Kekasih Bayaran
Bella datang lebih awal dari sang pacar nya yang bernama Rian. Mereka janjian di kafe itu, untuk membicarakan hal penting. Bella menunggu dengan tidak sabar nya hati nya sedang berbunga-bunga saat itu karna sebelumnya Rian berkata akan menyampaikan hal penting mengenai pernikahan nya.
Dalam hati Bella sudah menebak bahwa Rian akan segera melamar nya ia pun tersenyum bahagia.
"Sebentar lagi jari-jari ku yang lentik ini akan dipasangkan sebuah cincin sama Rian," ucap Bella kagum melihat jari lentik nya.
Tidak lama pun Rian datang dengan gagah nya. Walaupun sudah terlambat setengah jam Bella tetap tersenyum pada nya.
"Akhirnya kamu datang juga Sayang... aku sudah lama menunggu mu," ujar Bella menatap kekasihnya yang bernama lengkap Rian Aditama itu. Rian duduk dengan sedikit memasang senyum namun terpaksa.
"Bella ada hal penting yang akan aku sampaikan
pada mu saat ini," ujar nya mengawali pembicaraan.
"Apa itu Sayang?" tanya Bella dengan raut muka yang berseri-seri.
"Maaf aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi," ujar Rian sungkan.
Sekejap wajah berseri Bella menjadi redup seakan tidak percaya dengan ucapan Rian.
"Jangan main-main Rian, ini tidak lucu kamu pasti sedang ngeprank aku kan? habis itu kamu akan memberikan aku cincin dan melamar ku iya kan?" ujar Bella berharap.
"Tidak Bella, ini bukan ngeprank aku benar-benar akan membatalkan pernikahan kita," jelas Rian.
"Alasannya apa Rian! tolong jelaskan," seru Bella tidak habis pikir mengapa Rian tiba-tiba membatalkan pernikahan nya dengan nya.
"Bella aku peringatkan sekali lagi, aku tidak main-main dan ini serius aku sudah menemukan cinta sejati ku dan itu bukan kamu!" Rian berdiri menatap Bella.
Sakit hati mendalam bagaikan di tusuk pedang yang tajam terasa sakit dan perih hati Bella mendengar kabar itu, sontak ia menangis.
Bella juga berdiri menatap mata lelaki yang sudah menghianati nya itu untuk yang terakhir kali nya.
"Siapa perempuan itu Rian!" tampak Bella memanas.
"Dia adalah Pretty. Aku mencintai nya dan aku memilih akan menikahi nya," jelas Rian dengan suara lantang ia berkata jujur kalau pretty adalah pacar nya selama ini.
Tubuh Bella bagaikan di sambar petir si siang bolong mendengar penuturan Rian yang telah mencintai sahabatnya itu.
"Jadi kalian selama ini selingkuh!" bentak Bella memasang muka emosi.
"Maaf kan aku Bella, aku sudah lama menjalin cinta dengan nya sejak lama sebelum aku mengenal mu. aku bahagia di saat bersama nya. Namun, aku tidak tega melihat mu yang juga mengharapkan cinta ku. Pretty jauh lebih baik dari mu dia tidak seperti dengan mu yang selalu saja mengatur-ngatur aku dan aku capek dengan sikap mu itu!" Rian berkata jujur membuat air mata Bella jatuh bercucuran.
"Ternyata kau lelaki baj*ngan Rian!" Plak... satu tamparan mendarat di pipi Rian.
"Lelaki brengsek penghianat bisa-bisa nya kamu mencintai sahabat ku sendiri. Kalian berdua penghianat!" cetus Bella segera beranjak dari tempat itu meninggal kan Rian yang masih mematung.
Bella langsung pergi dengan mobilnya ia terus melaju sambil menangis.
"Dasar pria brengsek! penghianat!" maki nya sambil membanting setir nya.
"Juan... Juan... kamu ada di mana? aku butuh kamu Juan...!" teriak Bella memanggil sahabatnya yang bernama Juan.
Juan adalah anak kampung sebelah antara rumah Juan dan Bella tidak jauh kira-kira 10 menit perjalanan. Juan selalu ada buat Bella di saat ada masalah tapi parah nya Juan selalu jadi pelampiasan kemarahan Bella terhadap seseorang. Juan selalu di pukul-pukul dan di jambak rambutnya sampai Bella puas. Baru lah dilepaskan nya. Oleh sebab itu lah Juan selalu mencari cara agar menghentikan kebiasaan Bella yang aneh itu. ia selalu membantu Bella dan selalu sibuk dengan urusan Bella hingga lupa mengurus dirinya.
