Mmmmuuuuaaaaacccchhhhh
"Ih... lepas, mami....!!! "
"Ini anak mami, kenapa lagi hem? "
Mauren langsung memunggungi Adinda, dengan memeluk guling. Tubuh nya langsung, di tutupi dengan selimut.
"Sayang, maafkan Mami ya. " ucap Adinda memeluk tubuh Mauren dari belakang.
Mauren gadis kecil berusia 6 tahun, putri satu - satu nya Adinda. Yang sejak kecil di rawat oleh kedua orang tua suami nya.
"Tadi gimana, penampilan main biola nya? "
"Lancar, di temani sama oma opa. "
"Maaf ya, Mami kan sibuk nggak bisa selalu ada sama Mauren. Kenapa tidak, sama Papi saja? "
"Mauren, ingin Mami hadir. Mauren nggak mau, yang sering datang itu Papi. "
Adinda, membalikkan tubuh putri nya, tangan nya membelai wajah putri nya yang mulus. Di kecup kening nya, dan memeluk tubuh Mauren.
"Mauren, mau ikut sama Mami? "
"No Mami, Papi akan marah. "
"Mauren kan, ikut sama Mami ya,dari bayi ikut sama Oma opa, mereka kan orang tua Papi."
"Papi setiap hari kemari Mami, Oma larang Papi bawa Mauren, tapi Papi bilang asal Mauren di sini terus. "
"Papi kamu kasih apa saja sana Mauren? "
"Papi kasih Mauren, segala nya. Yang tidak pernah Mami kasih, kenapa Mami selalu berjauhan sama Papi, padahal Papi sayang sama Mami. "
"Suatu saat, kamu akan tahu sayang. Mami tidak bisa lama - lama disini, besok Mami urus kepindahan sekolah kamu. Kamu ikut sama Mami, dan tinggal disana. "
"Papi akan marah. "
"Mami akan bilang sama Papi kamu. "
***
"Kamu yakin, mau bawa Mauren? " ucap Pak Fajri, ayah Rafael.
"Iya Ayah, saya akan bawa dia. Mau marah, mau apa, saya terus terang capek punya suami seperti dia. Suami juga, di katakan seperti tidak punya suami. "
"Apa Ayah, bantu proses perceraian kamu? "
"Yah, kalau saya bisa sudah dari dulu. Rafael itu tidak mau menceraikan saya, bahkan kalau sampai terjadi dia akan bawa Mauren jauh. Ancaman itu , yang saya takut kan. Jauh dari Mauren, memang ini salah saya terlalu bodoh percaya dengan pria seperti dia. "
"Ayah tidak bisa ikut campur kalau sudah, masalah Mauren. Ayah sama Bunda sudah terlalu, sayang sama cucu satu ini, bukan berarti Ayah membela anak Ayah. Orang tua kamu, juga sering kemari, datang hanya sekedar membawa Mauren jalan - jalan.
"Jabatan dan kekuasaan, tidak bisa Yah. Karena titik kelemahan saya, ada pada Mauren. "
****
"Tumben kamu kesini? " ucap Wita, istri siri Rafael.
"Mana dia? " tanya Adinda.
"Yank, ada istri kamu. " panggil nya.
"Hi... sayang, lama kamu tidak kesini. "
ucap Rafael.
Wita lalu duduk di depan Adinda, dengan menyalakan rokok nya, hingga Adinda terbatuk dan langsung duduk menjauh.
"Saya sebenarnya sungkan, untuk datang kesini. Tapi saya kesini, demi Mauren. "
"Kamu mau bawa dia? "tanya Rafael.
" Kamu kok tahu? "
"Iya lah, kamu ingin minta cerai? ok tapi hak asuh Mauren pada kami. "
"Nggak akan, Mauren nggak akan saya kasih ke kamu."
"Kami akan rawat Mauren, seperti anak kandung kami sendiri. " ucap Rafael.
"Nggak akan, makasih. " ucap Adinda.
"Baik, kalau kamu tidak mau, saya bawa Mauren. " ucap Rafael.
"Saya akan bawa Mauren ke kota M, tolong jangan pisahkan saya dengan dia. "ucap Adinda.
" Sayang, apa kamu tidak kangen sama saya? suami kamu sudah lama kamu tidak kasih nafkah bathin. "
Adinda langsung berjalan masuk, ke dalam mobil nya dan mengusap wajah nya dengan kasar.
