Bab 5. Harus Siap Melepaskan

Violetta melotot ketika melihat kondisi kamarnya yang kosong. Semua hiasan dinding, foto-foto, majalah dinding buatannya sudah tidak ada di tempat. Ketika membuka lemari, dia semakin terkejut.

Semua pakaiannya sudah tidak ada lagi di dalam lemari. Vio langsung berlari ke luar kamar, menemui Anna dan Jhonson yang sedang ada di ruang keluarga. Perempuan cantik itu ingin meminta penjelasan dari sang ayah.

"Papa! Apa-apaan ini? Kenapa kamarku kosong? Ke mana semua barangku dan juga baju-bajuku?" tanya Vio dengan mata yang memerah karena menahan air mata.

Jhonson hanya diam. Dia enggan menjawab sang putri. Bahkan lelaki tersebut membuang muka.

Begitu juga dengan Anna. Perempuan itu hanya tertunduk lesu menatap ujung kaki. Dia tak berdaya membela Vio.

"Ma, apa Mama sudah tahu ini semua? Kenapa semua barangku tidak ada di kamar?" Vio menunjuk ke arah pintu kamarnya yang masih terbuka.

"Pergilah." Jhonson mulai bicara, tetapi dengan suara dingin.

Vio menatap sang ayah seraya mengerutkan dahi. Dia berusaha mencerna maksud dari Jhonson. Sedetik kemudian, lelaki berumur lebih dari setengah abad itu menatap tajam Vio.

"Papa, apa maksudmu? Pergi? Pergi ke mana?" tanya Vio kebingungan.

"Aku tidak mau ada kotoran di rumah ini, sehingga mencemari udara. Kotoran yang disimpan lama-lama akan mengundang lalat dan banyak penyakit bagi penghuninya."

"Pa, sehina itukah aku di matamu?" Air mata Vio mulai merebak.

"Iya! Aku membesarkanmu dengan penuh cinta, keringat, dan air mata! Aku banting tulang merintis bisnis bersama mendiang ibumu mulai dari nol! Begitu kamu lahir, semua pakaian mewah dan fasilitas terbaik kami berikan kepadamu! Tapi apa ini?" Jhonson menarik napas panjang, lalu mengembuskannya kasar.

"Kamu malah melempar kotoran ke wajah Papa! Apa yang Papa berikan kepadamu, masih kurang?"

"Pa, aku benar-benar tidak tahu kenapa hal ini bisa menimpaku! Aku tidak tahu siapa ayah dari bayi ini! Aku tidak pernah melakukan hubungan badan dengan lelaki mana pun!" teriak Vio frustrasi.

Violetta kembali meremas rambut pirangnya. Air matanya kembali bercucuran membasahi pipi. Rasa sesak di dalam dada sukses membuat perempuan itu kesulitan bernapas karena isak tangis.

"Aku tidak percaya! Anak gadis jaman sekarang memang sudah terlalu bebas, susah diatur! Sekarang pergi dari rumah ini! Aku tidak ingin melihatmu lagi! Biarlah aku tidak memiliki anak jika hanya bisa membuat malu keluarga ini!" seru Jhonson.

Mendengar ucapan yang keluar dari bibir sang ayah, sukses membuat hati Vio hancur berkeping-keping. Dia sudah tidak dianggap lagi dalam keluarga ini. Perempuan itu memang manja dan sering menimbulkan masalah bagi keluarga besar Jhonson Smith.

Akan tetapi, untuk kehamilan ini Vio benar-benar tidak merasa melakukan kesalahan. Seumur hidup baru kali ini dia merasa dipersalahkan oleh banyak pihak. Mathew, sang ayah, bahkan beberapa orang lain yang mengetahui bahwa dia sedang mengandung menuding bahwa dia memang bersalah.

"Anna, bawa kopernya! Antar dia hingga keluar pintu! Jangan coba-coba kamu berikan satu sen pun untuk Vio! Ambil semua fasilitas yang aku berikan kepadanya termasuk ponsel dan kartu ATM!"

"Sayang, tapi ...."

"Tidak ada tapi-tapian! Atau kamu mau menemaninya keluar dari rumah ini? Silakan!" ancam Jhonson.

Usai meluapkan semua kemarahannya, Jhonson langsung beranjak dari ruang keluarga. Lelaki itu menapaki anak tangga dan masuk ke ruang kerjanya. Tak lupa, Jhonson membanting pintu itu sekencang mungkin sebagai bentuk kemarahan serta kekecewaannya kepada Vio.

