"Hahahaha....!" Tawa Karen dan teman-temannya pecah ketika melihat Ellia terpaksa meminum segelas anggur tersebut.
"Bagaimana Ellia? Rasanya enak bukan?" Tanya Karen masih dengan tawa jahatnya.
Ellia hanya mampu menahan air matanya, merasakan rasa pahit dan panas yang seakan membakar kerongkongannya.
"Ini, kau harus meminumnya lagi!" Linda kembali menyodorkan paksa segelas anggur pada Ellia.
Ellia yang sudah lemah tak berdaya hanya pasrah saja ketika mereka memegangi tubuhnya sambil memaksanya kembali untuk minum.
Tak terasa sudah tiga gelas anggur yang diminum Ellia. Gadis itu nampak hampir kehilangan kesadarannya. Sedangkan Karen dan teman-temannya hanya tertawa melihat Ellia yang mulai mabuk.
"Lihatlah Karen, sepertinya si culun ini sudah mabuk." Celetuk Linda.
"Cih. Dasar lemah, baru minum tiga gelas saja sudah mabuk seperti itu." Sinis Karen.
"Lalu, kita apakan dia?" Tanya salah satu teman Karen yang lainnya.
"Kita..." Belum sempat Karen menjawab, seseorang menyela percakapan mereka.
"Apa yang kalian lakukan?!" Seru salah seorang pemuda di sana, membuat keempat gadis itu terkejut dan menoleh ke asal suara.
"Kau tak perlu tahu apa yang kami lakukan!" Sembur Karen.
Remaja pria itu beralih menatap Ellia yang nampak kacau dan bergumam tak jelas.
"Kalian memaksanya minum?" Tanyanya sambil menatap Karen dan yang lainnya secara bergantian.
"Kalian benar-benar keterlaluan!" Bentak remaja bernama Anders Calvert Willians tersebut.
"Kenapa memangnya kalau kami memaksanya? Itu bukan urusanmu, Anders! Dan kau juga tak perlu berpura-pura baik seperti itu! Dia hanyalah sampah yang tidak berguna di sekolah kita!" Bentak Karen tak mau kalah.
"Karen! Dia adalah salah satu murid di sekolah kita, sudah selayaknya dia di perlakukan sama seperti yang lainnya!" Seru Anders.
"Kenapa kau jadi membelanya? Jangan katakan kalau seleramu sudah terjun bebas dan menyukai seorang gadis culun dan miskin seperti dia?!" Seru Karen dengan sinisnya. Sedangkan Anders masih menatapnya dengan tajam.
Anders Calvert Willians adalah salah seorang siswa paling terkenal sekaligus playboy di sekolah mereka. Hampir tiap bulan ia selalu berganti kekasih. Karena ketampanannya di atas rata-rata, akan sangat mudah untuknya mendapatkan gadis manapun yang ia inginkan. Dan Karen adalah wanita terakhir yang di pacarinya sebelum akhirnya Anders memutuskan hubungan mereka yang baru berjalan dua minggu.
Di banding yang lainnya, Karen lah yang paling singkat menjalin hubungan dengannya. Pada awalnya Karen sangat senang bisa berpacaran dengan Anders, karena Anders adalah pria incarannya sejak dua tahun yang lalu.
Namun ketika hubungan itu baru berjalan dua minggu, tiba-tiba saja Anders memutuskannya begitu saja tanpa alasan yang jelas. Dan itu membuat Karen sangat kesal dan marah pada Anders.
Jadi tak heran bila keduanya bertemu, Karen selalu tak bisa mengendalikan emosinya, karena ia merasa dipermainkan oleh Anders.
_
_
_
Sebuah mobil sport melaju membelah jalanan malam yang gelap. Pemuda itu sesekali melirik pada sosok yang tengah duduk bersandar sisinya. Nampak Ellia yang sudah tak sadarkan diri. Tadi Anders nekat membawa Ellia pergi dari pesta, setelah Karen dan teman-temannya membuat gadis itu mabuk berat.
Tanpa peduli beribu umpatan yang Karen ucapkan untuknya, ia nekat membawa Ellia pergi dari pesta itu.
Anders merasa tak tega melihat keadaan Ellia yang sudah sangat kacau.
"Aku harus membawanya ke mana? Aku tidak tahu di mana rumahnya? Kalaupun aku tahu dan membawanya pulang, apa yang akan aku katakan pada orang tuanya nanti? Bisa-bisa aku yang di marahi habis-habisan karena pasti orang tua Ellia akan menyangka kalau aku lah penyebab Ellia mabuk." Pikiran Anders berkecamuk, ia jadi bingung sendiri.