"Apa Ibu, tidak sewa pengacara saja? "
"Pak, walau saya menang, dia akan bawa Mauren dengan istri nya itu. Jujur Pak, saya itu di tipu sama dia menikah dengan pria macam Rafael. Pak Danang tahu sendiri, Rafael pandai berkata, dia itu kasar Pak, dia tidak seperti lihat di luar nya. Saya tertipu berhubungan dengan pria playboy, saya salah kelahiran hadir nya Mauren, terjadi di luar nikah. Kalau tidak terjadi, saya tidak seperti ini. "
"Anak tidak salah, yang salah itu orang tua nya. " ucap Pak Danang.
"Saat saya minta pisah, dia ambil Mauren, di titipkan pada orang tua nya , saya ingin bawa dia tapi tidak mau. Baru sekarang mengijinkan mungkin, karena Mauren sering marah, dan kecewa pada orang tua nya. "
****
"Jadi Ibu, ingin bawa Mauren pindah sekolah?" ucap Ibu kepala sekolah Mauren.
"Benar bu, saya ingin bawa dia hari ini. "
"Baik bu, nanti akan di buat kan surat pindah nya. "
"Terima kasih Bu. "
"Bu, saya hanya ingin mengatakan. Kalau Mauren itu, sangat pintar. Tapi kadang Mauren, sering sedih kalau ada acara undangan orang tua. Semua hadir lengkap, Mauren kadang Papi nya, kadang Oma nya. Saya paham, permasalahan yang terjadi. Tapi tolong, Mauren itu korban, jangan terlalu di sakiti. "
"Iya Bu, makan nya saya bawa dia. Mungkin dengan dekat sama saya,Mauren bisa mengerti dan bisa menerima keadaan sebenarnya. "
****
"Terus kalau Papi marah bagaimana? " tanya Mauren saat melihat Adinda memasukan pakaian nya ke dalam koper.
"Papi nggak akan marah sama Mauren, papi akan marah nya sama Mami. Dan ingat, kamu sekarang ikut sama Mami. Kalau Papi ajak kamu pulang, kamu bilang tidak mau. "
"Papi berikan semua yang Mauren mau."
"Mami juga bisa, berikan yang Mauren Mau."
"Kalau bisa, Mami sama Papi harus bersama lagi. "
*****
"Ibu mana? "
"Beuh... Ajudan malah nggak tahu, atasan nya kemana? " ucap Ahmad salah satu staf Bupati.
"Serius nanya. "
"Lagi pulang kampung, anak nya biasa ngambek. "
"Anak? "
"Iya, Ibu Adinda itu sudah punya anak. Dia nikah muda, suami nya Pak Rafael, pasti kamu kenal sama dia. Suami nya itu, salah satu pemilik stasiun televisi swasta, dan banyak usaha lain nya. "
"Oh, saya kira dia masih sendiri. "
"Bu Adinda, sengaja tidak mengekspos keluarga nya. Mereka hanya tahu, Bu Adinda masih single padahal sudah punya anak. Soalnya anak nya, sejak bayi itu di asuh sama orang tua nya. "
"Kalau begitu, saya mau ke ruangan saya dulu. "ucap Yudha.
" Ibu Adinda sudah menikah? tapi kenapa dia seperti itu. " ucap Yudha bicara pelan.
*****
"Jadi ibu ijin kan anak saya pindah? " ucap Rafael pada kepala sekolah Mauren.
"Maaf Pak, istri Bapak yang minta. Karena Ibu Adinda kan, istri Bapak dan orang tua Mauren juga. Jadi salah nya dimana? "
"Saya kepala keluarga nya, dia itu Ibu yang tidak bertanggung jawab."
"Maaf Pak, kalau Ibu Mauren tidak bertanggung jawab, tidak mungkin dia ingin bawa Mauren, dan apa mungkin selama tinggal dengan orang tua bapak , Ibu Adinda tidak memberikan nafkah, hanya Pak Rafael saja yang tidak tahu. "
"Ibu tahu apa, anak saya yang nafkahi. Dia hanya menitipkan pada orang tua saya, dan yang kasih uang itu, hanya mertua saya, dia tidak tanggung jawab. "
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ryanti Yanti
haduuuuhhh punya suami modelan kyk gitu
2023-02-18
0
Lilik Utami
seperti itu ceritanya ternyata adinda sdh menikah dan punya anak.smoga saja bisa segera bercerai sama si rafael dan hak asuh mauren bisa dimenangkan adinda,siapa coba yg tahan sama suami playboy😫😫
2023-02-04
1
Siti Nurmila
parah deh pejabat kaya gini.kasian yudha.
2023-02-04
1