Mereka berlima masuk kedalam restoran itu, dan mulai memesan beberapa makanan.
Terlihat restoran itu cukup sepi, "apa ada yang salah dengan restoran ini?" tanya Raina dengan bahasa Indonesia.
Miss Naina tersenyum dan menggeleng pelan, sedang Raj dan Rohan menoleh karena keduanya bisa mengerti perkataan gadis itu.
"Bukan ada yang aneh, hanya ini restoran muslim dan kamu tau kan agama mayoritas di negara ini," kata Miss Naina.
"Begitu ya, kalau begitu aku paham sekarang maaf..." kata Raina yang membuat Miss Naina gemas.
Mereka pun langsung makan, hingga sebuah panggilan mengejutkan kedua pria itu.
"Miss Sunjoyo, happy birthday!!" kata Ajay dan Vijay.
"Apa..." kata Raina tak percaya.
Mereka pun merayakan hari ulang tahun dari Raina dengan sangat meriah.
Raj dan Rohan saling pandang, mereka pun penasaran dengan gadis itu.
Tapi dia redam rada penasaran itu, karena melihat reaksi dari Raina yang malah menangis sesenggukan.
"Kita pergi," kata Raj pada asistennya itu.
Akhirnya dia dan Rohan meninggalkan tempat itu, sedang Raina meniup lilin di kue miliknya.
Dia tak menyangka jika ulang tahun ke sembilan belasnya akan sangat berarti seperti ini.
Raj menuju ke helikopter miliknya karena dia harus sampai di rumah tepat waktu untuk pemujaan.
Jika tidak neneknya pasti akan marah, terlebih dia harus ke Indonesia untuk membahas bisnis dengan beberapa rekannya.
Dia sampai di rumah, dan masuk di ikuti oleh Rohan, "sudah pulang Raj," tanya seorang wanita yang masih terlihat cantik meski sudah berusia senja.
"Salam nenek, iya.... aku baru saja dari Kasmir," jawab Raj yang memeluk wanita tercintanya itu.
"Hei dasar bocah bodoh, kenapa tidak mengajak nenek, karena nenek ingin ke sana dari lama," kata Oma Lela.
"Maaf ya nenek, lain kali..."
Raj pun langsung menuju kedalam kamarnya yang berada di lantai atas, dan kamar miliknya adalah kamar utama di rumah itu.
Raj masuk dan memilih mandi dan setelah itu dia langsung bekerja lagi.
Dia pun membuka laptop miliknya dan terlihat sebuah gambar di layar benda itu sebuah foto seorang wanita.
Gadis cantik dengan rambut sebahu yang sedang tersenyum bahagia dengan buket bunga di tangannya.
"Kamu sudah bahagia di sana Meha, apa aku bisa menjalani hidupku tanpa mu seperti ini, karena ini sangat sulit," kata Raj dengan wajah sedih.
Dia pun menutup matanya sejenak, tiba-tiba kilasan balik itu kembali terlintas di benaknya.
Sore itu Raj lupa tak menjemput kekasihnya itu karena dia sedang rapat penting.
Sedang Meha setia menunggu sosok kekasihnya Raj, "apa dia lupa lagi, dasar pria sibuk ini selalu menomor satukan pekerjaannya," gumam Meha kesal.
"Meha kamu belum pulang, lebih baik ayo pulang karena kampus sudah mulai sangat sepi," kata teman gadis itu
"Tapi aku tak bawa kendaraan, apa boleh aku nebeng dengan mu?" tanya Meha pada temannya itu yang membawa motor.
"Tentu saja, ayo," ajak gadis itu.
Mereka berdua pun pergi dari area kampus, dan Raj langsung berlari keluar dan segera menghidupkan motornya itu untuk segera menjemput kekasihnya.
Tapi saat Raj sampai di kampus, tempat itu sudah sangat sepi dan tak terlihat siapa pun di sana.
"Apa Meha sudah pulang," gumamnya yang langsung membuka ponselnya.
Dia menghubungi kekasihnya itu, "Meha kamu di mana?" tanya Raj.
