Ajudan Spesial

Adinda menatap terus ke arah Yudha, bahkan sampai Yudha merasakan tidak nyaman. Sedangkan Ayu, hanya bisa geleng - geleng kan kepala nya.

Adinda bahkan terang - terangan, memphoto Yudha yang sedang serius mempelajari berkas - berkas yang sebagian akan menjadi pekerjaan baru nya.

"Gimana Pak Yudha? apa sudah paham? " tanya Ayu.

"Paham bu, jadi saya mulai besok, ini yang saya kerjakan? "

"Oh belum, karena surat cuti nya belum turun."

"Nggak, hari ini turun. Kamu minta staf saya untuk buat, saya tunggu di sini dan saya tanda tangani sekarang juga. " ucap Adinda.

"Baik bu, saya ke meja Meta dulu. "

"Suruh cepat gitu. "

"Baik bu. " ucap Ayu langsung ke luar dari ruangan Adinda.

"Bu maaf, apa ada yang saya kerjakan lagi? " tanya Yudha.

"Besok kamu yang mengantar saya kemana - mana, kamu bisa bawa mobil kan? "

"Bisa bu. "

"Ok, selain sebagai Ajudan kamu juga sebagai supir saya. Besok jam 6.30 kamu jemput saya, dan kita ada kunjungan ke kecamatan B."

"Siap Bu. "

"Satu lagi, kamu harus siap, bila malam atau hari libur saya suka kasih pekerjaan mendadak. "

"Baik Bu. "

****

"Bu Ayu, Ibu gimana sih? saya di pindah tugas."ucap Pak Danang.

"Pindah tugas gimana? "

"Saya tidak jadi supir pribadi nya lagi, malah saya jadi supir untuk pengawalan keluar kota."

"Terus, siapa yang akan kemudikan mobil nya? "

"Katanya Ajudan nya. "

"Hah... Yudha..!!! "

"Iya, Ajudan baru. "

"Saya juga Pak, tiba - tiba disuruh cuti satu minggu. "

"Cuti? "

"Iya, cuti. Memang sih, saya pengen cuti. Tapi kan buat bulan depan, malah di kasih sekarang. "

"Kenapa tidak menolak? "

"Menolak berarti mengajak perang."

"Haduh, Ibu Adinda kenapa ya? "

"Nggak tahu, sedang mabuk laki."

"Apa Bu? "

****

Yudha membuka seragam nya, dan kini hanya bertelanjang dada. Sambil menatap tubuh nya, di depan cermin, dan memeriksa wajah nya.

"Nak, makan dulu. "

"Nanti bu, saya masih kenyang. " ucap Yudha, dan membuka lemari memakai kaos nya.

"Bagaimana, kamu kerja sama Ibu Bupati? "

"Asik orang nya, hari pertama begitu kerasan, tapi.. "

"Tapi apa? "

"Nggak apa - apa kok bu. "

"Kamu makan dulu, pasti capek. Ibu sudah hangatkan masakan, untuk kamu."

"Masih kenyang bu, tapi dikit aja ya bu."

"Nak, ibu mau bilang. Besok, ibu saat nya kontrol. "

"Yudha, seperti nya nggak bisa antar. "

"Nggak apa - apa, ibu bisa di temani sama Elisa. "

"Ya sudah, nanti Yudha kasih uang nya saja ya bu. "

"Iya nak, makasih. "

"Sama - sama bu, kalau ibu butuh sesuatu, ibu bilang saja."

"Iya nak."

Tak lama, ponsel Yudha berdering. Dan Yudha pun mengangkat nya. Yudha menerima telepon, menjauh dari ibu nya.

"Assalamu'alaikum, hallo bu. "

"Walaikumsalam, Kamu, bawa pakaian kamu, mulai sekarang kamu tinggal di rumah Dinas. Karena, saya takut malam - malam butuh sesuatu. Kamu kan single, nggak punya keluarga. "

"Saya punya keluarga, ada ibu. "

"Ajudan itu, harus siap apa yang diminta pimpinan nya. Jadi kamu bawa tas kamu, pindah ke rumah dinas."

"Baik Bu. "

"Saya tunggu kamu. "

Yudha menutup telepon nya, dan mendekati ibu nya yang sedang menunggu Yudha untuk makan bersama.

