Peringkat ke dua gemeteran ketakutan, menolak untuk melawan monster, dia bergerak mundur menyeret tubuhnya. Qin Chen lalu meliriknya, dan secara mengejutkan pria itu berada di hadapan Qin Chen.
La Qi, berada di bawahnya, dia ketakutan menghadapi Qin Chen. Dengan langkah pelan, dan secara bersamaan aura hitam membalutnya, napas panjang membunuh terasa kuat sampai tetua utama dapat merasakannya.
"Ti– Tidak. Kau– kau adalah Qin Chen! Orang yang hampir meruntuhkan Pagoda Perang Suci." La Qi bicara dengan ketakutan mengatakan tentang perang suci seribu tahun yang lalu di mana Qin Chen hampir meruntuhkan Pagoda besar sebagai tempat pertarungan.
Tanpa kaisar surga, kemungkinan besar pagoda akan runtuh waktu itu.
Para tetua yang mendengar itu, mereka terkejut dan mengingat peringkat pertama di daftar surga, Qin Chen! Berada di peringkat rendah, nama yang sama tidak mungkin dua orang berbeda!
"Tidak salah lagi! Dia adalah orang itu, orang yang menyebabkan Pagoda Agung hampir runtuh! Orang yang membuat Kaisar Surga turun tangan menghentikan pertarungan yang menyebabkan kerusakan besar!" Tetua dalam bersuara keras, dia menggedor sudut tempat duduknya
Qin Chen meliriknya, dia mengingat seseorang yang berada di dalam Pagoda Perang Suci. "Ho! Ternyata abadi bodoh yang berteriak-teriak seperti orang bodoh di sana kau? Memalukan! Sebagai seorang murid utama, kau ketakutan hanya dengan gertakan seorang Immortal King? Hahahaha! Bahkan Dewa yang berkuasa harus turun tangan, kau tidak layak menyandang gelar Dewa! Hanya dia yang berkuasa atas surga dan bumi yang layak di panggil Dewa!"
Tangan kanannya menutupi wajahnya, secara langsung memberikan ketakutan menghisap jiwanya hingga tubuh La Qi mengering dan berubah menjadi abu. Jiwa di tangannya, Qin Chen hancurkan berkeping-keping sama seperti peringkat pertama An Xiao Na.
Empat tetua utama turun tangan, mereka mengeluarkan aura mendominasi seakan-akan menantang Qin Chen! Para murid yang tersisa langsung pingsan, para tetua batiniah, dalam dan luar tidak dapat menahan kekuatan dari seorang True Emptiness lapisan menengah.
Qin Chen meliriknya, "Sebagai seorang senior, memberikan tekanan pada seorang junior, apa kau tidak malu?" Kata Qin Chen, dia meliriknya dengan tajam memprovokasikan.
"Nak! Tindakanmu sudah berlebihan, membunuh murid utama dan menyegel jiwa mereka tidak memberikan kesempatan untuk bereinkarnasi, apa kau tidak mempunyai hati?" Katanya, seorang tetua utama dengan nada tinggi membuat Qin Chen tertekan!
Pijakan kakinya masuk beberapa centimeter, seorang True Emptiness benar-benar mengerikan!
"Hahahaha! Apa kau bodoh tetua? Panggung hidup dan mati, siapapun dan apapun caranya mereka dapat saling membunuh! Siapa kau, di luar panggung ini tidak ada yang bisa menghentikanku? Siapapun yang menantangku, tekad dan keyakinan mereka seharusnya sudah siap untuk menerima kematian!" Balas Qin Chen dengan dingin, di matanya tidak ada perbedaan antara pria atau wanita.
Siapapun yang menantangnya, mereka sudah siap untuk mati dengan cara apapun! Qin Chen, bergerak dari tempat tersebut menggunakan Great Emperor's Void Dragon Body, menetralkan tekanan aura tetua dengan kekosongan.
[Tuan, pertahanan tidak akan bisa menahannya lebih lama lagi.]
'Aku tahu, tenang saja.'
Qin Chen sudah merencanakannya, sebelum pertahanannya di runtuhkan, Qin Chen akan memberikan ancaman kepada tetua utama untuk tidak berbuat lebih dari sebelumnya. Dengan memperlihatkan dirinya baik-baik saja di bawah tekanan empat tetua utama sudah bisa memberikan banyak pertanyaan.
Jiwa mereka berada di tangannya, Qin Chen hanya membunuh murid peringkat pertama, kedua, sembilan, tiga dan empat. Sementara yang lain, mereka berada di tangannya hendak mengendalikan mereka.
