Taruhan

Pagi itu Bella dan Dewa pergi ke butik menurut info dari Juan, hari itu Rian dan Pretty disana untuk memesan gaun pengantin. Dengan mesra nya Bella menggandeng tangan Dewa masuk ke butik itu.

Bella melihat Rian dan Pretty juga sedang memilih gaun. Saat nya ia berakting Bella memberitahu Dewa untuk segera memerankan aksinya.

"Sayang coba lihat gaun itu sepertinya cocok buat mu," ujar Dewa menunjukkan gaun cantik itu.

"Iya ya... kamu pilih yang ini saja Sayang, pasti kamu tambah ganteng memakainya," sambung Bella mengambil kan Dewa kemeja dan jas.

Dewa menatap Bella dengan senyuman penuh semangat menyenangkan baju itu tersebut. "Asyik di belikan baju baru...," batin Dewa merasa senang.

"Kamu kelihatan gagah banget Sayang," ujar Bella pada Dewa di depan Rian. Bella mengabaikan semua mata memandang nya termaksud Rian seolah di situ tidak ada siapa-siapa.

"Kenapa hati ku terasa sakit melihat Bella dengan pria itu," Batin Rian. Ia memperhatikan Bella dari jauh tampak mesra di depan mata nya.

"Semudah itu kah kau melupakan ku bel...?" Sepertinya Rian menyesal sudah memutuskan Bella dalam hati nya masih merasa cemburu melihat Bella berduaan dengan pria lain. Rian pergi dari butik itu meninggal kan Pretty yang masih sibuk memilih gaun. Bella melirik dengan puas sudah membuat Rian cemburu.

"Rasain kamu Pretty, sebentar lagi nasib mu akan sama seperti ku mau-mau nya menikah dengan pria bu*ya seperti Rian," Bella tertawa salam hati nya.

"Dewa, Rian nya udah pergi. Ayo balikin baju nya!" bisik Bella.

"Lho kok gitu sih, bukan nya sudah di sedangkan dan cocok banget ke badan ku." ucap Dewa.

"Cocok si cocok Dewa, cuma aku lupa membawa uang," alasan Bella yang memang tidak mau rugi.

"Waduh jangan bercanda bel... ini gak lucu! kamu malu-maluin banget masa mau di balikin sih...? Hah gagal deh beli baju baru nya!" gerutunya.

"Ngarap banget sih, minta belikan baju. Heh dimana-mana cowok yang belikan baju cewek, bukan sebaliknya gimana sih kamu gak malu kamu sebagai laki-laki?" cibir Bella.

"Ngapain juga harus malu, kamu juga bukan pacar benaran kok...!" cetus Dewa.

"Iiih nyebelin banget sih kamu Dewa! Ayo balikin cepat kita pergi dari sini," pinta Bella.

"Hah, dasar PHP...!" gerutu Dewa.

"Udah tau semua nya bohongan, masih aja ngarap," cibir Bella beranjak dari tempat itu.

"Heh! Mas, baju nya gimana?" tanya pemilik butik.

"Gak jadi mbak, maaf pacar saya ngambek," ujar Dewa.

"Hu... bilang aja gak punya duit, gaya-gayaan pergi ke butik mahal dasar miskin nyusahin aja udah capek nurunin baju-baju, tau-tau nya gak jadi," omel pemilik butik.

"Maaf mbak lain kali saja," seru Dewa. Ia pun beranjak pergi menyusul Bella.

"Bel... Bella, tungguin dong..."teriak Dewa.

"Cepetan! kita sudah kehilangan jejak Rian," cetus nya.

"Emang kita mau ikutin dia?" tanya Dewa.

"Yah iyalah Dewa, karena aku belum puas membuat nya kepanasan. Itu si Pretty juga mau di kasi pelajaran," Bella bicara dengan ketus nya.

"Astaga Bella, tidak begini juga kali kemana Rian harus di ikutin," keluh Dewa menolak.

Dari kejauhan keduanya di perhatikan Mita. Mita yang dengan sengaja nya mengikuti mereka kini Mita tau ternyata diantara Bella dan Dewa hanya pacar bohongan.

"Itu yang dikejar Bella pasti pacar nya dia. Kini aku tau rencana Bella. Aku akan memberitahu pacar nya itu kalau Dewa hanya pacar sewaan Bella hahaha... cantik-cantik ternyata penipu," cibir Dita kepada Bella.