"Aku sudah di jalan, dan mungkin beberapa blok lagi aku sampai di rumah," jawab Meha.
"Kenapa kamu sudah sejauh itu, kalau begitu tunggu aku di depan komplek rumah mu, karena aku ingin menyampaikan sesuatu," kata Raj yang langsung mematikan ponselnya.
Dia bahkan memacu motornya dengan kecepatan tinggi agar bisa segera sampai di tempat kekasihnya itu.
Dia sampai di area kompleks rumah milik keluarga Meha. dan gadis itu baru saja turun dari motor temannya.
"Meha!!" teriak Raj dari kejauhan.
"Raj," kata Meha yang melihat kekasihnya itu.
Dan gadis itu berlari ingin menghampiri Raj yang masih jauh dari jangkauannya.
Tapi tanpa di duga sebuah truk besar melintas, sosok supir itu tengah sibuk menelpon hingga tak melihat gadis yang sedang menyebrang itu, dan Meha yang tak melihatnya pun lari ke arah Raj begitu saja.
"Meha awas!!" teriak Raj.
Brak ...
Tubuh Meha tertabrak truk itu hingga terpental dan menghantam patung di taman depan perumahan itu.
"Meha!!" teriak Raj yang terbangun dari tidurnya.
Dia pun memegangi kepalanya yang mulai pusing, dan inilah yang membuatnya tak bisa tidur dengan tenang.
Karena bayangan sosok Meha yang selalu menghantuinya. jadi dia memutuskan untuk turun ke lantai satu.
Dia mengambil minuman beralkohol yang berjajar rapi di rak lemari kaca itu
Dan inilah satu-satunya obat untuk membuatnya bisa melupakan sosok wanita yang begitu dia cintai.
Karena hanya saat mabuk dia bisa tidur lelap tanpa harus mengingat Meha lagi.
Keesokan harinya, Raj dan Rohan asistennya sudah berada di bandara, dan tadi dia juga sudah berdoa di pagi hari bersama keluarganya.
Mereka menunggu pesawat yang akan membawanya ke Indonesia untuk menyelesaikan masalah bisnis dengan keluarga Sunjoyo.
Saat berjalan tak sengaja seorang gadis yang sedang menelpon menabraknya.
"Ah maaf,aku tak melihat anda," kata gadis itu seperti ketakutan dari suaranya.
Tapi Raj tak bisa melihat wajah gadis itu karena tertutup rambut ranjang hitam.
"Tak masalah," saut Raj.
Tapi saat gadis itu ingin pergi tiba-tiba anting-anting gadis itu terjatuh, dan dia segera lari meninggalkan kedua pria itu tanpa menoleh lagi.
Raj melihat benda itu jatuh pun mengambilnya, itu adalah anting-anting milik gadis itu.
"Siapa dia, kenapa begitu lancang," kata Rohan
"Sudahlah Rohan, kita pergi saja karena pesawat kita sudah akan take off," kata Raj yang menyimpan benda itu.
Selama di dalam pesawat, Raina teru berdoa karena dia ketakutan, bukan apa dia takut karena ada kehilangan kakek neneknya dalam kecelakaan pesawat.
Dan itu membuatnya memiliki ketakutan tersendiri pada moda transportasi itu.
Tapi mau tidak mau dia harus memberanikan diri karena dia tak mungkin di harus mengunakan kapal laut saat berpergian ke tempat yang jauh.
Sesampainya di bandara di Malaysia untuk transit selama satu hingga dua jam.
Jadi mereka memilih untuk makan dulu, Salwa melihat anting dari temannya itu tak ada.
"Anting mu kemana? kenapa tidak di pakai?" tanya gadis itu.
"Ah ... sepertinya tadi yang sebelah jatuh saat di bandara Mumbai, tak masalah jadi tenang saja," jawab Raina.
"Kamu yakin, bukankah itu adalah anting pembelian nenek mu sebelum beliau meninggal dunia," tanya Salwa.
"Tapi aku masih memilikinya sebelah, sudahlah..." jawab Raina yang sebenarnya sangat sedih,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments