ELARA : FATED TO LOVE

ELARA : FATED TO LOVE

1. Dipindahtugaskan

Hai, all Readers,

Semoga kita semua dalam keadaan sehat ya. Ini karyaku yang ke-sekian, semoga dapat menghibur. Jangan lupa dukungannya ya❤️

_____

Berlin, Jerman. 2022

"Elara!"

Gadis 24 tahun itu menoleh pada seseorang yang memanggil namanya. Elara tersenyum simpul mendapati Kyle yang kembali menjemputnya.

"Kau menjemputku lagi?"

"Seperti biasa. Aku tidak tau harus kemana jika weekend tiba," sahut Kyle dengan senyum kecilnya.

"Tapi aku sibuk sekali, Kyle. Aku belum punya waktu luang untuk menemanimu berakhir pekan."

"Bu dosen memang selalu sibuk," kelakar Kyle. Pria dengan tinggi 182 cm itu memang senang menjemput Elara di kampus yang menjadi tempat kerja Elara selama dua tahun terakhir ini.

"Lebih tepatnya hanya asisten dosen. Belum menjadi dosen," kata Elara meralat perkataan sang sahabat.

"Jadi … bagaimana?"

"Apanya?"

"Kau pulang jam berapa? Aku akan menunggumu di taman kampus."

"Oh, come on, Kyle. Carilah teman atau bahkan pacar yang bisa menemanimu kemanapun dan kapanpun kau mau. Aku terlalu sibuk untuk melakukan itu."

Kyle menggeleng samar. "No, no, no! Tidak akan ada pacar sebelum kau yang lebih dulu berpacaran," tukasnya menegaskan.

Jika sudah begini, Elara hanya bisa pasrah dengan ajakan Kyle.

"Oke, baiklah. Aku pulang jam 5 sore. Apa kau mau menunggu? Itu sekitar 3 jam lagi dari sekarang."

"Jangankan 3 jam, seharian aku akan menunggumu."

Elara tersenyum pada Kyle yang sudah berjalan mundur sembari melambaikan tangan.

"Aku akan ada disini pukul 5 tepat. Bye," kata Kyle sambil berlalu pergi.

Elara hanya bisa menipiskan bibir sembari geleng-geleng kepala melihat tingkah Kyle.

"Aku pikir dia menyukaimu."

Elara terkejut dengan kehadiran seseorang yang sudah ada disisinya. Itu adalah Robert, kawan satu stambuk nya saat berkuliah dulu. Dia juga mengajar di Universitas ini. Bedanya, Robert telah resmi menjadi dosen muda sedangkan Elara hanya sebatas asisten dosen saja.

"Bukan urusanmu." Elara memang selalu jutek pada Robert yang playboy. Elara tidak menyukai sikap pria itu yang sering mendekati para mahasiswinya sendiri.

Elara lantas beranjak pergi dari hadapan Robert tanpa kata-kata undur diri. Sementara Robert, dia mengendikkan bahu sambil terkekeh kecil.

"Sampai kapan kau akan menghindari ku, Elara?" batin pria itu.

***

Seperti biasanya, Elara harus mengajar dan menggantikan dosen yang menjadi atasannya. Hari ini ada kelas pagi dan Elara buru-buru pergi ke kampus agar tidak terlambat bekerja.

Elara memasuki ruangan yang masih tampak senyap. Belum ada siapapun disana kecuali dirinya.

Elara memang belum memiliki ruang pribadi. Dia ditempatkan disebuah ruang yang cukup lebar untuk berbagi tempat dengan beberapa asisten dosen yang lain. Ruangan itu sendiri terdiri dari beberapa meja untuk masing-masing rekannya.

Elara ada dalam ruang itu demi bisa meletakkan barang-barang pribadinya sebelum proses belajar-mengajar.

Masih ada waktu sekitar 20 menit lagi sebelum Elara memasuki ruang kelas dimana dia menggantikan dosen utama. Sepertinya Elara terlalu pagi datang kesana. Tak apa, dia bisa membaca buku dulu untuk sekedar mengisi kekosongan waktu sampai jam masuk tiba.

Saat Elara sibuk membaca buku, tak sengaja ia malah mendengar suara keributan yang sepertinya berasal dari ruangan sebelah. Itu adalah ruangan sang rektor kampus–tempatnya bekerja.

"Untuk apa kau datang kesini? Ini tempat kerjaku! Pergilah!"

Sebenarnya Elara tidak mau ikut campur. Akan tetapi, suara-suara pertengkaran di ruang sebelah terdengar begitu saja di telinganya, padahal Elara tidak berniat mendengarkannya.

Hingga pada akhirnya, dari keributan itu Elara mengetahui sebuah fakta mengenai perselingkuhan rektor kampus dengan wanita yang mendatangi ruangannya tersebut.

...****...

Elara hampir meninggalkan kampus saat jam mengajarnya sudah usai. dia harus segera pergi, lagipula hari ini Kyle kembali berjanji untuk menjemputnya seperti biasa.