"Ada apa? "

"Bu, saya harus tinggal di rumah Dinas, soalnya takut Ibu Adinda butuh saya. "

"Ya sudah, nggak apa - apa. "

"Maaf ya bu. "

"Kamu dulu sering tidur di kantor kadang di rumah Dinas, waktu masih jadi Ajudan walikota. "

"Saya makan dulu, nanti setelah ini mau kemas - kemas. "

*****

"Biar saya saja yang rapikan kamar nya." ucap Adinda pada Asisten rumah tangga nya.

"Tapi bu? "

"Ssssttt... nggak usah komentar, kamu sekarang kerjakan yang lain."

"Baik Bu. "

Adinda memakai kan kasur untuk tempat tidur Ajudan baru nya, dengan seprai baru. Bahkan kamar nya, pun di beri pengharum ruangan dengan aroma terapi.

"Pak Danang. " panggil Mirna.

"Ada apa Mirna? "

"Itu, anu ibu. "

"Ada apa? "

"Lagi pasang seprai sendiri. "

"Kamu ini gimana, sana kamu yang pasang. "

"Nggak boleh. "

"Duh, ibu hari ini kenapa ya? "

"Aneh ya. "

"Mirna, asal kamu tahu. Saya nggak jadi supir pribadi nya Ibu, tapi supir lain. Dan yang jadi supir nya, itu adalah Ajudan baru nya. Terus, Ibu Ayu suruh cuti lagi. "

"Apa ibu, suka sama Ajudan nya? "

****

"Ini kamar kamu, kamar saya ada di ujung sana. " tunjuk Adinda.

"Baik Bu. " ucap Yudha.

"Kamu, kalau mau buat kopi, atau makan. Ambil saja sendiri, atau bisa panggil Mirna."

"Siap Bu. "

"Kalau begitu, saya pergi dulu ya. " ucap Adinda.

"Baik Bu. "

Setelah kepergian Adinda, Yudha menghela nafas yang begitu panjang. Dan mengusap dada nya, Yudha langsung membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur.

"Ibu Adinda, kenapa baik banget sama saya."

*****

"Sini kamu. " panggil Ayu, dan disana ada Pak Danang dan Mirna.

Yudha pun berjalan ke arah mereka bertiga, dan langsung membawa Yudha ke salah satu ruangan khusus.

"Ada apa? " Tanya Yudha melihat kedua nya menatap dengan tajam.

"Kamu, Ajudan baru. Jangan salah artikan, kebaikan atau kamu di spesial kan sama Ibu Adinda. " ucap Ayu.

"Saya tidak merasakan di spesial kan, kalian pasti salah paham. " ucap Yudha.

"Aduh, Mas Yudha, apa tidak paham ya sama bahasa tubuh nya, Ibu Adinda. Mas itu ganteng, mana ada orang yang tidak terpesona sama ketampanan Mas Yudha. Mas Yudha paham kan, dan ibu sendiri. " ucap Mirna.

"Nggak paham. " ucap Yudha langsung berjalan menuju ke arah pintu. Tapi di cegat, oleh Pak Danang.

"Saya minta, Mas Yudha, jangan macam - macam sama Ibu. Kalau Mas, tidak ingin terancam. "

"Kalian ini, pikiran nya terlalu jauh. Saya kerja, saya menurut apa kata pimpinan. Kalau perintah nya, melanggar menurut saya, baru saya akan menentang. Tapi kalau tidak, saya akan tetap laksanakan. Saat ini, perintah nya wajar, mungkin kalian yang berlebihan." ucap Yudha langsung berjalan ke arah pintu dan membuka nya.

"Yudha, kamu sedang apa dari situ? " tanya Adinda saat melihat Yudha keluar dari ruang kerja Adinda.

"Tadi saya, mau memeriksa berkas laporan."

"Oh, kita jalan sekarang. "

"Siap Bu. "

Yudha pun mengendari mobil dinas Bupati M, di dalam mobil hanya berdua. Yudha dan Adinda, yang duduk di kursi penumpang.

Sedangkan di depan, mobil patwal Polisi, dan di belakang mobil yang di supiri Pak Danang dan wakil asisten Ayu, serta dua staf Bupati yang selalu ikut kemana pun Adinda pergi tugas.

"Yudha, ini buat kamu. " ucap Adinda memberikan sebuah cokelat.

"Cokelat Bu? "

"Kamu nggak suka? "

"Suka Bu. " ucap Yudha menerima nya.

"Kamu merokok? "

"Iya Bu, tapi nggak sering. "

"Saya tidak suka pria perokok."

"Maaf Bu. "

.

.