Setelah beberapa menit berfikir, Anders akhirnya memutuskan untuk membawa Ellia ke penginapan terdekat. Setidaknya gadis itu bisa beristirahat malam ini, dan dirinya akan langsung pulang. Ia juga tak berani membawa Ellia pulang ke rumahnya karena itu bisa menjadi masalah untuknya. Yang ada nanti dirinya malah di introgasi keluarganya. Walaupun seorang playboy, tapi Anders tidak pernah membawa gadis manapun berkunjung ke rumahnya.
Akhirnya mereka tiba di sebuah penginapan sederhana di pinggir jalan. Setelah mendapatkan kamar, Anders meletakkan tubuh Ellia di atas tempat tidur. Meskipun sudah terlihat tertidur, namun masih saja ada gumaman kecil yang terdengar dari bibir mungil gadis itu.
Anders kemudian melepaskan kacamata tebal yang selalu dipakai Ellia dan meletakkannya di atas nakas. Ia juga membuka ikatan rambut Ellia. Setidaknya itu membuat Ellia terasa lebih nyaman.
Pria bermata hazel itu terpaku, sejenak terpana melihat wajah Ellia. Gadis itu nampak begitu cantik walaupun tanpa makeup apalagi saat rambutnya tergerai. Pipinya putih mulus, hidungnya mancung namun ramping, dan bibir mungilnya yang berwarna merah muda. Sungguh sangat menggoda.
Wajah yang selama ini selalu dihiasi dengan kacamata tebal itu ternyata begitu cantik. Anders mendekatkan wajahnya, ia ingin menikmati pemandangan indah itu dari dekat.
Jantung Anders berdetak lebih cepat, belum pernah ia melihat wanita secantik itu. Kecantikan wajah itu membuatnya mengurungkan niatnya untuk kembali pulang. Tanpa sadar jemari Anders membelai pelan wajah Ellia.
"Ternyata kau sangat cantik. Kenapa aku tak pernah menyadarinya?" Gumam Anders, jiwa playboynya dalam dirinya langsung keluar.
Jemari Anders dengan berani terus menyusuri wajah gadis itu, berhenti tepat di bibirnya. Remaja pria itu nampak tak bisa mengendalikan dirinya. Entah setan apa yang merasukinya, ia mengusap bibir Ellia kemudian dengan beraninya Anders mengecup bibir mungil itu.
Padahal selama ini walaupun dirinya di kenal sebagai playboy, nyatanya Anders tak pernah menyentuh gadis yang jadi pacarnya lebih dari sekedar berpegangan tangan saja. Anders memang senang berganti-ganti pacar tapi ia selalu memegang komitmen untuk tidak merusak gadis yang jadi pacarnya.
Karena ia memiliki seorang adik perempuan, dan tidak ingin suatu hari nanti adiknya malah menanggung akibat dari perbuatannya.
Anders hanya akan menghabiskan waktu dengan para kekasihnya dengan berjalanan-jalan atau berbelanja, dan tak pernah sekalipun ia berbuat kurang ajar.
Tapi begitu melihat Ellia, tembok kokoh yang selama ini dibangunnya seakan runtuh begitu saja. Apalagi melihat Ellia yang sudah tak berdaya karena mabuk berat, membuatnya semakin berani menyentuh gadis itu.
Ellia selama ini di kenalnya sebagai wanita culun dan miskin, yang selalu menjadi bahan bullyan teman-temannya di sekolah. Mungkin hanya Anders seorang yang tak pernah membully gadis itu. Bukan karena Anders tertarik padanya, namun Anders yang enggan berurusan dengan gadis culun itu.
Ellia satu-satunya wanita yang tidak menarik di mata setiap siswa di sekolahnya, justru mampu membuat seorang Anders Calvert terlena.
Masih terus mencum-bu wanita yang di bawah kuasanya, Anders benar-benar di buat gila. Ellia hanya menggeliat sesekali karena serangan Anders, namun mampu membuat nafsu remaja itu memuncak.
......................
JANGAN LUPA LIKE dan KOMEN UNTUK SUPPORT AUTHORNYA 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tiana
hoi anders belum mukhrim udh main sentuh2 aja
2023-03-02
0
N⃟ʲᵃᵃ࿐DHE-DHE"OFF🎤🎧
ya ampun apa yang terjadi dengan mereka berdua 😱😱😱
2023-02-11
1