Dita menyusul Bella.

Dewa masih mengejar Bella dan ia menarik tangan Bella yang hampir jatuh sontak Dewa menyambut tubuh Bella sehingga membuat Bella jatuh di pelukan Dewa.

Mita melotot melihat adegan barusan. Bella pun bangun dengan cepatnya.

"Dewa! udah berani mencari kesempatan dalam kesempitan ya!" bentak Bella melotot.

"Bukan nya kamu yang terjatuh tadi, enak saja di bilang kesempatan," cetus Dewa dengan sinis nya.

Mita pun datang mendekati Dewa dan menarik tangan Dewa.

"Dewa ikut aku saja yuk...!"

"Kamu lagi! pergi jangan gangguin aku lagi!" pinta Dewa.

"Dewa!" seru Dita kesal.

Dewa pun pergi meninggalkan kedua gadis yang nyebelin banget menurutnya.

"Hari ini aku kesal banget di buat Bella udah jelas-jelas aku berhasil membuat pacar nya cemburu tapi ia tidak berterimakasih sedikit pun malah menuduhku yang tidak-tidak lagi egois banget jadi cewek" gerutu nya.

Dewa menjalankan motor nya pulang sendirian sedangkan Bella masih berdiri mematung bersama dengan Mita melihat kepergian Dewa.

"Ada hubungan apa sebenarnya kamu dengan Dewa? tanya Bella pada Dita yang masih melihat kepergian Dewa.

"Dewa pacar aku ada apa kamu nanyak-nanyak tentang kami. Kamu kan hanya pacar bohongan kok kepo sih!" cetus Dita.

"Tidak masalah juga sih kamu siapa, cuma satu ku peringatkan jangan sampai kamu membocorkan rahasia ini. Jika Rian tau semuanya kamu orang pertama yang akan ku beri pelajaran," ancam Bella.

"Heh, berani mengancam ya emang kamu tu siapa? aku harap kamu jauhi Dewa atau aku..."

"Atau apa? hah! kamu itu juga bukan siapa-siapa ya Dewa kali. Sadar Wei... kamu hanya Kelayan yang baper dan menjijikan," hina Bella.

"Benar-benar ya kamu berani ngatain!" Mita menjadi emosi begitu juga dengan Bella mereka berantem saling menjambak rambut. Setelah puas saling menjambak Bella mengancam Dita membuat kesepakatan kalau mereka akan taruhan siapa yang akan berhasil menaklukkan Dewa itulah yang jadi pemenang nya.

"Okey... siapa takut!" ucap Dita dengan penuh percaya diri.

"Dil...," ujar Dita.

Dil...!" sahut Bella. Mereka pun bersalaman saling membuang muka.

"Mulai saat ini kita saingan mau taruhan berapa pun aku hadapi. Kamu jual aku beli aku tidak akan takut pada mu sudah pasti Dewa akan memilih ku," cetus Bella.

"Heh jangan sok cantik nya! belum tentu kamu menang. Kenal aja baru dengan Dewa, jelas aku lah pemenang nya. Hahahaha," cibir Dita meninggalkan Bella.

Bella gregetan melihat Dita yang merendahkan nya.

"Kita lihat saja, siapa yang menang Mita, kamu jangan kepedean dulu," ujar Bella bicara dengan ketusnya. Bella pun pergi dari tempat itu tujuan nya ingin pergi kerumah Juan.

Setelah sampai rumah Juan. Bella berteriak memanggil Juan.

"Juan... Juan...! kamu dimana?" teriak Bella.

"Ada apa sih teriak-teriak bisa sopan tidak bertamu ke rumah orang teriak-teriak kayak mau demo aja," gerutu Juan.

"Juan!" Bella langsung menarik rambut Juan dengan kuat nya.

"Bella hentikan! sakit," rintih Juan.

"Bella pliss lepasin rambut aku," pinta Juan.

Bella pun melepaskan nya. "Aku sebel banget hari ini Juan...!" Bella mulai mau menarik rambut kribo Juan lagi nasib baik rambut nya kuat jadi tidak terlepas.

"Sakit Bella, ada apaan sih!" tanya Juan mulai emosi.

