Jam sudah menunjukan pukul satu malam, namun Kaisar belum juga pulang kerumah. Sejak tadi Zhalfa duduk di meja makan untuk menunggu kepulangan sang suami.
Nasi kotak yang tadi Kaisar belikan sudah lama habis, dan Zhalfa belum beranjak barang sedikitpun. Rasa kantuk pun belum ia rasakan.
"Mending sholat tahajud dulu" Zhalfa berdiri dari duduknya, lalu kembali ke atas menuju ruang persholatan.
*
*
Di lain tempat, setelah melihat bagaimana Daren menguliti pria tadi. Kaisar beranjak untuk pergi.
"Mungkin selama seminggu ini aku tidak akan ke sini, kau tau kan kalau aku baru saja menikah ?" ucap Kaisar pada Daren
"Tau tuan" jawab Daren.
"Kau jaga markas ini dengan baik, dan jangan sampai ada penyusup lagi, segera kabari aku kalau terjadi sesuatu !"
"Baik Tuan"
Kaisar memakai jaket kulit berwarna hitam nya "Dan ingat jangan sampai istriku tau apa pekerjaan ku, jalankan semua rencana kita dengan teliti"
"Baik tuan"
"Ya sudah aku pergi dulu"
Daren membungkukkan tubuhnya 90 derajat pada Kaisar, ia akan selalu patuh pada Kaisar dan sampai kapanpun akan setia pada pria itu.
Kalau bukan karena pertolongan Kaisar mungkin saja Daren sudah pergi untuk selama-lamanya, makanya apapun yang Kaisar perintahkan akan ia wujudkan termasuk menguliti seseorang secara hidup-hidup.
Setelah kepergian Kaisar, segera Daren membersihkan tubuh yang sudah tak bernyawa lagi, membawanya ke kolam belakang rumah dimana penghuni nya adalah para buaya peliharaan Kaisar.
"Bereskan yang lain !" pinta Daren pada anak buah nya.
"Baik tuan" jawab ketiga pria secara serempak.
*
Kaisar tiba di rumah tepat pukul 02:30 dini hari, ia membuka pintu utama dengan pelan, dan melihat lampu ruang tamu masih menyala.
"Dia pasti sudah tidur"
Kaisar melepas sepatunya dan meletakkan nya ke tempat biasa, setelah itu ia menuju lantai atas dan memasuki kamar.
"Kemana dia ?" tanya Kaisar pada diri sendiri, saat tak melihat Zhalfa di tempat tidur.
"Enggak mungkin dia pulang kerumah nya"
Kaisar mencari Zhalfa di kamar mandi, dan di balkon kamar. Namun Zhalfa tidak ada disana, kemudian Kaisar teringat dengan ruang per_sholatan jadi segera Kaisar menuju kesana.
Benar saja, di ruang itu ada Zhalfa yang tengah tertidur di atas sajadah, bahkan mukena berwarna putih masih melekat di tubuhnya. Kaisar tersenyum dan bangga karena Zhalfa begitu taat pada sang pencipta.
"Dek, bangun ! pindah ke kamar !" Kaisar duduk dan menggoyangkan tubuh Zhalfa dengan pelan.
"Dek ..." kembali Kaisar memanggil Zhalfa
"Haaaaa" tiba-tiba Zhalfa berteriak "Tolong lepaskan aku ! jangan sentuh aku !" teriak wanita itu menggema.
"Dek, ini Abang" ucap Kaisar
Kedua mata Zhalfa terbuka lebar, dahi nya sudah mengeluarkan keringat, ia menatap Kaisar yang kini tengah menatapnya juga.
"Adek kenapa ? apa mimpi buruk ?" tanya Kaisar dengan nada lembut
Zhalfa memalingkan wajahnya, trauma itu masih terus menghantuinya, padahal ia sudah sering ke psikiater untuk menghilangkan trauma itu, namun nyatanya ia masih terus saja merasakan itu.
Tanpa menjelaskan apapun pada sang suami, Zhalfa langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan tersebut. Dan seperti biasa air matanya mulai menetes saat bayangan menakutkan itu terus muncul di pikiran nya.
Kaisar masih mematung di tempat, ia tidak bisa menebak apa yang terjadi pada istri nya itu, kenapa Zhalfa berteriak seperti orang ketakutan seperti tadi.
"Ada apa dengan Zhal ya ?" gumam Kaisar penuh tanda tanya.
