nyaman di posisinya, ia mendengar sekilas seorang pramugari yang sedang menjalankan tugas dengan memberikan informasi-informasi penting mengenai fasilitas yang ada di kabin pesawat, serta mendemonstrasikan tata cara menggunakan alat keselamatan penerbangan kepada semua penumpang yang ada didalamnya.

Setelah kiat itu selesai, Elara lebih memilih untuk membaca majalah ketimbang mendengarkan musik dengan earphone--saat pesawat yang ditumpanginya dalam keadaan lepas landas.

...***...

Kyle baru saja menyesapp kopi dari cangkirnya. Dia belum lama tiba disebuah cafe setelah mengantarkan Elara ke Bandara pagi tadi.

Kyle tak sengaja menyaksikan berita terupdate yang ditayangkan oleh televisi yang berada tak jauh dari tempat duduknya. Berita itu mengabarkan mengenai sebuah insiden jatuhnya sebuah pesawat dari salah satu Maskapai. Seorang penyiar berita itu juga mengatakan jika pesawat tersebut belum lama berangkat dari kota Berlin menuju Hamburg beberapa saat lalu.

Dari berita yang Kyle dengar, pesawat itu jatuh di hutan belantara dan hancur berkeping-keping.

Sementara ini, pencarian korban akan terus dilakukan, mengingat ada banyak nama yang masuk dalam list penumpang pesawat dari Maskapai tersebut.

Secara mendadak, kopi yang sudah terlanjur masuk ke tenggorokannya terasa amat pahit. Kyle tersentak, tubuhnya terasa membeku saat ia teringat akan sesuatu.

"Elara ..." Kyle menyebut nama sahabatnya, Elara.

"Tidak, tidak mungkin!" Pria dengan postur tubuh tinggi itu gegas keluar dari area cafe setelah meletakkan lembaran uang dengan asal di atas meja untuk membayar kopinya.

"Tidak mungkin itu pesawat yang ditumpangi Elara."

Kyle masih tidak mempercayai berita yang didengarnya. Ia ingin menampik fakta mengenai hal itu hanya karena Elara ada didalam pesawat yang sedang diberitakan.

Kyle mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh untuk mengecek dan mencari tahu berita mengenai kecelakaan tersebut. Dia tau jika jarang sekali ada penumpang yang selamat dari insiden kecelakaan pesawat dan hal itu membuat Kyle semakin kalut dan ketakutan.

...***...

Setelah mengkonfirmasi di Maskapai penerbangan dan mencocokkan seri nomor pesawat yang membawa Elara, Kyle jelas-jelas tau jika Elara masuk dalam list korban kecelakaan pesawat tersebut.

Kyle ingin tidak mempercayai hal ini, tapi kenyataannya memang harus membuatnya terpukul.

"Mom?"

Kyle mendapati sang Ibu yang ikut menyusulnya ke pusat layanan dimana dia sedang melakukan konfirmasi mengenai korban kecelakaan pesawat tersebut.

"Kyle, bagaimana?" tanya Eve.

Kyle tertunduk lemas. "Mungkinkah Elara selamat, Mom?" tanyanya sambil memijat kepala.

"Sabar, Nak. Kita harus menunggu kepastiannya. Kita belum tahu nasib Elara. Masih banyak kemungkinannya."

"Ya. Tim SAR sedang menuju titik lokasi dimana pesawat itu diperkirakan jatuh," ujar Kyle dengan lesu.

"Kita berdoa semoga Elara selamat, Kyle. Kamu tidak boleh begini. Segera kabari keluarga Elara di Indonesia mengenai hal ini."

"Baik, Mom."

...***...

Keesokan harinya, rintikan air hujan menerpa wajah Elara, membangunkannya dalam keadaan lemah tak berdaya.

Elara mendengar suara baling-baling helikopter yang sepertinya tak jauh dari posisinya. Dia ingin menjerit, namun tidak memiliki energi untuk hal itu.

