Merasa Bersalah

"Keenan kenapa? Kok seperti lagi ada masalah yang rumit gitu ya. Terus Nadine juga, kenapa kamu diam saja dari tadi Sayang?" Tanya Dinda.

"Aku nggak apa-apa kok Ma. Sama seperti Kak Keenan, aku juga lagi capek aja, lagi banyak pekerjaan," jawab Nadine beralasan.

"Yang benar? Kamu nggak lagi berantem sama Kakak kamu kan?" Tanya Nathan.

"Nggak kok Pi, aku lagi nggak ada masalah apapun dengan Kak Keenan," jawab Nadine.

"Nggak seru deh kalau Kak Keenan sama Kak Nadine diam-diaman. Biasanya kalian kan paling ribut, paling heboh, tapi sekarang kalian diam seperti ada yang kurang gitu," kata Kenzo.

"Iya benar, kurang ramai aja gitu kan," sambung Kenzie.

Memang si kembar ini selalu kompak, jika sudah ada salah satu yang berbicara, pasti yang satunya lagi akan ikut nimbrung. Sedangkan Nadine hanya menanggapinya dengan senyuman terpaksa.

"Sudah Kenzo, Kenzie, kalian berdua sana masuk ke dalam. Jangan lupa belajar, kalian sudah mau mendekati UN loh. Kalau nilai kalian nggak bagus, nggak akan ada tuh yang namanya liburan," kata Dinda.

"Siap Ma, Mama kan tahu kita berdua ini anak yang genius, keturunan Mama dan Papi. Sudah pasti dong kita akan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan," kata Kenzie dengan percaya diri.

"Mama dengan Papi tenang aja, kita berdua pasti akan menjadi anak kebanggaan kalian seperti Kak Keenan dan Kak Nadine. Kita berdua akan lulus dengan nilai yang bagus dan akan melanjutkan ke fakultas impian kita masing-masing," sambung Kenzo.

Setelah lulus sekolah nanti, Kenzo berniat akan mengambil jurusan kedokteran. Karena dari kecil ia yang sifatnya begitu perhatian jika keluarganya terluka, bahkan luka kecil sekalipun, ia sudah bercita-cita untuk menjadi dokter. Sedangkan Kenzie berbeda, ia ingin menjadi polisi agar dapat memberantas kejahatan seperti impiannya sejak kecil juga.

Sedangkan Keenan sendiri memang sudah berkeinginan menjalani bisnis sehingga ia yang meneruskan bisnis keluarganya, berbeda dengan Nadine juga memang sangat menginginkan dunia bisnis seperti ibunya, sehingga ia yang sangat hobi mendesign pakaian sesuai juga dengan jurusan kuliahnya saat itu, memutuskan untuk membangun butik dengan mendesign pakaiannya sendiri.

Yang jelas apapun impian keempat anaknya, selagi itu positif, Dinda dan Nathan akan selalu mendukungnya. Mereka tidak pernah memaksa atau pun melarang apapun yang sudah menjadi keputusan anak-anaknya itu. Nathan dan Dinda sendiri saat ini memilih untuk menghabiskan waktu di rumah, hanya sesekali saja Nathan memantau pekerjaan anaknya itu. Begitupun dengan Dinda, juga hanya sesekali saja ia datang ke beberapa cabang toko kuenya yang telah berdiri beberapa cabang di Jakarta, bahkan luar kota.

****

Saat hendak membuka pintu kamarnya, tiba-tiba pandangan mata Nadine tertuju pada kamar Keenan. Terbesit rasa bersalah dalam dirinya atas ucapan yang ia lontarkan tadi siang. Nadine tak terbiasa melihat kakaknya itu yang hanya diam saja, tidak mengusiknya seperti biasa, seperti ada yang kurang dalam hidupnya. Lalu Nadine pun menggeserkan langkahnya hingga tiba di depan pintu kamar sang kakak.

Tok … tok … tok …

Nadine mengetuk pintu tersebut, segera saja pintu itu terbuka dan kini Keenan telah berdiri di hadapannya tanpa mengucap kata apapun.

"Kak Keenan, Kakak belum tidur?" Tanya Nadine lirih.

"Belum, kalau sudah tidur aku nggak akan berdiri di sini," jawab Keenan dengan wajah datar.

"Oh, Kak boleh berbicara sebentar nggak?" Tanya Nadine yang terlihat agak gugup.

"Boleh, ya sudah masuk aja," kata Keenan. Lalu Nadine pun mengikuti langkah Keenan masuk ke dalam kamarnya dan duduk di tepi ranjang.

"Kakak marah ya sama aku?" Tanya Nadine to the point.

"Soal apa?" Tanya Keenan pula.

"Soal tadi siang. Aku minta maaf ya Kak karena ucapan aku mungkin sudah sangat keterlaluan dan menyakiti hati Kakak. Aku benar-benar minta maaf, aku nggak bermaksud Kak. Aku-" ucapan Nadine terhenti.

