Malam itu

Reka meronta di dalam pelukan Irwan. Ia berdoa terus agar Irwan mau melepaskannya. Namun sayang, Irwan sudah seperti manusia yang kesetanan. Diangkatnya tubuh kurus Reka seperti sedang menggendong karung semen, lalu melemparkan tubuh gadis itu di atas kasur dan mulai mengungkungnya.

Tangisan, rintihan dan isakan Reka mendampingi ******* dan embusan napas Irwan yang memburu. Dirinya tak tau harus bagaimana lagi. Bergerak, meronta dan berteriak semua ia lakukan dengan sekuat tenaga, tapi percuma. Irwan tak berniat menghentikan kegilaannya.

Setelah pergulatan panjang akhirnya Irwan pun mendapatkan mahkota Reka yang berharga. Dirinya terkulai lemas di tubuh Reka yang memar. Menghirup aroma tubuh itu dalam-dalam.

"Terima kasih," bisiknya dengan suara yang terputus-putus.

Irwan beranjak dari kasur dan memungut kembali pakaian yang berserakan di lantai. Sementara Reka, menyelimuti diri dengan selimut yang telah bercampur dengan bercak darah. Ia meringkuk, menangis tanpa suara.

"Ini, seratus juta." Tanpa perasaan, tanpa ekspresi, Irwan lemparkan selembar kertas tepat di muka Reka yang sembab. "Maaf, aku tidak tau kau perawan," lanjutnya lagi. Terdengar seperti menyesal namun berbanding terbalik dengan air mukanya. Senyum devil tetap menghiasi paras Irwan sebelum akhirnya pergi meninggalkaan Reka.

Dengan hati yang hancur dan tubuh yang remuk, Reka beringsut menuju kamar mandi. Ia hidupkan shower dinding dan membiarkan air membasahi tubuh. Hatinya hancur, hancur sehancur-hancurnya. Pikiran berkecamuk dan air mata masih setia membasahi pipi. Jantung dan kakinya melemah, hingga akhirnya terduduk di lantai bathroom hotel.

"Aku kotor, a-aku aku ...." Reka tak mampu menyelasaikan ucapan. Tangisnya pecah seketika itu juga. Ia luapkan kesedihan dan kemarahan yang menyatu menjadi satu. Menangis sejadi-jadinya ketika terlintas kembali kejadian laknat itu.

Namun tak lama. Raut muka Reka berubah. Terlihat murka, wajahnya merah padam, panas. Jantung pun ikutan membuncah hebat. Gadis malang itu menggosok kuat tubuh yang sudah terjamah pria yang bukan suaminya. Bahkan kenal saja tidak. Reka sikat kuat tubuh memarnya hingga nampaklah kemerahan hampir luka.

"Tidak! Aku harus tetap bersih. Aku harus cepat membersihkan noda kotor ini!" ucapnya yang seperti kehilangan akal. Beberapa detik kemudian ia kembali menangis.

Setelah kejadian malam itu, Reka menampakkan keanehan dan selalu mengunci diri di dalam kamar. Ia bahkan tidak menghubungi Rania. Teman yang mengaku sahabat, tapi malah menjerumuskannya ke jurang tanpa dasar.

Dan Rania langsung pindah keluar negeri bersama kedua orang tuanya karena ketahuan mabuk-mabukan di malam itu.

***

Irwan menyapu jalanan dengan tatapan matanya . Masih mencari gadis yang dalam dua tahun ini telah mendominasi pikiran. Ia bahkan tidak pernah menjamah tubuh perempuan lain. Yang diinginkannya adalah tubuh gadis itu, Reka. Gadis perawan yang pergi tanpa membawa cek darinya.

"Agrh, sial! Kemana gadis itu," desis Irwan, frustrasi. Ia telah lelah berlarian menyusuri jalanan yang lumayan padat. Beruntung, netranya tak sengaja melihat pergerakan dibalik tumpukan keranjang. Didekatinya perlahan dan terukirlah senyum lega di bibirnya. Irwan pandangi tubuh Reka yang terlihat gemetar dengan memeluk kaki yang bahkan sudah tak beralas.