Saat itu Bella sedang patah hati ia langsung pergi ke rumah Juan untuk menceritakan masalah yang sudah di alaminya dari dalam mobil Bella sudah meraung-raung menangisi nasib nya, karena lelaki yang sudah jadi calon suaminya yang di anggap nya mencintai dan menyayangi nya dengan tulus ternyata telah mengkhianati.
Sesampainya di rumah Juan.
"Juan...! Juan...!" teriak Bella sambil menangis.
Juan yang saat itu tengah tidur siang, merasa terganggu mendengar teriakkan Bella bagaikan halilintar yang menyambar. Juan membuka matanya yang masih mengantuk.
"Ada apa lagi itu anak? datang-datang teriak gak ada kerjaan banget! selalu mengganggu. Argh... masih ngantuk juga," gerutu Juan mengucek-ucek mata nya.
"Juan...!" teriak Bella lebih nyaring lagi.
"Bisa-bisa pecah gendang telinga ku mendengar teriakan mu. Mak kamu ngidam peluit kali ya waktu hamilin kamu!" ledek si Juan merasa risih. Ia menutup telinga nya dengan kedua tangan nya dan terpaksa bangun dan sudah hadir di depan Bella yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Juan...!" ucap gadis yang di sapa Bella itu.
"Lah, malah mewek lagi dia, ada apa sih...?" tanya Juan penasaran.
"Juan Rian mutusin aku huhu...u..." rengek Bella.
"Ooh...!" sahut Juan kurang pokus.
"Hah... putus! serius...?" mata Juan sontak melotot mendengar masalah yang menimpa sahabat nya.
"Iya dari tadi aku serius, Juan....!" lirih Bella sudah sugukan.
"Kok bisa sih gimana ceritanya bukan nya kalian akan berencana akan menikah bulan ini?" tanya Juan kaget merasa seakan tidak percaya.
"Harus nya iya, tapi tiba-tiba saja Rian mengajak ku ketemuan dan langsung di talak nya eh, di putusin nya maksud ku.... Uuu..." Bella lanjut menangis.
"Aduh... kalau begini aku lagi yang akan repot," keluh Juan. Repot akan mencarikan Bella pacar.
Juan duduk disusul dengan Bella ikut duduk di samping nya, lalu Bela menarik-narik rambut Juan hingga Juan merintih kesakitan.
"Bella, Hentikan...!" seru Juan.
Bella terus menarik rambut Juan sampe puas hingga rambut Juan banyak tercabut.
"Bella!" bentak Juan merasa tidak kuat lagi.
"Huuuuuu...," Bella menangis sekuat mungkin.
"Sudah Bella hentikan tangisan mu itu! bising tau gak budek telinga ku mendengarnya," teriak Juan sudah tidak tahan mendengar bunyi berisik.
"Aku harus bagaimana Juan....?" tanya Bella sudah mulai berhenti menarik rambut Juan.
"Kamu tenang dulu! biar aku cari solusinya," hibur Juan.
"Bagaimana aku bisa tenang, kamu tau kan aku sangat mencintai Rian," lirih Bella.
"Iya aku tau Bela, kamu yang sabar yah...?" Juan berusaha menghibur.
"Aku gak bisa hidup tanpa Rian Juan...!"
"Ah yang benar saja, kamu terlalu lebay aku lanjut tidur aja," ledek Juan.
"Juan... tolongin aku...!" ucap Bella bercampur tangis.
"Bagaimana aku mau bantu kalau kamu nya berisik banget!" seru Juan jengkel mendengar Bella terus menangis.
Bella pun menghentikan tangis nya. Juan mengambil kan Bella tisu tanpa rasa malu ia membuang ingus di depan Juan.
Juan memandang jijik. "Ini gadis jorok amat sih!" gerutu Juan dengan membuang wajah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Tuti Astriya
Mampir kakak
2023-05-22
0
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
cepet banget putus
2023-05-13
0
Iiih ikutan jijik akunya Bella kok gitu amat sih jadi cewek 🤦
2023-04-29
0