Elara mengingat jika semalam pesawat yang ia tumpangi sempat mengalami masalah yang entahlah--Elara tidak begitu mendengarkan percakapan mereka sebab dia sibuk mengenakan alat keselamatan ditengah kondisi yang kalut di dalam kabin.

Elara mencoba bangkit, tapi tubuhnya sulit sekali bergerak. Elara melihat pada dirinya sendiri, banyak bagian tubuhnya yang terluka. Kulit tangan, bahu dan perutnya tampak mengelupas karena luka bakar. Begitupun kakinya. Elara merabaa wajah yang terasa perih, sepertinya sebagian wajahnya juga terkena luka yang sama.

Dengan sisa-sisa tenaganya, Elara mencoba duduk, dia melihat ke langit dan disana hanya ada deruan gerimis yang menerpanya, tidak ada lagi helikopter yang sempat berkeliling disana.

Elara melihat sekelilingnya, dia memang terpojok didekat pohon yang cukup besar dan sekitar 50 meter dari posisinya, Elara dapat melihat puing-puing pesawat yang hangus terbakar namun sudah sedikit basah karena rintikan air hujan masih terus menetes.

Elara merasa sangat haus. Sampai-sampai dia tidak memikirkan apapun lagi selain ingin menghilangkan rasa dahaga. Elara menjulurkan lidah, mencecap tetes air hujan yang tak terlalu deras.

Merasa tak puas, Elara berjalan terseok-seok mencari sumber air yang lebih banyak dan mungkin dapat menuntaskan rasa hausnya.

Syukurlah Elara menemukan sebuah aliran sungai. Itu tampak deras tapi tak menyurutkan niat Elara untuk meraih airnya agar bisa ia nikmati.

Elara berniat kembali ke lokasi utama kecelakaan pesawat setelah ia berhasil meneguk air dari sungai ini. Mungkin dengan begitu ia dapat segera ditemukan dan ditolong oleh orang lain.

Meski keadaannya memprihatinkan dengan baju yang robek serta basah diterpa air hujan, tapi Elara tetap bersyukur karena dia masih diberi kesempatan kedua untuk hidup di dunia.

...Bersambung ......

Dukung karya ini dengan cara tap love untuk jadikan favorit, berikan rate bintang. Jangan lupa juga vote/gift dan tinggalkan juga komentarnya🙏🙏🙏

Visual ELARA

Terpopuler

Comments

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

berarti tim sar nya ga teliti mencari korban, masa el ga ketemu

2023-09-17

1

Yusria Mumba

Yusria Mumba

lanjut,

2023-06-25

0

☠ᵏᵋᶜᶟ𝐌𝐀⃝🥀𝐗🧸ᴼᴺᴼᶠᶠ

☠ᵏᵋᶜᶟ𝐌𝐀⃝🥀𝐗🧸ᴼᴺᴼᶠᶠ

kyle ga mau klau lu dsna ktika dpt tmn baru dsna nti ny psti gmn cara ny posisi kyle akn singkirkan

