Kini Raina dan semua penumpang sudah melanjutkan perjalanan menuju ke Surabaya.
Dan sesampainya di bandara Juanda Surabaya, mereka datang di saat subuh hari.
Terlihat jemputan dari hotel yang sudah menunggu di pintu kedatangan, karena Rohan sudah mengatur semuanya selama di Surabaya.
Sedang Raina juga sudah di jemput oleh supir dari keluarganya karena pak Sunjoyo Sudah marah karena Raina yang tak pulang sesuai dengan janji gadis itu.
Karena bagi pak Sunjoyo kuliah itu nomor satu dan apa yang di sukai oleh Raina itu hanya buang-buang waktu.
Jadi dia selalu menentang keinginan putri Keduanya itu, dan berkat izin dari ibunya.
Raina bisa pergi ke India untuk mengikuti lomba tarian tingkat dunia itu.
Meski putrinya juara satu lomba itu, itu tak membuat pak Sunjoyo merasa senang atau bahagia.
Selama perjalanan menuju rumahnya, Raina terus merasa tak tenang.
Bagaimana tidak, dia mungkin akan menghadapi kemarahan dari ayahnya.
Benar saja, saat Raina sampai di depan rumah, sosok pria itu terlihat berdiri di depan pintu dengan menunjukkan wajah sanggar.
Dia langsung turun dan menyapa sosok ayahnya itu, "selamat pagi ayah,"
Tanpa kata, pak Sunjoyo langsung mencengkeram erat lengan putrinya itu dan menariknya masuk kedalam rumah.
"Ayah sakit..." tangis Raina.
Tanpa terduga pak Sunjoyo mendorong Raina hingga tersungkur ke lantai.
"Bagaimana bisa aku memiliki anak seperti dirimu ini, kenapa kamu bisa-bisanya pergi tanpa izin dariku, apa kamu menganggap ku sudah mati huh!!" teriak pria itu yang sudah mengambil rotan.
Melihat suaminya yang ingin menyiksa Raina membuat ibu gadis itu menahan suaminya.
"Jangan ayah, ibu yang memberinya izin untuk pergi, jadi jangan lukai Raina, dia sudah dewasa dan ibu yakin dia sudah bisa menjaga diri," kata ibu dari Raina.
"Minggir Bu, Rena pegang ibu mu," perintah pak Sunjoyo.
Kini giliran dari Rino yang menghadang ayahnya yang ingin memukul Raina, "cukup ayah, berhenti melukai mbak Raina,"
"Minggir Rino, ini bukan waktunya kamu bicara, kamu itu masih kecil," bentak pak Sunjoyo.
"Kalau begitu kapan ayah mendukung kami, asal ayah tau jika Mbak Raina mendapatkan juara satu, dia itu membanggakan, kenapa malah ayah seperti ini," bantah Rino.
"Karena ayah tak suka ada penari di keluarga kita," jawab pak Sunjoyo.
Dia tak suka karena dari kecil selalu menjadi hinaan untuknya, karena dulu ibunya adalah belas penari dari India yang menikah dengan ayahnya.
Itu membuat Sunjoyo kecil menjadi bahan ledekan dan hinaan di kalangan teman sekolah, karena penari di identikkan sebagai wanita tak benar.
"Tapi aku hanya menjalankan hobiku ayah," kata Raina.
"Hobi.... hobi kamu bilang," kata pak Sunjoyo yang langsung mengeluarkan sua barang Raina.
Dan jatuhlah kotak gelang kaki dari Raina, dan pak Sunjoyo langsung membuka kotak itu dan membanting dan menghancurkan gelang kaki itu.
"Tidak ayah..." tangis Raina
Tapi semuanya sudah hancur, "mulai sekarang aku tak ingin mendengar suara gelang kaki ini di rumah, maka aku akan memotong kaki mu," kata pak Sunjoyo.
Raina pun hanya bisa menangis memunguti semua lonceng gelang kakinya yang sudah berhamburan kemana-mana.
Bu Rahayu pun hanya bisa memeluk Raina yang sudah seperti ini, Rino juga membantunya.
"Dasar anak tak berguna, kamu ingin mengikuti jejak nenek yang jadi penari, dan mempermalukan keluarga ini, dasar bodoh..." kata Rena yang pergi begitu saja.
