Kekesalan Howard

"Lessy, aku dan Vinvin sudah menjadi sahabat sejak lima tahun yang lalu, tidak mungkin aku harus menuruti permintaanmu."

"Apakah bagimu tidak penting dengan hubungan kita?" tanya Lessy.

"Aku tidak berpikir seperti itu, kenapa pikiranmu sangat sempit."

"Howard, aku adalah seorang gadis dan menjadi kekasihmu, tentu saja perasaanku sangat tidak nyaman karena ada wanita lain yang berada di sisimu," kata Lessy.

"Aku dan dia sudah sering bersama sebagai teman di saat aku belum mengenalmu, jadi mana mungkin aku abaikan dia ketika dia ada masalah."

"Howard, tapi kamu memiliki pengacara, kenapa tidak menghubungi pengacara saja untuk menyelesaikan masalah dia?"

"Lessy...."

"Howard, selama kita bersama aku melihat kamu lebih sering menemaninya dari pada aku, ketika kamu menerima panggilannya dirimu langsung pergi dan meninggalkan aku begitu saja."

"Aku tidak meminta barang berharga darimu, aku hanya ingin kamu lebih memberi perhatian padaku, itu saja," kata Lessy.

"Kita bukankah sedang bersama, apa lagi yang kau inginkan?" tanya Howard.

"Aku ingin hubungan kita tanpa kehadiran seorang Vinvin," jawab Lessy.

"Apakah kamu tahu, Vinvin seperti adikku sendiri. selama ini aku sangat melindunginya karena dia adalah adikku. dia telah menyelamatkan aku dari suatu bahaya yang menimpaku di saat lima tahun yang lalu. seorang gadis yang polos dan tidak takut mati dia menyelamatkan aku yang asing baginya," ungkap Howard.

"Kamu bisa membayarnya dengan sejumlah uang untuk membalas budi, tidak seharusnya sering bertemu dan bersama. apa lagi aku melihatmu dengan dia sangat mesra. ini sudah di luar batas," ucap Lessy dengan emosi.

"Di saat kita baru bersama kau sudah tahu kalau aku dan Vinvin adalah teman baik, kenapa sekarang kau malah mempermasalahkan soal ini."

"Aku hanya berharap kau bisa menghargai perasaanku, itu saja!"

"Lessy, jangan mengungkit masalah ini lagi, hubunganku dan Vinvin adalah sahabat selain itu tidak ada lagi."

"Bagaimana dengan dia? apakah kamu yakin dia memiliki pemikirkan yang sama denganmu?"

"Dia adalah seorang gadis yang polos dan tidak tahu arti cinta, mana mungkin dia memiliki perasaan terhadapku. selama ini dia menganggapku sebagai kakaknya. hanya itu saja tidak ada yang lain," jawab Howard.

"Seorang gadis yang telah beranjak dewasa tidak mungkin tidak tahu arti cinta, dia hanya berpura-pura saja," jawab Lessy dengan emosi.

"Cukup, Lessy! apakah kau bisa jangan sering berprasangka buruk pada orang lain? kau tidak mengenalnya sama sekali. aku tahu selama ini kamu tidak menyukainya," bentak Howard yang menghentikan mobilnya.

"Kenapa kau harus marah di saat berkata demikian? apakah kamu jatuh cinta padanya? lalu, apa aku bagimu?" tanya Lessy dengan kesal.

"Apakah kamu pernah melihat aku dan dia melakukan hal yang di luar batas?"

"Tapi kalian sangat mesra, bahkan saling pelukan walau di depanku, apakah kau masih ingat saat dia hampir ditabrak mobil? kau langsung berlari ke arahnya dan memeluknya. apakah kamu memikirkan bagaimana perasaanku di saat aku melihat kekasihku pelukan dengan wanita lain," ujar Lessy dengan kesal dan keluar dari mobilnya. gadis itu merajuk dan melangkah dengan cepat.

"Aku tidak percaya kau tidak membujukku," batin Lessy.

Howard yang kesal ia pun langsung menginjak gas dan pergi meninggalkan Lessy di sana. pria itu tidak ingin turun dan membujuk sang kekasihnya itu. karena pertengkaran mereka bukan hanya sekali tapi telah berkali-kali selama menjalin hubungan.

"Howard...kau begitu tega meninggalkan aku di sini, aku yakin kau akan menyesal...," teriak Lessy.

