Semua Gara - gara Ajudan

Sambutan dari anak - anak TK, menari kan sebuah tarian. Dengan lincah, gerakan nya menyambut Adinda.

Satu anak menarik Adinda, untuk menari bersama Yudha , senyuman Adinda saat merespon dan mengikuti gerakan nya. Membuat semua bertepuk tangan, terutama Yudha. Gerakan nya, yang sama , membuat Yudha mengambil gambar Adinda, dan mem video nya.

Musik pun berhenti, tarian telah usai. Adinda pun berjalan ke arah tempat duduk, yang berderetan dengan Camat, Kapolsek, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, kepala desa dan beberapa tokoh masyarakat.

Sambutan - sambutan pun di mulai, dan giliran sambutan dari Adinda, Bupati kabupaten M.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. "

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. "balas semua nya

" Terima kasih, untuk sambutan nya. Tadi hebat sekali, bagus sekali tarian nya. Sampai saya, di ajak menari. Sebagai hadiah, untuk adik - adik dari TK mana tadi? " ucap Adinda.

"Tk Kenari. " ucap salah satu orang.

"Iya TK Kenari, ibu guru nya harus di kasih hadiah dong. Karena sudah melatih murid nya, sangat bagus. Saya akan kasih hadiah, untuk ibu guru nya seperangkat alat pembelajaran. Nanti Asisten saya akan menghubungi kepala sekolah nya. "

Tepuk tangan meriah di sambut oleh semua nya, dan terutama dari TK Kenari. Adinda melihat Yudha dari atas podium, yang berdiri sambil menatap nya.

"Kunjungan saya ini, perihal undangan, peresmian Gedung serba guna. Gedung, serba guna, ini bisa di gunakan untuk acara warga, bahkan ada tempat futsal dan bulu tangkis. Misal ada yang tanya, dana nya dari mana? ini resmi dana dari daerah, ini juga salah satu program saya, di setiap kecamatan minimal ada gedung olahraga , biar warga yang gemar olahraga tidak jauh - jauh, ke kampung tetangga. "

Tepuk tangan meriah, bersambut. Adinda tersenyum, beberapa wartawan pun mengambil gambar nya. Yudha dengan bersilang dada, ikut tersenyum saat kedua pasang mata beradu pandang.

****

"Capek banget. " ucap Adinda sambil membuka botol minum nya.

"Sekarang kita kemana? " tanya Yudha.

Adinda mengambil, talky yang ada di dashboard mobil, dan memberikan sebuah informasi penting.

"Mobil patwal dan pak Danang kembali ke kantor, saya mau pergi ke suatu tempat bersama Yudha. Adinda langsung mematikan nya, Yudha tampak. bingung.

Lalu salah satu Polisi turun, tapi Adinda langsung memberikan kode, untuk kembali. Yudha pun menuruti perintah pimpinan nya.

" Sekarang kita kemana Bu?"

"Kalau sedang berdua, jangan panggil ibu. Panggil saja Adinda. "

"Maaf Bu, tidak bisa. Saya adalah bawahan ibu. "

"Kalau sedang berdua, kita tidak ada atasan dan bawahan. Saya bukan Bupati, kamu bukan Ajudan saya."

"Maaf Bu, saya tetap jaga jarak. "

"Kamu ke arah jalan gagak, turun di Maura style. "

"Baik Bu. "

****

"Sayang, kamu baru kemari. " sapa seorang pria kemayu bernama Feby.

"Iya tante, saya sibuk terus. " ucap Adinda sambil bercipika cipiki.

"Adinda, itu siapa? ih. ganteng banget tahu."

"Itu namanya Yudha, Ajudan saya. Awas saja ya, kalau Tante naksir, saya potong punya Tante. "

"Awwww.. jangan dong. " ucap Feby, sambil memegang milik nya.

Yudha berjalan sambil melihat - melihat stelan pria, dan melihat bandrol harga nya. Adinda mendekat dan mengambil, kemeja yang di pegang Yudha.

"5 juta, coba dulu. "

"Terima kasih bu. " ucap Yudha menaruh kembali, kemeja yang di pilih nya.

Adinda mengambil kembali, dan mengambil celana pria warna hitam serta sebuah jas.

"Kamu coba. "

"Nggak bu, terima kasih. "

"Saya atasan kamu. "

"Katanya, kalau sedang berdua, kita bukan atasan dan bawahan."

