Di Restoran Bertemu Sindi

Sindi menatap ke arah meja yang di duduki oleh Brian dan Sheila.

"Sial, kenapa juga sih Brian harus temuin cewek itu," ucap Sindi dalam hati.

"Sin, kamu tuh liat apa sih, dari tadi nengok ke sana terus?" tanya salah satu teman Sindi.

"Tuh Brian," ucap Sindi.

Kedua teman Sindi melihat ke arah yang di tunjuk oleh Sindi, dan benar saja Brian duduk bersama tiga cewek di salah satu meja, yang menjadi pusat perhatian mereka adalah Brian yang duduk di dekat Sheila.

"Cewek cantik itu siapa?" tanya salah satu teman Sindi.

Bukannya menjawab pertanyaan temannya. Sindi beranjak dari duduknya, lalu berjalan mendekati meja di mana Brian berada.

"Hay Bri, kita ketemu lagi," ucap Sindi dengan senyum yang di buat menggoda.

Brian, Sheila dan kedua teman Sheila melihat ke arah Sindi yang sedang berdiri, tapi tak ada yang buka suara.

"Aku boleh gabung sini gak?" tanya Sindi.

"Boleh mbak, silahkan duduk," ucap Sheila dengan sopan.

"Makasih," ucap Sindi dan langsung duduk.

"Kenalin aku Sindi, teman TK Brian dulu," ucap Sindi dengan pede nya.

"Kenalin juga ini Sheila, Sheila ini adalah calon istri aku," ucap Brian.

Brian ingin menunjukan pada Sindi kalau ia sudah memiliki calon istri sekarang. Dan orangnya ada di sampingnya saat ini.

"Sheila mbak," ucap Sheila dengan lembut memperkenalkan diri nya.

"Brian cuekin aku cuma karena cewek ini, liat saja nanti apa yang akan aku lakukan," ucap Sindi dalam hati sambil tersenyum paksa.

"Mbak Sindi mau aku pesankan sesuatu?" tanya Sheila.

"Gak, makasih aku udah kenyang," ucap Sindi.

Kedua teman Sheila saling pandang, tapi Sheila hanya tersenyum dengan ramah, sedangkan Brian yang duduk di dekat Sheila hanya diam saja.

"Bri, Marvel mana, kapan-kapan kita nongkrong," ucap Sindi sok akrap.

"Saya sibuk," ucap Brian datar.

Sindi tersenyum paksa, mendengar jawaban Brian barusan. Sedangkan Sheila melihat kedua temannya yang saling bisik itu.

"Shel, kita pamit pulang duluan yah, kalian gak papa kan?" tanya salah satu teman Sheila.

"Iya, gak papa, kalian hati-hati yah," ucap Sheila.

"Iya Shel, duluan ya kak Brian," ucap kedua teman Sheila.

"Iya, makasih yah," ucap Brian.

"Iya kak sama-sama," ucap kedua teman Sheila, lalu keluar dari dalam restoran itu.

Kini tinggallah Brian, Sheila dan juga Sindi. Sheila mengajak Sindi mengobrol, tapi Sindi terlihat lebih suka mengajak Brian dari pada Sheila.

"Sepertinya Mbak Sindi suka sama kak Brian, dari cara dia ngeliat aja udah kelihatan banget," ucap Sheila dalam hati.

"Sayang, kenapa heemm?" tanya Brian mengusap kepala sang kekasih dengan sayang.

"Gak papa kak," ucap Sheila tersenyum manis.

"Kita pulang sekarang yah, udah malam kamu gak boleh mandi malam, nanti masuk angin," ucap Brian.

"Tapi kan masi ada mbak Sindi kak, gak enak kalau kita pulang," ucap Sheila.

"Sin, kamu gak papa kan kalau kita tinggal, gie harus nganter calon istri ku pulang," ucap Brian menekan kata calon istri, agar wanita itu tau.

"Iya gak papa kok, gue juga lagi sama teman," ucap Sindi sambil tersenyum ke arah Brian.

"Ayo sayang," ajak Brian berdiri dari duduknya.

"Mbak Sindi, kita pamit duluan yah, mbak gak papa kan," ucap Sheila.