Qin Chen melemparnya ke para tetua di atas sana, mereka mengambilnya. "Mereka yang angkuh di hadapanku akan mati, hanya beberapa jiwa yang di izinkan untuk hidup dalam ketakutan! Terlepas dari semuanya, murid utama yang bertahan, aku akan menunggunya sampai besok. Jika tidak ada permohonan hidup, secara pribadi aku akan datang mau itu malam atau siang, aku akan mengambil nyawa mereka."
Setelah itu, ia meninggalkan tempat tersebut dengan tenang. Mereka yang tersisa, kini ketakutan di hantui Qin Chen yang kapan saja dapat mengambil nyawa masing-masing dengan tangannya sendiri.
Sedangkan itu, Qin Chen buru-buru pergi dari tempat tersebut, dia sudah memberikan ancaman pada murid-murid dan empat tetua dengan ranah True Emptiness berhasil di imbanginya.
Tetua Tang Hao menyusulnya, dia meninggalkan tempat tersebut. Tepat berada di kediaman, seperti yang di kira Tang Hao, Qin Chen akan kembali ke sana untuk sesuatu. Sewaktu sampai, dia menemukan Qin Chen tengah duduk santai menikmati secangkir minuman hangat.
Qin Chen menyadari hal tersebut, dia sekarang menyerap Qi Spiritual secara langsung tanpa melakukan meditasi. Sistem di benaknya yang memproses, memulihkan pertahanan dan mengembalikan energi yang dia gunakan Qin Chen.
Tang Hao mendekatinya, dia melihat Qin Chen tampak sehat, tidak mempunyai kesulitan sama sekali di matanya.
"Tetua Tang? Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Qin Chen.
"Ti– Tidak tuan muda, saya melihat anda buru-buru kembali, karena khawatir saya mengikuti anda." Balasnya dengan gugup, dia duduk di samping Qin Chen.
"Aku hanya merasa ada yang memanggilku ketempat ini, dan lagi aku sudah membuat banyak kekacauan di sana. Jika berlama-lama di sana, sama saja dengan menyerahkan diri pada para tetua utama." Qin Chen membalasnya.
Tang Hao melihatnya, lalu bertanya. "Tuan muda, apa anda benar-benar berada di ranah Immortal God?"
Qin Chen meliriknya dengan tajam, dia tersenyum tipis. "Entahlah, siapa yang tahu kekuatan seseorang. Bagaimana denganmu Tetua Tang? Apa kau bisa merasakan seberapa kuat kekuatanku?" Qin Chen memberikan pertanyaan yang sulit.
Saat dia mencoba mengamati kedalam kekuatan Qin Chen, Tang Hao merasakan keputusasaan mendalam. Kesadaran batin terguncang, matanya menciut merasakan kesengsaraan Dao begitu mengerikan menghujani punggungnya.
'Seribu, sepuluh ribu ... Seratus ribu—' Angka yang terus bertambah semakin banyak, Dao yang tak terhitung jumlahnya menghujani tubuhnya.
Tang Hao buru-buru menutup mata dan menggelengkan kepalanya, dia merasa tidak sanggup untuk melihat kedalam kekuatan Qin Chen. Menyerah di tengah jalan, menghadapi kesengsaraan Dao sudah membuat lubang dalam hatinya.
Qin Chen tersenyum tipis, "Beritahukan kepada murid utama, malam ini hingga besok bersiap-siaplah untuk battle royal yang bisa terjadi." Ucapnya.
"Baiklah, saya akan menyampaikan hal ini terlebih dahulu. Jika tuan muda membutuhkan sesuatu langsung beritahukan padaku." Tetua Tang Hao meninggalkan Qin Chen sendiri di sana.
Qin Chen menghela napas, dia merasa tubuhnya kembali membaik dan energi dalam dirinya pulih secara signifikan. "Terimakasih banyak sistem."
[Sama-sama tuan.]
Setelah pertarungan itu, para murid di bawa ke tempat masing-masing, dan Qin Chen menunggu malamnya. Para tetua batiniah, dalam dan luar berjaga-jaga di pos masing-masing untuk menangani murid-murid yang menjadi korban ketakutan.
Sedangkan Qin Chen, dia dengan tenang berdiri di atas pohon. "Sudah saatnya, mari kita mulai battle royal!"
...
*Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Bagasjionju
jozzzzzzzzzzzz
2023-02-10
1