Vio masih tergugu seraya bersimpuh di atas lantai. Dia benar-benar merasa dibuang. Perempuan itu tidak tahu harus ke mana lagi melangkahkan kaki. Sepanjang hidup, dia hampir tidak memiliki teman.

Hanya Michelle teman satu-satunya. Selebihnya dia hanya sekedar tahu nama, tanpa mau benar-benar bergaul. Teman masa sekolah serta kuliahnya juga enggan mendekat, karena Vio terkenal sombong dan manja. Selain itu serta terkenal sebagai si pembuat ulah.

"Sayang, maafkan Mama. Mama tidak bisa membantumu kali ini." Anna merangkum wajah Vio kemudian mengusap air mata yang mengalir dengan kedua ujung jempolnya.

"Aku tidak tahu harus pergi ke mana, Ma. Duniaku selama ini hanya seputar rumah, kampus, Mathew, dan belanja. Tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan." Vio menatap nanar sang ibu berharap mendapatkan belas kasihan dari ibu tirinya itu.

"Datanglah kepada Mathew. Siapa tahu dia mau menolongmu. Bukankah kalian saling mencintai, seharusnya dia akan menerimamu apa adanya jika benar-benar menyayangimu."

"Kami sudah putus, Ma. Dia tidak mau menerima kehamilanku ini." Vio tertunduk lesu seraya menatap perutnya yang belum menunjukkan tanda kehamilan itu.

Tak lama berselang terdengar suara benda pecah dari arah ruang kerja Jhonson. Dua perempuan beda usia itu langsung mendongak. Pikiran buruk kini memenuhi kepala Anna.

"Ibu minta maaf sekali lagi, cepatlah pergi! Ibu takut papamu akan bertindak kasar jika tahu kamu masih di sini!" Anna mengantar Vio dan membantunya menarik koper sambil berurai air mata.

Gadis yang sudah Anna rawat selama sepuluh tahun itu benar-benar membuatnya serba salah. Rasa sayangnya kepada Vio harus dihadapkan dengan kondisi yang begitu menyakitkan. Setelah mengantar Vio keluar rumah, Anna menutup pintu dengan berat hati.

Vio pun menarik kopernya menjauhi rumah mewah yang sudah melindunginya dari panas dan hujan selama 23 tahun ini. Dia harus merelakan kemudahan serta kemewahan yang selama ini menemani setiap dia melangkah.

Tidak ada lagi kartu kredit unlimited, mobil Tesla keluaran terbaru, pakaian, atau pun tas mahal. Semua barang mewah pemberian sang ayah ditarik kembali. Vio sekarang bagaikan bayi yang terlahir kembali ke dunia tanpa membawa apa pun.

"Aku harus ke mana?" Vio terus melangkah keluar gerbang rumahnya.

Violetta berhenti sejenak. Dia balik kanan, menatap kembali rumah milik sang ayah untuk terakhir kali. Setelah puas menatap bangunan mewah tersebut, Vio akhirnya kembali melanjutkan perjalanan.

Vio terus berjalan kaki selama satu jam dan langkahnya berhenti di depan apartemen tempat Mathew tinggal. Perempuan itu berharap Mathew sudah memaafkannya, dan mau menerima dia kembali. Vio masuk lobi apartemen, kemudian memasuki lift, dan menekan tombol dengan ukiran angka 5.

"Semoga Mathew mau menerimaku. Mudah-mudahan kemarin hanya kekecewaan sesaat yang dia rasakan. Semoga rasa cintanya masih utuh untukku dan mau menerimaku kembali."

Denting lift menandakan Vio telah sampai ke lantai tujuannya. Dia melangkah ke pintu paling ujung yang ada di lantai lima. Vio menekan deretan angka yang merupakan sandi untuk masuk ke apartemen Mathew.

Sebuah senyum tipis terukir di bibir Vio, karena ternyata sandi apartemen sang mantan kekasih masih belum berubah. Hatinya sedikit menghangat karena mengira bahwa Mathew masih mencintainya.

Vio pun segera melangkah memasuki unit apartemen Mathew. Suasana terasa begitu sunyi, sampai akhirnya Vio membuka kamar Mathew. Mata perempuan itu terbelalak melihat pemandangan panas di hadapannya.

"Mathew!" teriak Vio.

Terpopuler

Comments

Itha Honkjy

Itha Honkjy

bkin pnsran sbnarx vio hmil ma cpa cie?

2023-09-15

1

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

Ya Allah .

2023-02-14

1

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

Wajar kalo orang tua kecewa dengan kondisi mu sekarang vio...
tp tdk spt itu juga papa, semua yg d berikan org tua kpd anak harus d ungkit ..
harusnya Orang tua memberikan support ..
bukannya malah d usir, d buang ..