"Kamu di sini."

Degh!

Mendengar suara berat Irwan, membuat air muka Reka kembali memucat. Reka berdiri cepat, mendorong kuat tubuh kekar Irwan hingga punggung pria itu membentur dinding. Berlari dari tempat persembunyiannya dengan tampilan yang benar-benar mengerikan. Rambut yang acak-acakan, baju yang lusuh dan tanpa alas kaki. Reka tidak sadar di mana meninggalkan sandalnya. Lari, hanya kata itu yang mendominasi pikiran. Berlari dan terus berlari di tepi jalan raya hingga akhirnya terasa hantaman kuat menghentikannya. Gadis itu tersungkur dan kepala menghantam bahu jalan. Dengan semua sisa kesadaran ia mencoba berdiri namun tak berhasil. Pandangan mulai samar kemudian tidak berapa lama menjadi hitam dan akhirnya terbaring tak sadarkan diri. Sedangkan mobil yang menyenggol tubuh Reka, pergi melaju tanpa menghiraukan Reka yang tergeletak tak berdaya.

"Sial!" umpat Irwan, berlari, mendekati Reka yang sudah tergeletak tak berdaya. Membopong tubuh gadis itu dan memasukkannya kedalam mobil. Irwan panik melihat kepala Reka yang bersimbah darah. Tidak menyangka Reka akan berlari lagi setelah melihatnya. Apa aku semenyeramkan itu? Pikir Irwan.

Tibalah mereka di rumah sakit, Reka langsung di tangani oleh paramedis. Irwan menunggu dengan gelisah. Duduk di pojokan sambil melihat teman sejawatnya mengobati Reka.

"Bagaimana bisa lo kenal gadis itu?" tanya Romi, teman satu kampus Irwan waktu kuliah di University of Oxford, Inggris.

"Kebetulan," jawabnya asal. "Lalu bagaimana keadaannya?"

"Dia baik-baik saja. Ketika sadar nanti, dia udah bisa langsung pulang," terang Romi. Mengecek beberapa kertas yang ada di tangan lalu menoleh ke arah temannya itu. "Ya, udah. Gue tinggal." Lalu beranjak dari kursi. Meninggalkan Irwan yang duduk sandaran dengan mata terpejam.

Diam, Irwan setia dengan bungkamnya. Memikirkan cara untuk mendapatakn Reka. Gadia yanh selalu memghantantuinya. Aku harus bisa mendapatkannya! Batin Irwan penuh kemantapan. Beranjak dari kursidan mendekati ranjang Reka. Memperhatikan wajah pucat itu dengan seksama.

"Kamu cantik," gumamnya, menyentuh pelan hidung dan bibir Reka. Membelai rambut Reka dengan perlahan. Dirinya bahkan tidak mempermasalahkan bau amis darah dari kepala gadis itu.

Tidak berapa lama, kesadaran Reka mulai kembali. Ia mengerjap mencoba mengenali orang yang ada di sebelahnya.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Reka melompat dari kasur. Menjauh cepat hingga para dokter dan perawat di sana terheran-heran.

Melihat sekeliling, kemudian menggeram. Irwan mengetatkan rahangnya dengan kuat. Malu, ditatap aneh oleh orang-orang yang ada di sana. Ia dekati tubuh Reka dan berbisik, "Apa kau ingin mengumumkan kalau aku pernah memperkosamu!"

Terpopuler

Comments

Hikmah Araffah

Hikmah Araffah

biadab kamu dokter Irwan wkwk

2022-06-17

0

Lia Wildan

Lia Wildan

suka thor keren karyamu

2021-10-29

0

Lia Wildan

Lia Wildan

suka thor keren

2021-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!