"Elara?"

"Ya, ada apa Sania?"

"Kau dipanggil Mr. Aldrik. Kau diminta ke ruangannya sekarang."

Entah kenapa perasaan Elara tak enak. Apa ini ada kaitannya dengan kejadian pagi tadi? Apa Mr. Aldrik tau jika dia mendengar pertengkaran pria itu dengan selingkuhannya?

Elara mengiyakan ucapan Sania. Dia masuk ke dalam ruangan rektor sesaat setelah mengetuk pintunya.

"Elara?"

"Iya, Mister?" Elara menunduk dalam-dalam.

"Kau ada di ruangan sebelah saat aku menerima tamu pagi tadi?"

Elara ingin berbohong demi keselamatan dirinya, tapi entah kenapa bahasa tubuhnya malah mengangguki pertanyaan Mr. Aldrik. Elara yakin, jika pun dia berbohong itu justru akan menimbulkan masalah baru nantinya.

"Aku tidak perlu menanyakan apa kau mendengar percakapanku atau tidak." Mr. Aldrik tersenyum smirk. "Jadi, untuk menutup mulutmu itu, kau tidak bisa bekerja disini lagi sebagai asisten dosen," ujarnya enteng.

"Mister? Maafkan saya. Saya tidak akan membuka mulut mengenai apapun hal yang sudah saya dengar, itu akan saya simpan seperti saya menjaga rahasia saya sendiri tapi, jangan pecat saya, Mister."

Mr. Aldrik menggeleng di posisinya. "Aku tidak bisa mempercayaimu begitu saja."

"Saya berjanji," kata Elara memohon. Dia begini bukan karena butuh pekerjaan. Elara bukannya kesusahan ekonomi, tapi dia mencintai pekerjaannya yang sekarang, malah Elara punya impian untuk mengajar terus sekalipun itu di panti sosial.

Mr. Aldrik tampak menimbang-nimbang. Dia mengusap tangannya beberapa kali sampai akhirnya dia tiba pada sebuah keputusan.

"Baiklah, aku tidak akan memecatmu. Tapi akan lebih baik jika kau pindah dari kota ini membawa serta semua yang sempat kau dengar."

"Tapi, Mister? Saya tidak bisa meninggalkan Berlin," kata Elara mencoba protes. Dia amat menyesal kenapa harus mengetahui salah satu rahasia buruk milik rektornya tersebut.

"Pergilah, Elara. Di tempat yang baru nanti, ku pastikan kau akan tetap bekerja seperti saat masih disini."

"Bukan soal itu, Mister. Kehidupan saya ada di kota ini. Saya sukar beradaptasi lagi di tempat lain."

"Keputusanku sudah bulat dan tidak bisa dirubah. Jika kau sampai membuka mulutmu meski kau sudah dipindah-tugaskan, maka kau akan menerima akibatnya."

Elara menelan salivanya dengan berat, padahal tak sekalipun dia mau membuka mulut terkait hal ini. Tapi, mau bagaimana lagi, mungkin ini memang sudah jalannya untuk berpindah ke tempat lain.

Elara keluar dari ruangan rektor, dia terduduk lesu di koridor kampus.

"Ela?"

Elara menatap Kyle yang sudah menunggunya disana. Seperti hari-hari sebelumnya, pria itu selalu menepati janjinya pada Elara, itulah yang membuat Elara nyaman bersahabat dengan Kyle.

Elara tersenyum pada Kyle yang menatapnya dengan raut keheranan.

"Ada masalah? Kau baik-baik saja?"

"I'm ok," kata Elara pelan. "Aku akan segera pindah tugas dari kampus ini, Kyle."

"Wah, bukankah itu sebuah kemajuan? Ku rasa disini sudah terlalu membosankan, right?" Kyle tau Elara tidak baik-baik saja saat mengatakan hal ini, maka dari itu dia berusaha menghibur Elara dengan ucapannya barusan.

"Hmm, sepertinya begitu. Aku harus menerima semua ini, kan?" Elara terdengar pasrah tak bersemangat.

"Ya, memangnya kau akan pindah ke kampus mana?" tanya Kyle lagi.

"Entahlah, tapi yang jelas itu tidak disini. Aku akan meninggalkan Berlin."

"What?" Kyle yang tadinya baik-baik saja, kini menjadi syok. Dia kira Elara akan dipindahkan ke kampus lain yang masih berada di kota ini, tapi pernyataan Elara mampu membuat mood Kyle jadi berubah buruk.

...Bersambung …...

Terpopuler

Comments

élis 🇵🇸

élis 🇵🇸

mampir lg

2023-09-17

0

Welda Arsy❤

Welda Arsy❤

baru bca thortt,,,hadir ramaikan novel mu.

2023-08-17

0

Esther Nelwan

Esther Nelwan

kereeen...