Bella merengek menceritakan semua nya pada Juan.

Terpopuler

Comments

𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶

𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶

sok berani tuh

2023-05-13

0

Kasian banget kamu Rian

2023-04-29

0

Waduh mau dong

2023-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Memutuskan janji
2 Bab 2. Mencari pacar baru
3 Bab 3. Melakukan kesepakatan
4 Bab 4. Menjalankan misi
5 Taruhan
6 Tentang Dewa
7 Kadang berbohong itu indah dan menyenangkan.
8 Saat menuju rumah sakit
9 Saat menjemput Mama Dewa.
10 Merasa tidak tega
11 Sikap Juan
12 Bella cemburu
13 Mewek lagi...
14 Ingin balikan
15 Kecewa
16 Hari yang menjengkelkan
17 Dewa jadi baper.
18 Kejadian di kafe sukses membuat Rian cemburu
19 Nasehat Papa Alek.
20 Di kasi hati minta jantung
21 Salah paham
22 Hadiah buat Lia
23 Sikap dingin Dewa
24 Pertemuan yang tidak di kehendaki
25 Dewa menghindari Bella
26 Mengagumi pria seperti Dewa
27 Meminta untuk balikkan
28 Belum bisa memaafkan
29 Kejutan buat Bella
30 Hari istimewa
31 Rutinitas sehari-hari
32 Suatu kejadian di luar dugaan.
33 Tidak semua harta bisa membahagiakan seseorang
34 Kepergian Dewa.
35 Balikan dengan sang mantan.
36 Curahan hati Bella
37 Menolak perjodohan
38 Sebuah keputusan
39 Sikap aneh Laura
40 Kejam nya dunia...
41 Akhirnya mereka di restui
42 Juan menolak pernikahan antara Bella dengan Rian
43 Terjebak
44 Akhirnya Dewa lolos
45 Perjalanan Dewa menuju kota tempat tinggal nya.
46 Bersama Kakek Sanders
47 Saling mencari satu sama lain
48 Dilema
49 Rian mendatangi rumah Juan
50 Mabuk berat
51 Rian terciduk
52 Rencana Juan.
53 Dewa bertemu Pretty
54 Permintaan Bella
55 Pernikahan Bella dan Dewa
56 Pengumuman...!
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1. Memutuskan janji
2
Bab 2. Mencari pacar baru
3
Bab 3. Melakukan kesepakatan
4
Bab 4. Menjalankan misi
5
Taruhan
6
Tentang Dewa
7
Kadang berbohong itu indah dan menyenangkan.
8
Saat menuju rumah sakit
9
Saat menjemput Mama Dewa.
10
Merasa tidak tega
11
Sikap Juan
12
Bella cemburu
13
Mewek lagi...
14
Ingin balikan
15
Kecewa
16
Hari yang menjengkelkan
17
Dewa jadi baper.
18
Kejadian di kafe sukses membuat Rian cemburu
19
Nasehat Papa Alek.
20
Di kasi hati minta jantung
21
Salah paham
22
Hadiah buat Lia
23
Sikap dingin Dewa
24
Pertemuan yang tidak di kehendaki
25
Dewa menghindari Bella
26
Mengagumi pria seperti Dewa
27
Meminta untuk balikkan
28
Belum bisa memaafkan
29
Kejutan buat Bella
30
Hari istimewa
31
Rutinitas sehari-hari
32
Suatu kejadian di luar dugaan.
33
Tidak semua harta bisa membahagiakan seseorang
34
Kepergian Dewa.
35
Balikan dengan sang mantan.
36
Curahan hati Bella
37
Menolak perjodohan
38
Sebuah keputusan
39
Sikap aneh Laura
40
Kejam nya dunia...
41
Akhirnya mereka di restui
42
Juan menolak pernikahan antara Bella dengan Rian
43
Terjebak
44
Akhirnya Dewa lolos
45
Perjalanan Dewa menuju kota tempat tinggal nya.
46
Bersama Kakek Sanders
47
Saling mencari satu sama lain
48
Dilema
49
Rian mendatangi rumah Juan
50
Mabuk berat
51
Rian terciduk
52
Rencana Juan.
53
Dewa bertemu Pretty
54
Permintaan Bella
55
Pernikahan Bella dan Dewa
56
Pengumuman...!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!