"Kalau yang ini berbeda. "

Yudha dengan terpaksa, mengambil nya dan berjalan masuk kedalam ruang ganti. Sedang kan Adinda kembali memilih pakaian, untuk dirinya sendiri.

Mata Adinda, melihat sangat takjub. Saat melihat Yudha memakai stelan, yang di pilihkan oleh Adinda.

"Wow.. ganteng banget. " ucap Feby.

"Bungkus." ucap Adinda.

"Rebes."

***

"Bu terima kasih , sudah belikan saya pakaian."

"Iya, sama - sama. "

"Sekarang mau kemana lagi? "

"Terserah kamu. "

"Kok terserah saya bu? "

"Iya, karena saya nggak ada tujuan lagi. Jadi terserah kamu, mau bawa saya kemana. "

"Kita pulang ke rumah dinas. "

"Kok pulang sih? "

"Kata ibu, terserah ya pulang ke rumah dinas. Kita mau kemana lagi. "

"Ya maksud nya, jangan pulang dong."

"Maaf Bu, saya juga tidak ada tujuan. "

"Kalau tujuan, ke hati saya mau? "

****

"Kamu kok, ada disini? " tanya Adinda pada Ayu.

"Saya cuti, kok nggak tenang ya."

"Nggak tenang bagaimana? "

"Dapat laporan, kalian berdua pergi tanpa pengawalan. "

"Haduh, itu saja heboh. Saya ke Tante Feby, bukan ke tempat lain."

"Baik ke Tante Feby, mau ke om Febry tetap saja. Kalau ada wartawan yang lihat, tembus ke orang tua kamu. Dan tembus ke. "

"Mau lanjut kan ucapan? " ucap Adinda.

"Tidak."

"Bersenang - senanglah, kamu pasti capek kerja sama saya seharian. Saya akan transfer kamu, untuk beli tiket liburan. "

"Nggak makasih. " ucap Ayu.

*****

"Kamu itu, seharusnya bisa menolak. Jangan nurut saja, kayak kerbau di cocok hidung nya. Bawahan itu, tidak harus menurut saja atasan, kalau perintah nya itu salah. "

"Maafkan saya bu Ayu, saya sudah bilang tidak mau. Tapi Ibu Adinda memaksa saya, dan kalau saya tidak menuruti perintah nya, dia akan marah. "

"Kamu takut? ancaman dia? "

"Maaf, saya hanya bawahan yang menuruti setiap perintah nya. "

"Ah terserah sama kamu, saya tidak mau ikut campur, kalau terjadi sesuatu. "ucap Ayu langsung pergi meninggalkan Yudha.

****

" Elisa, terima kasih sudah antar ibu, kontrol rutin setiap bulan."ucap Ibu Nuha.

"Sama - sama bu, saya juga sedang tidak ada jam mengajar. " ucap Elisa.

"Nak, kapan kamu sama Yudha menikah? ibu berharap kalian itu, menikah secepatnya mumpung ibu masih hidup? "

"Bu, saya sama Mas Yudha hanya sahabat an, tidak lebih. "

"Tapi kamu, menyukai Yudha kan? "

"Iya Bu, tapi hanya menganggap saya sebagai adik. "

"Tapi ibu, cocok sama kamu. Masa mau di jadikan adik, bukan nya istri. "

"Masa saya, harus mengatakan cinta sama Mas Yudha, nanti apa kata dia. "

"Kalau kamu suka, dari pada suka tapi diam. Siapa tahu, anak ibu merespon nya. "

****

"Mas, lagi duduk saja. Kamu sudah makan? " tanya Yudha yang sedang menelepon seseorang.

"Sudah Mas, kalau Mas? "ucap seorang wanita.

"Sudah, baru saja. "

Adinda datang, dan langsung berdiri di depan nya, Yudha langsung mematikan ponsel nya.Dan memasukan ke dalam saku celana nya.

"Teleponan sama siapa? "

"Sama pacar saya bu. "

"Kamu sudah punya pacar? "

"Sudah bu. "

"Oh." ucap Adinda dengan raut wajah kecewa.

"Ibu apa perlu bantuan saya? "

"Nggak, hanya mengingat kan saja. Di jam 10 malam, di larang menerima telepon, terutama dari pacar. Dan satu lagi, malam minggu di larang kencan. " ucap Adinda langsung pergi meninggalkan Yudha.

.

.

.