"Sudahlah Nadine, aku juga nggak memikirkan masalah itu lagi kok. Lagipula apa yang kamu katakan itu benar, nggak seharusnya aku ikut campur masalah kamu terlalu dalam. Aku yang seharusnya minta maaf, maaf ya," ucap Keenan mencela ucapan Nadine begitu saja.

"Iya Kak, tapi aku tahu kok kalau semua yang Kakak lakukan demi kebaikan aku seperti yang kamu katakan. Seharusnya aku senang karena punya Kakak yang begitu sayang dan perhatian sama aku, tapi aku malah marah-marah sama kamu Kak. Maafkan aku ya Kak, aku nggak bisa lihat kamu diamin aku seperti ini. Aku kan rindu, padahal baru saja satu hari aku nggak dijahilin sama kamu," ucap Nadine dengan tatapan mendamba.

Keenan menatap nanar mata sang adik. Terlihat juga matanya yang kini tampak berkaca-kaca. Lalu Keenan pun tersenyum jahil dan mencubit kedua pipi Nadine yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Aduh … sakit Kak," gerutu Nadine sembari mengusap-usap pipinya.

"Nadine, kamu tuh kenapa sih lucu banget. Kenapa coba sampai sedih seperti itu? Aku benar-benar nggak apa-apa, aku juga nggak marah kok sama kamu. Aku hanya capek aja," kata Keenan.

"Yang benar? Tapi kenapa Kakak cuekin aku seperti tadi? Aku nggak mau Kakak cuekin aku, jangan cuekin aku lagi ya Kak," pinta Nadine.

"Iya, aku sudah maafkan kamu. Aku juga minta maaf ya sudah bersikap seenaknya," ucap Keenan.

"Enggak apa-apa Kak. Justru aku senang punya Kakak yang begitu perhatian, lagipula cowok brengsek seperti Jefri memang pantas kok mendapatkan pelajaran," kata Nadine.

"Nah itu tahu," gumam Keenan lalu meraih tubuh mungil adiknya itu ke dalam dekapannya.

Rasanya begitu hangat dan nyaman. Nadine membenamkan kepalanya itu di dada bidang milik sang kakak. Seandainya saja Keenan bukan kakaknya, sudah pasti Nadine akan merasakan jatuh cinta kepada Kakaknya itu, tapi sayangnya rasa sayang dan cintanya itu hanyalah sebatas saudara saja.

****

Saat tiba di perusahaan pada pagi hari, Keenan begitu terkejut melihat berapa banyak wartawan ada di depan perusahaannya. Lalu ia teringat dengan apa yang telah ia lakukan kepada Jefri, artis terkenal dan juga mantan kekasih adiknya itu.

"Hm, aku yakin ini pasti yang dimaksud oleh Nadine," gumam Keenan yang kini terlihat lebih santai.

Saat itu ponselnya berdering dan langsung saja ia menjawab panggilan telepon dari Bisma, asistennya.

"Halo Tuan Keenan, Anda ada dimana? Saat ini di Perusahaan sedang ramai sekali wartawan yang mencari Tuan," ucap Bisma.

"Ya aku tahu karena aku baru saja sampai. sekarang aku masih berada di dalam mobil, aku rasa mereka tidak menyadari jika saat ini aku sudah berada di depan perusahaan," jawab Keenan.

"Sebaiknya Tuan pergi saja dulu dari perusahaan, biar masalah ini saya yang tangani dulu," ucap Bisma.

"Tidak perlu, sebaiknya kau dan satpam ke sini saja menghampiriku. Aku akan menghadapi mereka," ucap Keenan tersenyum smirk.

Bersambung …

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Senyuman penuh maksud ini ya 🤔