Raina hanya bisa memeluk gelang kaki miliknya yang sudah hancur tak bersisa itu.
"Maafkan ibu ya nduk, seharusnya ini bisa melindungi mu,"
Pukul tujuh pagi, semua berkumpul di meja makan, karena di kantor akan ada kunjungan dari klien besarnya.
"Mana Raina, dia harus ke kampus bukan," kata pak Sunjoyo.
"Apa ayah lupa jika mbak Raina sudah lulus dengan gelar cumlaude, tinggal menunggu wisuda saja," jawab Rino dingin.
"Rino yang sopan bicara pada ayah mu," tegur Bu Rahayu.
"Aku berangkat dulu, karena aku bisa telat," pamit pemuda itu.
"Mungkin dia masih jetlag ayah karena baru pulang," kata Bu Rahayu.
"Baiklah, kalau begitu jangan biarkan dis tak sarapan karen dia bisa sakit,entah apa saja yang dia makan di negara itu," gumam pak Sunjoyo.
"Selesai ayah, sebaiknya kita pergi takutnya kita telat," kata Rena pada ayahnya itu.
"Baiklah Rena, ayo..."
Keduanya pun pergi ke kantor, sedang Bu Rahayu melihat putrinya Raina baru turun.
"Makan dulu nak,"
"Tidak usah Bu, aku merasa kenyang," jawab Raina.
"Jangan seperti ini dong Raina, karena bagaimanapun kamu juga butuh tenaga," jawab Bu Rahayu.
Sedang di restoran hotel, Raj dan Rohan sedang sarapan bersama sebelum pergi ke kantor milik Sunjoyo grup.
Karena hari ini dia akan sepenuhnya memiliki perusahaan itu, karena pak Sunjoyo tak bisa mengembalikan semua hutang yang di berikan oleh Raj.
Di perusahaan Sunjoyo, para karyawan merasa aneh karena Rena yang jarang meninggalkan kantornya.
Kini gadis itu sedang menunggu di sofa di lobi perusahaan, karena dia si minta sang ayah untuk menyambut kedatangan dari Raj.
Bagaimana pun pria itu yang sudah memberikan bantuan besar saat perusahaan pak Sunjoyo itu sedikit mengalami krisis.
Sebuah mobil sedan BMW X5 berwarna hitam sampai di depan lobi perusahaan.
Melihat itu Rena langsung bangkit dan menyapa kedua orang itu, yang sudah di tunggunya dari lama.
"Selamat datang di perusahaan Sunjoyo group," sapa Rena yang berusaha sebaik mungkin.
Rena ingat jika pria yang bernama Raj itu masih muda, tapi kenapa pria di depannya itu sudah beruban.
"Antar kami ke tempat pak Sunjoyo,"
"Baik tuan, silahkan..."
Mereka menuju ke lantai paling atas perusahaan itu, dan dengan hormat pak Sunjoyo menyambut kedatangan dari investornya itu.
"Selamat datang tuan Malhotra,"
"Iya, tak usah basa-basi lagi, saya datang ingin mengambil dana yang pernah kami suntikan dana itu beserta bunganya, kenapa tak bisa mengambilnya sekarang," kata Raj.
"Maaf tuan, tapi dana itu masih di gunakan untuk pembangunan beberapa proyek, tunggu beberapa bulan lagi," kata pak Sunjoyo.
"Tidak bisa, kamu selalu meminta tambahan waktu, ini saya dah keterlaluan," marah Raj.
"Saya mohon tolong jangan ambil investasi itu, dan bisa di gantikan dengan apapun tuan," kata pria itu.
"Baiklah Sunjoyo,aku dengar kamu memiliki dua orang anak perempuan yang sangat cantik, aku ingin salah satu dari mereka bisa menikah dengan ku, dan akan ku ajak tinggal di negaraku, dan untuk untuk uang ku sebelumnya itu bisa menjadi milik mu dan tentu saja ada suntikan dana lain nanti setelah menikah," kata Raj.
Mendengar penawaran yang begitu menarik membuat pak Sunjoyo menunjukkan sosok serakahnya.
Sedang Rena tak mau jika harus menikah dengan pria buruk dan tua itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments