Kecewanya Hati

"Jam segini kok, bisa keluar? " tanya Yudha.

"Iya, tadi sekalian photo copy. " jawab Tasya, pacar Yudha seorang PNS yang bekerja di dinas ketenagakerjaan.

"Ini buat Mas, tadi sekalian saya beli, ingat sama Mas. "

"Makasih ya, sekarang Mas masuk lagi. Ini kan masih jam kerja, kamu juga. "

"Iya deh, nanti malam jadi keluar? "

"Nggak tahu, kadang - kadang ibu Adinda, suka ada kerjaan mendadak. "

"Oh, tapi ramah kan? Bu Adinda terkenal ramah loh. "

"Ramah, dia baik banget. "

"Alhamdulillah, kalau jadi kita ketemu nya di tempat biasa. "

"Iya, hati - hati. "

"Assalamu'alaikum." ucap Tasya sambil mencium punggung tangan Yudha.

"Walaikumsalam." ucap Yudha.

Saat membalikkan tubuh nya, Yudha melihat Adinda dari jauh dengan melipat kedua tangan nya di dada. Yudha setengah berlari, dan langsung menemui Adinda.

"Maaf Bu, tadi pacar saya. "

"Jam berapa sekarang? "

"Masih jam kerja. "

"Lari keliling lapangan 10 kali. "

"Siap bu. " ucap Yudha langsung melepaskan seragam nya, dan hanya mengenakan kaos lengan pendek, dan berlari keliling lapangan.

Adinda lalu masuk, sedang kan Yudha berlari keliling lapangan alun - alun ,sesuai perintah dari Adinda. Para staf Bupati dan beberapa Satpol PP melihat nya, dan baru kali ini ada seorang Ajudan yang di hukum Bupati untuk keliling lapangan sendirian.

"Wah, Ibu Adinda memang tegas. " celetuk salah satu staf.

"Kita harus hati - hati, jangan sampai seperti Ajudan nya. "

***

Yudha bermandi keringat, kedua kaki nya di luruskan, Adinda datang memberikan sebotol minuman. Lalu Yudha menerima nya.

"Terima kasih bu. " ucap nya.

"Habis ini, kamu antar saya ke kota S. "

"Kota S kan, perjalanan dari sini kesana makan waktu 4 jam bu. "

"Kamu mau saya suruh lari lagi? "

"Maaf Bu, apa. tidak bisa sam Pak Danang ya? soalnya nanti malam saya ada janji, nggak apa - apa saya lari lagi, 10 kali juga. karena saya tidak mau, ingkar janji sama pacar saya."

"Oh, jadi kamu mentingkan urusan pribadi ya, kalau sedang kerja. Ok kalau kamu, mau keliling lapangan alun - alun silakan. " ucap Adinda pergi.

Lelga mendekati Yudha, wakil asisten Ayu. Dan duduk di samping Yudha yang sedang memijat kedua kaki nya.

"Kamu kok, masih betah saja jadi Ajudan ibu. Lebih baik, kamu mundur saja. Kami kasihan lihat kamu, dan Ibu kenapa seperti ini karena menurut saya dia itu ada sesuatu sama kamu."

"Sudah ah, jangan berpikir begitu. Saya mau lari lagi. "

Adinda melihat dari lantai dua, dari dalam ruangan nya, terlihat Yudha berlari kembali. Dengan wajah kesal, namun kasihan. Akhirnya Adinda keluar dari ruangan nya, dan berjalan ke arah lapangan Alun - alun untuk menghampiri Yudha.

"Cukup."

"Empat putaran lagi. "

"Kamu pulang, saya ijinkan kamu pulang hari ini, dan istirahat untuk nanti malam. "

"Ta - tapi Bu. "

"Ini perintah. "

****

"Punya atasan aneh, kadang kejam, kadang lembut. Mau nya apa sih, sudah tubuh kayak remuk begini, terlanjur lari eh ujung - ujungnya suruh berhenti, dan disuruh pulang." ucap Yudha sambil memasukan pakaian nya, kedalam tas pakaian.

"Mau kemana? " tanya Pak Danang, saat berpapasan dengan Yudha.

"Saya mau pulang Pak. " jawab Yudha.

"Pulang? "

"Iya, mungkin tubuh saya remuk Pak, mau jalan nggak jadi yang ada saya langsung tidur."

"Lebih baik pulang, dari pada disini kerja terus. "

"Iya Pak, kalau ada apa - apa sama Ibu, jangan hubungi saya. "

"Saya tidak hubungi kamu, ibu sudah hubungi kamu sendiri. "

Hahahahaha

"Saya pamit Pak, Assalamu'alaikum. "

"Walaikumsalam."

*****

"Kamu itu, jangan keterlaluan sama Yudha, dan kamu itu jaga sikap lah. Kamu terlihat, benar - benar kalau Yudha itu adalah milik kamu. "ucap Ayu.

" Saya jatuh cinta sama dia, apa salah nya saya menyukai dia. "

"Ingat, kamu itu siapa? dan ingat kamu itu, memiliki suatu masalah. "

"Stop ya Ayu, jangan bahas itu lagi. Saya itu kapan, selesai nya dengan masalah seperti ini. Jujur saya capek, saya capek. "

"Saya paham, dan mengerti tapi dengan begini kamu akan menyeret orang asing kedalam masalah kamu."

"Iya saya paham, tapi saya juga berhak bahagia. "

"Adinda, kamu itu memiliki kekuasaan, tapi dengan yang ini kamu tidak memiliki kekuasaan. "

*****

"Itu Mas Yudha pulang Bu?" tanya Elisah.

"Iya pulang, tapi kayak nya dia kecapekan deh."jawab Ibu Nuha.

" Tumben, apa dia sakit ya bu. "

"Ibu juga tidak tahu, tapi dia minta bangun kan jam 7 malam, habis shalat maghrib tidur, padahal baru sampai langsung tidur. "

Di dalam kamar, Yudha terbangun dan merasakan capek tubuh nya. Yudha bangun dari tempat tidur nya, dan berjalan ke arah lemari untuk berganti pakaian.

"Yudha, ada Elisa. " ucap Ibu Nuha dari balik pintu.

"Iya bu, Yudha sedang ganti pakaian. "

Setelah rapih, Yudha keluar dari kamar nya. Dan melihat Elisa, sedang mengobrol dengan Ibu nya.

"Mau kemana Mas? "

"Saya ada janji sama teman."

"Cewek atau cowok? "tanya Elisa.

" Cewek. "

"Oh." ucap Elisa langsung lesu.

"Saya jalan dulu, bu saya pamit ya. "

"Kamu mau kemana? ada Elisa. " ucap Ibu Nuha.

"Maaf Bu, saya sudah janji sama dia."

"Siapa? "

"Pacar saya. "

"Kamu sudah punya pacar? sejak kapan? "

"Sejak, satu tahun sekarang. "

"Kenapa kamu tidak kenalkan sama ibu? "

"Maaf bu, nanti nya. "

Yudha mencium punggung tangan Ibu nya, untuk berpamitan. Dan juga pada Elisa, lalu Yudha pergi dengan menggunakan motor nya.

****

"Apa dia, marah lagi? " tanya Adinda.

"Iya, dia ingin kamu hadir dalam acara performa nya, tapi kamu tidak datang. " jawab Ibu Heni dari seberang.

"Katakan sama dia, maaf. "

"Berapa kali kata maaf, apa kamu tidak ingin sehari saja kamu sama dia? "

"Saya sibuk bund. "

"Kemari lah, dia sekarang mengurung diri di kamar. Apa kamu, tidak kasihan? "

"Kalau saya kesana, pasti nanti akan bicara itu - itu saja. Dia selalu mempengaruhi nya, agar saya bisa memaafkan nya. "

"Adinda, pulang lah kemari. Bunda tunggu kamu, jangan kamu abaikan dia. "

Adinda mematikan ponsel nya dan langsung memasukan pakaian nya, kedalam tas nya. Adinda lalu memanggil Pak Danang, untuk mengantarnya.

"Pak, antar saya menemui dia. "

"Malam ini Bu? "

"Iya, malam ini kita berangkat. "

***

"Jangan pulang lagi, saya tidak butuh. " Bentak nya dari seberang.

"Kamu yakin, ini sudah di jalan. Nanti malam sampai, pintu kamar jangan di kunci ya "

"Nggak mau, pulang lagi saja, ngapain pulang."

"Maaf ya. "

Tut.....

Wajah Adinda tampak sedih, Pak Danang melirik dari kaca spion. Terlihat wajah lelah dan banyak beban dalam diri Adinda.

"Maaf Bu, seperti biasa? "

"Iya Pak, apa saya harus bawa dia saja, agar tidak marah - marah lagi sama saya. "

.

.

.