"Vinvin...semua ini gara-gara wanita miskin itu, aku dan Howard adalah pasangan yang serasi dan kau hanya rumput liar yang mengacaukan hubungan orang," bentak Lessy.

Setelah setengah jam kemudian Howard tiba di kediamannya, ia sama sekali tidak cemas dengan kekasihnya yang dia tinggalkan begitu saja.

Howard kemudian melangkah masuk ke dalam dan ditegur oleh seseorang yang duduk di ruang tamu.

"Howard, kamu ke sini sebentar!" sapa pria berusia enam puluhan itu.

"Tuan muda, Anda sudah pulang!" sahut asisten rumah tangga dengan sopan. asisten yang digunakan oleh ayah Howard adalah seorang pria yang seumuran dengannya.

"Papa, sudah malam. kenapa masih belum tidur?" tanya Howard yang menghampiri ayahnya.

"Duduklah bersama papa!"

"Apakah ada yang ingin dibicarakan?" tanya Howard yang duduk di sofa.

"Apakah kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan?" tanya papanya.

"Dia mengadu lagi padamu?"

"Seorang gadis butuh perhatian, kamu bukan saja tidak mengalah tapi juga meninggalkan dia di jalan, padahal ini sudah malam. apakah kamu tidak khawatir dia akan dalam bahaya?"

"Pa, dia sudah hidup manja di keluarganya, sedikit ada masalah dia mengadu ke sana ke sini, dia bukannya tidak memiliki uang ataupun handphone. dia bisa menghubungi supirnya untuk menjemputnya," jawab Howard.

"Papa tidak mengerti dengan hubungan kalian, kenapa bisa sering terjadi pertengkaran, dalam sebulan papa menerima pengaduan dari Lessy sebanyak belasan kali."

"Sebagai wanita dewasa, dia tidak akan menghubungi pihak keluarga pria hanya untuk memberitahu bahwa kami sedang bertengkar, dia ingin bersikap manja denganmu seperti biasa dia bersikap manja terhadap keluarganya," kata Howard.

"Papa dan keluarganya rencana ingin membahas masalah pertunangan kalian, bagaimana menurutmu?"

"Di saat kami sedang pacaran saja sudah berapa kali kami bertengkar, setiap bertengkar dia akan merajuk keluar dari mobilku dan kalau aku tidak membujuknya maka dia akan marah. memangnya dia tuan putri dari kerajaan harus aku mengalah dan membujuknya," ucap Howard yang kesal mengingat kembali sikap kekasihnya.

"Lessy membuatmu sangat tertekan?"

"Iya, aku juga tidak suka dengan sifat kekanakannya dan juga sikap manjanya."

"Bagaimana dengan sikap Vinvin?"

"Gadis itu usianya lebih muda dari Lessy, walau terkadang dia bersikap kekanakan tapi dia sangat mandiri, dia bisa melakukan hal yang tidak bisa dilakukan Lessy. dia juga tidak suka merajuk."

"Apa yang dia bisa lakukan dan apa yang Lessy tidak bisa lakukan?"

"Vinvin bisa melakukan apa saja, dia hidup dengan cara sendiri, aku sering ingin membantunya tapi dia menolak. dia lebih rela bekerja di butik orang dan menyewa tempat tinggal. dia menolak semua pertolonganku," jawab Howard.

"Sedangkan Lessy semua hanya perintah pembantunya, dia bahkan tidak mau mengambil minuman sendiri. kalau dia ingin aku melayaninya bagaikan ratu, maka dia tidak layak sama sekali," lanjut Howard.

"Kalau saja Vinvin yang memintamu melayaninya, apakah kamu akan melakukannya?"

"Aku akan melakukan apa saja yang dia minta, karena kalau dia sampai minta bantuan maka dia sangat butuh ataupun tidak ada cara lain lagi. tapi ini sangat jarang terjadi," jawab Howard.

Ayah Howard hanya tersenyum saat mendengar jawab putranya.

Terpopuler

Comments

enny24

enny24

smngat thor,,

2023-02-01

0

玫瑰

玫瑰

Sah..ada vinvin di hati Howard..hehe

2023-02-01

0

Indah Rahayu

Indah Rahayu

karya baru thor,semangat dan sukses selalu buat mu

2023-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!