2023-02-09

2

lihat semua
Episodes
1 Rasa Sayang Yang Mendalam
2 Semua Demi Kamu
3 Merasa Bersalah
4 Viral
5 Perasaan Lebih
6 Menjauh
7 Merasa Cemburu
8 Pacar Baru
9 Jatuh Cinta
10 Menyatakan Cinta
11 Jadian
12 Overprotektif & Sensitif
13 Bekerja Sama
14 Merindukan Nenek dan Kakek
15 Bandung
16 Saling Memanasi
17 Bertengkar Hebat
18 Bersikap Mencurigakan
19 Aku Mencintaimu
20 Cinta Terlarang
21 Bersikap Canggung
22 Mengeluarkan Isi Hati
23 Merasa Nyaman
24 Kembali Ke Indonesia
25 Menatap Kagum
26 Pertemuan Tak Terduga
27 Menghindar
28 Dinda VS Clara
29 Rasa Takut Yang Berlebihan
30 Mencari Sang Anak
31 Anak Dan Ibu
32 Rencana Balas Dendam
33 Salah Paham
34 Penjelasan
35 Diteror
36 Menghubungi Keenan
37 Gagal Bekerja Sama
38 Sosok Misterius
39 Gagal Bertemu
40 Menghubungi Kembali
41 Tawaran Yang Baik
42 Pendapat Nadine
43 Memperbaiki Hubungan
44 Berpura-pura
45 Cinta Terpendam
46 Memulai Rencana
47 Kembali Tersenyum
48 Bertengkar Hebat
49 Tempat Ternyaman
50 Hipotensi
51 Cemburu Yang Berlebihan
52 Jatuh Cinta
53 Menutup Hati
54 Hadiah Misterius
55 Promo Novel Baru
56 Terancam
57 Penuh Emosi
58 Mengeluarkan Isi Hati
59 Alasan Sebenarnya
60 Promo Novel Baru
61 Alasan Yang Sama
62 Dilema
63 Rencana Jahat
64 Melepas Malam Bersama
65 Kepulangan Oma dan Opa
66 Masih Menyimpan Rahasia
67 Ketahuan
68 Balas Dendam
69 Kena Batunya
70 Rasa Takut
71 Mengganti Target
72 Sebuah Fakta
73 Cinta yang semakin Dalam
74 Memberi Perhitungan
75 Kemarahan Keenan dan Nathan
76 Mengungkapkan Kembali
77 Menentang Hubungan
78 Ada Apa Dengan Nadine?
79 Hasil Pemekriksaan
80 Rahasia Terbongkar
81 Calon Suami
82 Pilihan Orang Tua
83 Sepakat
84 Permintaan Keluarga Nadine
85 Fitting Baju Pengantin
86 Tentang Perasaan
87 Hari Pernikahan
88 Pernikahan Dibatalkan
89 Muncul Rasa Takut
90 Karma
91 Mengungkapkan Yang Sebenarnya
92 Bukan Cinta Terlarang
93 Anak Siapa?
94 Keenan Menghilang
95 Musibah
96 Kondisi Keenan
97 Kekuatan Doa
98 Terharu Bahagia
99 Saling Memaafkan
100 Berbuat Nekat
101 Kepergian Clara
102 Mewujudkan Impian Nadine
103 Resmi Menikah (Tamat)
104 Promo Novel Baru
105 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Rasa Sayang Yang Mendalam
2
Semua Demi Kamu
3
Merasa Bersalah
4
Viral
5
Perasaan Lebih
6
Menjauh
7
Merasa Cemburu
8
Pacar Baru
9
Jatuh Cinta
10
Menyatakan Cinta
11
Jadian
12
Overprotektif & Sensitif
13
Bekerja Sama
14
Merindukan Nenek dan Kakek
15
Bandung
16
Saling Memanasi
17
Bertengkar Hebat
18
Bersikap Mencurigakan
19
Aku Mencintaimu
20
Cinta Terlarang
21
Bersikap Canggung
22
Mengeluarkan Isi Hati
23
Merasa Nyaman
24
Kembali Ke Indonesia
25
Menatap Kagum
26
Pertemuan Tak Terduga
27
Menghindar
28
Dinda VS Clara
29
Rasa Takut Yang Berlebihan
30
Mencari Sang Anak
31
Anak Dan Ibu
32
Rencana Balas Dendam
33
Salah Paham
34
Penjelasan
35
Diteror
36
Menghubungi Keenan
37
Gagal Bekerja Sama
38
Sosok Misterius
39
Gagal Bertemu
40
Menghubungi Kembali
41
Tawaran Yang Baik
42
Pendapat Nadine
43
Memperbaiki Hubungan
44
Berpura-pura
45
Cinta Terpendam
46
Memulai Rencana
47
Kembali Tersenyum
48
Bertengkar Hebat
49
Tempat Ternyaman
50
Hipotensi
51
Cemburu Yang Berlebihan
52
Jatuh Cinta
53
Menutup Hati
54
Hadiah Misterius
55
Promo Novel Baru
56
Terancam
57
Penuh Emosi
58
Mengeluarkan Isi Hati
59
Alasan Sebenarnya
60
Promo Novel Baru
61
Alasan Yang Sama
62
Dilema
63
Rencana Jahat
64
Melepas Malam Bersama
65
Kepulangan Oma dan Opa
66
Masih Menyimpan Rahasia
67
Ketahuan
68
Balas Dendam
69
Kena Batunya
70
Rasa Takut
71
Mengganti Target
72
Sebuah Fakta
73
Cinta yang semakin Dalam
74
Memberi Perhitungan
75
Kemarahan Keenan dan Nathan
76
Mengungkapkan Kembali
77
Menentang Hubungan
78
Ada Apa Dengan Nadine?
79
Hasil Pemekriksaan
80
Rahasia Terbongkar
81
Calon Suami
82
Pilihan Orang Tua
83
Sepakat
84
Permintaan Keluarga Nadine
85
Fitting Baju Pengantin
86
Tentang Perasaan
87
Hari Pernikahan
88
Pernikahan Dibatalkan
89
Muncul Rasa Takut
90
Karma
91
Mengungkapkan Yang Sebenarnya
92
Bukan Cinta Terlarang
93
Anak Siapa?
94
Keenan Menghilang
95
Musibah
96
Kondisi Keenan
97
Kekuatan Doa
98
Terharu Bahagia
99
Saling Memaafkan
100
Berbuat Nekat
101
Kepergian Clara
102
Mewujudkan Impian Nadine
103
Resmi Menikah (Tamat)
104
Promo Novel Baru
105
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!