2023-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Dipindahtugaskan
2 2. Keberangkatan
3 3. Ditemukan
4 4. Terima Kasih
5 5. Bercengkrama
6 6. Bergidik
7 7. Jangan bercanda
8 8. Menerima
9 9. Khawatir
10 10. Mencari Sinyal
11 11. Percaya padaku
12 12. Ketakutan
13 13. Berusaha sendiri
14 14. Pria yang hilang
15 15. Mulai Pulih
16 16. Menjenguk
17 17. Kenapa harus berbohong?
18 18. Kembali bertugas
19 19. Berlagak tak mengenal
20 20. Mendatangi
21 21. Menyelidiki
22 22. Tak dapat mengelak
23 23. Ela, Lara, Elara
24 24. Datang lagi
25 25. Mencoba
26 26. Tidak menerima getah
27 27. Sebuah pertengkaran
28 28. Sebuah ide yang terlintas
29 29. Satu-satunya
30 30. Ide yang bagus
31 31. Dihina
32 32. Berkunjung dan Melamar
33 33. Mari Menikah
34 34. Comeback!
35 35. Kesepakatan
36 36. Sudah Mengetahui
37 37. Ragu
38 38. Menyabotase
39 39. Terlambat
40 40. Menurutlah
41 41. Membawamu kembali
42 42. Memaafkan tapi belum melupakan
43 43. Memahami ketakutanmu
44 44. Lamaran dan keputusan
45 45. Kau berharga
46 46. Be My Wife
47 47. Melampiaskan segalanya
48 48. Jalan-jalan
49 49. Hukuman
50 50. Keinginan
51 51. Berkemah
52 52. Harapan yang sia-sia
53 53. Menohok
54 54. Masih hidup?
55 55. Pencarian
56 56. Pesta
57 57. Kesal
58 58. Menyesal
59 59. Ancaman
60 60. Mengundang
61 61. Tak enak badan
62 62. Menghilang
63 63. Sangat lemah
64 64. Sakit
65 65. Transplantasi
66 66. Tak ingin gegabah
67 67. Akhirnya mengetahui
68 68. Pelipur lara untuk Elara
69 69. Fated to love you
70 70. Membuang waktu
71 71. Merasa tak percaya
72 72. Kekecewaan yang besar
73 73. Rencana
74 74. Bukan kesalahan sederhana
75 75. Menceritakan tentang hidup
76 76. Kabar
77 77. Mengajak periksa
78 78. Pencegah kehamilan
79 79. Lahir ke dunia
80 PROMO
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Dipindahtugaskan
2
2. Keberangkatan
3
3. Ditemukan
4
4. Terima Kasih
5
5. Bercengkrama
6
6. Bergidik
7
7. Jangan bercanda
8
8. Menerima
9
9. Khawatir
10
10. Mencari Sinyal
11
11. Percaya padaku
12
12. Ketakutan
13
13. Berusaha sendiri
14
14. Pria yang hilang
15
15. Mulai Pulih
16
16. Menjenguk
17
17. Kenapa harus berbohong?
18
18. Kembali bertugas
19
19. Berlagak tak mengenal
20
20. Mendatangi
21
21. Menyelidiki
22
22. Tak dapat mengelak
23
23. Ela, Lara, Elara
24
24. Datang lagi
25
25. Mencoba
26
26. Tidak menerima getah
27
27. Sebuah pertengkaran
28
28. Sebuah ide yang terlintas
29
29. Satu-satunya
30
30. Ide yang bagus
31
31. Dihina
32
32. Berkunjung dan Melamar
33
33. Mari Menikah
34
34. Comeback!
35
35. Kesepakatan
36
36. Sudah Mengetahui
37
37. Ragu
38
38. Menyabotase
39
39. Terlambat
40
40. Menurutlah
41
41. Membawamu kembali
42
42. Memaafkan tapi belum melupakan
43
43. Memahami ketakutanmu
44
44. Lamaran dan keputusan
45
45. Kau berharga
46
46. Be My Wife
47
47. Melampiaskan segalanya
48
48. Jalan-jalan
49
49. Hukuman
50
50. Keinginan
51
51. Berkemah
52
52. Harapan yang sia-sia
53
53. Menohok
54
54. Masih hidup?
55
55. Pencarian
56
56. Pesta
57
57. Kesal
58
58. Menyesal
59
59. Ancaman
60
60. Mengundang
61
61. Tak enak badan
62
62. Menghilang
63
63. Sangat lemah
64
64. Sakit
65
65. Transplantasi
66
66. Tak ingin gegabah
67
67. Akhirnya mengetahui
68
68. Pelipur lara untuk Elara
69
69. Fated to love you
70
70. Membuang waktu
71
71. Merasa tak percaya
72
72. Kekecewaan yang besar
73
73. Rencana
74
74. Bukan kesalahan sederhana
75
75. Menceritakan tentang hidup
76
76. Kabar
77
77. Mengajak periksa
78
78. Pencegah kehamilan
79
79. Lahir ke dunia
80
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!