Terpopuler

Comments

SEPTi

SEPTi

masih ada teka teki ini

2023-03-10

2

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

rahasia apa ya thot, prnasRsn

2023-02-22

2

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

ada apa ya dgnsi adinda

2023-02-18

2

lihat semua
Episodes
1 Ajudan Baru
2 Ajudan Spesial
3 Semua Gara - gara Ajudan
4 Kecewanya Hati
5 Rahasia Adinda
6 Formasi Yang Berubah
7 Pribadi Yang Di Tutupi
8 Kisah Menyakitkan
9 Menutup Luka
10 Langkah Yang Di Ambil
11 Sebuah Perasaan
12 Event Karya
13 Mengejar Kamu Ke Rumah
14 Kembali nya Ajudan
15 Hak Asuh
16 Alasan Anak
17 Kebohongan Publik Kembali
18 Gara - gara Adinda
19 Disalahkan
20 Mencampur Adukan Urusan Pribadi
21 Berubah
22 Ajudan Yang Di Perhatikan
23 Menentang Nya
24 Masalah Yang Terus Terjadi
25 Tingkah Laku
26 Sebuah Berita
27 Meredam Masa
28 Hilang
29 Ditemukan
30 Kangen Om Yudha
31 Selalu Melindungi
32 Om Yudha Sayang
33 Lepas Juga
34 Curi - curi Pandang
35 Mengungkapkan Isi Hati
36 Kita Pacaran
37 Kalian Ketahuan
38 Papi Yudha
39 Sebuah Restu
40 Pendekatan
41 Mendapatkan Restu
42 Hak Asuh
43 Melamar Mu
44 Mulut Netizen
45 Pelabuhan Terakhir
46 Resmi
47 Gangguan
48 Bulan Madu
49 Netizen VS Masa lalu
50 Mauren
51 Pemimpin
52 Saya Tetap Pria Yang Biasa
53 Mencalonkan Diri
54 Tegas Untuk Kebaikan
55 Jangan Bicara Kasar
56 Menjelang Pesta Rakyat
57 Positif
58 Hari kedua Ngidam
59 Cukup Satu Periode
60 Mauren Sakit
61 Netral
62 Karya Baru
63 Terkuak
64 Pencari Berita
65 Calon Pemimpin
66 Tentang Keluarga
67 Kelahiran Baby Girl
68 Bahagia Tiada Akhir
69 Karya Tamat
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Ajudan Baru
2
Ajudan Spesial
3
Semua Gara - gara Ajudan
4
Kecewanya Hati
5
Rahasia Adinda
6
Formasi Yang Berubah
7
Pribadi Yang Di Tutupi
8
Kisah Menyakitkan
9
Menutup Luka
10
Langkah Yang Di Ambil
11
Sebuah Perasaan
12
Event Karya
13
Mengejar Kamu Ke Rumah
14
Kembali nya Ajudan
15
Hak Asuh
16
Alasan Anak
17
Kebohongan Publik Kembali
18
Gara - gara Adinda
19
Disalahkan
20
Mencampur Adukan Urusan Pribadi
21
Berubah
22
Ajudan Yang Di Perhatikan
23
Menentang Nya
24
Masalah Yang Terus Terjadi
25
Tingkah Laku
26
Sebuah Berita
27
Meredam Masa
28
Hilang
29
Ditemukan
30
Kangen Om Yudha
31
Selalu Melindungi
32
Om Yudha Sayang
33
Lepas Juga
34
Curi - curi Pandang
35
Mengungkapkan Isi Hati
36
Kita Pacaran
37
Kalian Ketahuan
38
Papi Yudha
39
Sebuah Restu
40
Pendekatan
41
Mendapatkan Restu
42
Hak Asuh
43
Melamar Mu
44
Mulut Netizen
45
Pelabuhan Terakhir
46
Resmi
47
Gangguan
48
Bulan Madu
49
Netizen VS Masa lalu
50
Mauren
51
Pemimpin
52
Saya Tetap Pria Yang Biasa
53
Mencalonkan Diri
54
Tegas Untuk Kebaikan
55
Jangan Bicara Kasar
56
Menjelang Pesta Rakyat
57
Positif
58
Hari kedua Ngidam
59
Cukup Satu Periode
60
Mauren Sakit
61
Netral
62
Karya Baru
63
Terkuak
64
Pencari Berita
65
Calon Pemimpin
66
Tentang Keluarga
67
Kelahiran Baby Girl
68
Bahagia Tiada Akhir
69
Karya Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!