"Iya gak papa kok, hati-hati ya Bria," ucap Sindi tersenyum menggoda.

Brian tidak menanggapi perkataan Sindi, Brian mengandeng tangan sang kekasih dan membawanya keluar dari dalam restoran itu. Sheila sudah tau kalau saat ini Brian sedang menahan kesal.

Kerena Sheila paling tau, kalau Brian tidak suka di goda di depannya langsung, dan Sindi terang-terangan tadi menggoda Brian di dalam restoran itu.

Sampai di parkiran mobil, Brian membukakan pintu mobil untuk Sheila, lalu ia juga masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi, lalu membuang nafas dengan kasar.

"Kak, gak papa kan?" tanya Sheila.

"Gak papa kok sayang, kaka cuma kesal saja sama wanita yang bernama Sindi itu," ucap Brian kesal.

"Dia teman TK kaka dulu yah?" tanya Sheila.

"Gak, waktu TK dulu dia bukan teman kaka, teman kaka wanita cuma Laura yang sekarang jadi istri nya Tio," ucap Brian.

"Kenapa mbak Sindi mengaku teman kaka?" tanya Sheila lagi.

"Kaka gak suka sama dia dulu, karena dia sering ngebuli Tio, sering meremehkan Tio, dan kaka gak suka orang seperti itu," ucap Brian.

"Sepertinya dia suka sama kaka, buktinya tadi dia perhatian bilang hati-hati sama kaka," ucap Sheila.

"Cemburu yah?" tanya Brian melihat ke arah sang kekasih sambil tersenyum geli.

"Gak kok, biasa aja," ucap Sheila.

"Buat kaka cuma kamu wanita yang paling cantik setelah mommy dan kak Ambar, cuma kamu wanita yang ada di hati kaka selain mereka berdua," ucap Brian lagi.

Sheila tersenyum manis melihat Brian, Brian mengambil tangan gadisnya dan menciumnya penuh kasih sayang.

"Udah gak usah cemburu lagi yah," ucap Brian.

"Iya kak," ucap Sheila.

Brian lalu menjalankan mobilnya keluar dari parkiran restoran itu, karena sekarang jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Brian harus segera mengantarkan gadisnya itu pulang ke rumah.

****

Setelah kepergian Brian dan Sheila, Sindi beranjak dari duduknya dan kembali bergabung dengan kedua sahabatnya.

"Sin, tadi itu Brian kan?" tanya salah satu teman Sindi.

"Iya, sama pacarnya," ucap Sindi.

"Brian udah punya pacar, kok loh masi mau dekati dia sih?" tanya salah satu teman Sindi.

"Siapa sih gak suka sama Brian, dia itu kan CEO Wijaya Group, putra Nicko Wijaya," ucap Sindi.

"Terus loh mau bersaing gitu sama cewek nya Brian, itu itu cantik dan imut loh," ucap salah satu teman Sindi.

"Jadi loh berdua pikir, gue gak cantik gitu," ucap Sindi dengan kesal.

"Yah, gak gitu juga sih, loh gak liat tadi kalau Brian keliatannya cinta banget sama ceweknya," ucap salah satu teman Sindi.

"Nanti juga rasa sayangnya Brian bakalan pindah ke gue," ucap Sindi dengan pedenya, seolah Sindi tau kalau Brian pria yang mudah di taklukkan.

"Serah loh deh, tapi jangan bikin hal-hal aneh Sin, bahaya kita cuma mau ngingetin loh aja," ucap salah satu teman Sindi.

"Udah loh berdua tenang aja, nanti loh berdua liat apa yang bakalan gue lakuin," ucap Sindi sambil tersenyum misterius.

Kedua temannya saling pandang, seolah mereka tau kalau temannya itu bakalan melakukan rencana jahat buat hubungan Brian dan juga Sheila, tapi sebagai teman merek hanya bisa menasehati saja. Kalau Sindi tidak mau dengar, itu urusan dia sendiri.

Next...

Terpopuler

Comments

Pera S

Pera S

swmangat thor upnya 💪🥰🤩😍😘

2023-02-28

0

Rita Ismayanti

Rita Ismayanti

semoga Shela dan Brian ,baik 2 aza , lnjuuut 👍👍😍😍

2023-02-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!