2023-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Dipindahtugaskan
2 2. Keberangkatan
3 3. Ditemukan
4 4. Terima Kasih
5 5. Bercengkrama
6 6. Bergidik
7 7. Jangan bercanda
8 8. Menerima
9 9. Khawatir
10 10. Mencari Sinyal
11 11. Percaya padaku
12 12. Ketakutan
13 13. Berusaha sendiri
14 14. Pria yang hilang
15 15. Mulai Pulih
16 16. Menjenguk
17 17. Kenapa harus berbohong?
18 18. Kembali bertugas
19 19. Berlagak tak mengenal
20 20. Mendatangi
21 21. Menyelidiki
22 22. Tak dapat mengelak
23 23. Ela, Lara, Elara
24 24. Datang lagi
25 25. Mencoba
26 26. Tidak menerima getah
27 27. Sebuah pertengkaran
28 28. Sebuah ide yang terlintas
29 29. Satu-satunya
30 30. Ide yang bagus
31 31. Dihina
32 32. Berkunjung dan Melamar
33 33. Mari Menikah
34 34. Comeback!
35 35. Kesepakatan
36 36. Sudah Mengetahui
37 37. Ragu
38 38. Menyabotase
39 39. Terlambat
40 40. Menurutlah
41 41. Membawamu kembali
42 42. Memaafkan tapi belum melupakan
43 43. Memahami ketakutanmu
44 44. Lamaran dan keputusan
45 45. Kau berharga
46 46. Be My Wife
47 47. Melampiaskan segalanya
48 48. Jalan-jalan
49 49. Hukuman
50 50. Keinginan
51 51. Berkemah
52 52. Harapan yang sia-sia
53 53. Menohok
54 54. Masih hidup?
55 55. Pencarian
56 56. Pesta
57 57. Kesal
58 58. Menyesal
59 59. Ancaman
60 60. Mengundang
61 61. Tak enak badan
62 62. Menghilang
63 63. Sangat lemah
64 64. Sakit
65 65. Transplantasi
66 66. Tak ingin gegabah
67 67. Akhirnya mengetahui
68 68. Pelipur lara untuk Elara
69 69. Fated to love you
70 70. Membuang waktu
71 71. Merasa tak percaya
72 72. Kekecewaan yang besar
73 73. Rencana
74 74. Bukan kesalahan sederhana
75 75. Menceritakan tentang hidup
76 76. Kabar
77 77. Mengajak periksa
78 78. Pencegah kehamilan
79 79. Lahir ke dunia
80 PROMO
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Dipindahtugaskan
2
2. Keberangkatan
3
3. Ditemukan
4
4. Terima Kasih
5
5. Bercengkrama
6
6. Bergidik
7
7. Jangan bercanda
8
8. Menerima
9
9. Khawatir
10
10. Mencari Sinyal
11
11. Percaya padaku
12
12. Ketakutan
13
13. Berusaha sendiri
14
14. Pria yang hilang
15
15. Mulai Pulih
16
16. Menjenguk
17
17. Kenapa harus berbohong?
18
18. Kembali bertugas
19
19. Berlagak tak mengenal
20
20. Mendatangi
21
21. Menyelidiki
22
22. Tak dapat mengelak
23
23. Ela, Lara, Elara
24
24. Datang lagi
25
25. Mencoba
26
26. Tidak menerima getah
27
27. Sebuah pertengkaran
28
28. Sebuah ide yang terlintas
29
29. Satu-satunya
30
30. Ide yang bagus
31
31. Dihina
32
32. Berkunjung dan Melamar
33
33. Mari Menikah
34
34. Comeback!
35
35. Kesepakatan
36
36. Sudah Mengetahui
37
37. Ragu
38
38. Menyabotase
39
39. Terlambat
40
40. Menurutlah
41
41. Membawamu kembali
42
42. Memaafkan tapi belum melupakan
43
43. Memahami ketakutanmu
44
44. Lamaran dan keputusan
45
45. Kau berharga
46
46. Be My Wife
47
47. Melampiaskan segalanya
48
48. Jalan-jalan
49
49. Hukuman
50
50. Keinginan
51
51. Berkemah
52
52. Harapan yang sia-sia
53
53. Menohok
54
54. Masih hidup?
55
55. Pencarian
56
56. Pesta
57
57. Kesal
58
58. Menyesal
59
59. Ancaman
60
60. Mengundang
61
61. Tak enak badan
62
62. Menghilang
63
63. Sangat lemah
64
64. Sakit
65
65. Transplantasi
66
66. Tak ingin gegabah
67
67. Akhirnya mengetahui
68
68. Pelipur lara untuk Elara
69
69. Fated to love you
70
70. Membuang waktu
71
71. Merasa tak percaya
72
72. Kekecewaan yang besar
73
73. Rencana
74
74. Bukan kesalahan sederhana
75
75. Menceritakan tentang hidup
76
76. Kabar
77
77. Mengajak periksa
78
78. Pencegah kehamilan
79
79. Lahir ke dunia
80
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!