.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😘🥰

2023-10-19

1

susi 2020

susi 2020

😘😍

2023-10-19

0

Fay Tahir Daeng Palallo

Fay Tahir Daeng Palallo

Bupati ganjen

2023-05-22

2

lihat semua
Episodes
1 Ajudan Baru
2 Ajudan Spesial
3 Semua Gara - gara Ajudan
4 Kecewanya Hati
5 Rahasia Adinda
6 Formasi Yang Berubah
7 Pribadi Yang Di Tutupi
8 Kisah Menyakitkan
9 Menutup Luka
10 Langkah Yang Di Ambil
11 Sebuah Perasaan
12 Event Karya
13 Mengejar Kamu Ke Rumah
14 Kembali nya Ajudan
15 Hak Asuh
16 Alasan Anak
17 Kebohongan Publik Kembali
18 Gara - gara Adinda
19 Disalahkan
20 Mencampur Adukan Urusan Pribadi
21 Berubah
22 Ajudan Yang Di Perhatikan
23 Menentang Nya
24 Masalah Yang Terus Terjadi
25 Tingkah Laku
26 Sebuah Berita
27 Meredam Masa
28 Hilang
29 Ditemukan
30 Kangen Om Yudha
31 Selalu Melindungi
32 Om Yudha Sayang
33 Lepas Juga
34 Curi - curi Pandang
35 Mengungkapkan Isi Hati
36 Kita Pacaran
37 Kalian Ketahuan
38 Papi Yudha
39 Sebuah Restu
40 Pendekatan
41 Mendapatkan Restu
42 Hak Asuh
43 Melamar Mu
44 Mulut Netizen
45 Pelabuhan Terakhir
46 Resmi
47 Gangguan
48 Bulan Madu
49 Netizen VS Masa lalu
50 Mauren
51 Pemimpin
52 Saya Tetap Pria Yang Biasa
53 Mencalonkan Diri
54 Tegas Untuk Kebaikan
55 Jangan Bicara Kasar
56 Menjelang Pesta Rakyat
57 Positif
58 Hari kedua Ngidam
59 Cukup Satu Periode
60 Mauren Sakit
61 Netral
62 Karya Baru
63 Terkuak
64 Pencari Berita
65 Calon Pemimpin
66 Tentang Keluarga
67 Kelahiran Baby Girl
68 Bahagia Tiada Akhir
69 Karya Tamat
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Ajudan Baru
2
Ajudan Spesial
3
Semua Gara - gara Ajudan
4
Kecewanya Hati
5
Rahasia Adinda
6
Formasi Yang Berubah
7
Pribadi Yang Di Tutupi
8
Kisah Menyakitkan
9
Menutup Luka
10
Langkah Yang Di Ambil
11
Sebuah Perasaan
12
Event Karya
13
Mengejar Kamu Ke Rumah
14
Kembali nya Ajudan
15
Hak Asuh
16
Alasan Anak
17
Kebohongan Publik Kembali
18
Gara - gara Adinda
19
Disalahkan
20
Mencampur Adukan Urusan Pribadi
21
Berubah
22
Ajudan Yang Di Perhatikan
23
Menentang Nya
24
Masalah Yang Terus Terjadi
25
Tingkah Laku
26
Sebuah Berita
27
Meredam Masa
28
Hilang
29
Ditemukan
30
Kangen Om Yudha
31
Selalu Melindungi
32
Om Yudha Sayang
33
Lepas Juga
34
Curi - curi Pandang
35
Mengungkapkan Isi Hati
36
Kita Pacaran
37
Kalian Ketahuan
38
Papi Yudha
39
Sebuah Restu
40
Pendekatan
41
Mendapatkan Restu
42
Hak Asuh
43
Melamar Mu
44
Mulut Netizen
45
Pelabuhan Terakhir
46
Resmi
47
Gangguan
48
Bulan Madu
49
Netizen VS Masa lalu
50
Mauren
51
Pemimpin
52
Saya Tetap Pria Yang Biasa
53
Mencalonkan Diri
54
Tegas Untuk Kebaikan
55
Jangan Bicara Kasar
56
Menjelang Pesta Rakyat
57
Positif
58
Hari kedua Ngidam
59
Cukup Satu Periode
60
Mauren Sakit
61
Netral
62
Karya Baru
63
Terkuak
64
Pencari Berita
65
Calon Pemimpin
66
Tentang Keluarga
67
Kelahiran Baby Girl
68
Bahagia Tiada Akhir
69
Karya Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!