Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi dia selalu datang menyapa hati para manusia di masa-masa remaja hingga dewasa. Rasa nyaman itu datang begitu saja frekuensinya cenderung cepat hingga akhirnya meledak-ledak.
Tidak ada satupun orang yang mampu memendam perasaannya tanpa mengungkapkan. Karena mereka tahu dan mereka sadar Jika hati dan nurani bukan hanya ingin mengagumi tetapi ingin menyentuh dan memiliki.
Pagi ini Dimas bangun lebih cepat dari biasanya. Padahal biasanya jika sedang akhir pekan dia akan menghabiskan waktu untuk tidur seharian. Namun sekarang dia sudah berlari santai di sekitaran gedung apartemen.
Sudah hampir dua minggu berlalu namun hati dan pikirannya terus memikirkan seorang wanita yang menolak perasaannya. Semakin sakit maka perasaan itu malah semakin dalam.
Hal yang cukup menyiksa batin dan pikiran seorang pria yang sebenarnya bisa saja memiliki wanita lain tetapi siapapun tahu, jika hati itu adalah pemilik ego yang sesungguhnya.
Setelah lelah berlari Dimas menepi untuk beristirahat di salah satu kursi kayu panjang yang ada di sekitaran gedung apartemen. Pandangannya mengarah ke langit pagi. "Sepertinya semua sudah berakhir ya. Ck, aku dan kamu bahkan belum memulai apapun tetapi aku merasa benar-benar hancur kali ini."
Dimas meminjamkan matanya hendak merasakan segala rasa sesak hingga membuat perut dan tenggorokannya tidak nyaman. Kecemasan itu seolah mendarah daging namun sampai detik ini dia tidak mempunyai solusi lain kecuali keinginannya memiliki Zoya.
"Dim?"
Saat mendengar suara seseorang, Mata Dimas mengerjap diantara silaunya cahaya matahari pagi. Sekilas wajah wanita dihadapannya nampak samar, hingga akhirnya terlihat begitu jelas. "Zoya." Dimas berdiri dari posisi duduknya seraya menyeka keringat yang bercucuran.
"Kamu tumben pagi-pagi ke sini," Dimas terus membersihkan wajahnya dari keringat. Sungguh saat ini adalah waktu yang tidak tepat untuk bertemu Zoya, bahkan Dimas belum mandi.
"Aku bawa bubur ayam, ayo sarapan bersama," ucap Zoya seraya mengangkat tangannya, memperlihatkan kantong plastik berisi bubur ayam.
~
Zoya yang baru saja masuk kedalam unit apartemen Dimas, segera melangkah menuju dapur untuk memindahkan bubur kedalam mangkuk, sementara Dimas sendiri beranjak pergi ke kamar mandi.
Sesampainya di dapur, Zoya menghela napas panjang, saat melihat begitu banyak piring kotor di wastafel. "Huuft, biasanya dia orang yang rapi, apa akhir-akhir ini dia terlalu sibuk sampai tidak sempat mencuci piring."
Akhirnya Zoya mengurungkan niatnya memindahkan bubur kedalam mangkuk, dan beralih mencuci piring dan memisahkan sampah bekas mie instan.
Dimas yang baru saja keluar dari kamar mandi, melangkah menghampiri Zoya. "Kamu tidak perlu mencucinya, nanti aku akan mengurus semuanya."
"Tidak apa, mumpung aku sedang disini." Zoya menoleh menatap Dimas. "Tadi aku lihat banyak bungkusan mie instan, apa kamu tidak bisa makan yang lain? Itu tidak sehat. Besok akan aku bawakan lauk untuk persediaan, jadi tinggal kamu panaskan saja."
Zoya kembali fokus mencuci piring, sementara Dimas terus menatap Zoya dari samping. Dia tidak tahu ada angin apa hingga tanpa sebab sang wanita pujaan mendatangi, namun perlakuan dan perhatian Zoya sekarang membuat Dimas semakin berharap.
"Zoya, terima kasih. Tadinya aku pikir kamu sudah tidak mau bertemu aku lagi. Aku menyesal karena menuruti egoku, hingga mendesak kamu menjalani hubungan baru yang ti--"
"Baiklah, aku setuju," ujar Zoya tiba-tiba memotong ucapan Dimas.
Dimas mendadak blank, dia mengerjapkan bingung, seolah tidak paham maksud ucapan Zoya. "Ehm, maksud kamu?"
Helaan napas Zoya terdengar lirih, dia meletakkan piring terkahir yang selesai dicuci keatas rak lalu beralih menatap Dimas. "Baiklah, ayo kita coba. Maaf karena menggantung perasaanmu begitu lama. Sekarang aku hanya mau bilang, aku juga mencintai kamu, Dimas."
Tidak Dimas sangka hari ini, disaat dia sudah menyerah dengan keadaan dan pasrah pada kenyataan, tiba-tiba saja Zoya datang untuk menjawab pertanyaan yang sudah lama dia nantikan.
Tanpa basa-basi, dia mendekat dan langsung memeluk Zoya. Didalam ruangan hening yang hanya ditempati mereka berdua, komitmen itu baru saja dimulai, mungkin jalan yang mereka tempuh akan berliku, dan penuh tantangan, tetapi yakinlah, siapa yang bisa melaluinya, akan mendapatkan akhir yang bahagia.
***
Bersambung 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
QQ
Selamat iya buat Dimas dan Zoya baik-baik menjaga hubungan ini jangan cemburuan walaupun banyak yang bilang "Cemburu tandanya Cinta" akan tetapi pupuklah rasa percaya diantara kalian karena itulah dasar menjalani suatu hubungan 👍👍👍
2023-02-06
0
🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja
aahh akhirnya kamu bs bernafas dgn bahagia dim... semoga langgeng...
btw dikit amat kak hehe
2023-02-05
1