2023-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Garis Dua
2 Bab 2. Percobaan Pembunuhan
3 Bab 3. Coba Lagi
4 Bab 4. Sebuah Keputusan
5 Bab 5. Harus Siap Melepaskan
6 Bab 6. Mengakhiri Hidup
7 Bab 7. Sengsara
8 Bab 8. Pahlawan Baru
9 Bab 9. Pencerahan
10 Bab 10. Bekerja untuk Pertama Kali
11 Bab 11. Dunia Kerja
12 Bab 12. Dunia Kerja Part 2
13 Bab 13. Matheo dan Irene
14 Bab 14. Peringatan Pertama
15 Bab 15. Kembali Bekerja
16 Bab 16. Hampir Saja
17 Bab 17. Peringatan Kedua
18 Bab 18. Mengancam Balik
19 Bab 19. Michelle
20 Bab 20. Duka
21 Bab 21. Memastikan Keadaan
22 Bab 22. Tak Bisa Jauh
23 Bab 23. Berhasil Lepas
24 Bab 24. Izin
25 Bab 25. Kehidupan di Tempat Baru
26 Bab 26. Kehancuran Matheo
27 Bab 27. Tak Terduga
28 Bab 28. Ternyata
29 Bab 29. Pantas
30 Bab 30. Kehidupan Impian
31 Bab 31. Awal Mula
32 Ban 32. Pembagian Warisan
33 Bab 33. Pecah Kubu
34 Bab 34. Pengadilan
35 Bab 35. Lima Tahun Kemudian
36 Bab 36. Sweet Ucle
37 Bab 37. Ayah Javier
38 Bab 38. Javier, Kamu di Mana?
39 Bab 39. Hampir Diculik
40 Bab 40. Kebahagiaan Baru
41 Pembaca dengan Komen Paling Aktif
42 Gairah Masa SMA
43 Rekomendasi Novel Sahabat: Menjebak Suami Orang
44 Rekomendasi Novel Sahabat: Baby Berondongku
45 Rekomendasi Novel Sahabat: Mantan, Balikan, yuk!
46 NOVEL BARU: Menjadi Pengantin Dokter Lumpuh
47 Karya Baru: Haruskah Naik Ranjang?
48 Karya Baru: Toko Gaib (Apa yang Kamu Mau Ada di Sini)
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bab 1. Garis Dua
2
Bab 2. Percobaan Pembunuhan
3
Bab 3. Coba Lagi
4
Bab 4. Sebuah Keputusan
5
Bab 5. Harus Siap Melepaskan
6
Bab 6. Mengakhiri Hidup
7
Bab 7. Sengsara
8
Bab 8. Pahlawan Baru
9
Bab 9. Pencerahan
10
Bab 10. Bekerja untuk Pertama Kali
11
Bab 11. Dunia Kerja
12
Bab 12. Dunia Kerja Part 2
13
Bab 13. Matheo dan Irene
14
Bab 14. Peringatan Pertama
15
Bab 15. Kembali Bekerja
16
Bab 16. Hampir Saja
17
Bab 17. Peringatan Kedua
18
Bab 18. Mengancam Balik
19
Bab 19. Michelle
20
Bab 20. Duka
21
Bab 21. Memastikan Keadaan
22
Bab 22. Tak Bisa Jauh
23
Bab 23. Berhasil Lepas
24
Bab 24. Izin
25
Bab 25. Kehidupan di Tempat Baru
26
Bab 26. Kehancuran Matheo
27
Bab 27. Tak Terduga
28
Bab 28. Ternyata
29
Bab 29. Pantas
30
Bab 30. Kehidupan Impian
31
Bab 31. Awal Mula
32
Ban 32. Pembagian Warisan
33
Bab 33. Pecah Kubu
34
Bab 34. Pengadilan
35
Bab 35. Lima Tahun Kemudian
36
Bab 36. Sweet Ucle
37
Bab 37. Ayah Javier
38
Bab 38. Javier, Kamu di Mana?
39
Bab 39. Hampir Diculik
40
Bab 40. Kebahagiaan Baru
41
Pembaca dengan Komen Paling Aktif
42
Gairah Masa SMA
43
Rekomendasi Novel Sahabat: Menjebak Suami Orang
44
Rekomendasi Novel Sahabat: Baby Berondongku
45
Rekomendasi Novel Sahabat: Mantan, Balikan, yuk!
46
NOVEL BARU: Menjadi Pengantin Dokter Lumpuh
47
Karya Baru: Haruskah Naik Ranjang?
48
Karya Baru: Toko Gaib (Apa yang Kamu Mau Ada di Sini)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!