*
*
Di atas ranjang king size itu Zhalfa duduk sambil memeluk kedua kakinya, seperti inilah ia jika bayangan itu kembali muncul, membuat rasa bencinya pada Kaisar semakin membesar.
Flasback On .....
Saat itu Kaisar sedang bicara dengan Raja di halaman samping, Zhalfa yang sedang mengambil air minum tak sengaja mendengar pembicaraan kedua pria itu.
"Please Ja ! restui gue buat nikahin adek Lo !" ucap Kaisar kala itu.
"Aku sudah bilang Kai ! sampai kapanpun aku tidak akan memberi restu, apalagi kamu yang telah menyebabkan adik ku mengalami trauma berat" balas Raja.
Zhalfa berdiri di ambang pintu, keningnya mengkerut saat mendengar ucapan Raja.
"Maka dari itu aku ingin bertanggung jawab Ja, karena ulahku Zhalfa harus mengalami pelecehan"
Zhalfa langsung menutup mulutnya karena terkejut, ia tidak percaya kalau pelecehan yang terjadi padanya waktu itu karena ulah Kaisar.
Dan tanpa sepengatahuan Raja dan Kaisar, segera Zhalfa pergi dari sana. Air matanya menetes dengan deras. Dan mulai dari itu Zhalfa sangat membenci Kaisar.
Flasback Off
"Dek" panggil Kaisar.
Zhalfa menghapus air matanya, ia menatap Kaisar dengan tajam. Kenapa tuhan begitu tidak adil hingga memberikan dirinya jodoh seperti Kaisar. Begitu yang ada di pikiran Zhalfa.
"Kamu mimpi buruk ?" tanya Kaisar lagi.
"Tidak" jawab Zhalfa singkat
"Terus kenapa tadi adek teriak ?"
"Bukan urusan kamu"
Kaisar mengelus bagian dadanya, ia harus sabar menghadapi sikap Zhalfa. Ia pernah berjanji pada dirinya sendiri kalau akan mencintai Zhalfa dengan segenap jiwa dan raganya.
Jadi bagaimanapun sikap Zhalfa, tidak akan membuat Kaisar marah. Ia menganggap semua ini ujian sebelum mendapatkan cinta Zhalfa dengan tulus.
"Ya sudah adek tidur ! ini sudah hampir pagi" pinta Kaisar
Zhalfa tak lagi menjawab, saat ini ia sudah membaringkan tubuhnya dan menutupi tubuh itu dengan selimut tebal. Telinga nya masih mendengar langka kaki Kaisar yang bolak-balik membawa kasur satu lagi.
Hingga tak berapa lama terdengar suara dengkuran halus, Zhalfa mengangkat kepalanya dan menoleh ke sumber suara, disana Kaisar sudah tidur dengan lelap.
"
*
Keesokan paginya, usai melaksanakan sholat subuh Zhalfa langsung turun ke bawah, tidak lupa ia membawa keranjang baju kotor untuk ia cuci pagi ini.
Sementara Kaisar masih terlelap di atas tempat tidurnya, sepertinya pria itu kelelahan namun waktu sholat subuh hampir habis. Zhalfa mencari cara untuk membangunkan sang suami, ia pun menyetel suara adzan di ponselnya lalu ia letakkan di dekat telinga Kaisar.
"Dia pasti akan bangun" gumam Zhalfa
Zhalfa menuju mesin cuci, mengisi mesin itu dengan air bersih. Bukan hanya pakaian nya yang ia cuci melainkan pakaian Kaisar juga, walau sebenci apapun dirinya pada Kaisar, tetap saja kalau pria itu adalah suaminya.
Saat akan memasukan baju yang semalam Kaisar pakai, Zhalfa di buat terkejut karena melihat noda merah yang menempel di baju itu.
"Dara apa ini ?"
"Semalam dia kemana ? kenapa ada Dara di bajunya ?"
Tubuh Zhalfa menegang, berbagai pikiran negatif mulai merasuki otaknya. Tentang apa yang Kaisar kerjakan semalam, apa jangan-jangan suami nya berantem semalam ?, tapi tidak ada lebam di wajahnya.
"Kenapa dek ?". tanya Kaisar membuat Zhalfa terkejut, baju yang ada di tangannya pun terjatuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
mecca
waduh ketahuan dah gmn tuh kaisar aduh aduh
2023-03-28
1
tiara
waduuh mau ngomong apa kamu kai kalau zhalfa nanya bingung dah pasti
2023-02-03
0
Iffah Olivia
semangat thor
2023-02-02
0