Terpopuler

Comments

wah.. si ajudan sdh punya pacar kah 😂

2023-08-16

2

Abinaya Albab

Abinaya Albab

kaya chat story cm bedanya gk ada visualnya/pp nya tiap percakapan

2023-02-27

0

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

bupati adinda patah hati

2023-02-22

2

lihat semua
Episodes
1 Ajudan Baru
2 Ajudan Spesial
3 Semua Gara - gara Ajudan
4 Kecewanya Hati
5 Rahasia Adinda
6 Formasi Yang Berubah
7 Pribadi Yang Di Tutupi
8 Kisah Menyakitkan
9 Menutup Luka
10 Langkah Yang Di Ambil
11 Sebuah Perasaan
12 Event Karya
13 Mengejar Kamu Ke Rumah
14 Kembali nya Ajudan
15 Hak Asuh
16 Alasan Anak
17 Kebohongan Publik Kembali
18 Gara - gara Adinda
19 Disalahkan
20 Mencampur Adukan Urusan Pribadi
21 Berubah
22 Ajudan Yang Di Perhatikan
23 Menentang Nya
24 Masalah Yang Terus Terjadi
25 Tingkah Laku
26 Sebuah Berita
27 Meredam Masa
28 Hilang
29 Ditemukan
30 Kangen Om Yudha
31 Selalu Melindungi
32 Om Yudha Sayang
33 Lepas Juga
34 Curi - curi Pandang
35 Mengungkapkan Isi Hati
36 Kita Pacaran
37 Kalian Ketahuan
38 Papi Yudha
39 Sebuah Restu
40 Pendekatan
41 Mendapatkan Restu
42 Hak Asuh
43 Melamar Mu
44 Mulut Netizen
45 Pelabuhan Terakhir
46 Resmi
47 Gangguan
48 Bulan Madu
49 Netizen VS Masa lalu
50 Mauren
51 Pemimpin
52 Saya Tetap Pria Yang Biasa
53 Mencalonkan Diri
54 Tegas Untuk Kebaikan
55 Jangan Bicara Kasar
56 Menjelang Pesta Rakyat
57 Positif
58 Hari kedua Ngidam
59 Cukup Satu Periode
60 Mauren Sakit
61 Netral
62 Karya Baru
63 Terkuak
64 Pencari Berita
65 Calon Pemimpin
66 Tentang Keluarga
67 Kelahiran Baby Girl
68 Bahagia Tiada Akhir
69 Karya Tamat
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Ajudan Baru
2
Ajudan Spesial
3
Semua Gara - gara Ajudan
4
Kecewanya Hati
5
Rahasia Adinda
6
Formasi Yang Berubah
7
Pribadi Yang Di Tutupi
8
Kisah Menyakitkan
9
Menutup Luka
10
Langkah Yang Di Ambil
11
Sebuah Perasaan
12
Event Karya
13
Mengejar Kamu Ke Rumah
14
Kembali nya Ajudan
15
Hak Asuh
16
Alasan Anak
17
Kebohongan Publik Kembali
18
Gara - gara Adinda
19
Disalahkan
20
Mencampur Adukan Urusan Pribadi
21
Berubah
22
Ajudan Yang Di Perhatikan
23
Menentang Nya
24
Masalah Yang Terus Terjadi
25
Tingkah Laku
26
Sebuah Berita
27
Meredam Masa
28
Hilang
29
Ditemukan
30
Kangen Om Yudha
31
Selalu Melindungi
32
Om Yudha Sayang
33
Lepas Juga
34
Curi - curi Pandang
35
Mengungkapkan Isi Hati
36
Kita Pacaran
37
Kalian Ketahuan
38
Papi Yudha
39
Sebuah Restu
40
Pendekatan
41
Mendapatkan Restu
42
Hak Asuh
43
Melamar Mu
44
Mulut Netizen
45
Pelabuhan Terakhir
46
Resmi
47
Gangguan
48
Bulan Madu
49
Netizen VS Masa lalu
50
Mauren
51
Pemimpin
52
Saya Tetap Pria Yang Biasa
53
Mencalonkan Diri
54
Tegas Untuk Kebaikan
55
Jangan Bicara Kasar
56
Menjelang Pesta Rakyat
57
Positif
58
Hari kedua Ngidam
59
Cukup Satu Periode
60
Mauren Sakit
61
Netral
62
Karya Baru
63
Terkuak
64
Pencari Berita
65
Calon Pemimpin
66
Tentang Keluarga
67
Kelahiran Baby Girl
68
Bahagia Tiada Akhir
69
Karya Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!